Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

W
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG
MENGGUNAKAN LEM AIBON DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MALAWILI KABUPATEN SORONG

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. W
2. Umur : 46 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Alamat dan telpon : Jalan. Pattimura RT 2/ RW 4 Kabupaten Sorong
6. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub Umur Pendi Status Imunisasi
dg dikan BC Polio DPT Hepatitis Campak Ket
KK G 1 2 3 3 1 2 3
1. Ny. R P Istri 45 th SD - - - - - - - - - - - - -

2. An. I P Anak 24 th D3 - - - - - - - - - - - - -

3. An. R L Anak 20 th SMA - - - - - - - - - - - - -


Genogram

69 68 70 68

48 46 53 45 40

24 20

Keterangan:
Laki-laki =
Perempuan =
Sudah meninggal=
Tinggal serumah =
Kepala keluarga =
Pasien :

6. Tipe keluarga : Keluarga Inti


7. Suku Bangsa : Bugis-Bima, Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga / Pendapatan Keluarga ( perbulan) : 30 Juta
10. Aktivitas rekreasi keluarga : sering dilakukan ke Tanjung Kasuari

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Anggota kelurga berkembang sesuai
tahapannya saat ini An. I dan An. R berada di tahap perkamangan Dewasa
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada
13. Riwayat keluarga inti:
a. Tn. W sebagai kepala keluarga jarang sakit
b. Ny. R sebagai istri jarang sakit mempunyai penyakit asma sejak 5
tahun yang lalu.
c. An. I jarang sekali sakit, tidak memiliki masalah kesehatan, tidak
mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar
lainnya.
d. An. R jarang sekali sakit, tidak memiliki masalah kesehatan, , makan
maupun kebutuhan dasar lainnya.
TD : 130/70 mmHg S : 370C BB: 58 kg
N : 80 x/menit RR: 22 x/menit TB: 170 cm
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut An.R keluarga tidak pernah menggunakan Lem Aibon kecuali
dirinya

III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah
a. Type Rumah : Permanen
b. Luas perkarangan : 25x100 mm2
c. Luas Rumah : 15x40 mm2
d. Jumlah kamar : 4 kamar
e. Status rumah : Milik Pribadi
f. Ventilasi rumah : Cukup/ baik
g. Jenis Lantai : Keramik
h. Jenis Wc : Leher angsa dan WC Duduk
i. Kebersihan wc : Bersih
j. SPAL Saluran pembuangan air limbah: lancar
k. Tempat Pembuangan Sampah : Ada
l. Sumber air minum : Ada (Air Hujan)
m. Air yang digunakan untuk MCK : Air Bor
n. Jarak wc dgn sumber air ( sumur ) : ≥20 m
Denah Rumah

Halaman belakang

Kamar utama
WC
Dapur

WC

Mushola
Ruang Keluarga

kamar 2
Ruang Tamu
kamar 1

Teras

16. Kebutuhan Nutrisi keluarga


a. Sumber makanan : Masak sendiri
b. frekwensiMakan : 3 Kali sehari
c. Jenis makan : Nasi, sayur, lauk, buah
d. Protein nabati : tempe, tahu
e. Protein hewani : daging, ikan, ayam, udang, telur,
f. Pengolahan makanan : Di cuci baru di potong
g. Makanan ditutup : Ya (Menggunakan tutup saji)
17. Kebersihan Diri
No Nama Mandi Sikat gigi Cuci Rambut
1. Tn. W 2 x Sehari 3 x Sehari 1 x 2 Hari
2. Ny. R 2 x Sehari 3 x Sehari 1 x 2 Hari
3. An. I 2 x Sehari 3 x Sehari 1 x 2 Hari
4. An. R 2 x Sehari 3 x Sehari 1 x 2 Hari

18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Tetangga di Jln. P terdiri dari suku Ambon, Jawa, Bugis, Makassar, Aceh,
NTT, NTB, Buton, Batak yang saling kenal satu sama lainnya serta saling
membantu.

19. Mobilitas geografis keluarga :


Keluarga Tn.W yang sering keluar kota ke beberapa daerah.

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Tn. W mengatakan bahwa bila ada waktu senggang sering duduk Bersama
dengan keluarga dan melakukan ronda dengan warga sekitar.

21. Sistem pendukung keluarga : Mobil, Motor, dan Handphone, TV

IV. Struktur Keluarga : Pengambilan keputusan Bapak

22. Pola komunikasi keluarga: Keluarga melakukan komunikasi yang harmonis


Tn. W Ny. R

An. I An. R

23. Struktur kekuatan keluarga : Ayah (Kepala keluarga)

24. Struktur peran (formal dan informal)


Formal :
- Tn.W sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah
- Ny.R sebagai Istri dan mengurus rumah tangga dan mengasuh anak
- An.I berperan sebagai anak yang lulusan DIII Kebidanan
- An.R sebagai anak dan mencari nafkah membantu ayahnya kerja di
perusahaan
Informal : Tn.W bekerja sendiri dan menafkahi keluarga

V. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung di
periksakan di RS, klinik, ataupun puskesmas terdekat.

25. Fungsi sosial


Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik.

26. Fungsi perawatan kesehatan


Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri dari komposisi nasi, lauk pauk,
dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila anggota keluarga yang sakit
keluarga merawat dan mengantarkan kerumah sakit atau petugas Kesehatan.

27. Fungsi reproduksi


Keluarga Tn.W saat ini Istri mengikuti program KB sehingga tidak ada
perencanaan menambah anak.

28. Fungsi ekonomi


Saat ini keluarga Tn,W ada yang bekerja sehingga kebutuhan dalam keluarga
bisa terpenuhi, keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian
anak dan biaya berobat. Selain itu keluarga Tn.W mempunyai tabungan untuk
masa depan.
VI. Stress dan Koping Keluarga
29. Stressor jangka pendek dan panjang : Tidak Ada
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor : Dengan berdiskusi
31. Strategi koping yang digunakan : Berusaha menerima masalah yang di hadapi
32. Strategi adaptasi disfungsional : Tidak Ada

VII. Pemeriksaan Fisik ( Anggota Keluarga)


No Nama Kepala Mata/ telinga/ hidung Leher Dada Ekstremitas
1. Tn. W Simetris Konjungtiva merah muda Tidak ada Simetris Tidak ada
/pendengaran pembesaran odema,
normal/lubang hidung tyroid bergerah lancar
simetris
2. Ny.R Simetris Konjungtiva merah muda Tidak ada Simetris Tidak ada
/pendengaran pembesaran odema,
normal/lubang hidung tyroid bergerah lancar
simetris
3. An.I Simetris Rabun dekat/pendengaran Tidak ada Simetris Tidak ada
normal/lubang hidung pembesaran odema,
simetris tyroid bergerah lancar
4. An. R Simetris Konjungtiva merah muda Tidak ada Simetris Tidak ada
/pendengaran pembesaran odema,
normal/lubang hidung tyroid bergerah lancar
simetris

Pemeriksaan Tanda-tanda vital:


No Nama TD RR S SPO2 N
1. Tn. W 120/80 mmHg 24x/menit 35,60C 98x/menit 72x/menit
2. Ny. R 110/80 mmHg 20x/menit 36,80C 98x/menit 80x/menit
0
3. An. I 120/80 mmHg 23x/menit 35,8 C 99x/menit 100x/menit
0
4. An. R 130/70 mmHg 22x/menit 36 C 100x/menit 80x/menit
Pengukuran Antropometri :
N0. Nama TB BB Lila Lika Liper
1. Tn. W 170 cm 70 Kg - - -
2. Ny. R 159 cm 64 Kg - - -
3. An. I 155 cm 60 Kg - - -
4. An. R 170 cm 58 Kg - - -

VIII. Harapan Keluarga


Harapan An. R adalah semoga dia bisa terbebas dari lem aibon agar hidupnya
tidak gelisah lagi. Dan tidak di cap pemabuk oleh warga sekitar.

MASALAH KESEHATAN (PENJAJAKAN TAHAP I )

ANCAMAN KESEHATAN
An. R kecanduan ngelem Aibon sejak setahun lalu sampai sekarang, An. R belum
pernah menderita apa-apa yang serius dari efeknya tetapi memungkinkan untuk
terjadinya penyakit.

ANALISA DATA (PENJAJAKAN TAHAP II )

MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN
DATA KESEHATAN
DS: Gangguan Citra Gangguan Citra Tubuh pada An. R berhubungan
- An. R mengatakan Tubuh dengan:
sejak ngelem ia
merasakan 1. Ketidakmampuan keluarga dalam
perubahan gaya mengenal masalah Kesehatan keluarga
hidup yang
berhubungan dengan kecanduan ngelem.
berantakan
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil
- An. R mengatakan
keputusan dalam melakukan memberikan
lebih senang
tindakan yang tepat untuk mengobati
menyendiri dari pada
kecanduan ngelem.
keramaian
3. Ketidakmampuan keluarga merawat An.
DO:
R yang kecanduan ngelem.
- An.R tampak kusam,
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lesu, berpenampilan
lingkungan yang dapat menjadi faktor
tidak rapi
pencetus pada kecanduan ngelem.
- An. R tampak 5. Ketidakmampuan keluarga
sesekali menghindar memanfaatkan fasilitas kesehatan karena
jika ditanya tentang menganggap ringan kecanduan ngelem.
dirinya

DS : Defisien pengetahuan Defisien pengetahuan pada An. R berhubungan


- An. R mengatakan dengan:
tidak mengetahui
1. Ketidakmampuan keluarga dalam
dampak ngelem
mengenal masalah Kesehatan keluarga
untuk dirinya
berhubungan dengan kecanduan ngelem.
- An. R mengatakan
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil
menyadari
keputusan dalam melakukan memberikan
perilakunya tidak
tindakan yang tepat untuk mengobati
tepat
kecanduan ngelem.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat An.
DO:
R yang kecanduan ngelem.
- An. R terlihat gelisah
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
- An. R tampak
kebingungan saat lingkungan yang dapat menjadi faktor
dijelaskan pencetus pada kecanduan ngelem.

5. Ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan karena
menganggap ringan kecanduan ngelem.

PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

1) Masalah : Defisiensi pengetahuan b/d Ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah Kesehatan

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah  An. R mengatakan tidak
mengetahui dampak ngelem
- Tidak/kurang sehat 3 untuk dirinya
- Ancaman kesehatan 2 2/3 x 1 0,6  An. R mengatakan menyadari
- Krisis 1 perilakunya tidak tepat

Kemungkinan masalah dapat  An. R mengatakan bahwa


di ubah dirinya sudah kecanduan atau
- Dengan mudah ketergangtungan untuk ngelem.
- Hanya Sebagian 1/2 x 2 2  An. R mengatakan kemungkinan
- Tidak dapat kecil untuk meninggalkan
kebiasaannya untuk ngelem.
Potensi masalah untuk dicegah  Masalah telah terjadi tetapi
: masih bisa dicegah anggota
- Tinggi keluarga yang lain yang belum
- Sedang 2/3 x 1 0,6 terkena dapaknya
- Rendah

Menonjolnya masalah  An. R mengatakan apabila


- Masalah berat harus 2/2 x 1 1 keinginannya untuk ngelem
ditangani kambuh itu sangat mengganggu
- Ada masalah tetapi tidak aktivitasnya.
perlu ditangani
- Masalah tidak dirasakan
Jumlah 4,2

2) Masalah : Gangguan Citra Tubuh b/d Ketidakmampuan keluarga


memodifikasi lingkungan yang dapat menjadi faktor pencetus pada
kecanduan ngelem.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenran


Sifat Masalah  An. R mengatakan sering gelisah
- Tidak/kurang sehat di saat keinginan ngelemnya
- Ancaman kesehatan kambuh.
- Krisis 1/3 x 1 0,3  An. R mengatakan bahwa ia sulit
tidur karena merasa seperti fly
jika habis ngelem
Kemungkinan Masalah Dapat  An. R mengatakan apabila
Diubah dirinya sangat gelisah ia tidak
- Dengan mudah memikirkan penampilannya
- Hanya Sebagian 2/2 x 2 2
- Tidak dapat
Potensial Masalah Untuk Di  Masalah telah terjadi tetapi
Cegah masih bisa dicegah
- Tinggi 3/3 x 1 1
- Sedang
- Rendah
Menonjolnya masalah  An. R mengatakan sangat tidak
- Masalah berat harus 2/2 x 1 1 perduli dengan penampilannya
ditangani  An. R tidak menyadari
- Ada masalah tetapi tidak perubahan dalam dirinya
perlu ditangani
- Masalah tidak dirasakan
Jumlah 4,3
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Masalah Diagnose keperawatan Tujuan Evaluasi Rencana


Kesehatan Umum Khusus Kriteria Standar intervensi
1. Ngelem Aibon Defisiensi Setelah dilakuakan Setelah Respon 1) Keluarga 1) Kaji
pengetahuan b/d tindakkan keperawatan mendapatkan verbal mampu pengetahuan
Ketidakmampuan 2x24 jam, diharapkan tindakkan menyebutkan keluarga
keluarga dalam keluarga dapat keperawatan pengertian tentang ngelem
mengenal masalah mengetahui tanda, diharapkan tentang
Kesehatan gejala dan penyebab keluarga: ngelem 2) Berikan
Ngelem sehingga 1) Mengenal penyuluhan
keluarga mampu masalah 2) Keluarga kepada
mengenal masalah kesehatan mampu keluarga
kesehatan keluarga seorang yang menyebutkan tentang:
sehingga keluarga lain kecanduan penyebab a Pengertian
tidak terkena dampak ngelem ngelem ngelem
dari An. R b Tanda dan
2) Mampu 3) Keluarga gejala
melakukan mampu seseorang
tindakkan menyebutkan yang
pencegahan dan resiko ngelem kecanduan
pengobatan ngelem
seorang yang ngelem
kecanduan c Penyebab
ngelem Psikomotor 4) Keluarga dari seorang
mengetahui yang
gizi seimbang keanduan
pada seorang ngelem
yang d Resiko dari
kecanduan seorang
ngelem yang
kecanduan
ngelem
e Komplikasi
yang
disebabkan
dari seorang
yang
kecanduan
ngelem
f Pencegahan
dan
pengobatan
seorang
yang
kecanduan
ngelem
g Gizi
seimbang
pada
seorang
yang
kecanduan
ngelem
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal/jam Implementasi Evaluasi


1. 08 Maret 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang ngelem S : Klien mengatakan sudah mulai tentang ngelem,
2022 2. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang: dan bahaya lem
16.00 WIT a) Pengertian ngelem O : Klien sudah bisa menjelaskan terkait ngelem
b) Tanda dan gejala seseorang yang kecanduan ngelem aibon yaitu definisi ngelem , tanda dan gejala,
ngelem penyebab, resiko.
c) Penyebab dari seorang yang keanduan ngelem A : Tujuan tercapai sebagian
d) Resiko dari seorang yang kecanduan ngelem P : Lanjutkan Intervensi (e, f, g)
e) Komplikasi yang disebabkan dari seorang yang
kecanduan ngelem
f) Pencegahan dan pengobatan seorang yang kecanduan
ngelem
g) Gizi seimbang pada seorang yang kecanduan ngelem
2. 08 Maret 2. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang: S : Klien mengatakan sudah tahu tentang komplikasi,
2022 e) Komplikasi yang disebabkan dari seorang yang pencegahan dan bahaya ngelem
14.00 WIT kecanduan ngelem O : Klien sudah bisa menjelaskan komplikasi,
f) Pencegahan dan pengobatan seorang yang kecanduan pencegahan, dan gizi seimbang yang harus di
ngelem konsumsi klien
g) Gizi seimbang pada seorang yang kecanduan ngelem A : Tujuan Tercapai
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai