Anda di halaman 1dari 7

CORE VALUE MANDIRI AMAL INSANI FOUNDATION SEBAGAI

BENTUK PEKERJAAN MORAL DALAM KONTEKS


ORGANISASI LAYANAN MANUSIA
MANDIRI AMAL INSANI FOUNDATION'S CORE VALUE AS A
FORM OF MORAL WORK IN THE CONTEXT OF HUMAN
SERVICES ORGANIZATIONS

Muhammad Ridha Pratama1


1
Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial, Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Padjajaran. muhammad22336@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Pekerjaan Moral atau Moral work dalam konteks organisasi layanan manusia adalah
organisasi yang pekerjaan maupun layanan terhadap klien dipandu dan didorong oleh
nilai-nilai moral yang ingin dijunjung tinggi. Dalam memberikan layanannya kepada
penerima manfaat, Mandiri Amal Insani Foundation memanifestasikan core value atau
nilai – nilai inti organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang nilai inti mandiri amal insani foundation sebagai bentuk moral work dalam
konteks organisasi layanan manusia. Metode penelitan yang digunakan berupa studi
literatur dengan teknik analisis data sekunder yang diperoleh dari company profile dan
sustainability report 2021 Mandiri Amal Insani Foundation serta data sekunder lain yang
diperoleh dari hasil kajian literatur artikel jurnal yang relevan. Hasil penelitian berupa.....
KATA KUNCI: Pekerjaan Moral; Nilai Inti; Organisasi layanan Manusia.

ABSTRACT

Moral work in the context of human service organizations is an organization whose work
and services to clients are guided and driven by moral values that are to be upheld. In
providing its services to beneficiaries, Mandiri Amal Insani Foundation manifests the
core values of the organization. This study aims to provide an overview of the core value
of Mandiri Amal Insani Foundation as a form of moral work in the context of a human
service organization. The research method used is a literature study with secondary data
analysis techniques obtained from the company profile and 2021 sustainability report of
the Mandiri Amal Insani Foundation and other secondary data obtained from the results
of a literature review of relevant journal articles. The results of the research are:

Keywords: Moral Work; Core Value; Human Service Organisation.


PENDAHULUAN Artikel ini akan menggambarkan
bagaimana bentuk moral work yang
Organisasi layanan manusia, seperti dilandasi dari Core Value yang
sekolah, rumah sakit, dan lembaga diejawantahkan pada setiap aktivitas
layanan sosial, memainkan peran organisasi dari Mandiri Amal Insani
penting dalam kehidupan seseorang. Foundation.
Individu dan keluarga sangat bergantung
pada mereka untuk meningkatkan, TUJUAN PENELITIAN
memelihara, dan melindungi
kesejahteraan mereka (Hasenfeld, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana core value
Istilah layanan manusia sering mengacu
mandiri amal insani foundation sebagai
pada spektrum yang luas dari organisasi
bentuk pekerjaan moral dalam konteks
di bidang kesehatan, kesehatan mental,
organisasi layanan manusia. Dan
pendidikan, dan layanan sosial (Patti,
harapannya dapat menjadi sumbangsih
2009)
pemikiran di dunia pekerjaan social dan
masalah yang ditangani oleh organisasi organisasi layanan manusia.
pelayanan manusia adalah masalah
METODOLOGI
masyarakat dengan berbagai macam
bentuknya. Masalah-masalah ini sangat Penelitian yang berjudul core value
kompleks sehingga tidak mungkin mandiri amal insani foundation sebagai
layanan dari satu lembaga saja dapat bentuk pekerjaan moral dalam konteks
memberikan dampak yang signifikan organisasi layanan manusia Dilakukan
dan terukur pada seluruh komunitas. dengan menggunakan metode teknik
(Kettner et al. 2008) analisis data sekunder yang diperoleh
dari company profile dan sustainability
Organisasi Layanan Manusia memiliki
report 2021 Mandiri Amal Insani
berbagai macam atribut atau
Foundation serta data sekunder lain yang
karakteristiknya, salah satunya ialah
diperoleh dari hasil kajian literatur
moral work. Moral Work merujuk pada
artikel jurnal yang relevan. Analisis
segala tindakan dan aktivitas dari
dilakukan berdasarkan telaah mendalam
organisasi layanan manusia yang dijiwai
terhadap moral work dalam konteks
oleh nilai-nilai yang dianut oleh pekerja-
organisasi layanan manusia dan core
pekerjanya baik secara ideologis, etis,
value MAI Foundation sehingga
maupun moral (Hasenfeld, 2010)
menemukan suatu kesimpulan.
Salah satu Organisasi Layanan Manusia
TINJAUAN PUSTAKA
yang eksis di Indonesia yang
menjalankan aktivitas organisasi Organisasi Layanan Manusia
berdasarkan nilai-nilai yang dianut baik
secara ideologis, etis maupun moral Organisasi layanan manusia, seperti
adalah Mandiri Amal Insani Foundation. sekolah, rumah sakit, dan lembaga
MAI Foundation menjalankan fungsinya layanan sosial, memainkan peran
sebagai foundation atau yang biasa penting dalam kehidupan seseorang.
disebut dengan yayasan yaitu Individu dan keluarga sangat bergantung
menghimpun, mengelola, dan pada mereka untuk meningkatkan,
mendistribusikan dana Zakat, Infaq, memelihara, dan melindungi
Sedekah, Wakaf, dan dana sosial lainnya kesejahteraan mereka (Hasenfeld, 2010)
kepada penerima manfaat. Dapat kita pahami bahwa organisasi
layanan manusia merupakan organisasi
yang berfokus pada pelayanan manusia layanan manusia merujuk pada segala
dalam rangka meningkatkan, tindakan dan aktivitas dari organisasi
memelihara, dan melindungi layanan manusia yang dijiwai oleh nilai-
kesejahteraan manusa itu sendiri. nilai yang dianut oleh pekerja-pekerjnya
Organisasi layanan manusia pada baik secara ideologis, etis, maupun
umumnya bersifat nirlaba/nonprofit moral sehingga temanifestasi kedalam
yang tidak berorientasi kepada segala bentuk pelayanan yang diberikan
keuntungan melainkan kepada kepada penerima manfaat/klien.
pelayanan.
Core Value
Pekerjaan Moral
Nilai-nilai inti dapat dianggap sebagai
Menurut Hasenfeld (2010), Alasan salah satu komponen paling mendasar
utama yang membentuk organisasi dari budaya suatu kelompok. Nilai-nilai
layanan manusia adalah bahwa tersebut umumnya mewakili jantung dari
pekerjaannya maupun layanan terhadap sistem ideologis dan bertindak sebagai
klien dipandu dan didorong oleh nilai- mengidentifikasi nilai-nilai yang
nilai moral yang ingin dijunjung tinggi merupakan simbol dari kelompok dan
dan bahwa pekerjaan semacam itu keanggotaannya. (Smolicz, 1981)
dibingkai oleh mereka. Lisensi yang
dimiliki organisasi untuk mendapatkan Penolakan nilai-nilai inti membawa serta
akses ke kehidupan pribadi kliennya ancaman pengucilan dari kelompok.
dibenarkan atas dasar kepatuhannya Nilai-nilai inti dipilih untuk mendapat
pada aturan moral yang dilembagakan, perhatian khusus karena menyediakan
yang menentukan atribut klien apa yang hubungan yang sangat diperlukan antara
dapat ditangani dan dikerjakan, dengan sistem budaya dan sosial kelompok;
cara apa, dan untuk tujuan apa. Artinya, dalam ketidakhadiran mereka, kedua
daya tarik organisasi terhadap nilai-nilai sistem tersebut akhirnya akan
dan aturan moral yang dominanlah yang mengalami disintegrasi. Memang,
memberinya izin semacam itu. melalui nilai-nilai inti inilah kelompok
sosial dapat diidentifikasi sebagai
Secara gamblang Schmid & Almog-Bar, komunitas etnis, agama, ilmiah, atau
2020, menjelaskan bahwa organisasi budaya lain yang khas.
layanan manusia adalah organisasi
Mats Urde, (2003) dalam jurnal yang
ideologis, etis, dan moral yang tujuan
ditulisnya menjelaskan pengertian
utamanya berfokus pada kesejahteraan
sederhana mengenai Nilai-Nilai Inti /
dari klien mereka. Pekerjaan Moral
Core Value berdasarkan rangkuman
sangat dikontekstualisasikan,
penjelasan dari beberapa ahli yang
mencerminkan budaya tertentu serta
berkaitan dengan pembahasan ini, ia
urgensi politik dan ekonomi masyarakat
menyebutkan bahwa core value dapat
lokal di mana perekerjaan tersebut
dipahami sebagai “aturan hidup”,
berlangsung. Para pekerja di organisasi-
pengertian core value yang lebih jauh
organisasi ini, yang terlibat dalam
bahkan menyatakannya sebagai “agama
pekerjaan moral, adalah penafsir aktif
perusahaan/organisasi” yang dimaknai
dan mempromosikan aturan moral, yang
sebagai seperangkat nilai yang
palik tidak adalah milik mereka sendri
menyatukan organisasi yang
(Hasenfeld, 2010) Secara sederhana,
terejawantahkan kedalam visi misi.
dapat disimpulkan bahwa pekerjaan
moral sebagai atribut organsisasi
Menurut definisi Mats Urde, (2003) nomor 3.300133 oleh Badan Wakaf
nilai-nilai inti mempengaruhi Indonesia.
kepemimpinan, strategi, organisasi,
pengembangan produk, komunikasi dll. Dalam rangka meningkatkan
Ketika sebuah organisasi tumbuh dari jangkuan pelayanan dan penghimpunan
posisi di mana misi, visi dan nilai-nilai dana Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf, dan
organisasi disatukan dalam bentuk nilai- lainnya, maka MAI Foundation memiliki
nilai inti, langkah penting di jalan beberapa perwakilan untuk melakukan
terhadap orientasi merek tingkat tinggi ekspansi. Pembentukan perwakilan
telah diambil. kantor MAI Foundaon akan terus
berlanjut hingga ke seluruh wilayah
HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia. hingga saat ini pada tahun
2022, MAI Foundation memiliki 8
Profil lembaga kantor perwakilan yang tersebar di
Mandiri Amal Insani (MAI) beberapa titik di Indonesia mulai dari
Foundation didirikan pada tanggal 2 Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah &
Oktober 2014 beralamat di kantor pusat D.I.Y (Semarang), Jawa Timur
Jl. Mampang Prapatan Raya No. 61 Lt. 5 (Surabaya), Sumatera I (Medan),
Mampang Prapatan - Jakarta Selatan. Sumatera II (Palembang), Kalimantan
MAI Foundation menjalankan fungsinya (Banjarmasin), Sulawesi (Makassar),
sebagai foundation atau yang biasa Bali - Nusa Tenggara (Denpasar).
disebut dengan yayasan yaitu Hingga tahun 2021 MAI Foundation
menghimpun, mengelola, dan memperkerjakan 269 orang karyawan.
mendistribusikan dana Zakat, Infaq, Para
Sedekah, Wakaf, dan dana sosial lainnya
kepada penerima manfaat. sehingga karyawan terdiri dari karyawan tetap
dapat disebut bahwa MAI Foundation sebanyak 22 atau 9% dari total
merupakan Lembaga Amil Zakat keseluruhan karyawan dan karyawan
Nasional (LAZNAS) sesuai dengan surat kontrak/relawan sebanyak 224 atau 91%
keputusan Kementrian Agama Republik dari total keseluruhan karyawan.
Indonesia Nomor 1346 Tahun 2021. dikarenakan MAI Foundation
merupakan Organisasi Layanan Manusia
Legal formal atau keabsahan dari yang bergerak pada sektor nonprofit /
institusi ini cukup memadai. MAI nirlaba, maka bidang usaha dari yayasan
Foundation juga terdaftar sebagai ini adalah pendistribusian dana zakat,
penyelenggaran pengumpulan infaq, sedekah dan dana sosial lainnya
sumbangan, sesuai keputusan kepada penerima manfaat.
Kementrian Sosial Republik Indonesia
Nomor 145/HUK-PS/2022. di tahun dalam pendistribusian dana tersebut,
2020, MAI Foundation telah MAI Foundation mempunyai 5 fokus
mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2015 utama, yaitu:
dari Badan Sertifikasi Internasional
WQA. MAI Foundation sudah terdaftar 1. Bina Ilmu
di Direktorat Jendral Pajak Republik Berupa program yang memiliki fokus
Indonesia sesia dengan surat keputusan utama dalam bidang pendidikan. adapun
Kementerian Keuangan Republik contoh dari bentuk program yaitu
Indonesia Nomor Per-4/PJ/2022. MAI beasiswa, kafalah guru, learning camp,
Foundation pada tanggal 6 oktober 2014 dan sekolah berkualitas
sudah terdaftar sebagai Nazhir Wakaf
2. Bina Ekonomi Misi:
Berupa program yang berfokus pada 1. Memfasilitasi dan mengkoordinir
sektor ekonomi dengan memberikan penghimpunan dan penyaluran Zakat,
pendampingan yang pada akhirnya Infaq, Shodaqoh dan Wakaf serta
bertujuan untuk mengubah status dhuafa sumbangan lainnya yang dak mengikat
yang sebelumnya adalah penerima dari-dan bagi penerima manfaat dalam
manfaat menjadi donatur. adapun rangka menunaikan kewajiban masing-
beberapa contoh program bina ekonomi masing dalam berzakat, Infaq,
adalah wirausaha mandiri, petani Shodaqoh, dan Wakaf.
berdaya, ponpes berdaya dan desa
mandiri. 2. Meningkatkan taraf hidup
penerima manfaat; khususnya kaum
3. Bina Sosial dhuafa melalui progam sosial,
kemanusiaan, dan keagamaan dengan
berupa program yang memiliki tujuan harapan yang dahulunya Penerima
untuk membantu meringankan beban manfaat menjadi Donatur.
penerima manfaat. adapun contoh dari
program bina sosial ini adalah sekolah 3. Meningkatkan kemandirian
mualaf mandiri, santunan yatim, layanan Independensi dan Akuntabilitas
aktif, dan dakwah buruh migran. Lembaga dalam Pengelolaan Sumber
Daya Masyarakat.
4. bina kesehatan
4. Mentransformasikan Nilai-Nilai
yaitu program yang berfokus pada untuk Mewujudkan Masyarakat
sektor kesehatan sebaga wujud perhatian Religius.
MAI Foundation kepada keadaan dan
kesehatan penerima manfaat di infonesia Budaya Kerja:
khususnya para dhuafa, yang mana
banyak dari mereka belum dapat 1. Sidiq: Kerja penuh dedikasi, jujur,
merasakan fasilitas kesehatan yang menjaga kehormatan
layak. contoh program bina kesehatan 2. Fathanah: Salam, Santun, Sholat
yang dijalankan adalah Rumah Sehat tepat waktu, menjadi teladan, penuh
Mandiri dan Khitanan Massal pengabdian, kerja keras.
5. Bina Sarana Fisik 3. Tabligh: memenuhi kebutuhan,
yaitu program yang bertujuan untuk cepat melayani, minim komplain,
membangun maupun memperbaiki mengembangkan diri, kerjasama dengan
sarana fisik, baik rumah ibadah, maupun siapapun, belajar bidang apapun, perluas
sarana publik dan tempat tersebut jejaring
banyak digunakan oleh para kaum 4. Amanah: Kerja bertanggung jawab,
dhuafa. efektif, efisien, Disilin, Komitmen pada
Core Value Yayasan Mandiri Amal janji, bekerjasama dalam tim.
Insani core value merupakan seperangkat nilai
Visi: yang menyatukan organisasi yang
terejawantahkan kedalam visi misi
Menjadi Lembaga Zakat yang (Urde, 2003) dan Apabila dilihat dari
Modern, Terpercaya dan Rahmatan penjabaran diatas, dapat disimpulkan
lil'alamin
bahwa core value dari MAI Foundation yang dirangkum dalam 4 prinsip nilai
berlandaskan nilai-nilai keislaman. yaitu Sidiq, Fathanah, Tabligh, dan
Amanah.
Nilai-nilai keislaman yang dimaksud
dapat dilihat pada budaya kerja MAI MAI FOUNDATION
Foundation yaitu: Sidiq, Amanah,
Tabligh, Fatanah. Nilai yang menjadi •Nilai: • Nilai:
Sidiq Fathanah
rujukan organisasi ini sekaligus etos
kerja yang dibudayakan, menuntun MAI
Foundation dalam pelaksanaa segala Visi Misi
aktivitas keorganisasian dan pelayanan
nya.
Budaya Fokus
Selain itu, nilai-nilai keislaman tersebut Kerja Pelayanan
membentuk kepribadian dari tiap
•Nilai: •Nilai:
petugas/staff/karyawan dari MAI. Dari Tabligh Amanah
perspektif Islam, personaliti
menerangkan tentang perilaku individu Bagan 1. Core Value MAI
yang terbina berdasarkan ciri-ciri
pribadinya yang menepati nilai-nilai
murni dan etika Islam. Karyawan yang
Core Value dapat dimaknai sebagai
memiliki kepribadian berlandaskan
seperangkat nilai yang menyatukan
syariat Islam akan memperlihatkan
organisasi yang terejawantahkan
corak kerja dalam acuan yang berbeda
kedalam visi misi. (Urde, 2003)
dengan karyawan konvensional. Bagi
seperangkat nilai-nilai ini merajut MAI
karyawan yang berlandaskan nilai-nilai
Foundation dalam melaksanakan visi,
islam corak pemikiran, sikap, gelagat,
misi, hingga seluruh rangkaian
emosi dan jati diri mereka adalah
pelayanannya seperti yang di
berlandaskan prinsip-prinsip Islam
ilustrasikan di bagan 1 diatas.
sedangkan karyawan konvensional
banyak bergantung kepada kekuatan Bentuk Moral Work MAI Foundation
mental, emosi dan fisik saja (Mohamad,
2019) Moral Work merujuk pada segala
tindakan dan aktivitas dari organisasi
Core Value mempengaruhi layanan manusia yang dijiwai oleh nilai-
kepemimpinan, strategi, organisasi, nilai yang dianut oleh pekerja-
pengembangan produk, komunikasi dll. pekerjanya baik secara ideologis, etis,
Ketika sebuah organisasi tumbuh dari maupun moral sehingga temanifestasi
posisi di mana misi, visi dan nilai-nilai kedalam segala bentuk pelayanan yang
organisasi disatukan dalam bentuk core diberikan kepada penerima
value, langkah penting dalam menjalani manfaat/klien.
proses dalam meningkatkan kualitas
mutu pelayanan telah diambil (Urde, MAI Foundation sebagai salah satu
2003). Relevan dengan argumen diatas, lembaga amil zakat nasional juga
sangat terlihat bahwa Kepemimpinan, tergolong sebagai organisasi layanan
Strategi pengembangan produk dan manusia. organisasi layanan manusia
manejerial organisasi dari MAI sangat adalah organisasi ideologis, etis, dan
terpengaruh oleh core value nya, moral yang tujuan utamanya berfokus
berlandaskan pada nilai-nilai keislaman pada kesejahteraan dari klien mereka
(Schmid & Almog-Bar, 2020)
hal demikian yang dilakukan oleh KESIMPULAN
MAI Foundation dalam menjalankan
gerak organisasinya dan memberikan Berdasarkan pembahasan diatas, dapat
layanannya yang dijiwai oleh core value disimpulkan bahwa MAI Foundation
berupa nilai sidiq, nilai amanah, nilai sebagai organisasi layanan manusia telah
tabligh, dan nilai fathanah. Nilai-nilai menujukan atribut moral work nya yang
tersebut bernuansa ideologis, religious, dapat diamati dari bagaimana
dan etis sebagai landasan moral dari pengejawantahan dari core value, visi,
Mandiri Amal Insani. Pengejawantahan misi hingga kedalam program yang
dari nilai-nilai tersebut tercermin dari bernuansa etis, ideologis, moral yang
visi MAI Foundation yaitu “Menjadi didasari oleh nilai-nilai yang dianut oleh
Lembaga Zakat yang Modern, Lembaga dan staffnya dalam hal ini
Terpercaya dan Rahmatan lil'alamin” adalah nilai-nilai islam

Misi MAI Foundation lebih DAFTAR PUSTAKA


memperlihatkan secara lebih jelas Hasenfeld, Y. (2010). Human Services as
bentuk moral work tersebut yang Complex Organizations (2nd ed.).
termaktub di misi kedua yaitu SAGE Publications, Inc.
“Meningkatkan taraf hidup penerima Kettner, P. M., Moroney, R. M., & Martin,
manfaat; khususnya kaum dhuafa L. L. (2008). Designing and
melalui progam sosial, kemanusiaan, managing programs: An
dan keagamaan dengan harapan yang Effectiveness-Based Approach (3rd
dahulunya Penerima manfaat menjadi ed.). Sage Publication, Inc.
Donatur”
Patti, R. J. (2009). The Handbook of
Disamping Core Value, Visi, maupun Human Services Management (2nd
Misi dari MAI Foundation yang ed.). Sage Publication, Inc.
mencerminkan bentuk moral work, juga Schmid, H., & Almog-Bar, M. (2020). A
dapat dilihat dari layanan dalam bentuk Tribute to Yeheskel “Zeke”
program yang difokuskan ke beberapa Hasenfeld: Theoretical Legacy and
bidang seperti: bina ilmu yang bertujuan Contribution to Human Service
untuk meningkatkan kualitas pendidikan Organizations and Management.
dari penerima manfaat, bina ekonomi Human Service Organizations
yang bertujuan untuk meningkatkan Management, Leadership and
kapasitas penerima manfaat agar Governance, 44(2), 97–109.
menjadi berdaya secara ekonomi, bina https://doi.org/10.1080/23303131.20
20.1718049
social yang bertujuan untuk
meringankan beban kehidupan social Smolicz, J. (1981). Core values and
dari penerima manfaat, serta terdapat cultural identity. Ethnic and Racial
bina kesehatan yang berfokus pada Studies, 4(1), 75–90.
kondisi dan dinamika kesehatan https://doi.org/10.1080/01419870.19
penerima manfaat, dan yang terakhir 81.9993325
bina sarana fisik yang bertujuan untuk Urde, M. (2003). Core value‐based
mewujudkan sarana maupun fasilitas corporate brand building. European
public dan fasilitas ibadah yang Journal of Marketing, 37(7–8),
digunakan oleh para kaum dhuafa. 1017–1040.
https://doi.org/10.1108/03090560310
477645

Anda mungkin juga menyukai