Anda di halaman 1dari 63

MAKALAH KIMIA ANORGANIK II

LOGAM ALKALI

DISUSUN OLEH: Kelompok II

 EMALIA CONTESA (A1C112023)

 META TRIA PUTRI (A1C112024)

DOSEN PENGAMPU : Drs. ABU BAKAR , M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

KATA PENGANTAR

Page 1 of 63
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat Nya yang
berlimpah yang mampu memberikan kami kekuatan untuk menyelesaikan tugas makalah
Kimia Anorganik II. Dan tak henti-hentinya kami ucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Pada makalah Kimia Anorganik ini kami telah membahas tentang Alkali yang mana
dibahas secara khusus yaitu definisi, sejarah, sifat-sifat, reaksi-reaksi,dan pembuatan alkali
serta kegunaannya.

Pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak, maka dari itu kami sangat
mengharapkan masukan yang berlimpah terhadap kekurangan-kekurangan yang ada pada
makalah ini. Agar kelak makalah ini bisa sesempurna mungkin hasilnya.

Terimakasih.

Jambi, 1 APRIL 2014

Tim Penulis

Page 2 of 63
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................i

Daftar isi ........................................................................................................... ........................ii

BAB I PENDAHULUAN

I Latar belakang .............................................................................................................4


II Rumusan masalah .......................................................................................................5
III T ujuan ......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah alkali ...........................................................................................................8


2.2 Keberadaan Alakali di alam ....................................................................................9
2.3 Unsur-unsur alkali ..................................................................................................15
2.4 Sifat fisika logam alkali………………………...……………………………........25
2.5 Sifat Kimia logam alkali..........................................................................................34
2.5.1. Warna Nyala Logam Alkali ………………………………………….……37
2.5.2. Reaksi-reaksi Logam Alkali……………………………..…………….……38
2.6 Pembuatan logam alkali ..........................................................................................42
2.7 Cara memperoleh logam alkali ...............................................................................44
2.8 Senyawa-senyawa alkali .........................................................................................46
2.9 Kegunaan logam alkali ………………………........................................................50

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….………………57

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... .......................59

LAMPIRAN...............................................................................................................................65

Page 3 of 63
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Unsur golongan IA (kecuali hidrogen) disebut juga logam alkali Logam alkali melimpah
dalam mineral dan terdapat di air laut. -Khususnya Na (natrium), di kerak bumi termasuk-
logam terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan
kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air
garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga
Kalium (1807) bisa diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H.
Davy di abad ke-19.
Kemudian- Li (litium) ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah
itu mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu pada tahun 1861, Rb
(rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi. Fr
(fransium) yang merupakan unsur keenam golongan alkali ditemukan dengan menggunakan
teknik radiokimia tahun 1939.
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang
berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC. Meskipun mereka
adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan
pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya.
Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam tabel unsur periodik.
Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
Unsur – unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), natrium (Na), kalium(K), rubidium
(Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali hidrogen semua unsur – unsur dalam golongan
ini lebih dikenal dengan istilah Logam Alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat – sifat
logam seperti mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan
listrik yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa
hidroksida yang bersifat alkali atau basa.

Logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga selalu ditemukan di alam dalam bentuk
senyawanya. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air laut.

Page 4 of 63
Khususnya, natrium, Na, di kerak bumi adalah keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun
keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk
mengisolasi

logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air.
Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi dengan mengelektrolisis garam
leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium Li ditemukan sebagai unsur baru
di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan elektrolisis.
Rubidium, Rb dan Cesium Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi
tahun 1861. Fransium, Fr, ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939,
kelimpahan alaminya sangat rendah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah logam alkali?
2. Bagaimana keberadaan logam alkali di alam?
3. Apa unsur- unsur alkali dan bagaimana deskripsinya?
4. Apa saja sifat fisika dan kimia alkali?
5. Bagaimana pengaruh panas terhadap senyawa-senyawa Alkali?
6. Apa saja reaksi- reaksi logam alkali?
7. Bagaimana proses pembuatan logam alkali?
8. Apa saja senyawa senyawa alkali?
9. Apa saja kegunaan logam alkali dan senyawa-senyawa apa saja yang mengandung alkali?

Page 5 of 63
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah logam alkali
2. Mengetahui keberadaan logam alkali di alam
3. Mengetahui unsur- unsur alkali dan deskripsinya
4. Mengetahui sifat fisika dan kimia alkali
5. Mengetahui pengaruh panas terhadap senyawa-senyawa Alkali
6. Mengetahui reaksi- reaksi logam alkali
7. Mengetahui proses pembuatan logam alkali
8. Mengetahui senyawa senyawa alkali
9. Mengetahui kegunaan logam alkali dan senyawa-senyawa apa saja yang mengandung alkali

Page 6 of 63
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah
Unsur golongan IA (kecuali hidrogen) mempunyai kecenderungan melepaskan elektron.
Akibatnya, unsur ini bersifat logam yang disebut logam alkali, karena oksidanya dalam air
membentuk larutan basa (alkalis).
Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan
terdapat di air laut. -Khususnya Na (natrium), di kerak bumi termasuk- logam terbanyak
keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium telah dikenali
sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal
sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807)
bisa diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad
ke-19. Kemudian- Li (litium) ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera
setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu pada tahun
1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik
spektroskopi. Fr (fransium) yang merupakan unsur keenam golongan alkali ditemukan
dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat rendah
karena memiliki waktu paro 21 menit.
Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor dan mempunyai warna nyala yang indah
sehingga dipakai sebagai kembang api. Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang
keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataannya, sifat-sifat
logam-logam alkali berlawanan dengan sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah, dan
sangat reaktif.
Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) tampak mengkilat,berwarna keperakan,
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Sebagian besar logam mempunyai titik
leleh yang sangat tinggi, tetapi logam alkali mempunyai titik leleh rendah dengan naiknya
nomor atom. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan
dengan lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini
Biasanya logam alkali disimpan di dalam minyak (oil) untuk menghindari terjadinya kontak

Page 7 of 63
langsung dengan udara, kontak langsung dengan udara segera mengakibatkan terbentuknya
suatu lapisan oksida yang tebal pada permukaan logam tersebut.

2.2 Keberadaan logam alkali di alam

Logam alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah Natrium dan Kalium. Oleh
sebab itu, tidak mengherankan bahwa unsur ini sangat penting dalam biologi. Misalnya pada
hewan, ion natrium dan kalium sangat dibutuhkan dan kesetimbanagn ion tersebut harus
dijaga agar fungsi organ berjalan dengan baik. Pada tumbuhan, kalium merupakan unsur
yang sangat penting dibandingkan dengan natrium.

Litum,Rubidium dan Cesium ditemukan dalam kerak bumi dalam jumlah yang relative
sedikit dibandingkan natrium dan kalium. Unsur-unsur ini beserta senyawanya jarang
ditemukan dan akibatnya unsur-unsur ini lebih mahal. Oleh karena itu,pemakaian logam ini
sangat terbatas.

Fransium merupakan logam radioaktif,meskipun isotopnya yang hidupnya terpanjang,


Fr(323) waktu paruhnya hanya 21 menit.Oleh karena fransium mempunyai waktu paruh yang
pendek, maka diperkirakan setiap waktu tertentu hanya ada 30 gr logam ini di kerak bumi.

Logam alkali tidak pernah ada dalam bentuk logam murni di alam. Logam ini selalu dalam
bentuk senyawa yang ditemukan baik dalam kerak bumi maupun dalam lautan. Misalnya
deposit garam yang sangat besar yang dijumpai di banyak tempat dibawah permukaan bumi-
di Louisiana,New York, Michigan, Oklahoma, Calofornia, dan Texas serta dibeberapa daerah
lainnya. Di daerah-daerah yang cuacanya kering, deposit garam dapat terjadi dipermukaan .
Kebanyakan senyawa logam alkali larut dalam air, dan dimana daerah yang turun hujan ,
maka garam-garam tersebut tersapu oleh air dan masuk ke dalam laut dan danau atau larut
masuk berkumpul dalam air tanah.

Unsur alkali yaitu litium (Li), Natrium (Na), rubidium (Rb), cesium (Cs), dan fransium
(Fr).Unsur alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam yang disebabkan unsur-unsur
alkali yang sangat reaktif tetapi sebagian ion positif (L+) dalam senyawa ion. Kita dapat
melihat kandungan logam alkali dalam air laut dan kerak bumi.

Page 8 of 63
Biasanya logam alkali disimpan di dalam minyak (oil) untuk menghindari terjadinya
kontak langsung dengan udara, kontak langsung dengan udara segera mengakibatkan
terbentuknya suatu lapisan oksida yang tebal pada permukaan logam tersebut.

gambar unsur-unsur alkali

Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium
dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini
bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi
unsur lain.
Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut.
Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl kita temui juga dibeberapa daerah
sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). Selain berupa NaCl, natrium tersebar di kulit
bumi sebagai natron (Na2C03.10H20), kriolit (Na3AlF6), sendawa chili (NaNO3), albit
(Na2).Al2O3.3SiO2) dan boraks (Na2B4O7.1OH2).
Kalium terdapat dikulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O),
sendawa (KNO3), dan -feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium
banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tatrat. Jika tumbuh-tumbuhan diperabukan,
kita memperoleh K2CO3. Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam,
tidak aneh jika unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada tubuh
makhluk hidup. Pada tubuh man usia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam
menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH
darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+, sebab ion K+
merupakan zat esensial untuk pertumbuhan.

Page 9 of 63
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih
banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam
mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur
dengan alumunium.

Tabel 13.11 Kandungan logam alkali dalam air laut dan kulit bumi
Logam Air Laut (mol/l) Kulit Bumi (%)
Litium 6 x 10-5 0,0065
Natrium 0,47 2,83
Kalium 0,010 2,59
Rubidium 10-6 0.028
Cesium 10-6 3,2 x 10-4

Natrium dan kalium melimpah di litosfer (2,6 dan 2,4% masing-masing). Terdapat
sejumlah besarkandungan garam batuan, NaCl, dan karnalit, KCl MgCl2 6H2O yang
dihasilkan dari penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Danau garam besar di Utah
dan Laut Mati di Israel merupakan contoh dari proses penguapan yang masih berlangsung
saat ini. Lithium, Rb, dan Cs mempunyai kelimpahan yang lebih rendah dan terdapat dalam
beberapa mineral silikat.
Unsur fransium hanya memiliki waktu hidup isotop yang sangat pendek yangterbentuk dalam
deret peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reaktor nuklir.

Logam alkali tidak terdapat bebas di alam. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam alkali
yang besar sehingga mudah berikatan dengan unsur lain.Litium ditemukan dalam keadaan
selalu terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber
mata air. Mineral-mineral yang mengandung Litium contohnya:lepidolite,
spodumeme,petalite,danamblygonite.Di Amerika Serikat, Litium diambil dari air asin di
danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Deposit quadramene dalam
jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari
fusi klorida. Secara fisik, Litium tampak keperak-perakan, mirip Natrium dan Kalium.

Page 10 of 63
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat
jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi (setelah Aluminium, Besi
(Fe), dan Kalsium), terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur
terbanyak dalam golongan logam alkali.Natrium dibuat secara komersil melalui elektrolisis
fusi basah Natrium Klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis Natrium
Hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.

Kalium merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% di
dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral Kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium
sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite,
carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang
membentuk deposit dimana Kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil.
Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan
Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada
diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun depan.Kalium juga ditemukan di
samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium.

Rubidium ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu.
Sekarang ini, Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di
kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1%
dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara
komersil dari bahan ini. Mineral-mineral Kalium, seperti yang ditemukan pada danau
Searles, California, dan Kalium Klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga
mengandung Rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Unsur ini juga ditemukan
bersamaan dengan Cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.

Cesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat aluminum
dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber terkaya yang
mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di danau
tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite yang mengandung 20% Cesium.
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa

Page 11 of 63
metoda lainnya. Cesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi
panas Cesium azida.

Fransium muncul sebagai hasil disintegrasi unsur Actinium. Ia juga bisa dibuat secara
buatan dengan membombardir Thorium dengan proton-proton. Walau Fransium secara alami
dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan unsur ini di kerak bumi mungkin
hanya kurang dari satu ons.

Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam

Litium 0,0007% di bebatuan Dalam spodune


beku LiAl(SiO3)2.

Natrium 2,8% Dalam garam batu NaCl,


senyawa Chili NaNO3,
Karnalit KMgCl3.6H2O,
trona
Na5(CO3)2.(HCO3).2H20,
dan air laut

Kalium 2,6% Dalam silvit (KCl),


garam petre KNO3, dan
karnalit KCl.MgCl2.6H2O

Rubidium 0,0078% Dalam lepidolit

Sesium 0,0003% Dalam polusit


(Cs4Al4Si9O26)

Fransium Sangat sedikit Berasal dari peluruhan


aktinium (Ac). Bersifat
radioaktif dengan waktu
paro 21.8 menit

Garam batu (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KMgCl3.6H2O) berasal dari endapan
yang terbentuk akibat penguapan laut dahuu kala. Karena perbedaan kelarutan, garam –
garam mengendap tidak bersamaan, tetapi satu persatu sehingga terbentuk lapisan – lapisan
Page 12 of 63
garam yang relatif murni. Garam di tambang dengan cara menyemprotkan air untuk
melarutan garam, kemudian memompa larutan garam tersebut kepermukaan.

2.3 Unsur-unsur Alkali


1. OKSIDA
 Rumus Umum oksida yang terbentuk adalah MO semuanya dalah kristal putih dan
bersifat basa
 Oksida logamnya diperoleh dari reaksi antara logam dan oksigen serta diperoleh dari
pemanasan karbonatnya
 Oksida dari logam alkali tanah dalam air bersifat basa.

2. HALIDA
 Halida alkali tanah umumnya bersifat hidrat. Garam anhidratnya dapat diperoleh dengan
pemanasan.
 Halida dari Mg dan Ca menyerap air dan larut dalam air
 Kelarutan halide dalam air menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan. Kecuali
flouridanya mempunyai kecenderungan berlawanan.
 Semua halide bersifat ionic kecuali berelium. Kalsium klorida anhidrat adalah contoh
yang mempunyai kiemampuan menyerap air –yang kuat sehingga digunakan sebagai
pengering

3. HIDROKSIDA
 Hidroksida alkali tanah adalah basa Bronsted
 Mg(OH)2 tidak larut dalam air tetapi kelarutan dan kekuatan basanya naik dari atas ke
bawah dalam satu golongan.
 Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbon dioksida

Page 13 of 63
4. ISOLASI
 Logam berelium dapat dibuat dengan :
 Reduksi BeF2 dengan magnesium atau Ca
 Elektrolisis BeCl2.
 Magnesium dibuat dalam skala besar dengan proses :
 Elektrolisis garam halidanya
 Reduksi dari dolomite terkalsinasi dengan alloy ferrosilicon

Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel
periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
dan Fransium (Fr).

Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali disebabkan oksida-oksida logam
pada golongan tersebut cepat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa
kuat (alkali).

Logam alkali mempunyai konfigurasi elektron np6 (n+1)s1. Konfigurasi electron ini
berlaku untuk semua logam alkali kecuali Litium (Li). Terdapat pengecualian pada Litium
karena sesuai dengan nomor atom Litium, hanya ada 3 elektron yang mengelilingi inti
atomnya, sehingga hanya mengisi subkulit s. Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbandingan
konfigurasi Litium dengan Natrium berikut ini:

3Li : 1s2 2s1

11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 (memenuhi rumus np6 (n+1)s1).

Dari konfigurasi elektron logam alkali juga dapat dilihat bahwa logam alkali hanya
memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau dikatakan mempunyai valensi 1. Layaknya
unsur-unsur logam lainnya, logam alkali juga cenderung melepaskan electron pada kulit

Page 14 of 63
terluarnya (bersifat elektropositif) sehingga membentuk ion bermuatan +1 atau dapat juga
dikatakan bertindak sebagai kation.

Sifat fisika dan sifat kimia unsur logam alkali hampir sama, kekuatannya bertambah secara
periodik dari atas ke bawah sesuai dengan konfigurasi elektronnya. Berikut keterangan lebih
lanjutnya tentang berbagai unsur-unsur alkali:

A. Litium, 3Li
(Yunani, lithos, batu). Ditemukan oleh Arfvedson pada tahun 1817, litium merupakan
unsur logam teringan, dengan berat jenis sekitar setengahnya air.
Sumber utama litium adalah mineral spodumene, LiAlSi2O6. Logam litium dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa garam inert untuk
menurunkan titik leleh hingga 500oC.
Logam ini mempunyai kenampakan permukaan yang mengkilat seperti putih
keperakan/kelabu.
Litium merupakan satu-satunya logam yang bereaksi dengan gas dinitrogen dan untuk
memutuskan ikatan ganda tiga dalam molekul dinitrogen diperlukan energy 945 kJ/mol. Dari
logam alkali hanya ion litium mempunyai densitas muatan yang paling besar dan membentuk
senyawa nitrida denagn energy kisi yang cukup tinggi.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
6Li (s) + N2 (g) 2 Li3N (s)
Senyawa nitrida sangat reaktif membentuk ammonia jika bereaksi dengan air menurut
persamaan reaksi :
Li3N (s) +3H2O (l) 3LiOH (aq) + NH2 (g)
Litium mampu bergabung dengan molekul dihidrogenmembentuk senyawa hibrida menurut
persamaan reaksi berikut :
LiH (s) + H2O (l) LiOH (aq) + H2 (g)
LiH (s) + AlCL3 (s) LiAlH4 (s) + LiCl (s)
Litium cair sampai saat ini diketahui sebagai zat yang paling korosif. Sebagai contoh jika
logam litium dilelehkan dalam suatu wadah dari bahan gelas, maka akan terjadi reaksi
Page 15 of 63
spontan dengan gelas, dengan meninggalkan lubang pada wadah tersebut dan reaksi ini
disertai dengan pancaran cahaya putih kehijauan yang tajam. Selain itu litium mempunyai
standar potensial reduksi paling negative dibandingkan dengan unsure-unsur lainnya :
Li+ (aq) + e Li (s) Eo = -3,05 V
Jadi, reaksi kekiri berjalan spontan dan ini berarti bahwa pada proses oksidasi terhadap
logam litium dibebaskan energy jauh lebih besar dibandingkan dengan oksidasi terhadap
unsure-unsur lainnya. Kespontanan reaksi selalu berkaitan dengan aspek termodinamik, yaitu
perubahan energy bebas sedangkan laju reaksi berkaitan dengan aspek kinetik yang dikontrol
oleh energy aktivasi (penghalang). Rapatan muatan ion-ion Li+, Na+, K+, Rb+, Cs+ masing-
masing secara berurutan adalah 98, 24, 11, 8 dan 6 C/mm3. Litium sangat banyak ditemui
dalam senyawa-senyawa organometalik dan garam LiCl bahkan larut dalam berbagai pelarut
organic yang mempunyai polaritas rendah seperti etanol dan aseton. Untuk menghindari
terjadinya reaksi dengan air, atom-atom litium ditanam dalam rongga-rongga kisi lksida
logam. Proses penanaman atom tamu (guest) kedalam rongga-rongga kisi oksida logam
tuanrumah (host) ini dikenal dengan proses interkalasi dan hasilnya disebutsenyawa
interkalasi. Potensial reduksi litium dalam senyawa interkalasi ini bergantung pada identitas
oksida logam tuanrumah-nya. Sebagai contoh, potensial reduksi litium dalam mangan
dioksida berharga positif tetapi dalam vanadium dioksida berharga negative :
Li+ (aq) + e Li (Mn2O4) (s) Eo = + 1,V
Li+ (aq) + e Li (VO2) (s) Eo = - 0,5 V
Perbedaan potensial sebesar 1,5 V antara kedua lingkungan litium yang berbeda inilah
yang menggerakkan terjadinya reaksi sel baterai. Pada proses pemakaian sel baterai terjadi
reaksi redoks pengosongan sel sebagai berikut :
Li+ (aq) + e Li (Mn2O4) (s) Eo = + 1,V
Li (VO2) (s) Li+ (aq) + e Eo = + 0,5 V
Pengisian kembali sel baterai mengakibatkan terjadinya reaksi sebaliknya.
Industry pemanfaat litium adalah dalam industry lemak atau minyak pelumas-litium.
Senyawa-senyawa yang dipakai adalah litium stearat, C17H35COOLi yang dicampurkan ke
dalam minyak agar tahan terhadap air sehingga diperoleh pelumas yang tidak mengeras pada
temperature rendah tetapi tetap stabil pada temperature tinggi.

Page 16 of 63
Litium mempunyai kemampuan membentuk senyawa kovalen dengan berbagai unsure
lain. Misalnya senyawanya dengan karbon sangat bermanfaat pada reaksi-reaksi organic,
misalnya butillitium, LiC4H9.Kecendrungan terhadap kekovalenan adalah terbesar pada ion
dengan derajat kepolaran terbesar, yaitu Li+.Angka banding muatan/jari-jari untuk Li+, yang
sama dengan Mg2+, menerangkan kemiripan dalam kimiawinya, dalam hal ini Li+ berbeda
dari anggota-anggota lainnya.

Kemiripan Litium dengan logam Alkali-Tanah.


Kekerasan litium terbesar dalam golongan alkali mirip dengan kekerasan logam alkali
tanah.
Mirip dengan logam alkali tanah tetapi berbeda dengan logam alkali karena litium
membentuk oksida normal, Li2O bukan dioksida(2-) ataupun dioksida(1-).
Litium adalah satu-satunya logam alkali yang membentuk senyawa nitride seperti halnya
semua logam alkali tanah.
Litium adalah satu-satunya logam alkali yang membentuk senyawa dikrbida(2-), Li2C2
yang sering disebut litium asetilida seperti halnya semua logam alkali tanah juga membentuk
senyawa dikarbida(2-).
Garam-garam litium dengan karbonat, fosfat dan fluoride mempunyai kelarutan sangat
rendah dalam air sedangkan garam-garam alkali tanah dengan karbonat, fosfat dan fluoride
tak larut dalam air.
Litium membentuk berbagai senyawa organometalik (senyawa dengan atom logam
terikat langsungdengan atom karbon organic) sama seperti logam magnesium.
Hubungan antara litium dengan logam alkali tanah sering disebut sebagai hubungan diagonal
dalam system periodic unsure-unsur yaitu kemiripin sifat-sifat unsure periode 2 dengan
unsure sebelah kanan bawahnya pada periode 3 dalam hal ini litium dengan
magnesium.kemiripan sifat-sifat litium dengan magnesium mungkin dapat diterangkan dari
sifat rapatan muatan kation.

Page 17 of 63
Tabel Ion golongan alkali dan alkali tanah
Ion Jari- Rapatan
jari muatan
Li+ 73 98
Na+ 116 24
K+ 152 11
Rb+ 166 8
Cs+ 181 6
Keterangan Jari-jari (dalam ppm) dan rapatan muatan ( C mm-3)

B.Natrium
Natrium, 11Na(Inggris, soda; Latin, sodanum, obat sakit kepala). Sebelum Davy berhasil
mengisolasi unsur ini dengan cara elektrolisis soda kaustik, natrium (unsur ini disebut
sodium dalam bahasa Inggris), telah dikenal dalam berbagai suatu senyawa.
Natrium adalah logam alkali yang dibutuhkan paling banyak untuk keperluan industry.
Natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam karena reaktivitasnya yang sangat
tinggi. Seperti logam-logam alkali yang lain, logam natrium adalah lembut, ringan dan
berwarna putih keperakan. Oleh kerana ia terlalu cergas, ia hanya wujud secara semulajadi
dalam bentuk sebatian, dan tidak pernah sebagai logam keunsuran yang tulen. Logam
natrium terapung di atas, lalu bertindak balas dengan amat cergas sambil menghasilkan haba,
gas hidrogen yang mudah terbakar serta larutan hidroksidanatrium.
Natrium ialah Unsur kimiaunsur kimia dalam tabel berkala yang mempunyai simbol Na
dan nombor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lembut, licin, dan keperakan. Ia
amatlah reaktif, terbakar dengan nyalaan kuning, bertindak balas secara cergas dengan
Pengoksida antar oksida dalam udara, maka ia memerlukan penyimpanan dalam persekitaran
yang lengai.

Page 18 of 63
C.Kalium, 19K
(Inggris, potasium; Latin, kalium, Arab, qali, alkali). Ditemukan oleh Davy pada tahun
1807, yang mendapatkannya dari caustic potash (KOH). Ini logam pertama yang diisolasi
melalui elektrolisis. Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium.
Sifat-sifat
Kalium yang terdapat di alam bersifat sedikit radioaktif karena mengandung kira-kira
0,02 % isotop radioaktif 40K dengan waktu paroh 1,3 x 10tahun. Ekstraksi logam kalium
dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya yang sangat reaktif. Proses
ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan kalium klorida pada temperature
850oC menurut persamaan reaksi :
KCl (l) + Na (l) K (g) + NaCl (l)
Sifat kelarutan senyawa-senyawa alkali berkaitan dengan ukuran pasangan kation-anion
yang bersangkutan. Ukuran antara pasangan kation-anion yang relatif sama mempunyai
kelarutan yang sangat kecil. Jadi, anion berukuran besar akan membentuk senyawa yang
sukar larut dengan kation alkali berukuran besar. Konsep ini berlaku bagi anion berukuran
besar seperti anion heksanitritokobaltat (III), [Co(NO2)6]3-. Anion ini dengan litium maupun
dengan natrium menghasilkan garam yang larut dalam air tetapi dengan kalium, rubidium
ataupun sesium terbentuk garam-garam yang sukar larut. Jadi, identifikasi ion kalium dapat
dilakukan dengan penambahan ion heksanitritokobaltat (III) yang akan membentuk endapan
kuning cemerlang menurut persamaan reaksi :
3K+ (aq) + [Co(NO2)6]3- (aq) K3[Co(NO2)6] (s)
Anion tetrafenilborat [B(C6H5)4]-, juga dapat mengendap dengan membentuk kalium
tetrafenilborat yang berwarna putih :
K+ (aq) + [B(C6H5)4]- (aq) K[B(C6H5)4] (s)
ProduksiKalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses
elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari
senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
Isotop17 isotop kalium telah diketahui. Kalium normal mengandung 3 isotop, yang satu pada

Page 19 of 63
4derajat Kelvin (.0118%) merupakan isotop radioaktif dengan paruh waktu 1.28 x 10tahun.
PenangananRadioaktivitas yang ada pada kalium tidak terlalu berbahaya.

D.Rubidium , 37K
Rubidium adalah suatu kimia unsur kimia dalam periodik yang memiliki lambang Rb
dan Nomor atomnomor atom 37. (L. rubidusterdalam merah) Ditemukan tahun 1861 oleh
Bunsen dan Kirchoff dalam lepidolite mineral dengan menggunakan spektroskop tersebut.
Rubidium ini memiliki penampilan putih keabuan,
Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu.
Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di
kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1%
dan dalam bentuk oksida.
Pada mulanya, radium diambil dari bijih pitchblende yang ditemukan di Joachimsthal,
Bohemia. Pasir carnotite di Colorado juga menghasilkan radium, tetapi bijih yang kaya akan
unsur ini ditemukan di Congo (dulunya Republik Zaire) dan Danau Besar (Great Lake) di
Kanada. Radium terkandung di dalam mineral uranium dan bisa diambil dari sampah hasil
pemrosesan uranium. Deposit uranium yang besar terletak di Ontario, Kanada, negara bagian
New Meksiko dan Utah di AS, dan di Australia.
Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini.
Mineral-mineral kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles,California,dan kalium
klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses
diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam
deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.
Sifat-sifat
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam
akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia
terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang
terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan
raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna
ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi

Page 20 of 63
rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus
disimpan dalam minyak mineral yang kering, di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.
PenangananRadium, jika tertelan, terhirup ataupun terekspos pada tubuh menjadi sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan kanker. Batas maksimum untuk 226Ra adalah
740becquerel.

E.Cesium , 55Cs
(Latin, caesius, biru langit). Sesium ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen dan
Kirchohoff pada tahun 186dalam air mineral dari Durkheim.
Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat aluminum
dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber terkaya yang
mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di danau
tersebut diperkirakan mengandung 300.00ton pollucite yang mengandung 20% Sesium.
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa
metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi
panas Sesium azida.
Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru yang
terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan,
lunak dan mudah dibentuk. Sesium merupakan elemen akalin yang paling elektropositif.
Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan.
Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas
116 derajat Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras
dengan kaca.

F.Fransium
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute
di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali, muncul sebagai
hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir
thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-
mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons.

Page 21 of 63
Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di
tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K),
anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium yang
muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat fisik
mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah
dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi. Sifat-sifat kimia fransium sangat
mirip dengan Sesium.

2.4 Sifat Fisika Logam Alkali

Logam alkali memperlihatkan banyak sifat-sifat logam seperti yang kita harapkan :
kilauannya yang indah dan mempunyai daya konduktivitas listrik dan kalor yang baik.
Meskipun demikian, penggunaan logam murni dengan sifat-sifat seperti ini jarang digunakan
karena logam-logam alkali sangat reaktif. Suatu pengecualian adalah penggunaan natrium
untuk mendinginkan reactor nuklir karena sifatnya yang memiliki titik leleh rendah dan titik
didihnya relative tinggi, dan konduktivitas kalornya bagus. Sifat-sifat ini memungkinkan
logam mudah mencair dan dapat dipompakan melalui pipa yang melewati bagian tengah
reactor dimana natrium dapat dengan cepat mengabsorbsi kalor. Natrium kemudian dipompa
melalui pipa penukar kalor diluar reactor, dimana kalor dipindahkan kedalam air menjadi uap
air dan digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. logam alkali, memiliki titik leleh rendah,
densitas rendah, sangat lunak. Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor
atom adalah: Titik leleh dan titik didih menurun, Unsur lebih reaktif, Ukuran Atom
membesar (jari-jari makin besar), Densitas meningkat proportional dengan meningkatnya
massa atom, Kekerasan menurun, Jika dipanaskan diatas nyala api memberikan warna yang
spesifik. Litium – merah, natrium – kuning, Kalium – lila/ungu, Cesium – biru.

Sifat-sifat fisik yang penting dari logam alkali adalah emisi spektrumnya yang dapat
terbentuk apabila uapnya atau salah satu garamnya dibakar dengan api Bunsen. Misalnya,
garam litium membentuk nyala merah yang bagus, garam natrium membentuk nyala kuning

Page 22 of 63
terang, dan kalium membentuk nyala berwarna violet. Warna nyala ini sudah cukup intensif
untuk digunakan pada analisis kualitatif yang disebut analisis nyala (flame test) yang dapat
digunakan dalam analisis campuran senyawa-senyawa yang komposisisnya tidak diketahui.

Sifat logam alkali yang lunak dan mempunyai titk leleh yang rendah terlihat dari kisi-kisi
logam kation yang bermuatan satu yang lemah menarik “lautan electron” . Kation terbentuk
dari lepasnya electron s tunggal dari kulit luar atom. Oleh karena electron kulit luar terikat
sangat lemah, maka logam alkali mempunyai energi ionisasi,afinitas electron dan
keelektronegatifan yang rendah.

Dibandingkan dengan logam alkali pada periode yang sama :Titik leleh dan titik didih lebih
tinggi, lebih keras, lebih kuat dan lebih padat. Hal ini disebabkan karena terdapat dua
delokalisas elektron per ion dalam kristal yang memberikan gaya elektronik lebih besar
dengan muatan ion . M2+ yang lebih tinggi.

Potensial energi selalu meningkat dengan urutan . … ke 3 > 2 > 1, karena muatan inti yang
sama menarik sedikit elektron yang rata-rata lebih dekat dengan inti. TETAPI dengan catatan
IE ke 2 untuk golongan 1, IE ke 3 untuk golongan 2 menunjukkan menunjukkan peningkatan
yang luar biasa dibandingkan IE sebelumnya.

Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr

Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs < Fr

Titik lebur dan titik uap : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr

Jari-jari Atom atau ionik meningkat:Disebabkan adanya kulit yang lebih banyak. Jari-jari
golongan 2 lebih kecil dari pada golongan 1.karena tarikan elektron dengan jumlah kulit yang
sama. Biasanya jari-jari ion holongan 2 M2+ lebih kecil dari pada golongan 1 M+ pada
periode yang sama karena muatan inti meningkat.

Pada umumnya (tidak selalu) titik didih dan titik leleh menurun Disebabkan peningkatan jari-
jari ion dan meningkatnya muatan. Lebih reaktif karena makin ke bawah makin mudah
Page 23 of 63
membentuk ion. Electronegativity cenderung menurun: Pola rumus molekul: Rumus umum
dapat ditulis M2O atau rumus ionik (M+)2O2- dimana M adalah Li sampai Fr atau Be
sampai Ra.

a. Elektronegativitas

Pada golongan logam alkali, dari atas ke bawah dalam sistem periodik, elektronegativitas
semakin berkurang. Hal ini disebabkan ukuran atom (jari-jari atom) makin besar sehingga
electron valensi menjauh dari inti logam. Akibatnya kurang tertarik ke inti logam. Walaupun
dari atas ke bawah muatan inti bertambah, tetapi pengaruh pertambahan muatan inti ini kalah
oleh pengaruh pertambahan ukuran atom.

b. Bersifat lunak

Logam alkali hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan
logam, oleh karena itu logam alkali memiliki energi kohesi yang kecil sehingga bersifat
lunak. Dalam sistem periodik, dari atas ke bawah pada golongan I A makin kecil energi
kohesinya sehingga semakin lunak.

c. Titik leleh dan titik didih

Pada golongan logam alkali, dari atas ke bawah dalam sistem periodik, titik didih dan titik
leleh mengalami penurunan (lebih mudah meleleh dan menguap). Sifat ini merupakan
pengaruh dari ukuran atom yang semakin besar sehingga kekuatan ikatan logam semakin
lemah, sehingga atom-atom lebih mudah terpisah dan membentuk wujud cair dan akhirnya
gas.

d. Mempunyai kilap dan penghantar listrik dan panas yang baik

Page 24 of 63
Unsur-unsur golongan I A memiliki ciri khusus logam yaitu mempunyai kilap, dan
merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Kilap disebabkan elektron logam alkali
apabila terkena energi (dalam hal ini energi cahaya) akan berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi (terkesitasi) kemudian akan kembali ke keadaan dasar sambil memancarkan
energy cahaya. Sifat penghantar listrik dan panas disebabkan oleh atom-atom logam alkali
membentuk ikatan logam sehingga electron valensinya bergerak mobile dan dapat
menghantarkan listrik maupun panas.

e. Energi ionisasi

Jari-jari atom pada golongan logam alkali atas ke bawah sistem periodik, jari-jarinya
semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah
kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari atom, maka daya
tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun
semakin kecil. Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi ionisasi
dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-jari atom.-Jari-jari atom pada golongan
alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya.
Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jari-
jari atom, maka daya tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga
energi ionisasinya pun semakin kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion
positif agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K
manjadi K+ dan yang lainnya.
Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya,
karena ion logam alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai jumlah elektron yang
lebih sedikit dibandingkan atomnya. Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik
inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi lebih kuat sehingga lintasan elektron
lebih tertarik ke arah inti.

Energi Ionisasi pertama atau kedua menurun

Page 25 of 63
Karena jari-jari atom makin besar akibat adanya ekstra kulit yang terisi. Elektron terluar
sangat jauh dari inti sehinga tertarik lemah oleh inti sehingga lebih sedikit energi yang
diperlukan untuk melepaskannya.

f. Spektrum emisi

Spektrum emisi dihasilkan dari pembakaran garamnya pada nyala api bunsen. Jika garam
logam alkali diberi energi (dipanaskan), elektronnya akan berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi kemudaian kembali ke keadaan dasar sambil melepaskan energi cahaya. Pada
logam alkali, energi cahaya yang dilepaskan atom berada dalam spektrum sinar tampak
sehingga memiliki warna yang jelas. Sebagai contoh, ion Na+ akan memberikan nyala
berwarna kuning, ion K+ akan memberikan nyala berwarna violet/lembayung. Sifat ini
menjadi dasar analisis secara flamefotometri karena intensitas energi cahaya yang
dipancarkan, akan berbanding lurus dengan jumlah atom.

Berikut adalah tabel sifat-sifat fisika logam alkali:

Titi Titi Energi Jar Konfigura Keelektronegati Kerapat


k k ionisas i- si elektron fan an
Lele Didi i jari (g/cm3)
h h (Kj/mo ion
(0C) (0C) l)
L 180. 134 520.5 0.6 2.1 1.0 0.534
i 5 7 0
N 97.7 883 495.8 0.9 2.8.1 0.9 0.971
a 5
K 63.3 759 418.8 1.3 2.8.8.1 0.8 0.862
3
R 39.3 688 403 1.4 2.8.18.8.1 0.8 1.532
b 3 8
C 28.4 671 375.7 1.6 2.8.18.18. 0.7 1.873

Page 26 of 63
s 9 8.1

Radius M+ (Pm) Litium,Natrium,Kalium,Rubidium dan cesium masing-masing adalah : 60,


95, 133, 148 dan 169 .

Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan massa yang tinggi
dan tidak reaktif. Namun kenyataannya, sifat-sifat logam-logam alkali berlawanan dengan
sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa rendah, dan sangat reaktif.
Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) tampak mengkilat,berwarna keperakan,
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Sebagian besar logam mempunyai titik
leleh yang sangat tinggi, tetapi logam alkali mempunyai titik leleh rendah dengan naiknya
nomor atom. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan
dengan lemahnya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini.
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang
berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC. Meskipun mereka
adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan
pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya.
Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam tabel unsur periodik.
Page 27 of 63
Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh (titik
lebur) adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam golongan IA, dari Li ke
Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun. Seperti terlihat pada tabel.
Dari penurunan titik didih dan titik leleh ini, bisa disimpulkan bahwa Cs memiliki titik
didih dan titik leleh terendah dibandingkan logam lainnya karena ia memiliki ikatan logam
paling lemah sehingga akan lebih mudah untuk melepas ikatan.

Seperti kelompok lainnya, anggota dari grup ini dapat ditunjukkan dari konfigurasi
elektronnya, terutama kulit terluarnya yang menghasilkan sifat sebagai berikut:

Z Elemen Jumlah elektron/kulit Konfigurasi elektron

3 litium 2, 1 [He]2s1

11 natrium 2, 8, 1 [Ne]3s1

19 kalium 2, 8, 8, 1 [Ar]4s1

37 rubidium 2, 8, 18, 8, 1 [Kr]5s1

55 caesium 2, 8, 18, 18, 8, 1 [Xe]6s1

87 fransium 2, 8, 18, 32, 18, 8, 1 [Rn]7s1

g. Warna Nyala
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki sprektum emisi. Sprektum ini
dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen, atau dengan mengalirkan
muatan listrik pada uapnya. Warna spektrum ini dapat dipakai dalam analisa kualitatif yang
disebut tes nyala.

Page 28 of 63
Tabel warna nyala alkali
( / nm) Warna nyala
670,8 Merah tua
589,2 Kuning
766,5 Violet
780,0 Merah violet
455,5 Biru

Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang
lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat
dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik.
Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya
tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di
daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk
setiap atom.
Setiap logam alkali menghasilkan warna nyala yang karakteristik jika senyawa-senyawa
alkali tersebut dibakar dalam nyala api. Warna yang terlihat dari masing-masing logam
adalah merah tua (litium), kuning (natrium), lilac (kalium), merah violet (rubidium) dan biru
(sesium).
Seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Sejumlah energy tertentu dari nyala api diserap oleh electron-elektron atom logam
hingga terjadi eksitasi dan kembalinya electron ke peringkat dasar membebaskan energy
nyala yang khas sesuai dengan energy transisi elektronik atomlogam yang bersangkutan.
Jadi, setiap atom logam alkali mengalami transisi elektronik yang unik bagi dirinya sendiri.
Sebagai contoh, warna nyala kuning dari senyawa natrium yang dibakar berasl dari emisi
foton (energy) yang dibebaskan ketika electron yang berada pada orbital 3p1 (dalam
peringkat tereksitasi) kembali ke orbital 3s1 (dalam peringkat dasar). Electron 3p1 ini berasal
dari reaksi pembakaran dalam nyala api yang ditangkap oleh ion Na+ dalam senyawanya.

Page 29 of 63
h. Karakter ionic
Karakter ionic ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1 dan sebagian besar
senyawanya tidak berwarna kecuali anion yang berwarna misalnya kromat dan permanganat.

i. Hidrasi ion
Hidrasi ion, semakin tinggi densitas muatan ion semakin kuat ion tersebut terhidrasi. Oleh
karena logam-logam alkali mempunyai densitas yang jauh lebih rendah daripada densitas
logam-logam umunya maka energy hidrasi senyawa-senyawanya juga sangat rendah. Ion Li+
misalnya, mempunyai energy hidrasi sebesar 51kJ/mol sedangkan ion Mg2+ energy
hidrasinya 192kJ/mol.

Tabel Data Hidrasi Ion-ion Akua Golongan I


Li+ Na+ K+ Rb+ Cs+
Jari-jari paulinga, 0,60 0,96 1,33 1,48
1,69
Jari-jari terhidrasi 3,40 2,76 2,32 2,28 2,28
Perkiraan bilangan hidrasi 25,3 16,6 10,5 10,0 9,9
Energi hidrasi, Kj mol-1 519 406 322 293 268
Mobilitas ionik 33,5 43,5 64,6 67,5 68

2.5 Sifat Kimia Logam Alkali

Sifat kimia sangat mirip misalnya dalam pembentukan senyawa ionik tetapi berbeda
dalam rumus dan reaktivitas lebih rendah karena energi ionisasi (IE) pertama lebih tinggi dan
terdapatnya energi ionisasi kedua membentuk ion M2+ yang stabil. Bilangan oksidasi
senyawa selalu +2 di dalam senyawa. Kelarutan, sebagian besar senyawa-senyawa logam
alkali larut dalam air walaupun kelarutannya berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan jenuh

Page 30 of 63
litium klorida mempunyai konsentrasi 14 mol/L tetapi larutan jenuh litium karbonat
mempunyai konsentrasi hanya 0,18 mol/L.

Dua elektron s terluar lepas. Sedangkan energi ionisasi ketiga sangat tinggi untuk
membentu ion +3. Golongan 2 yang stabil membentuk konfigurasi elektron gas mulia.
Contoh : ion kalsium, Ca2+, is 2,8,8 or 1s22s22p63s23p6 atau[Ar]. Pada umumnya makin ke
bawah dalam satu golongan nomor atom cenderung makin meningkat.

Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Logam ini merupakan reduktor
yang sangat kuat dan mampu mereduksi air untuk membentuk gas hydrogen. Reaksinya
adalah :

2M (s) + 2H2O → 2M+ (aq) + 2OH‫( ־‬aq) + H2 (g)

Kemampuan logam alkali sebagai reduktor dapat dilihat pada potensial reduksi negative
yang sangat kuat dari ion-ionnya. Setengah reaksinya adalah :

M+ (aq) + e ‫־‬ → M (s)

Yang sangat sukar terjadi. Oleh karena itu, setengah reaksi oksidanya :

M (s) → M+ (aq) + e‫־‬

Sangat mudah terjadi.

Unsur-unsur pada golongan I A atau logam-logam alkali bersifat sangat reaktif. Selain
disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang
besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan
logam golongan lain. Dari atas ke bawah pada sistem periodik, harga energi ionisai semakin
kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Di udara pun unsur-unsur ini akan bereaksi dengan
oksigen atau air. Oleh karena itu biasanya disimpan dalam wadah tertutup berisi minyak
tanah atau hidrokarbon inert. Unsur-unsur logam alkali merupakan reduktor yang kuat.

Page 31 of 63
Litium merupakan reduktor terkuat (potensial elektrodanya -3.05 v), sedangkan Natrium
paling lemah (-2.7 v).

Kereaktifan
Ciri khas yang paling menyolok dari logam alkali adalh keaktifannya yang luar biasa besar,
logam logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur bila bersentuhan
dengan udara atau air. Semua unsur alkali terdapat delam senyawa alam sebagai ion uni-
positif ( positif satu)
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan oleh
jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga
disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain.
Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif.
Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen,
unsur-unsur halogen, dan hydrogen.
Sifat Metalik
Secara kimia sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan kecendrungannya untuk kehilangan
elektron. Sifat metalik dalam keluarga keluarga A, cendrung makin bertambah dari atas ke
bawah pada tabel berkala. Dalam sebagian besar reaksi kimia, unsur dari natrium sampai
sesium, berkelakuan secara sama, litium agak berbeda, mungkin karna ionnya begitu kecil
sehingga rapatan muatannya sangat tinggi untuk suatu ion bernuatan satu. Litium sudah pasti
adalahlogam, tetapi yang paling kurang metalik dari unsur unsur keluarga 1a, berdasarkan
sifat sifatnya sebagai penyumbang (donor) elektron. Sesium yang paling metalik.

Pengaruh panas terhadap senyawa-senyawa Alkali


Pemanasan nitrat
Jika dipanaskan, kebanyakan nitrat cenderung mengalami dekomposisi membentuk oksida
logam, nitrogen dioksida berupa asap coklat, dan oksigen.
Pada alkali, ithium nitrat mengalami proses dekomposisi yang sama menghasilkan lithium
oksida, nitrogen dioksida dan oksigen.
Akan tetapi, nitrat dari unsur selain lithium dalam Golongan 1 tidak terdekomposisi
Page 32 of 63
sempurna (minimal tidak terdekomposisi pada suhu Bunsen) menghasilkan logam nitrit dan
oksigen, tapi tidak menghasilkan nitrogen oksida.

Semua nitrat dari natrium sampai cesium terdekomposisi menurut reaksi di atas, satu-satunya
yang membedakan adalah panas yang harus dialami agar reaksi bisa terjadi. Semakin ke
bawah golongan, dekomposisi akan semakin sulit, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi.
Pemanasan karbonat
Jika dipanaskan, kebanyakan karbonat cenderung mengalami dekomposisi membentuk
oksida logam dan karbon dioksida.
Pada Alkali, lithium karbonat mengalami proses dekomposisi yang sama menghasilkan
lithium oksida dan karbon dioksida.
Karbonat dari unsur-unsur selain lithium pada Golongan 1 tidak terdekomposisi pada suhu
Bunsen, walaupun pada suhu yang lebih tinggi mereka akan terdekomposisi. Suhu
dekomposisi lagi-lagi meningkat semakin ke bawah Golongan.

2.5.1. Warna nyala logam alkali


Secara spesifik, jika logam alkali tanah dikenai api, maka warna nyala yang terjadi adalah
sebagai berikut:

Nama Unsur Logam Alkali Warna Nyala Api


Berilium Putih
Magnesium Putih cemerlang
Kalsium Merah bata
Stronsium Merah Crimson
Barium Hijau Apel
Radium Merah Crimson

Kongfigurasi Elektron Logam Alkali

3Li : 1s2 2s1

11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1

Page 33 of 63
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

37Rb : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

55Cs : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1

87Fr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s1

2.5.2. Reaksi-reaksi unsur Alkali

1. Reaksi dengan air

Semua logam dari golongan I A bereaksi hebat dengan air dingin, bahkan menimbulkan
ledakan dengan air menghasilkan larutan logam hidroksida dan gas hidrogen. Secara umum,
reaksi logam alkali dengan air dapat dituliskan sebagai berikut:

2 M(s) + 2 H2O(l) 2 MOH(aq) + H2(g)

(M = Li/Na/K/Rb/Cs)

Reaksi dari atas ke bawah dalam sistem periodik, reaksi berlangsung lebih cepat. Hal ini
disebabkan karena dari atas ke bawah dalam unsur periodik, energi ionisasi semakin rendah
dan ikatan logamnya pun semakin lemah.

Litium mempunyai berat jenis sebesar 0.534 g/cm3 atau hanya setengah dari berat jenis air
sehingga Litium mengapung pada permukaan air dan secara perlahan-lahan menghasilkan
gas Hidrogen. Logam ini berangsur-angsur bereaksi dan membentuk suatu larutan tak
berwarna LiOH. Reaksi terjadi secara eksoterm (melepaskan panas) Litium tidak melebur
karena panas tersebut karena titik leleh Litium mencapai 180.5oC.

Page 34 of 63
Natrium mengapung pada permukaan air, tapi panas yang dihasilkan pada reaksi cukup
untuk meleburkan Natrium karena titik leleh Natrium adalah pada 97.7oC, selain itu reaksi
antara Natrium dan air menghasilkan panas lebih cepat disbanding reaksi Litium dengan air.
Natrium melebur sekaligus membentuk sebuah bulatan perak kecil yang tersebar di atas
permukaan yang akhirnya membentuk larutan NaOH yang tidak berwarna. Natrium
bergerak-gerak di permukaan karena ditekan oleh hydrogen dari segala arah. Apabila natrium
terebak pada pinggir wadah, maka hydrogen bisa terbakar dan menghasilkan nyala berwarna
oranye. Warna ini ditimbulkan oleh kontaminasi nyala biru hydrogen oleh senyawa-
senyawa Natrium.

Pada reaksi logam Kalium dengan air, Kalium melebur dan membentuk larutan KOH.
Panas yang dihasilkan oleh reaksi ini lebih cepat dibanding reaksi Natrium dengan air dan
cukup untuk membakar Hidrogen.Nyala Hidrogen yang normalnya biru akan terkontaminasi
oleh senyawa-senyawa Kalium sehingga berubah menjadi pink kebiru-biruan.

Rubidium mempunyai berat jenis yang lebih berat daipada air (1.532 g/cm3) sehingga
akan tenggelam dalam air. Logam ini bereaksi hebat dengan air secara spontan. Bahkan
terjadi penyemburan komponen larutan dari dasar wadah. Reaksi ini menghasilkan larutan
RbOH dan gas Hidrogen.

Reaksi antara Cesium dengan air sangat hebat, bahkan Cesium akan meledak saat
bersentuhan dengan air sehingga dapat memecahkan wadah. Reaksi ini menghasilkan CsOH
dan gas Hidrogen.

2. Reaksi dengan Oksigen

Reaksi antara logam-logam alkali dengan Oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida
(M2O2), dan superoksida (MO2). Pada setengah unsur terbawah golongan I Adihasilkan
oksida yang berbeda karena ion logam cukup besar sehingga kepadatan muatannya rendah.
Ini menyebabkan lebih banyak energi yang dilepaskan dan senyawa yang terbentuk akan
stabil dari sisi energi. Sedangkan pada Litium, Natrium, dan Kalium, ion-ion logamnya kecil

Page 35 of 63
dan kepadatan muatannya besar sehingga cenderung mempolarisasikan ion-ion oksida yang
lebih kompleks dampai menjadi terurai.

Litium akan terbakar dengan nyala merah terang jika dipanaskan di udara. Logam ini
bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan Litium Oksida yang berwarna putih.

4 Li(s) + O2(g) → 2 Li2O

Natrium akan terbakar oleh oksigen dalam udara membentuk campuran padatan Natrium
Oksida dan Natrium Peroksida. Reaksi ini ditandai dengan terbentuknya nyala oranye.
Kalium akan terbakar oleh oksigen dalam udara membentuk Kalium Peroksida dan
superoksida. Reaksi ini ditandai dengan terbentuknya nyala pin kebiru-biruan. Rubidium dan
Cesium terbakar di udara menghasilkan superoksida, yaitu RbO2 dan CsO2.

Rb(s) + O2(g) → RbO2

Cs(s) + O2(g) → CsO2

3. Reaksi dengan unsur atau senyawa non logam

Logam-logam alkali mudah bereaksi dengan beberapa unsur non logam seperti Sulfur,
fosfor, gas Hidrogen, dan gas Nitrogen. Pada reaksi logam alkali dengan sulfur akan
terbentuk garam sulfida.

2 M + S → M2 S

Reaksi antara logam alkali dengan Fosfor:

3 M + P → M3 P

Pada reaksi logam alkali dengan golongan halogen, logam alkali sebagai reduktro dan
unsur halogen bersifat sebagai oksidator. Reaksi ini menghasilkan garam halida. Contoh
reaksi:

Page 36 of 63
2 Na + Br2 → 2 NaBr

2 K + Cl2 → 2 KCl

Reaksi dengan gas Hidrogen (H2) akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida
adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif. Contoh
reaksi:

2Li + H2 → 2 LiH

Pada golongan logam alkali, Litium memiliki keunikan, karena merupakan satu-satunya
unsur logam pada golongan I A yang bereaksi dengan Nitrogen menghasilkan Litium Nitrida.

6 Li+ N2 → 2 Li3N

4. Reaksi logam alkali dengan asam encer

Seperti unsur-unsur logam lainnya, logam alkali bisa bereaksi dengan asam, baik itu asam
lemah maupun asam kuat membentuk garam dan gas Hidrogen. Contoh reaksi:

2 Li + H2SO4 → Li2SO4 + H2

1 Na + 2 HCl → 2 NaCl + H2

5. Reaksi dengan Aluminium Klorida dengan pemanasan

Page 37 of 63
Logam-logam alkali berada di sebelah kiri Aluminium dalam deret volta sehingga bisa
bereaksi membentuk garam klorida dan logam Aluminium. Contoh reaksi:

2 K + AlCl3 3 KCl + Al

6. Reaksi dengan gas amoniak pada 4000C

2 M + 2 NH3 → 2 MNH3 + H2

Logam alkali larut dengan dalam amonia cair dan larutan encernya berwarna biru. Warna
ini berasal dari elektron bebas yang tersolvasi oleh molekul amonia. Jadi proses pelarutan
disertai dengan pemisahan atom logam menjadi ion logam alkali dan elektron tersolvasi
dalam amonia, menurut persamaan:

M + n NH3 → M+[e(NH3)n]

Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif dan paramagnetik

2.6 Pembuatan Logam Alkali


Pemisahan logam alkali dari senyawanya dapat dilaksanakan dengan cara reduksi
selektrolitik senyawa cair. Biasanya yang dipilih adalah halide karena kebanyakan senyawa
ini mempunyai titk didih lebih rendah (misalnya, dibandingkan dengan oksidanya). SEbagai
contoh adalah elektrolisis leburan natrium klorida menggunakan sel down.
Sel down tidak begitu berfungsi pada elektolisis leburan KCl, RbCl, dan CsCl sebab suhu
yang dibutuhkan untuk mencairkan garam ini menyebabkan logamnya menguap. Untuk
mengatasi kekurangan ini garam klorida diberi uap natrium. Kesetimbangan menjadi
berpindah.

Page 38 of 63
Na(g) + MCl(l) ↔ NaCl (l) + M(g)
Ke kanan karena Kalium, Rubidium dan Cesium lebih mudah menguap daripada
Natrium. Natrium berkondensasi dan logam-ligam lainnya menguap. Hal ini yang
menyebabkan reaksi ini menarik adalah kesetimbangan berpindah kekanan meskipun daya
reduksi natrium tidak sekuat reduktor kalium, rubidium dan cesium apabila mereka dalam
kondisi yang sama.

a. Metode Elektrolisis
Logam Li dan Na adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan cara elektrolisis
Elektrolisis Li
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3]. Spodumene dipanaskan pada suhu
100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan
Li2SO4,-kemudian, Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3 yang sukar
larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda : Li+ + e- --» Li x2
Anoda : 2Cl- --» Cl2 + 2e-
2 Li+ + 2Cl- --» 2 Li + Cl2
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya
dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat
menurunkan titik leleh menjadi 430oC.

Elektrolisis Natrium
Sumber utama logam natrium adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat diperoleh
dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katoda : Na+ + e- --» Na x2

Page 39 of 63
Anoda : 2Cl --» Cl2 + 2e-
2 Na+ + 2Cl- --» 2 Na + Cl2
Pada logam putih keperakan, Na ini diproduksi dalam industry secara elektrometalurgi
menurut proses Downs.

Bagan pembuatan logam alkali dengan menggunakkan metode elektrolisis:


Pembuatan logam dengan proses down

b. Metode reduksi
Untuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs dilakukan metode reduksi sebab jika dengan
metode elektrolisis logam ini cenderung larut dalam larutan garamnya.

Page 40 of 63
Reduksi K
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan mereduksi
lelehan KCl.
Na+ + KCl --» K+ + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk memproduksi K.
Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan proses reduksi K.

2.7. Cara memperoleh logam alkali

Logam-logam alkali sangat stabil terhadap pemanasan, sehingga logam-logam alkali


tidak dapat diperoleh dari oksidanya melalui proses pemanasan. Logam alkali tidak dapat
dihasilkan dengan mereduksi oksidanya, hal ini disebabkan logam-logam alkali merupakan
pereduksi yang kuat.Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya
melalui proses elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi,
oleh karena itu umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur
garam halidanya.

Elektrolisis larutan dalam air tidak memperoleh logam kecuali menggunakan katoda
merkuri yang menghasilkan amalgama. Namun sukar memperoleh logam murni dari
amalgama. Oleh karena itu dikembangkan altenatifnya, yaitu elektrolisis lelehan/leburan.

Sumber logam Litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu
100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang
terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3.
Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.

Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) → Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)

Page 41 of 63
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.

Li2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2LiCl + H2O + CO2

Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun
karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan
perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk
menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li
adalah sebagai berikut:

Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan
Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara
periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan
ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.

Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan


CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh
NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda
dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion
Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan
ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium
dari lelehan NaCl:

Peleburan: NaCl Na+ + Cl‾

Kalium, Rubidium, dan Cesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena
logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan
melalui metode reduksi.

Page 42 of 63
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan
mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.

Na + LCl --» L + NaCl (L= Kalium, Rubidium dan Cesium)

Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian
dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L.
Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian
seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.Rubidium dapat juga diperloeh dengan cara
reduksi biasa pada suhu tinggi.

Ca(s) + 2 RbCl(s) --» Cacl2(s) + 2 Rb(g)

2.8 Senyawa-senyawa logam alkali


a. Oksida
Golongan1a dari jenis M2O (Na2O, K2O dan seterusnya ) adalah zat padat putih yang luar
biasa terhadap air ( embun ) dan karbon dioksida, dengan bereaksi masing masing
membentuk hidroksida , MOH dan karbonat M2CO3. Monoksida M2O dari logam alkali
dapat diperoleh dengan memanaskan logam ini dalam udara kering yang disediakan terbatas
pada suhu yang relatif rendah ( di bawah sekitar 180 C ).
Karena afinitasnya yang luar biasa besar terhadap air, kalsium oksida digunakan untuk
mendehidrasi ( menghilangkan air ) cairan seperti etil alkohol dan untuk mengeringkan gas.
Ia semakin bertambah penting dalam menghilangkan SO2 dari gas cerobong instalasi
pembangkit tenaga. Kalsium oksida juga digunakan untuk mengatur pH limbah asam dari
pabrik kertas dan instalasi pengolahan air limbah, dan untuk menghilangkan kotoran.
Logam alkali yang lebih aktif membentuk peroksida, natrium peroksida, Na2O2, kalium
peroksida K2O2 dan barium peroksida BaO2 merupakan contoh yang terkenal dalam ion
peroksida keadaa oksida dari oksigen adalh -1. ion peroksida adalah zat pengoksida yang
kuat. Natrium peroksida terbentuk bial natrium dibakar dalam aliran oksigen kering.
Superoksida dan ozonida, seperti KO2 dan KO3, telah diselidiki sebagai zat penguat(

Page 43 of 63
vitalizer ) udara untuk satelit dan roket berawak. Zat zat ini bukan saja dapat terutai dengan
menghasilkan oksigen untuk bernafas, tetapi oksida oksida yang di hasilkan dapat digunakan
untuk menghilangkan karbon dioksida yang di keluarkan oleh nafas, dari udara.
Mula mula,
4KO2(s) 2K2O (s) + 3O2 (g) lalu K2O (s) + CO2 (g) K2CO3(s)

b. Hidroksida
Hidroksida dua dari basa kuat yang paling luas digunakan, adalah natrium hidroksida dan
kalsium hidroksida. Karena kelarutannya yang lebih rendah

Na2CO3 + Ca(OH)2 --» CaCo3+ 2NaOH


Atau
2Na+ + CO32- + Ca2+ + 2OH --» CaCO3+ 2Na + + 2OH

dari keempat senyawaan yang mungkin, kalsium karbonat adalh yang paling sedikit larut,
maka ia mengendap, dan natrium hidroksida tertinggal dalam larutan.
Litium hidroksida digunakan dalam penerbangan pesawat apollo 11 ke bulan untuk
menghilangkan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh nafas astronot, dari atmosfer kapsul.

2LiOH + CO2 --» Li2CO3 + H2O


c. Karbonat
Karbonat alkali M2CO3, jauh lebih larut dibanding karbonat alkali tanah.Karbonat adalah
salah satu senyawaan IIA alamiah yang paling melimpah. Dari semua senyawaan logam
alkali, natrium karbonat Na2CO3 hanya kalah dari natrium klorida dalam artian jumlah ton
yang digunakan. Zat ini merupakan dasar sumber ion karbonat untuk industri kimia yaitu
bahan kimia utama Na2CO3.
d. Natrium karbonat
Logam-logam alkali (demikian juga ammonium) karbonat merupakan satu-satunya
kelompoksenyawa karbonat yang larut dalam air. Alkali karbonat yang terpenting adalah
natrium karbonat yang umumnya stabil sebagai Kristal anhidrat, monohidrat dan dekahidrat.

Page 44 of 63
Natrium karbonat dapat diperoleh dari bahan tambang trona yang mengandung 490%
karbonat-hidrogen karbonat (Na2CO3.NaHCO3.2H2O) atau natrium sesquikarbonat (sesqui
arttinya satu setengah) dan ini merupakan jumlah ion natrium yang terdapat dalam setiap unit
karbonat dalam mineral.
Manfaat natrium karbonat
Untuk pembuatan gelas. Natrium direaksikan dengan silicon dioksida (pasir) dan
komponen-komponen lain pada suhu 41500oC.
Untuk menghilangkan ion-ion logam alkali tanah dalam air minum. Ion-ion logam alkali
tanah seperti magnesium dan kalsium Yang bersal dari mineral dolomite dan batu kapur akan
diubah menjadi senyawa karbinatnya yang mengendap atau sering dusebut pelunakan air
sadah.
e. Natrium hydrogen karbonat
Logam-logam alkali kecuali litium membentuk satu-satunya padatan hydrogen karbonat
atau bikarbonat. Natrium hydrogen karbonat lebih sukar larut dalam air dibandingkan dengan
karbonatnya oleh karena itu senyawa ini dapat dibuat dengan mengalirkan gas karbon
dioksida ke dalam larutan jenuh karbonatnya menurut persamaan reaksi :
Na2CO3 (aq) + CO2 (g) + H2O (l) ---» 2NaHCO3 (s)
Natrium karbonat dapat diperoleh kembali pada pemanasan menurut persamaan reaksi:
2NaHCO3 (s) ---» Na2CO3 (aq) + CO2 (g) + H2O (g)
Sifat reaksi ini dapat diaplikasikan pada manfaat natrium bikarbonat sebagai bahan utama
pemadam kebakaran karena serbuk ini selain mampu menyelimuti api juga gas karbon
dioksida yang dihasilkan dapat mematikan api. Dalam industry makanan, natrium bikarbonat
dipakai untuk campuran adonan roti agar roti yang dihasilkan mengembang dan oleh karena
itu natrium bikarbonat disebut juga soda roti atau soda bakar.

f. Natrium nitrat dan Kalium nitrat


Deposit natrium nitrat (saltpeter) dalam jumlah yang sangat besar terdapat di Chili.
Senyawa ini terurai menjadi senyawa nitrit dan oksigen pada temperatur 4 500oC menurut
persamaan reaksi :
2NaNO3 (s) ------» 2NaNO2 (s) + O2 (g)

Page 45 of 63
Kalium nitrat dibuat dari kloridanya dengan natrium nitrat menurut persamaan reaksi :
KCl (aq) + NaNO3 (aq) -------» KNO3 (aq) + NaCl (aq)

Proses ini dilagsungkan pada temperature dibawah 100oC karena KNO3 paling rendah
kelarutannya pada temperature kamar senyawa ini dapat dipisahkan dan dimurnikan dengan
kristalisasi bertingkat.

2.9 Kegunaan logam alkali dan senyawa-senyawa yang mengandung alkali


Logam alkali tanah adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan 2 (juga disebut
golongan IIA) pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur dalam kelompok termasuk Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).

(penyusun utama batu emeraid adalah unsure Berilium (Be)

Secara umum logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga
dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor nuklir. Logam alkali
mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana logam alkali
menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar
reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan
generator listrik.Logam Alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak. Sifat
yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas yang baik, titik didih
tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan. Atom logam alkali bereaksi dengan
melepaskan 1 elektron membentuk ion bermuatan +1. Na → Na+ + 1 e-. Susunan elektron
dari 2.8.1 o 2.8, yang merupakan konfigurasi elektron gas mulia.
Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air atau oksigen, logam-logam alkali
sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada proses pembuatan tabung-

Page 46 of 63
tabung vakum peralatan elektronika.
Senyawa-senyawa alkali lebih banyak kenggunaanya jika dibandingkan dengan logam-
logam murninya, sebab jumlahnya cukup berlimpah di alam, terutama garam-garam natrium
dan kalium.
Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium. Berlimpahnya senyawa natrium
dialam menyebabkan logam ini relatif murah dibandingkan dengan logam-logam alkali yang
lain. Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium memiliki
beberapa kegunaan lain sebagai berikut.

Penggunaan logam alkali cukup luas baik dalam bentuk logam bebasnya, ataupun
senyawaan logam alkali.Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga
dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor nuklir. Logam alkali
mudah dilelehkan, laludialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana logam alkali
menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar
reaktor untukmenguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan
generator listrik.

Kegunaan Senyawa-senyawa Alkali adalah sebagai berikut :


Senyawa Natrium
NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3, logam Na, dan
gas klorin.
NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil; pemurnian
bauksit; ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara.
Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan rumah
tangga; industri gelas.
NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar
menghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue.
NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain
NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi.
Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat pengering untuk senyawa organik.
NaOCl, Zat pengelantang(bleaching) untuk kain.

Page 47 of 63
Na2S2O3, Larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis logam alumunium.
Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik.
Na-sitrat, Zat anti beku darah.
Na-glutamat, Penyedap masakan (vetsin).
Na-salsilat, Obat antipiretik (penurun panas).

Senyawa Kalium
KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.
KBr, Obat penenang saraf (sedative); pembuat plat potografi.
KClO3, Bahan korek api, mercon, zat peledak.
KIO3, Campuran garam dapur (sumber iodine bagi tubuh manusia).
K2CrO4, Indicator dalam titrasi argentomeri.
K2Cr2O7, Zat pengoksidasi (oksidator).
KMnO4, Zat pengoksidasi; zat desinfektan.
KNO3, Bahan mesiu; bahan pembuat HNO3.
K-sitrat, Obat diuretik dan saluran kemih.
KCl, Pupuk; bahan pembuat logam kalium dan KOH
K-hidrogentartrat, Bahan pembuat kue (serbuk tartar).

Senyawa Lithium
Alliase Li dan Pb untuk pembungkus kabel yang lunak.
Alliase Li dan Al untuk menambah daya tahan korosi Al.
Lithium karbonat sebagai bahan campuran dalam pengolahan alumunium.
LiOH digunakan dalam penerbangan pesawat Apollo II ke bulan untuk menghilangkan CO2.

Logam Litium memiliki spesifikasi panas yang tertinggi di antara benda-benda padat,
seringkali digunakan pada aplikasi transfer panas. Tetapi perlu diingat bahwa logam ini
sangat mudah aus atau korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai
bahan campuran logam, sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir. Unsur ini juga
digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki potensial elektrokimia yang
Page 48 of 63
tinggi. Unsur Litium digunakan pula untuk pembuatan kaca dan keramik spesial. Kaca pada
teleskop di gunung Palomar mengandung litium. Bersama dengan Litium Bromida, keduanya
digunakan pada sistem pendingin dan penghangat ruangan. Litium stearat digunakan untuk
sebagai lubrikasi suhu tinggi. Senyawa-senyawa Litium lainnya digunakan pada sel-sel
kering dan baterai. Paduan logam Litium dengan Timbal digunakan sebagai pembungkus
kabel yang lunak. Sedangkan paduan litium dengan aluminium digunakan untuk
menambah daya tahan korosi Aliuminium. Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku
peleburan logam (misalnya baja). Selain itu juga igunakan untuk mengikat karbondioksida
dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal selam, pada pembuatan bom hydrogen. Litium
karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau gangguan sejenis depresi dan dapat
juga digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organic

Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur
beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair. Campuran logam natrium dan
kalium, NaK, digunakan sebagai cairan pendingin pada reaktor atom. Emisi warna kuning
yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan uap Natrium dipakai sebagai lampu
penerangan di jalan-jalan raya atau digunakan pada lampu kabut kendaraan bermotor. Logam
natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam Titanium dari senyawanya.

TiCl4 + 4NaTi +4NaCl

Selain itu, logam Natrium juga digunakan dalam pembuatan Tetraetiltimbal(IV).

Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif dan paramagnetik serta
mempunyai daya reduksi sangat kuat, sehingga digunakan untuk reaksi reduksi khusus atau
sintesis kompleks logam dan polihalida.

Senyawa-senyawa alkali lebih banyak kengunaanya jika dibandingkan dengan logam-


logammurninya, sebab jumlahnya cukup berlimpah di alam, terutama garam-garam Natrium
danKalium. Dibawah ini adalah beberapa contoh senyawa alkali beserta keguanaannya.

Page 49 of 63
1. NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3, logam Na, dan
gas klorin.
2. NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun, kertas, tekstil, pemurnian
bauksit, ekstrasi senyawa-senyawa aromatik dari batubara dan pembuatan NaOCl
(pengelantang).
3. Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan
rumahtangga; industri gelas.
4. NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage)
agarmenghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue.
5. NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain
6. NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi.
7. Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat pengering untuk senyawaorganik.
8. NaOCl, Zat pengelantang(bleaching) untuk kain.
9. Na2S2O3, Larutan pencuci (´hipo´) dalam fotografi.
10. Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis logam Alumunium.
11. Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik.
12. Na-sitrat, Zat anti beku darah.
13. Na-glutamat, Penyedap masakan (vetsin).
14. Na-salsilat, Obat antipiretik (penurun panas).
15. KCl, Pupuk; bahan pembuat logam kalium dan KOH.
16. KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.
17. KBr, Obat penenang saraf (sedative); pembuat plat potografi.
18. KClO3, Bahan korek api, mercon, zat peledak.
19. KIO3, Campuran garam dapur (sumber iodine bagi tubuh manusia).
20. K2CrO4, Indikator dalam titrasi argentomeri.
21. K2Cr2O7, Zat pengoksidasi (oksidator).
22. KMnO4, Zat pengoksidasi; zat desinfektan.
23. KNO3, Bahan mesiu; bahan pembuat HNO3.
24. K-sitrat, Obat diuretik dan saluran kemih.
25. K-hidrogentartrat, Bahan pembuat kue (serbuk tartar).

Page 50 of 63
Logam Rubidium.
Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia
Digunakan sebagai sel fotolistrik
Sifat radioaktif rubidium -87 digunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan unsure
batuan atau benda-benda lainnya)

Logam Cesium
Cesium digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai katalis di hydrogenasi senyawa-
senyawa tertentu. Karena Sesium memiliki ketertarikan dengan oksigen, logam ini dijadikan
penarik pada tabung-tabung elektron. Ia juga digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan
sebagai katalis di hydrogenasi senyawa-senyawa tertentu. Logam ini baru-baru saja
ditemukan aplikasinya pada sistim propulsi. Sesium digunakan pada jam atom dengan
akurasi sebesar 5 detik dalam 300 tahun. Senyawa-senyawanya yang penting adalah klorida
dan nitrat.
Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa karena mudah
memencarkan electron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan sebagai keping katoda
photosensitive pada sel fotolistrik.

Page 51 of 63
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Unsur – unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), natrium (Na), kalium(K), rubidium
(Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Kecuali hidrogen semua unsur – unsur dalam golongan
ini lebih dikenal dengan istilah Logam Alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat – sifat
logam seperti mempunyai permukaan mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan
listrik yang baik. Disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa
hidroksida yang bersifat alkali atau basa.

Unsur alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam yang disebabkan unsur-unsur
alkali yang sangat reaktif tetapi sebagian ion positif (L+) dalam senyawa ion. Kita dapat
melihat kandungan logam alkali dalam air laut dan kerak bumi.

Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel
periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
dan Fransium (Fr).

Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali disebabkan oksida-oksida logam
pada golongan tersebut cepat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa
kuat (alkali).

Logam alkali mempunyai konfigurasi elektron np6 (n+1)s1. Konfigurasi electron ini
berlaku untuk semua logam alkali kecuali Litium (Li). Terdapat pengecualian pada Litium
karena sesuai dengan nomor atom Litium, hanya ada 3 elektron yang mengelilingi inti
atomnya, sehingga hanya mengisi subkulit s. Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbandingan
konfigurasi Litium dengan Natrium berikut ini:

3Li : 1s2 2s1

11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 (memenuhi rumus np6 (n+1)s1).

Page 52 of 63
Dari konfigurasi elektron logam alkali juga dapat dilihat bahwa logam alkali hanya
memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau dikatakan mempunyai valensi 1. Layaknya
unsur-unsur logam lainnya, logam alkali juga cenderung melepaskan electron pada kulit
terluarnya (bersifat elektropositif) sehingga membentuk ion bermuatan +1 atau dapat juga
dikatakan bertindak sebagai kation.

Sifat fisika dan sifat kimia unsur logam alkali hampir sama, kekuatannya bertambah
secara periodik dari atas ke bawah sesuai dengan konfigurasi elektronnya.
Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium. Berlimpahnya senyawa natrium dialam
menyebabkan logam ini relatif murah dibandingkan dengan logam-logam alkali yang lain.
Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium memiliki beberapa
kegunaan lain sebagai berikut.

Penggunaan logam alkali cukup luas baik dalam bentuk logam bebasnya, ataupun
senyawaan logam alkali.Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga
dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor nuklir. Logam alkali
mudah dilelehkan, laludialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana logam alkali
menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar
reaktor untukmenguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan
generator listrik.

Page 53 of 63
DAFTAR PUSTAKA

 Aceng Haetami. “Pembelajaran Iniivatif Kimia Unsur” dalam Unhalu. Bogor:


http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/PEMBELAJARAN%20INOVATIF%20KIMIA%
20UNSUR.pdf. Kamis, 29 September 2011, 20.05.

 Achmad, Hiskia dan M.S Tupamahu. 2001. Struktur Atom, Struktur Molekul, & Sistem
Periodik. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

 Anonim. “Logam Alkali” dalam Upi. Bogor:


http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700108/sifat%20fisik.htm.

 Ismail, E. Krisnandi dan Wardan Sumarwata. 2009. Flamefotometri. Bogor: Sekolah


Menengah Analis Kimia Bogor.

 Nuryanti, Leila dan Tin Kartini. 2008. Kimia Dasar. Bogor: Sekolah Menengah Analis
Kimia Bogor.

 Ratna, dkk. “Logam Alkali dan Alkali Tanah”. Bogor: http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/logam-alkali-dan-alkali-tanah/.
 Sugiyarto, Kristian. H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
 http://van88.wordpress.com/golongan-alkali-alkali-tanah/
 http://jokosusilo35.blogspot.com/p/logam-alkali.html
 http://ranti-chemistry.blogspot.com/2012/09/unsur-alkali.html

Page 54 of 63
LAMPIRAN

1. Kegunaan senyawa alkali , apakah tidak berbahaya bagi kesehatan , jika berbahaya
seberapa batasnya ? (dani windra gusfa)

Jawab : senyawa alkali yang digunakan sesuai dengan takaran kegunaannya tidak
berbahaya , yaitu dalam artian persentasenya kecil seperti 1-4% , tetapi apabila
digunakan berlebihan maka akan berbahaya atau menyebabkan efek samping misalnya
saja pada senyawa Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3.
Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok
garam dan telah digunakan sejak lama.

Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen
karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam
bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti
atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti "mengembang".Senyawa ini juga digunakan sebagai obat antasid
(penyakit maag atau tukak lambung).

Antacid ini apabila digunakan secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama Efek
samping yang terjadi pada seseorang bisa bervariasi. Efek samping yang umumnya
terjadi adalah sembelit, diare, dan kentut terus-menerus.

Berkurangnya keasaman perut dapat menyebabkan mengurangi kemampuan untuk


mencerna dan menyerap nutrisi tertentu, seperti zat besi dan vitamin B. Kadar pH yang
rendah di perut biasanya membunuh bakteri yang tertelan, tetapi antasida
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena kadar pHnya naik. Hal ini juga bisa
mengakibatkan berkurangnya kemampuan biologis dari beberapa obat. Misalnya,
ketersediaan hayati ketokonazol (antijamur) berkurang pada pH lambung yang tinggi
(kandungan asam rendah).

Peningkatan pH dapat mengubah kemampuan biologis obat lain, seperti tetrasiklin dan
amfetamin. Ekskresi obat-obatan tertentu juga dapat terpengaruh. Perpaduan
tetracycline dengan aluminium hidroksida dapat menyebabkan mual, muntah, dan
ekskresi fosfat, sehingga kekurangan fosfat.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Antasid , http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_bikarbonat )

Page 55 of 63
2. Cara mengatasi unsur natrium pada percobaan di labor karena sangat mudah meledak ?
(Fatimah A1C112033)

Jawab : natrium ini adalah suatu logam yang cepat bereaksi dengan air , jika terkena air
atau di simpan di dalam air maka akan timbul efek terbakar ataupun meledak , sehingga
natrium ini harus di simpan didalam minyak tanah. Cara mengatasi unsur natrium yaitu
ketika menangani natrium murni, kehati-hatian amat diperlukan karena sifat unsur ini
yang tidak stabil. Jauhkan natrium dari air karena dapat memicu reaksi
eksotermik.Reaksi natrium dengan air juga akan menciptakan gas hidrogen yang mudah
terbakar, serta natrium hidroksida yang akan mengiritasi kulit
(http://www.amazine.co/11635/apa-itu-natrium-fakta-informasi-tentang-natrium/ dan
http://theuniqueofchemistry.blogspot.com/2011/04/bagaimana-penyimpanan-natrium-
murni.html)

3. Dapat bereaksi dengan gas dinitrogen , tetapi pada litium tidak bereaksi ( Nadia Novita
Putri A1C112013)

4. Coba anda jelaskan kondisi optimum dari pembuatan NH3? (elvi Yarni)

Jawab : Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz
Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan
amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang
insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :

N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105


Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan
reaksi ke kanan (pembentukanNH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi,
reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC
sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan
mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar
500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur
dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.

Page 56 of 63
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm lebih
baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat
lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas.
Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya
133 oC & 1657 psi. Entalpi pembentukan (∆H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC,
-11,04. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13
kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan
tekanan 150-300 atm. Kondisi optimum pembuatan amonia (NH3) dapat digambarkan
pada tabel berikut :
Tabel : Kondisi Optimum Pembuatan NH3
No Faktor Reaksi : N2(g) + 3H2(g) ⇄ Kondisi
2NH3(g) ∆H= -924 kJ Optimum
1. Suhu 1. Reaksi bersifat eksoterm 400-
2. Suhu rendah akan 600oC
menggeser kesetimbangan
kekanan.
3. Kendala:Reaksi berjalan
lambat
2. Tekanan 1. Jumlah mol pereaksi 150-300
lebih besar dibanding atm
dengan jumlah mol produk.
2. Memperbesar tekanan
akan menggeser
kesetimbangan kekanan.
3. Kendala Tekanan sistem
dibatasi oleh kemampuan
alat dan faktor keselamatan.
3. Konsentrasi Pengambilan NH3 secara _
terus menerus akan
menggeser kesetimbangan
kearah kanan
4. Katalis Katalis tidak menggeser Fe
kesetimbangan kekanan, dengan
tetapi mempercepat laju campuran
reaksi secara keseluruhan Al2O3
KOH dan
garam
lainnya

(http://komangsaputra07.blogspot.com/2014/01/materi-kimia.html )

Page 57 of 63
5. Jelaskan mengapa fransium sangat sedikit di dalam kerak bumi di bandingkan dengan
yang lain ? (nurasiah A1C112028)
Jawab : karena Fransium merupakan unsur logam alkali yang bersifat radioaktif
.Fransium hanya dihasilkan ketika unsur radioaktif aktinium meluruh melalui
reaksi sebagai berikut:
_89 〖Ac〗^227→_87 〖Fr〗^223+_2 〖He〗^4
Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat elektropositif dan
merupakan unsur radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai massa
atom dalam rentang 204 sampai 224 sehingga hanya sedikit fransium yang
ditemukan dikerak bumi dan juga Fransium dapat diperoleh dalam mineral-
mineral uranium. Fransium juga dapat di peroleh dalam kerak bumi, namun
kandungannya mungkin tidak lebih dari 1 ons.
(http://kampungunik.blogspot.com/2011/12/logam-alkali-litium-natrium-
kalium.html dan http://oktaviyaniayu.blogspot.com/2013/04/alkali-alakli-
tanah.html ).

6. Senyawa apa yang akan terbentuk jika alkali bereaksi dengan air ?(tuti Wahyuni
A1C112002)

Jawab : Reaksi logam alkali dengan air

Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2.
Jika M adalah logam alkali, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + H2O(l) 2MOH(aq) + H2(g)
Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari Li ke
Cs. Hal ini disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit
semakin banyak sehingga semakin mudah melepaskan elektron terluar yang
nantinya digunakan untuk berikatan dengan unsur atau senyawa lain.
(http://oktafianaoka.blogspot.com/2012/12/logam-alkali-dan-alkali-tanah.html )
Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan logam hidroksida.
Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K)
terbakar, sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan ledakan. Reaksi antara

Page 58 of 63
logam dan air adalah sebagai berikut:
2M (s) + 2H2O (l)  2MOH (aq) + H2 (g)
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin kuat
sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin mudah (berhubungan dengan
energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang terbentuk akan semakin tinggi. Maka Cs
yang paling membentuk basa kuat.
(http://denadenanda.blogspot.com/2013/11/pertanyaan-seputar-alkali_14.html )

7. Sifat kimia dari alkali , mengapa electron dapat menyebabkan kilat ? (jauzah Hardy)

Jawab : Petir/ kilat terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau
dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus
menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah),
sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial
antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.

Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat
elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir
lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung
kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa
terjadi antar awan yang berbeda muatan.
(http://sainsforhuman.blogspot.com/2013/07/petir-atau-kilat-penyebab-terjadinya.html )
Saat terjadi kilat atau petir sering terlihat cahaya kilatnya terlebih dahulu baru beberapa
saat kemudian disusul dengan suara kilat. Mengapa demikian? Hal tersebut terjadi karena
perbedaan kecepatan suara dan kecepatan cahaya yang berbeda. Dimana kecepatan
cahaya itu lebih cepat dari pada kecepatan suara. Kecepatan cahaya memiliki
kecepatan 299.792.458 meter perdetik sedangkan kecepatan suara adalah 344 m/detik
(1238 km/jam).

Page 59 of 63
Cara Menghitung Jarak Petir dari Kita

Cara menghitung jarak petir dari tempat kita berada sangatlah mudah. Bahannya cukup
mudah. Hanya memerlukan sebuah stopwatch. Yang mana stopwatch sekarang sangat
mudah ditemukan. HP pun sekarang banyak memiliki aplikasi stopwatch.
Caranya adalah sebagai berikut :

1. Ukur selang waktu yang diperlukan antara cahaya petir dan suara petir dengan
stopwatch. Jadi saat anda melihat cahaya petir nyalakan stopwatch kemudian saat
anda mendengar suara petir, matikan stopwatch dan lihat waktu yang diperlukan.
2. Lalu setelah anda lihat waktu pada stopwatch tersebut kemudian dibagi tiga.
Itulah jarak petir dari tempat anda. atau dibagi lima apabila ingin dihitung dalam
jarak mil.

(http://sainsforhuman.blogspot.com/2013/07/petir-atau-kilat-penyebab-terjadinya.html )

8. Tolong anda jelaskan lebih rinci lagi tentang natrium,apakah natrium juga bersifat lunak
sama dengan lgam alkali lainnya? (Daniel marison A1C112017)
Jawab : Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang
termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama
halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara,
dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena

Page 60 of 63
sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur
murni.
Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan,
dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam.
Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion
hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk , dan pada suhu kamar karena sifatnya
yang lunak dapat di potong dengan pisau, natrium akan meledak dalam air
secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udarabersuhu di bawah
388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan
membentuk basa kuat yaitu NaOH.
Jadi kesimpulannya natrium juga bersifat lunak.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium , http://www.amazine.co/26447/natrium-
na-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya )

9. Mengapa alkali bisa mempunyai warna nyala ? (Raudha)

Jawab : Semua logam alkali memiliki warna nyala khusus. Warna-warna tersebut
disebabkan oleh perbedaan energi antara subkulit s dan p, yang sesuai dengan
panjang gelombang cahaya tampak. Ketika unsur ini dikenai api, elektron
terluar akan tereksitasi dan melompat ke elektron orbital yang lebih tinggi.
Elektron kemudian jatuh dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya.

Page 61 of 63
Uji nyala logam litium (Li), natrium (Na), dan Kalium (K)
Warna-warna cahaya yang berbeda tergantung pada seberapa banyak energi
atau seberapa jauh elektron jatuh kembali ke tingkat energi yang lebih rendah.
Inilah sebabnya logam alkali sering digunakan dalam kembang api. Setiap
logam alkali memiliki warna yang unik dan mudah diidentifikasi.

Nama Unsur Logam Alkali Warna Nyala Api


Litium Merah Crimson
Natrium Kuning Emas
Kalium Merah - Ungu
Rubidium Biru - Ungu
Cesium Biru - Ungu

(http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-logam-alkali.html )

10. Sifat fisika senyawa alkali , energy ionisasi , sebutkan energy ionisasi dari masing-
masing senyawa logam? (Rani Maryani Rawi )

Jawab :

Jari-
Keelektro Energi Potensial Titik Titik
Unsu jari Kerapatan
- Ionisasi reduksi Didih leleh
r Atom (g/mL)
negatifan (kJ/mol) (Volt) (oC) (oC)
(Ǻ)
Li 1,52 0,98 520,2 -3,045 0,534 1.347 180,54
Na 1,86 0,93 495,8 -2,7109 0,971 903,8 97,81
K 2,27 0,82 418,8 -2,924 0,862 774 63,65
Rb 2,47 0,82 403,0 -2,925 1,532 688 38,89
Cs 2,65 0,79 375,7 -2,923 1,878 678,4 28,40

(http://ranti-chemistry.blogspot.com/2012/09/unsur-alkali.html )

Page 62 of 63
Page 63 of 63

Anda mungkin juga menyukai