Aviliana R. Wenas *
Grace D. Kandou, Dina V. Rombot +
Abstract
Pulmonary Tuberculosis disease is an infectious disease directly by Mycobacterium tuberculosis. Beside the
lung, it can also affect the other organs. This disease can be transmitted by droplets from an infected person
pulmonary tuberculosis disease. Indonesia is the top 10 countries with the highest tuberculosis incidence,
ranging from India, China, South Africa, and Indonesia was fourth in 2012. This study was a cross sectional
survey aimed to find out the relationship of knowledge, attitudes, and actions with Pulmonary Tuberculosis
disease incidence. The population in this study were all people in the region of the Wori Village, District Wori
with total sample 97 people. Data analysis was performed using Chi Square test. The results showed no
significant relationship between the knowledge with Tuberculosis incidence (p=0,617), and no significant
relationship between attitude with Tuberculosis incidence (p=0,281), but there are significant correlation
between action with the incidence of Tuberculosis (p=0,048). It required counseling about Tuberculosis
disease to people in the Wori Village.
Abstrak
Penyakit Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung oleh Mycobacterium tuberculosis.
Biasanya paru-paru adalah yang paling umum terinfeksi, tetapi dapat mengenai organ lain. Penyakit ini
dapat ditularkan melalui droplet dari TB paru orang yang terinfeksi . Indonesia adalah 10 negara dengan
kejadian TB tertinggi, mulai dari India, Cina, Afrika Selatan, dan Indonesia berada di urutan keempat pada
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 2 April 2015
tahun 2012. Penelitian ini adalah survei cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kejadian Tuberkulosis. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua masyarakat di wilayah kerja Desa Wori, Kecamatan Wori dengan sampel 97 orang. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan kejadian Tuberkulosis (p=0,617), juga tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap dengan Tuberkulosis kejadian (p=0,281), namun terdapat hubungan yang
signifikan antara tindakan dengan kejadian Tuberkulosis (p=0,048). Untuk itu diperlukan penyuluhan
tentang penyakit Tuberkulosis kepada warga masyarakat di Desa Wori.
83
METODOLOGI b. Sikap
N %
HASIL PENELITIAN
Baik 59 60,8
1. Gambaran Lokasi Penelitian Buruk 38 39,2
Desa Wori merupakan salah satu Total 97 100
desa yang terdapat di wilayah
Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa d. Kejadian
Utara. Luas wilayah secara keseluruhan
adalah 9,96 km2. Dengan Tabel 4. Distribusi Kejadian Penyakit
jumlah penduduk yaitu 2.430 jiwa, yang Tuberkulosis
terdiri
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 2 April 2015
dari laki-laki 1.247 jiwa dan perempuan
1.183 jiwa, dengan jumlah kepala
N %
keluarga sebanyak 713 KK.
Positif 32 33
2. Gambaran Perilaku Responden Negatif 65 67
tentang Penyakit Tuberkulosis Paru
Total 97 100
a. Pengetahuan
Total 97 100
84
Tabel 5. Hubungan Pengetahuan dengan positif yang menderita penyakit
Kejadian Penyakit Tuberkulosis pada Tuberkulosis dan ada 17
Warga di Desa Wori orang responden dengan sikap yang
negatif yang menderita penyakit
Kejadian Total pValue Tuberkulosis. Hasil analisis data dengan
menggunakan uji statistik Chi Square
(+) % (-) % jlh % diperoleh hasil p=0,281>0,005, yang
berarti tidak ada hubungan antara
sikap dengan kejadian penyakit
Tuberkulosis.
Buruk 16 35,6 29 64,4 45 100
c. Hubungan Tindakan dengan
0,617
Kejadian Penyakit Tuberkulosis
Baik 16 30,8 36 69,2 52 100 Paru.
Total 32 33,0 65 67,0 97 100
Tabel 7. Hubungan Tindakan dengan
Dari tabel diatas diketahui ada 16 Kejadian Penyakit Tuberkulosis pada
orang responden dengan pengetahuan Warga di Desa Wori
yang baik yang menderita penyakit
Tuberkulosis, dan 16 orang responden Kejadian Total pValue OR
dengan pengetahuan yang buruk yang (+) % (-) % jlh %
menderita penyakit Tuberkulosis. Hasil
analisis data dengan menggunakan uji
statistik Chi Square diperoleh hasil
Buruk 17 44,7 21 55,3 38 100
p=0,617>0,005, yang berarti tidak
terdapat hubungan antara pengetahuan 0,048 2.375
dengan kejadian penyakit Tuberkulosis.
Baik 15 25,4 44 74,6 59 100
85
PEMBAHASAN tenaga kesehatan yang ada diwilayah
Desa Wori.
1. Gambaran Perilaku Responden
tentang Penyakit Tuberkulosis Paru
2. Hubungan Perilaku dengan Kejadian
a. Pengetahuan Responden tentang Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa
Tuberkulosis Paru. Wori
Untuk keseluruhan jumlah a. Hubungan Pengetahuan dengan
responden yang memiliki pengetahuan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru
baik tentang penyakit Tuberkulosis di di Desa Wori .
Desa Wori sudah separuh dari jumlah
Berdasarkan hasil penelitian
responden yaitu 52 responden (53,6 %).
terhadap 97 responden
Dan media elektronik dan penyuluhan
masyarakat Desa Wori Kecamatan
dari tenaga medis disekitar Desa Wori
Wori Kabupaten Minahasa Utara,
memiliki peranan yang penting dalam
tentang hubungan antara
memberikan berbagai
pengetahuan dengan kejadian
informasi kesehatan bagi masyarakat
Tuberkulosis didapatkan hasil analisa
khususnya tentang penyakit
dengan menggunakan chi-
Tuberkulosis.
square didapatkan hasil p=0,617
dengan α=0,05 (p>α) ini berarti
b. Sikap Responden tentang bahwa tidak terdapat hubungan antara
Tuberkulosis Paru. pengetahuan dan kejadian
Dapat dilihat sudah lebih separuh penyakit tuberkulosis. Hasil ini
jumlah responden yang ada dalam mendukung beberapa penelitian
penelitian yaitu 53 responden (54,6 %) sebelumnya yaitu penelitian dari
ini yang mempunyai sikap yang positif Imam Bactiar,dkk di Kota Bima,
terhadap penyakit Tuberkulosis. Sikap penelitian dari Ryana Ayu Setia di
responden tentang penyakit Kecamatan Baturetno
Tuberkulosis ini sangat dipengaruhi Kabupaten Wonogiri, penelitian dari
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 2 April 2015
oleh rangsangan atau stimulan yang Djannah, juga penelitian dari Melisa
diberikan oleh tenaga kesehatan di Siregar, dkk yang menyatakan bahwa
wilayah Desa Wori. Stimulan atau tidak terdapat hubungan
rangsangan dalam hal ini dapat berupa antara pengetahuan dengan kejadian
penyuluhan atau sosialisasi penyakit Tuberkulosis Paru. (10,12-14)
tentang penyakit Tuberkulosis ini.
Menurut Sumiyati dalam penelitian
c. Tindakan Responden tentang menyatakan hal berbeda yaitu terdapat
Tuberkulosis Paru. hubungan antara pengetahuan dengan
Untuk keseluruhan jumlah upaya pencegahan penyakit.(8)
responden yang memiliki tindakan baik Berdasarkan dari penelitian-
terhadap penyakit Tuberkulosis, sudah penelitian diatas terdapat kemiripan
banyak yaitu terdapat 59 responden dimana tidak terdapatnya hubungan
(60,8 %) yang memiliki tindakan yang yang bermakna antara pengetahuan
baik terhadap penyakit Tuberkulosis, dengan kejadian penyakit tuberkulosis
hal ini dapat terus ditingkatkan dengan paru. Dan ada beberapa asumsi yang
cara diberikan berbagai menyebabkan tidak terdapatnya
informasi kesehatan tentang hubungan antara pengetahuan dengan
penyakit Tuberkulosis ini dari kejadian penyakit Tuberkulosis
pemerintah dan diantaranya yaitu karena
jawaban responden yang masih
kurang tepat pada
pertanyaan-pertanyaan
86
pengetahuan tentang Tuberkulosis, ditingkatkan dan pemerintah harus
selain itu bisa karena tingkat memberikan contoh yang baik kepada
pendidikan responden yang rata-rata masyarakat agar perilaku hidup sehat
masih rendah, karena jika tingkat dapat terlaksana.(15)
pendidikan responden rendah, maka
pengetahuan yang akan dia dapatkan
c. Hubungan Tindakan dengan
juga tidak banyak, dalam hal ini
Kejadian Penyakit Tuberkulosis
pengetahuan tentang penyakit
Paru.
Tuberkulosis, juga bisa karena
responden kurang Berdasarkan hasil penelitian
mengikuti penyuluhan dari terhadap 97 responden masyarakat di
pemerintah maupun puskesmas Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten
tentang penyakit Tuberkulosis ini. Minahasa Utara tentang hubungan
tindakan dengan kejadian
penyakit Tuberkulosis didapatkan
b. Hubungan Sikap dengan Kejadian hasil analisa dengan menggunakan
Penyakit Tuberkulosis Paru. chi square didapatkan hasil
Dari hasil analisa yang diperoleh p=0,048 dengan α=0,05 (p<α) ini
dengan menggunakan chi square berarti bahwa terdapat hubungan
didapatkan p=0,281 dengan α=0,05 antara tindakan dengan kejadian
(p>α) yang berarti tidak penyakit Tuberkolosis.
didapati hubungan yang bermakna Hal ini mendukung penelitian dari
antara sikap dan kejadian Niko Putra yang menyatakan terdapat
penyakit Tuberkulosis pada hubungan antara tindakan dengan
masyarakat Desa Wori Kecamatan Wori kejadian penyakit Tuberkulosis Paru di
Kabupaten Minahasa Utara. Kota Solok.(11)
Penelitian ini sejalan dengan Menurut Notoatmodjo secara teori
beberapa penelitian yaitu penelitian memang perubahan perilaku atau
dari Ryana Ayu Setia, juga penelitian mengadopsi perilaku baru itu melalui
dari Imam Bactiar,dkk yang mengatakan proses perubahan:
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 2 April 2015
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 2 April 2015
rumah dan perilaku dengan
salah satunya dengan cara prevalensi Tb paru di Propinsi DKI
melaksanakan program penyuluhan Jakarta, Banten, dan Sulawesi Utara.
tentang berbagai Media Litbangkes. 2013
informasi mengenai penyakit
Tuberkulosis. 4. Depkes RI. Profil kesehatan
Indonesia 2013.Jakarta: Kementrian
2. Bagi masyarakat Desa Wori Kesehatan RI;2014
Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara dianjurkan untuk 5. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan
lebih meningkatkan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT
lagi pengetahuan tentang faktor- Rineka Cipta; 20012. Hal 1-141
faktor resiko dari penyakit 6. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tuberkulosis seperti ventilasi rumah Utara. Profil Penyakit Tuberkulosis
yang kurang baik, keadaan rumah di Provinsi Sulawesi Utara 2011-
yang sumpek dan tidak nyaman, 2013. Manado;2014
juga tentang gejala dan tanda
dari penyakit Tuberkulosis. 7. Puskesmas Kecamatan Wori
Selain pengetahuan, perlu juga Kabupaten Minahasa Utara. Profil
diperhatikan sikap tentang cara Kesehatatan Puskesmas Wori
penularan penyakit Tuberkulosis. kecamatan Wori tahun 2012-2014
Dan untuk tindakan yang masih
perlu diperhatikan yaitu tentang
kebiasaan memakai tisu
88
8. Astuti S. Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
terhadap Upaya Pencegahan
Tuberkulosis di RW 04 Kelurahan
Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013.
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah; 2013
9. Permatasari A. Pemberantasan
Penyakit TB Paru dan Strategi DOTS.
USU.2005
10. Bachtiar I, Ibrahim E, Ruslan.
Hubungan Perilaku dan
Kondisi Lingkungan Fisik Rumah
dengan Kejadian TB Paru di
Kota Bima Provinsi NTB. UNHAS
11. Putra NR. Hubungan Perilaku dan
Kondisi Sanitasi Rumah dengan
Kejadian TB Paru di Kota Solok
Tahun 2011.Fakultas Kesehatan
Masyarakat.2011
12. Kurniasari RAS, Suhartono, Cahyo K.
Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis
Paru di Kecamatan Baturetno
Kabupaten Wonogiri. UNDIP. Vol. 11
No. 2. 2012
13. Djannah SN, Suryani D, Purwati DA.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik : Volume III Nomor 2 April 2015
89