Anda di halaman 1dari 14

Materi Dasar 1:

Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Materi Dasar 1
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2015-2019

I. Deskripsi
Sehat merupakan kebutuhan dasar manusia dan menjadi salah satu faktor
penentu indeks pembangunan manusia (IPM). Sehat juga merupakan modal
utama manusia untuk dapat melakukan perannya di bidang pembangunan
ekonomi dan pendidikan. Masyarakat yang sehat dan mandiri merupakan tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan ditetapkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan nasional
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.

Kebijakan pembangunan kesehatan nasional, tidak terlepas dari ketentuan yang


ada dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025 menetapkan,
Misi Indonesia Sehat 2025 adalah 1) menggerakkan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan yaitu setiap kebijakan publik harus memperhatikan
dampaknya terhadap kesehatan. Dengan demikian masyarakat terlindungi dan
terhindar dari bermacam-macam gangguan yang mempengaruhi derajad
kesehatan masyarakat. 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama antara individu, keluarga,
masyarakat, termasuk swasta dan pemerintah. Oleh sebab itu dilakukan upaya
untuk memperkuat gerakan hidup sehat di masyarakat. 3) Memelihara dan
meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

Strategi pembangunan kesehatan yang akan ditempuh sampai tahun 2025 adalah
1) Pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang penyelenggaraannya
dilakukan melalui kegiatan advokasi, sosialisasi, orientasi, kampanye dan
pelatihan sehingga pelaku pembangunan nasional (stakeholders) memahami dan
mampu melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan. 2) Pengembangan
upaya dan pembiayaan kesehatan. 3) Pemberdayaan masyarakat, meliputi
penggerakan masyarakat, pengorganisasian dalam pemberdayaan, advokasi
masyarakat dalam memperjuangkan kepentingannya di bidang kesehatan,
meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pemberdayaan
masyarakat. 4) Pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 1
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

kesehatan. Sumberdaya manusia kesehatan yang mencukupi jumlahnya dan


profesional.

Dalam Kabinet Kerja tahun 2015-2019, kebijakan pembangunan kesehatan


nasional mengacu pada kebijakan pembangunan nasional yaitu menekankan
paradigma sehat dan pemberdayaan masyarakat dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif yang di dukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif. Pada
sesi ini, ruang lingkup materi yang akan dibahas pada sesi ini meliputi : Kebijakan
Pembangunan Nasional serta Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional.

II. Tujuan Pembelajaran


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi, peserta mampu memahami Kebijakan
Pembangunan Kesehatan Nasional Tahun 2015-2019.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan:
1. Kebijakan Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019
2. Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional Tahun 2015-2019.

III. Pokok bahasan dan Sub-Pokok Bahasan


Pokok bahasan 1. Kebijakan Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019.
a. Visi pembangunan nasional
b. Agenda prioritas pembangunan nasional (Nawa Cita)
c. Strategi pembangunan nasional Kabinet Kerja

Pokok bahasan 2. Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional Tahun 2015-2019.


a. Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
b. Tujuan Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019
c. Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN Bidang Kesehatan Tahun 2015-2019
d. Sasaran Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
e. Indikator RPJMN Bidang Kesehatan Tahun 2015-2019

IV. Bahan belajar


 Materi presentasi power point
 Bahan bacaan (hand out)

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 2
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

V. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan
fasilitator dan peserta dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung
selama 2 jam pelajaran (2 Jpl x 45 menit = 90 menit), sebagai berikut:

Langkah 1.

Pengkondisian (5 menit)

Langkah pembelajaran:

a. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri
dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja dan judul materi
yang akan disampaikan.
b. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk
menerima materi dengan menyepakati proses pembelajaran.
c. Dilanjutkan dengan penyampaian judul materi, deskripsi singkat, tujuan
pembelajaran serta ruang lingkup pokok bahasan yang akan dibahas pada sesi
ini.

Langkah 2.

Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan 1. tentang Kebijakan


Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019 dan sub pokok bahasan (30 menit).

Langkah pembelajaran:

a. Fasilitator melakukan curah pendapat dengan mengajukan beberapa


pertanyaan kepada peserta untuk mengukur pemahaman peserta tentang visi
serta kebijakan pembangunan nasional tahun 2015-2019 yang telah
ditetapkan oleh Kabinet Kerja. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta,
selanjutnya merangkum dan menyampaikan paparan materi sesuai urutan sub
pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang.
b. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau
menyampaikan klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau
tanggapan yang sesuai.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 3
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Langkah 3.

Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan 2. tentang Kebijakan


Pembangunan Kesehatan Nasional Tahun 2015-2019 dan sub pokok bahasan
(45 menit).

Langkah pembelajaran:

a. Fasilitator melakukan curah pendapat dengan mengajukan beberapa


pertanyaan kepada peserta untuk mengukur pemahaman peserta tentang visi
dan misi serta tujuan pembangunan kesehatan nasional tahun 2015-2019 yang
telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
b. Fasilitator mencatat semua informasi yang disampaikan oleh peserta,
selanjutnya merangkum dan menyampaikan paparan seluruh materi tentang
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional Tahuan 2015-2019, sesuai
dengan urutan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang.
c. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau
menyampaikan klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau
tanggapan yang sesuai.

Langkah 4.

Rangkuman dan kesimpulan (10 menit)

Langkah pembelajaran:

a. Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta


terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Fasilitator merangkum dan membuat kesimpulan poin-poin penting dari
materi yang disampaikan.
c. Fasilitator menutup sesi ini, dengan memberikan apresiasi kepada seluruh
peserta.

VI. Uraian materi

A. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015-2019

1. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL


Visi : Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ada 7 misi pembangunan nasional
yaitu:

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 4
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan


wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
c. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
d. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional.
g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

2. AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (NAWA CITA)


Dalam pembangunan nasional ada sembilan agenda prioritas yang disebut
dengan “Nawa Cita”, yaitu:

1) Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap Bangsa dan


memberikan rasa aman pada Seluruh Warga Negara
2) Membangun tata kelola pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis
dan Terpercaya
3) Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-
Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan
4) Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan Reformasi Sistem dan
Penegakan Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya
5) Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
6) Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
7) Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-Sektor
Strategis Ekonomi Domestik
8) Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
9) Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam


tercapainya seluruh Nawa Cita, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 5
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

3. STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL.

a. Norma Pembangunan Kabinet Kerja

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;


2) Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan
pembangunan ekologi yang berkelanjutan
3) Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor, antarwilayah
dan antarkelompok sosial dalam pembangunan
4) Mewujudkan perekonomian yang inklusif, berbasis ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan keunggulan sumber daya manusia

b. Dimensi Pembangunan

1) Dimensi pembangunan manusia


 Pendidikan
 Kesehatan
 Perumahan

2) Dimensi pembangunan sektor unggulan.


 Kedaulatan pangan
 Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan
 Kemaritiman dan kelautan
 Pariwisata dan industri

3) Dimensi pemerataan dan kewilayahan


 Antar kelompok pendapatan
 Antar wilayah : desa, pinggiran, luar jawa, kawasan timur.

c. Nawa Cita 5

Nawa cita 5 : meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia


1) Program “Indonesia Pintar” melalui wajib belajar 12 tahun bebas
pungutan
2) Program kartu “Indonesia Sehat” melalui layanan kesehatan
masyarakat
3) Program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” melalui
reformasi agraria 9 juta ha untuk rakyat tani dan buruh tani, rumah
susun bersubsidi dan jaminan social.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 6
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

B. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2015-2019

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara social dan
ekonomis.

1. Visi Kementerian Kesehatan 2015-2019


“Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan”

2. Misi Kementerian Kesehatan 2015-2019


a. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan dalam mewujudkan perilaku
sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata, bermutu,
dan berkesinambungan
c. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan kualitas sumber daya
kesehatan
d. Meningkatkan tatakelola kepemerintahan yang baik dan bersih

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia


Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan
kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:
a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;
b. Meningkatnya pengendalian penyakit;
c. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
d. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,
e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
f. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu:


a. Paradigma sehat
b. Penguatan pelayanan kesehatan
c. Jaminan Kesehatan Nasional:

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 7
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

1) Paradigma sehat
Program:
 Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan
 Penguatan promotif dan preventif
 Penguatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

2) Penguatan Pelayanan Kesehatan


Program:
 Peningkatan akses pelayanan kesehatan, terutama pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
 Optimalisasi Sistem Rujukan
 Peningkatan/ penguatan mutu pelayanan kesehatan.

3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


Program:
 Berlandaskan benefit
 Sistem pembiayaan asuransi dengan azas gotong royong
 Melakukan kendali mutu dan kendali biaya
 Sasaran Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dan Non-
PBI, tanda kepesertaan: BPJS

3. Tujuan Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019


Ada dua tujuan utama Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
a. Meningkatkan status kesehatan masyarakat
b. Meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kelompok
sasaran berdasarkan siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia
sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal dan kelompok lansia.

Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai


adalah :
a. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP
2010), 346 menjadi 306 per-100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
b. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
hidup.
c. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 8
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

d. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan


masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
e. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan


perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan, maka indikator yang akan dicapai adalah:
a. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan
setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
b. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari
6,80 menjadi 8,00.

4. Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN Bidang Kesehatan 2015-2019 (Perpres


No. 2/2015)
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya
kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui
peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem
kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia Sehat
menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi sektor
kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk
penguatan upaya promotif dan preventif.

Strategi pembangunan kesehatan tahun 2015-2019, meliputi:

a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja &


Lanjut Usia yang Berkualitas
b. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
d. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas.
e. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
f. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas
farmasi dan alat kesehatan.
g. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
h. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu sumberdaya manusia
kesehatan
i. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
j. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
k. Memantapkan Pelaksanaan Sisitem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan.
l. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 9
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:

a. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)


Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui
4 jenis upaya yaitu:
1) Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
2) Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.
3) Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.
4) Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.

Untuk penguatan fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi Puskesmas,


dengan fokus pada 5 hal, yaitu: 1) peningkatan SDM; 2) peningkatan
kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas; 3) peningkatan
pembiayaan; 4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan 5)
pelaksanaan akreditasi Puskesmas.

Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk


ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan
masyarakat, kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan
analis kesehatan. Upaya untuk mendorong tercapainya target
pembangunan kesehatan nasional, terutama melalui penguatan layanan
kesehatan primer, Kementerian Kesehatan mengembangkan program
Nusantara Sehat. Program ini menempatkan tenaga kesehatan di tingkat
layanan kesehatan primer dengan metode team-based. Kemampuan
manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan mutu sistem
informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan
kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas kesehatan
lingkungan.

Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan


promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan
sumber pembiayaan Puskesmas.

Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan untuk


mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian
pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.

Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan


mutu pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi
prioritas pembangunan kesehatan.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 10
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

b. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).


Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan
ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.

c. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.


Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada
bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin,
kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil,
perbatasan, kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

5. Sasaran Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019


a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai
pada tahun 2019 adalah:
1) Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar
85%.
2) Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar
18,2%.
3) Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki
kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.

b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai


pada tahun 2019 adalah:
1) Persentase kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesehatan
lingkungan sebesar 40%.
2) Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) tertentu sebesar 40%.
3) Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%.
4) Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar
5,4%.

c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan


sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah:
1) Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang
terakreditasi sebanyak 5.600.
2) Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi
sebanyak 481 kab/kota.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 11
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat


kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.
2) Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.
3) Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang
memenuhi syarat sebesar 83%

e. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran


yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung
pembangunan kesehatan.
2) Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik
dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.

f. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan


sasaran yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program
kesehatan sebesar 20%.
2) Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber
dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.
3) Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang
diimplementasikan sebanyak 40.

g. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-


evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran
kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
2) Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100
rekomendasi.

h. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan,


dengan sasaran yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
2) Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan
kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan
atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.
3) Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang
kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 12
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

i. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan


sasaran yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian
negara =1% sebesar 100%.

j. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan,


dengan sasaran yang akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan
jabatan sebesar 90%.
2) Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan
nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.

k. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang


akan dicapai tahun 2019 adalah:
1) Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan
prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
2) Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan
untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%

6. Indikator RPJMN Bidang Kesehatan Pada Tahun 2019.

a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat


Indikator :
1) Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran adalah 306 (tahun 2019)
2) Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup : 24 (tahun 2019)
3) Prevalensi kekurangan gizi anak balita (persen) : 17% (tahun 2019)
4) Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua
tahun (persen): 28% (tahun 2019).

b. Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular.


Indikator :
1) Prevalensi TB per 100.000 penduduk : 245 (tahun 2019).
2) Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) : < 0,5 (tahun 2019).
3) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria: 300 Kab/Kota
(tahun 2019).
4) Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) : 23,4% (tahun 2019)
5) Prevalensi kegemukan/ obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas
(persen): 15,4% (tahun 2019).
6) Persentase merokok penduduk usia < 18 tahun (persen) : 5,4% (tahun
2019).

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 13
Materi Dasar 1:
Kebijakan Pembangunan Kesehatan

c. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan.


Indikator :
1) Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi:
5.600 puskesmas (tahun 2019).
2) Jumlah kabupaten/kota yang memiliki satu RSUD yang tersertifikasi
akreditasi nasional: 481 (tahun 2019).
3) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar
lengkap pada bayi : 95 (tahun 2019)

d. Meningkatnya perlindungan finansial, pemerataan mutu pelayanan serta


ketersediaan penyebaran mutu obat dan sumberdaya kesehatan.
Indikator :
1) Kepesertaan SJSN kesehatan (persen): minimal 95% (tahun 2019)
2) Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan :
5600 puskesmas (tahun 2019).
3) Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang meiliki tujuh dokter
spesialis : 60% (tahun 2019).
4) Persentase ketersediaan obat dan vaksi di puskesmas: 90% (tahun
2019).
5) Persentase obat yang memenuhi starat : 94% (tahun 2019).

VII. Referensi
1. Rencana Strategis Kemeterian Kesehatan Tahun 2015-2019, Keputusan
Menkes RI, Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015
2. Rakerkesnas, Penyajian Menteri Kesehatan tentang Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat, Jakarta, 2015.
3. Pusat Promosi Kesehatan, Kemkes, Kebijakan Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2015-2019, Jakarta, 2015.
4. Kepala Bappenas, Penyusunan RPJMN Tahun 2015-2019, Jakarta, 2014.

Modul Pelatihan Pelatih Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 14

Anda mungkin juga menyukai