Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan nikmat,
taufik, serta hidaya-nya,sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas saya.Tak hanya itu, kami
juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada
umunya. Walaupun demikian kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang
bermanfaat bagi kita semua. Kami juaga mengucapkan terima kami kepada pembaca yang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam, terutama Pendidikan Akidah dan Akhlak merupakan sarana
penting untuk meningkatkan etika, moral dan SDM. Manusia secara umum dalam menjamin
keberhasilan tegaknya syari’at Islam dan keberlangsungan pembangunan suatu bangsa,
Namun sayangnya, berdasarkan pengamatan di lapangan banyak ditemukan pelaksanaan
pembelajaran masih kurang variatif, proses pembelajaran memiliki kecendrungan pada
metode tertentu (konvensional) dan tidak memperhatikan tingkat pemahaman siswa terhadap
informasi yang disampaikan. Siswa kurang aktif dalam proses belajar, siswa lebih banyak
mendengar dan menulis yang menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa
tidak memahami konsep yang sebenarnya. Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh
pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih
fokus pada guru sebagai sumber utama pengatahuan.
Oleh karena itu, disini kami berusaha menyajikan berbagai strategi dan metode yang
berbasis al-Qur’an dan Hadits dalam pembelajaran Akidah Akhlak disekolah Dasar atau
Madrasah yang mungkin dapat dijadikan rujukan dalam mencari terobosan baru untuk
meningkatkan kualitas pendidikan serta mencapai tujuan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Strategi yang bagaimanakah yang dapat digunakan dalam membelajarkan Aqidah Akhlak
di MI ?
2. Metode-metode apa saja yang dapat diterapkan dalam membelajarkan Aqidah Akhlak di
MI ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan bentuk-bentuk strategi yang dapat digunakan dalam membelajarkan Aqidah
Akhlak di MI.!
2. Mendeskripsikan macam-macam metode yang dapat diterapkan dalam membelajarkan
Aqidah Akhlak di MI.!
BAB II
PEMBAHASAN
3. Di dalam proses belajar mengajar harus saling memahami posisi, guru sebagai guru
dan murid sebagai murid.
Dari semua pengertian terlihat penekanan pendidikan islam pada “bimbingan” bukan
pengajaran yang mengandung konotasi otoritatif pihak pelaksanaan pendidikan. Disini
seorang guru lebih berfungsi sebagai “fasilitator” atau penunjuk jalan kearah penggalian
potensi anak didik. Dengan demikian, guru bukanlah segala-galanya, sehingga cenderung
menganggap anak didik bukan apa-apa, manusia yang masih kosong yang perlu diisi.
Pendidikan hakikatnya adalah bapak rohani (spiritual father) bbagi anak didiknya yang
memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, sekaligus meluruskannya.
Oleh karena itu guru seharusnya menjadi pengganti dan wakil keduua orang tua anak
didiknya. Jadi hibungan psikologis antara guru dan anak didiknya seperti hubungan naluriah
antara kedua orang tua dengan anaknya, sehingga hubungan timbale balik yang harmonis
tersebut akan berpengaruh positif ke dalam proses pendidikan dan pengajaran.
1
Strategi merupakn suatu cara, siasat yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Salah satu komponen
penting yang menghubungkan tindakan dengan tujuan pendidikan adalah metode dan strategi,
B. Metode Berbasis Al-Qur’an Dan Hadits Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak
Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran agama islam, yang hamper
tidak berbeda jauh dengan metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran mata
pelajaran lain. Namun yang lebih spesifik dalam pembelajaran Agama Islam terutama
pembelajaran Aqidah Akhlak menurut Abdurrahman Saleh (1969) meliputi; metode ceramah,
Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, Sosiodrama, dan Pemberian Tugas.
Keaneka ragaman Metode ini mengakibatkan guru harus memahami proses belajar
mengajar dan pronsip-prinsip dasar dalam metode pendidikan Islam yang meliputi: prinsip
kesesuaian dangan psikologi anak, menjaga tujuan pelajaran, memelihara tahap kematangan,
dan partisipasi praktikal.
Menurut Sadali dkk (1997), metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran agama
islam, yaitu: metode diakronis, sinkronis-analitis, pemecahan masalah, empiris dan aneka
sumber.
1. Metode Diakronis
Metode Diakronis adalah suatu metode mengajar agama Islam yang menonjolkan asfek
sejarahnya. Metode ini memberikan kemungkinan kepada peserta didik untuk mengadakan
studi perbandingan (komparatif) tentang berbagai hasil penemuan dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Peserta didik juga dapat mengadakan studi tentang intraksi tentang ilmu
pengetahuan agama dan disiplin ilmu lain sehingga tampak relevansi, hubungan sebab-akibat
atau integralnya. Lebih lanjut, peserta didik juga dapat menelaah sejarah kejadian dan
lahirnya setiap bagian, komponen, dan system agama islam.
2. Metode Sinkronis-analitis
Metode Sinkronis-analitis adalah sebuah metode pendidikan agama islam yang member
kemampuan analitis teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan, mental
intelek. Metode ini tidak semata-mata mengutamakan segi pelaksanaan atau aplikasi praktis.
3. Metode Pemecahan Masalah
Metode Pemecahan Masalah merupakan latihan untuk para peserta didik dengan
menghadapkannya pada berbagai masalah suatu cabang ilmu agama dengan alternative
pemecahannya.2
2
Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran agama islam, yang hamper tidak berbeda jauh dengan metode-metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa strategi dan metode yang
berbasis al-Qur’an dan sunnah mutlak diperlukan dalam proses belajar mengajar terutama
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Sekolah Dasar atau Madrasah, karena tanpa mengajar
menggunakan Startegi atau Metode yang sesuai dengan materi pembelajaran maka bisa
dikatakan tidak mungkin tujuan pembelajaran tersebut bisa dicapai.
Adapun Strategi yang berbasis al-Qur’an dan Sunnah yang dapat digunakan antara lain:
proses belajar mengajar dilandasi dengan kewajiban yang dikaitkan dengan niat karena Allah
SWT, konsep belajar mengajar harus dilandasi dengan niat Ibadah, di dalam proses belajar
mengajar harus saling memahami posisi guru sebagai guru dan murid sebagai murid, harus
menciptakan komunikasi yang seimbang, komunikasi yang jernih, dan komunikasi yang
transparan, mendidik dengan ketauladanan yang baik, untuk memperoleh hasil yang
maksimal maka dibutuhkan pembisaan-pembisaan, evaluaisi yang baik, dan proses belajar
mengajar akan lebih baik
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan kepada semua pendidik dalam pembahsan masalah
ini adalah agar selalu memperhatikan semua jenis dan bentuk strategi maupun metode yang
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran terutama dalam membelajarkan Aqidah dan
Akhlak di jenjang Sekolah Dasar agar dapat apa yang menjadi tujuan pembelajaran tersebut
bisa tercapai, yang selanjutnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA