Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN

( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar- dasar Pendidikan )

Dosen Pengampu : Anto Febrianto, M. Pd.

Disusun oleh : Kelompok 2

Rahmawati Nursyeha

Evi Rismawani

Susi indah Purnamasari A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI – PUI MAJALENGKA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Ucapan terima kasih dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas karunia dan rahmat-Nya, maka penulis dapat menyusun makalah Dasar-
Dasar Kependidikan dengan judul “Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan”.

Penulis sangat menyadari betapa pentingnya bimbingan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Anto Febrianto,
M.Pd. selaku dosen pembimbing dari mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan .

Makalah ini membahas tentang kemungkinan dan keharusan pendidikan. Tak ada gading
yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, tentu banyak kekurangannya. Penulis berharap,
kiranya makalah ini, dapat menambah wawasan pembaca.

Majalengka, 15 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan ............................................................................ 3
B. Kemungkinan Pendidikan........................................................................................................ 3
C. Keharusan Pendidikan ............................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
B. Saran .......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sesuatu yang universal yang berlangsung terus-menerus dan tak
terputus dari generasi ke generasi dimana pun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia
melalui pendidikan itu diselengggarakan sesuai tujuan pendidikan dengan pandangan hidup dan
latar sosial kebudayaan setiap masyarakat tertentu, termasuk di Indonesia. Manusia itu pada
hakekatnya adalah makhluk yang dapat dididik, manusia hidup berbeda dengan hewan, karena
manusia mampu secara sempurna menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan
senantiasa berupaya menciptakan dunia kehidupan dan mengatasi realitasnya sendiri. Manusia
dalam hidupnya mempunyai peran sejarah dan menciptakan sejarah baru, dengan kata lain
“manusia di samping makhluk sejarah, juga dikuasai sejarah, ia tidak hanya berada di dalam
dunianya sendiri, tetapi hidup bersama dan berdialog dengan kehidupan”, karena memang
manusia memahami wawasan kesejarahan sebagai wujud kemampuannya belajar dari
pengalaman. Sementara hewan dengan hanya mengandalkan instink, maka hidupnya lebih
banyak tergantung dengan alam, berorientasi pada kekinian, tidak punya kemampuan mereka
masa depan.
Pendidikan merupakan suatu keharusan, karena pada hakikatnya manusia dilahirkan
dengan keadaan tidak berdaya karena ia membutuhkan bantuan orang lain belum bisa
melakukan segala sesuatunya sendiri. tentu saja dalam suatu pendidikan seseorang tidak bisa
langsung melakukan semuanya sendiri karena pada saat lahir seorang manusia tidak langsung
dewasa dan memahami nilai dan moral yang ada dikehidupan sehingga manusia itu perlu
dibimbing. Manusia juga tidak akan memiliki rasa tanggung jawab untuk menanggung segala
konsekuensi dan perbuatannya tanpa mengalami proses pendidikan yang terbentuk dari suatu
kebiasaan. Namun sumber daya manusia di Indonesia masih sangat rendah. Oleh sebab itu
pemerintah mewajibkan anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Maka penulis
menyusun makalah dengan judul: “Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan”

1
B. Rumusan Masalah
1. Mungkinkah manusia dapat dididik ?
2. Mengapa manusia harus mendapat pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kemungkinanan pendidikan
2. Untuk mengetahui keharusan pendidikan

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah yaitu untuk mengetahui tentang pentingnya dan
keharusan pendidikan dan bagaimana cara memandang manusia ( anak ) itu sendiri, yang akan
berimplikasi mulai dari perencanaan pendidikan terhadap mereka sampai kepada pemberlakuan
mereka dalam penyelenggaraan sistem pendidikannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan


Menurut Redja Mudyahardjo (2013), pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer
dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pandangan pendidikan tentang manusia sebagai animal education adalah
pandangan pendidikan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang secara biologis, fisik
tidak jauh beda dengan hewan. Tetapi dapat membedakan dirinya dengan hewan dengan usaha
yang bersifat pendidikan. Langeveld (Sukardjo, 2009) memandang manusia sebagai animal
education, yang mengandung makna bahwa manusia merupakan makhluk yang perlu dididik.
Sedangkan pandangan pendidikan menurut Immanuel Kant (Sukarjdo, 2009) : bahwa manusia
hanya dapat menjadi manusia jika dirinya memperoleh pendidikan.

MJ. Langeveld mengemukakan bahwa manusia pada hakekatnya adalah:


1. Animal educabile, artinya manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk yang dapat
dididik.
2. Animal educandum, artinya manusia pada hakekatnya adalah manusia yang harus
dididik.
3. Homo educandus, artinya manusia pada hakekatnya makhluk yang dapat dan harus
mendidik, juga dapat dan harus dididik.

B. Kemungkinan Pendidikan
Menurut Febrian Fristianda (2013), manusia sejak lahir sangat membutuhkan bantuan
orang lain, khususnya kedua orang tuanya. Manusia dan binatang memiliki perilaku yang
didasarkan atas insting. Dimana insting pada binatang berlaku selama hidupnya, sedangkan
insting pada manusia akan diganti oleh kemampuan akal budinya. Hal inilah yang
memungkinkan manusia dapat dididik atau mendidik. Fakta biologis menunjukkan bahwa
anak manusia ketika baru dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya tetapi mempunyai potensi
untuk tumbuh dan berkembang, penyebab hal ini yaitu:

3
1. Kemampuan anak bersifat fleksibel.
2. Anak manusia mempunyai otak yang besar dan berpermukaan luas.
3. Mempunyai pusat syaraf yang berfungsi untuk menerima pengaruh dari luar dirinya
sehingga dapat terjadi proses belajar.

Menurut dasar Psiko-Sosial:

a. Anak manusia ketika dilahirkan membawa bermacam-macam kemampuan potensial,


yang membutuhkan stimulasi dari lingkungan.
b. Manusia merupakan makhluk sosial. Dimana kehidupan secara bersama sangat
diperlukan oleh manusia dan dalam kehidupan bersama ini ada proses saling
mempengaruhi.

Pendidikan hanya akan menyentuh manusiawi yang memiliki ciri-ciri berikut:

1) Manusia dapat menguasai hawa nafsunya.


2) Manusia memiliki kesadaran intelektual dan seni. Manusia dapat mengembangkan
pengembangan dan teknologi sehingga menjadikan dia sebagai makhluk yang berbudaya.
3) Manusia memiliki kesadaran sendiri.
4) Manusia memiliki bahasa, simbolis baik secara tertulis maupun lisan.
5) Manusia dapat menyadari nilai-nilai (etika maupun estetika). Manusia memilki mata hati
(hati nurani).
6) Manuisa dapat berkomunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pencipta alam
semesta.

Ciri-ciri tersebut sama sekali tidak dimiliki oleh hewan. Dengan ciri-ciri itulah manusia dapat
dididik dan dapat memperbaiki perilakunya. Hanya manusialah yang dapat didik dan
memungkinkan dapat menerima pendidikan.

C. Keharusan Pendidikan
Menurut Gita Wulandari (2012), terdapat 2 dasar keharusan manusia dididik yaitu
menurut dasar biologis dan menurut dasar psiko-sosio-antropologis.

1. Keharusan manusia dididik menurut dasar Biologis:

4
a. Untuk menyesuasikan diri dengan lingkungannya, anak manusia tidak memiliki
insting yang sempurna sebagaimana yang dimiliki oleh hewan. Hal ini dikarenakan
anak manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya. Pada waktu lahir anak manusia
tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai usia tertentu anak masih memerlukan bantuan
orang tua. Begitu anak lahir ke dunia, ia memerlukan uluran orang lain (ibu dan ayah)
untuk dapat melangsungkan hidup dan kehidupannya, dan berdiri sendiri. Kelemahan
yang dimiliki oleh anak adalah kelemahan rohani dan jasmaniah, misalnya dia tidak
kuat oleh gangguan cuaca, keadaan tubuh yang basah, panas atau dingin. Begitu juga
rohaniahnya, dia tidak mampu membedaan keadaan yang berbahaya ataupun
menyenangkan, kelemahan dan ketidakberdayaan anak makin lama makin hilang
karena berkat bantuan dan bimbingan pendidik atau yang biasanya disebut
pendidikan. Berbeda dengan binatang yang begitu lahir sudah dilengkapi kelengkapan
fisiknya dan dapat berbuat sesuatu untuk mempertahankan hidupnya. Misalnya anak
harimau begitu lahir sudah dilengkapi dengan bulu yang dapat melindungi tubuhnya
dari kedinginan. Begitu lahir setelah dibersihkan oleh induknya anak harimau tersebut
sudah bisa bergerak untuk mencari susu induknya, walaupun belum memiliki
kemampuan melihat secara normal. Beberapa jenis hewan yang baru keluar dari
telurnya langsung bergerak seperti pada kura-kura, buaya, dan sebagainya. Begitu
juga pada binatang lainnya khususnya binatang menyusui seperti kuda, kambing, kera
dan sebagainya. Hal tersebut tidak demikian pada manusia. Manusia perlu mendapat
bantuan orang lain untuk dapat menolong dirinya untuk sampai kepada dewasa.
Dilihat dari orang tua pendidikan juga merupakan suatu keharusan. Tanpa ada yang
memaksa, dengan sendirinya orang tua akan mendidik anaknya. Hal tersebut
disebabkan karena adanya rasa kasih sayang dan rasa tanggung jawab dari orang tua
terhadap anaknya. Perasaan kasih sayang merupakan fitrah kemanusiaan yang akan
timbul dengan sendirinya pada manusia. Rasa tanggung jawab menyebabkan orang
tua, bahwa anak itu perlu memperoleh bimbingan agar ia di kemudian hari dapat
berdiri sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain. Anak perlu mendapat
pendidikan dan orang tua merasa wajib untuk memberikan pendidikan bagi anaknya.
Keduanya bertemu dalam kegiatan pendidikan yang berlangsung secara alamiah
dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga.

5
Pendidikan karena dorongan orang tua, yaitu hati nuraninya yang terdalam yang
memiliki sifat kodrati untuk mendidik anaknya baik dari segi fisik, sosial, emosi,
maupun intelegensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian, memperoleh
kebahagiaan hidup yang dicita-citakan, sehingga ada tanggung jawab moral atas
hadirnya anak tersebut yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat
dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya.
b. Masa pendidikan manusia memerlukan waktu yang lama karena di samping manusia
harus dapat mempertahankan hidupnya dalam arti lahir, ia juga harus memiliki bekal
yang berkaitan dengan moral, memiliki pengetahuan, dan keterampilan lainnya yang
diperlukan untuk hidup. Makin tinggi peradaban manusia, makin banyak yang harus
dipelajari agar dapat hidup berdiri sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang
lain. Oleh karena itu, anak atau bayi manusia memerlukan bantuan, tuntunan,
pelayanan, dorongan dari orang lain demi mempertahankan hidup dengan belajar
setahap demi setahap untuk memperoleh bekal nilai-nilai moral, memiliki kepandaian
dan keterampilan, serta pembentukan sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun
dapat berdiri sendiri yang semuanya itu memerlukan waktu yang cukup lama.
Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai bekal menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara konstruktif. Untuk sampai pada kedewasaan yang
merupakan tujuan pendidikan dalam arti khusus, memerlukan waktu lama. Untuk
mengarungi kehidupan yang dewasa, manusia perlu dipersiapkan, lebih-lebih pada
masyarakat modern. Bekal tersebut dapat diperoleh dengan pendidikan, dimana orang
tua atau generasi tua akan mewariskan pengetahuan, nilai-nilai, serta keterampilannya
kepada anak-anaknya atau pada generasi berikutnya.
Untuk mengarungi kehidupan yang dewasa, manusia perlu dipersiapkan, lebih-lebih
pada masyarakat modern. Bekal tersebut dap[at diperoleh dengan pendidikan, di mana
orang tua atau generasi tua akan mewariskan pengetahuan, nialai-nilai, serta
keterampilannya kepada anak-anaknya atau pada generasi berikutnya.
Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik, memungkinkan untuk memperoleh
pendidikan. Manusia merupakan makhluk yang harus dididik, karena manusia lahir
dalam keadaan tidak berdaya, lahir tidak langsung dewasa. Manusia adalah makhluk
sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya.

6
2. Menurut dasar Psiko-Sosio-Antropologis:
a. Untuk menghadapi kehidupan yang diliputi tantangan, manusia harus memiliki
berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Potensi untuk ini sudah ada tinggal
pengembangannya.
b. Kemampuan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial bukan bawaan,
tetapi hanya dapat diperoleh melalui pendidikan.
c. Kebudayaan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil karya dari orang-orang
yang terdidik.

Dari asmusi-asumsi tersebut maka dapat diketahui bahwa manusia merupakan


makhluk yang harus dididik dan mendidik. Pendidikan akan dapat membantu manusia untuk
merealisasikan dirinya serta memanusiakan manusia.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah perlu karna anak manusia dilahirkan tidak berdaya, tidak dilengkapi
dengan insting yang sempurna, anak manusia perlu masa belajar yang panjang. Dasar biologisnya
anak dilahirkan tak berdaya tetapi mempunyai potensi untuk mengembangkan bakat dan
kemampuannya yang mana anak bersifat lentur, anak mempunyai otak yang besar dan mempunyai
pusat saraf yang berfungsi berhubungan dengan perbuatan berfikir.

Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah
anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima
pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah
dan masyarakat .

Jadi penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan
khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar
tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.

B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan melalui makalah ini yaitu sebagai berikut.

1. Kepada guru/ dosen dan orang tua sebaiknya mulai sejak dini mulai mendidik anak maupun
peserta didik, mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi anak.
2. Kepada pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan dan memfasilitasi berbagai peralatan
untuk sekolah-sekolah Paud di Indonesia demi tercapainya pendidikan yang layak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fristianda, Febrian. 2013. Keharusan dan Kemungkinan Pendidikan.

http://febrianfristianda.blogspot.com/2013/12/keharusan-dan-kemungkinan-
pendidikan.html. Akses: 20 September 2014.

Wulansritarini. Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan

http://wulansritarini.blogspot.com/2016/07/kemungkinan-dan-keharusan-
pendidikan.html. Akses 24 Juli 2016

Yayat Nurhidayat.Keharusan Pendidikan

https://id.scribd.com/document/429153661/Keharusan-Dan-Kemungkinan-
Pendidikan.Akses Oktober 2019

Hariezfdhilah.2013 . Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan

http://hariezfadhilah.blogspot.com/2013/11/kemungkinan-dan-keharusan-
pendidikan.html. Akses 16 November 2013

Anda mungkin juga menyukai