Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN BERBANTU KOMPUTER


(KELOMPOK 5)
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (LEARNING)

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ARIF ALBAR (20101156110012)


ANGGUN UTAMI (20101156110001)
RISKA ADELIA (20101156110019)
TRINANDA HIDAYAT (20101156110031)
SRI UTARI (20101156110022)

DOSEN PENGAMPU:

POPI RADYULI, S.Pd, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA”YPTK”PADANG
2020/202
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat Nyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pembelajaran
Berbasis Web (Learning)", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita untuk mempelajari, Pembelajaran Berbantu Komputer.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon maklum bila isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu
perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuh

Padang,10 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB l....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB ll...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian E-Learning................................................................................................................5
B. Pengertian Resource Based Learning.........................................................................................5
C. Sejarah Dan Perkembangan E-Learning.....................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi dan informasi


berkembang sangat pesat. Seiring dengan berkembanganya teknologi dan
informasi kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar
berbasis teknologi informartika menjadi tidak terelakkan lagi. Salah satu
contoh dari mekanisme belajar mengajar yang berbasis teknologi
informatika adalah pembelajaran elektronik atau yang biasa disebut dengan
e-learning. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Darin E. Hartley yang
menyatakan e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
media internet, intranet atau media jaringan komputer lainnya. Kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan sistem e-learning sangat bermanfaat
bagi peserta didik ataupun pendidik guna mempermudah kegiatan belajar
mengajar.

Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia,
terbukti dengan maraknya implementasi e-learning khususnya di lembaga
pendidikan. Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran elektronik sebagai suplemen terhadap materi pelajaran yang
disajikan secara reguler di kelas. Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya
menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena
satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka.

Selain dari pembelajaran elektronik, terdapat salah satu model pembelajaran


yang dapat menumbuhkan sifat kerjasama antar siswa di dalam kelas. Model
pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif, dimana
kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah dengan cara bekerjasama
antara satu siswa dengan siswa lainnya dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Model pembelajaran kooperatif dapat memotifasi
siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa dan saling mengambil
tanggung jawab.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu :


1. Pengertian Resourced Based Learning?
2. Apa saja langkah – langkah dalam resourced based learning?
3. Apa saja keuntungan dan kelemahan dalam resourced based learning?

1.3Tujuan

1. Memenuhi kriteria penilaian tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar


2. Mengetahui pengertian pembelajaran elektronik, resources based learning
3. Mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai pembelajaran, resources
based learning

BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning

Pengertian E-Learning
Menurut Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko ”E-Learning adalah proses pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis
dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi
pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin”. Sedangkan
menurut Allan J. Henderson ”E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet, Henderson menambahkan
juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di
tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di
kelas”. Menurut Maryati ”e-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan
jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer”. Sedangkan
menurut Matthew Comerchero dalam bukunya yang berjudul E-Learning, Concepts
and Techniques mendefinisikan ”E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup
motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi”.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran elektronik atau E-learning adalah suatu kegiatan
belajar mengajar jarak jauh yang dilakukan oleh seorang pendidik dengan para peserta
didik dengan menggunakan teknologi komputer atau biasa disebut dengan internet.

B. Pengertian Resource Based learning

Pengertian Resource Based Learning


Model pembelajaran berdasarkan sumber (resource based leraning) menurut Sagala
adalah segala bentuk belajar yang langsung menghadapkan murid dengan suatu atau
sejumlah secara sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala
kegiatan belajar yang bertalian dengan hal tersebut. Sedangkan model pembelajaran
berdasarkan sumber (resource based leraning) menurut Percival dan Ellington suatu
model pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan menggunakan sumber
belajar manusiawi dan non manusiawi secara optimal.
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis
aneka sumber (Resource based learning) adalah model pembelajaran yang
membebaskan siswa untuk menggunakan berbagai macam sumber belajar yang dapat
membantu siswa dalam memecahkan masalah, menemukan, dan meneliti dengan
langkah-langkah yang sudah ditentukan.
Nasution menyatakan bahwa “resource based learning” merupakan segala bentuk
belajar yang langsung menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber
belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang
berhubungan dengan hal tersebut. Menurut pengertian ini, resource based learning
merupakan bentuk belajar yang membebaskan siswa untuk menggunakan sumber
belajar dalam belajar untuk memecahkan masalah belajarnya atau mencapai tujuan
yang diharapkan. Resource Based Learning dapat digunakan dalam pelajaran
berprogram atau modul yang mengikuti langkah- langkah yang telah ditentukan, atau
dalam melakukan tugas yang bebas berdasarkan teknik pemecahan masalah,
penemuan, dan penelitian, bergantung kepada keputusan guru serta kemungkinan
yang ada dalam rangka kurikulum yang berlaku di sekolah itu.
Sejalan dengan hal tersebut guru mempunyai pilihan untuk menggunakan alat
pengajaran atau tidak. Kebanyakan guru tidak merasa perlu untuk membuat atau
menggunakannya namun “learning resource” atau sumber belajar yang digunakan
harus sesuai karena sumber belajar tersebut ditujukan kepada murid. Dengan
menggunakan sumber belajar sebagai alat pengajaran diharapkan memupuk sikap
positif terhadap belajar, untuk menyelidiki dan menemukan sendiri, memupuk
pengertian, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dengan
bimbingan guru, dan membangun kepercayaan atas kesanggupan sendiri. Hal ini
didukung oleh pendapat Jerome S.Bruner (dikutip oleh nasution yang sangat
menganjurkan kemampuan anak untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
Pengertian modul menurut Houston & Houson adalah seperangkat aktivitas yang
bertujuan mempermudah siswa untuk mencapai seperangkat tujuan pembelajaran.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa modul adalah suatu paket belajar yang
lengkap yang terdiri atas serangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu
siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas.
Jadi, dengan menggunakan Resource Based Learning di dalam proses pembelajaran
dengan bimbingan guru peserta didik mampu belajar berprogram dengan
menggunakan modul sesuai langkah-langkah yang sudah ditentukan, mampu
memecahkan masalah,menemukan, dan meneliti dengan teknik bervariasi.

C. Sejarah Dan Perkembangan E-Learning

1. Sejarah dan Perkembangan E-learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas


Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis
komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu,
perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
a. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan
aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan
CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO)
DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
b. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994
CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara
massal.
c. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan
akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan
mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.
Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi
masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk
standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry
CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
d. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS
menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga
semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

2. Fitur – fitur E-learning

Menurut Clark & Mayer, e-learning memiliki fitur – fitur sebagai berikut :
• Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
• Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk
membantu belajar.
• Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk
mendistribusikan konten dan metode belajar.
• Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara
individu.
• Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan
belajar.

3. Aspek Penting dalam E-learning

a. E-learning menciptakan solusi belajar formal dan informal.


Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learning adalah e-learning hanya
menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun
faktanya adalah saat ini 80% pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang
saat beraktivitas sehari - hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi
secepatnya. Dalam hal ini, e-learning haruslah memiliki karakteristik berikut:
• Just in time atau tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya
untuk menyelesaikan tugasnya.
• On demand atau tersedia setiap saat.
• Bite Sized atau tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara
cepat.
b. E-learning menyediakan akses keberbagai macam sumber pembelajaran baik itu
konten ataupun manusia.
Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya
membuat kontens aja, sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitas sosial. E-
learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online
pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak
kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu antara sesama
pengguna e-learning.
c. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama.
E-learning bukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok
orang atau grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi,
berbagi ilmu dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan
secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).
d. E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke
pembelajaran.
Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari
pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull
Model of Learning.

4. Strategi E-Learning

Dalam pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi


yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak
hanya mengutamakan sisi keindahan saja, tetapi harus memperhatikan dengan
seksama teknik belajar – mengajar yang digunakan serta memperhatikan teknik
evaluasi kemajuan peserta didik dan penyimpanan data kemajuan peserta didik.
Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan
dengan menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut :
a. Learning by doing.
Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari. Contohnya adalah
simulator penerbangan (flight simulator), dimana seorang calon penerbang dapat
dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih
dengan pesawat yang sesungguhnya
b. Incidental learning.
Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini
seorang peserta didik dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih
menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara tidak
langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan
maya” ke daerah-daerah wisata.
c. Learning by reflection.
Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide atau gagasan tentang subyek
yang hendak dipelajari. Peserta didik didorong untuk mengembangkan suatu ide
atau gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan
“mendengarkan” dan memproses masukan ide atau gagasan dari peserta didik
untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari peserta
didik.
d. Case-based learning.
Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus – kasus yang telah terjadi mengenai
subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada narasumber ahli dan
kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari.
Peserta didik dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi
dari narasumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut.
e. Learning by exploring.
Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang
hendak dipelajari. Peserta didik didorong untuk memahami suatu materi dengan
cara melakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus
menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari Peserta
didik. Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendak
dicapai (goal-directed learning). Peserta didik diposisikan dalam sebagai
seseorang yang harus mencapai tujuan dan aplikasi menyediakan fasilitas yang
diperlukan dalam melakukan hal tersebut, kemudian peserta didik menyusun
strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut.

5. Manfaat E-Learning

Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, di antaranya


adalah:
a. Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
b. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur (interactivity enhancement).
c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities).
Selain itu, manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar
yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap
saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah
dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita
dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana
saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu
selesai dikerjakan.
b. Manfaat bagi pengajar.
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara
lain adalah bahwa guru, dosen dan instruktur akan lebih mudah melakukan
pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol
kegiatan belajar siswanya.

6. Keuntungan dan Kelemahan menggunakan E-learning

a. Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut :


• Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe
pembelajaran yang berbeda-beda.
• Menghemat waktu proses belajar mengajar.
• Mengurangi biaya perjalanan.
• Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan,
buku-buku).
• Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
• Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
b. Kelemahan menggunakan e-learning diantaranya sebagai berikut :
• Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang
terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
• Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna
membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
• E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan
biaya awal yang cukup tinggi.

B. Resources Based Learning/Modul

1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Resources Based Learning

Langkah-langkah untuk melaksanakan model pembelajaran resource based


leraning yaitu:
a.Guru melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan model
Resource Based Learning.
b. Pengenalan materi matematika dan penyelesaiannya.
c. Guru memberikan contoh soal dan cara mengembangkannya menjadi sub –sub
pertanyaan dan penyelesaiannya.
d. Guru membagi siswa dalam kelompok –kelompok.
e. Guru membagi lembar kerja.
f. Siswa menyelesaikan masalah matematika yang diajukan secara berkelompok.
g. Guru membimbing, mengawasi, dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan menyelesaikan masalah matematika.
h. Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok ke dalam lembar hasil diskusi.
i. Masing – masing kelompok yang telah selesai melakukan diskusi harus
melaporkan kerja kelompoknya kepada guru.
j. Guru meminta beberapa kelompok yang sudah selesai untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas.
k. Guru menegaskan kembali hasil diskusi yang telah disajikan siswa.
l. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi siswa.
m. Mengadakan ulangan harian.

2. Kelebihan Dan Kekurangan Resources Based Learning

Belajar dengan menggunakan aneka sumber atau resource based leearning


mempunyai banyak kelebihan dan manfaat. Menurut Nasution (2011:26-28)
mengemukakan.

kelebihan resource based learning ada 7 manfaat yaitu:


a. Memberi kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia.
b. Memberi pengertian kepada siswa tentang luas dan aneka ragamnya sumber-
sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar sehingga akan
menambah dan memperluas cakrawala sains dalam diri siswa.
c. Mendorong minat siswa untuk belajar aktif, berpikir lebih kritis, merangsang
untuk bersikap lebih positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh untuk
mencapai tujuan hidup serta melibatkan diri dalam pendidikannya.
d. Meningkatkan motivasi belajar dengan menyajikan berbagai kemungkinan
tentang bahan pelajaran, metode kerja, dan medium komunikasi.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja menurut kecepatan dan
kesanggupan masing-masing dan tidak dipaksa bekerja menurut kecepatan yang
sama dalam hubungan kelas.
f. Lebih fleksibel dalam penggunaan waktu dan ruang belajar.
g. Mengembangkan kepercayaan akan diri sendiri dalam hal belajar yang
memungkinkannya untuk melanjutkan belajar sepanjang hayat.

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran Resource Based Learning sebagai


berikut :

a) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan dengan


menggunakan bahan atau alat dalam belajar.
b) Guru harus memperhatikan waktu, karena pembelajaran bisa lama atau lebih
pendek semua bergantung pada guru untuk mengorganisasikan waktu.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat di lakukan oleh para pendidik atau guru
dalam melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Semua model pembelajaran sangat
penting dalam mensukseskan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, para guru harus
menguasai berbagai macam model pembelajaran yang akan dilakukannya di dalam kegiatan
belajar mengajar, karena setiap mata pelajaran memiliki criteria masing – masing.
DAFTAR PUSTAKA

Arend, R.I. 2004. Learning to Teach. New York. McGraw-Hill

http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/manfaat-pembelajaran-elektronik-atau-e.html
(di akses pada tanggal 8 Febuari 2014)

http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56 ( di akses pada tanggal 8 Febuari 2014)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik (diakses pada tanggal 8 Febuari


2014)

http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-e-learning.html (diakses pada tanggal 8


Febuari 2014)

Anda mungkin juga menyukai