A. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah gaya bahasa yang mengungkapkan pengulangan kata, frasa, atau
klausa yang berfungsi untuk mempertegaskan suatu makna yang diperoleh dari sebuah
karya sastra atau gaya bahasa yang mengandung pernyataan berupah pengulangan bunyi,
kata, sekelompok kata atau bagian bagian yang dianggap penting dalam satuan kalimat.
Contoh :
● Cinta ku kepadamu belum perna ada contohnya
● Cinta romeo kepada Juliet
● Si Majnum qais kepada Laila belum apa-apanya
Dengan mengulangkan kalimat cinta, kepada dan belum, penulis ingin menegaskan rasa
cinta kepada istrinya secara berulang-ulang dengan membandingkan cintanya dengan
cinta romeo dengan Juliet dan majnum dengan Laila.
B. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah sejenis majas perbandingan yang menggambarkan sebuah
benda atau barang yang tak bernyawa dengan sifat-sifat yang dimiliki manusia. Sifat-sifat
manusia atau insan yang dimaksud ialah bertindak, berpikir, bersedih, dan bergembira.
Contoh :
● Aku adalah ombak samuderamu
● Yang lari datang bagimu
Kalimat tersebut mengandung majas personifikasi karena terdapat kalimat yang lari
datang bagimu dan kata lari datang hanya dapat dilakukan oleh makluk hidup.
C. Majas Pleonasme
Gaya bahasa yang menambahkan informasi pada pernayataan yang sudah jelas atau
menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Pleonasme merupakan
suatu sifat yang berlebihan, dimana seseorang menggunakan dua kata yang berbeda
namun memiliki arti yang sama.
Contoh :
● Aku adalah sinar silau panasmu
● Dan bayang-bayang hangat mentarimu
● Bumi pasrah langitmu
Pada kalimat diatas merupakan majas pleonasme pada kalimat tersebut kata sinar tidak
terlalu dibutuhkan karena dengan kata silau sudah mewakali pengertin dari kata sinar,
karena kedua kata tersebut memiliki arti yang sama pada kalimat kedua kata langit
seharusnya tidak diperlukan karena kata bumi sudah mencakupi adanya langit dan
sebaginya.
D. Majas Hiperbola
Gaya bahasa yang melebih-lebihkan atau membesar-besarkan kenyataan yang sebenarnya
atau bermaksud untuk memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk
Amemperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Contoh :
● Rindu dendam kita melebihi
● Rindu dendam Adam dan Hawa
Kalimat tersebut merupakan majas hiperbola, penulis membanding rindu mereka lebih
besar, lebih membara, dan melebihi segala hal dibandingkan rindunya Adam ke Hawa
2. CITRAAN
A. Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)
Citraan pendengarkan ini digunakan agar pembaca seolah-olah mendengar semua jenis
suara yang diciptakan oleh penyair dalam puisinya.
Contoh :
● Aku adalah kicau burungmu
C. Citraan Penglihatan
Citraan penglihatan digunakan agar pembaca seolah-olah melihat semua kejadian yang
diciptakan oleh penyair dalam puisi.
Contoh :
● Kabut puncak gunungmu
● Hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu