LIFLET - Pembenihan-Kerapu-Macan
LIFLET - Pembenihan-Kerapu-Macan
tangkapan dialam, harus dibudidayakan. Kriteria induk yang dipakai adalah sehat, aktif, lengkap organnya serta bebas dari dengan mengurut bawah perut secara perlahan kearah lubang urogenital.
penyakit dan parasit. Tingkat kematangan gonade induk diklasifikasikan dalam 7 tingkatan, yaitu tingkat 1 (mulai
Salah satu kunci utama keberhasilan pengembangan budidaya adalah penyediaan
Sebelum induk digunakan harus diadaptasikan dalam bak terkontrol minimal 1 bulan. nampak gonadenya), tingkat 2 (jelas nampak gonadenya), tingkat 3 (matang gonade) dan
benih yang cukup dan berkelanjutan
tingkat 4 (pasca peneluran).
Pengelolaan induk merupakan langkah pertama dalam pengembangan pembenihan
kerapu. Seleksi jenis kelamin Pemijahan
Kerapu adalah ikan hermaprodit protogenus,berubah kelamin dari betina ke Pemijahan ikan kerapu dalam bak terkontrol, dapat dilakukan secara alami (natural
jantan. spawning) dan pemijahan buatan (induce spawning).
Potensi Induk Kerapu di
Alam Oleh karena itu untuk mengetahui jenis kelamin induk dapat dilakukan dengan Ikan kerapu Macan dapat berpijah selama sekitar 3 - 5 hari.
dasar berat tubuhnya. sehingga kecil betina, besar jantan. Pemijahan ikan kerapu biasanya terjadi pada bulan gelap hingga bulan lunar (lewat tgl 20
Kerapu tikus betina ukuran 1,5 – 2,75 kg, > 2,75 menjadi jantan. Untuk kerapu s/d sebelum tanggal 10 bulan lunar).
macan betina ukuran 3,5 – 7,0 kg, sedang berat > 8 kg jantan. Telur yang dihasilkan ikan kerapu yang dipelihara dalam bak kontrol biasanya berdiameter
Domestikasi, karantina dan aklimatisasi
Pembedaan jenis kelamin juga bisa dilakukan dengan canulasi menggunakan 0,8 1,1 mm (800 1100 mikron)
– –
Pemeliharaan induk : melihart organ kelamin. Betina memiliki 3 lubang dan berwarna kemerahan,
jantan ada benjolan dan juga berwarna kemerahan. Untuk merangsang ikan kerapu memijah secara alami, maka kondisi lingkungan dalam bak
Pengelolaan lingkungan & Pengelolan pakan pemijahan dimanipulasi pasut dan suhunya. Setiap hari setelah diberi pakan pagi hari, air
klimatisasi dan domestikasi dalam bak pemijahan diturunkan s/d + 50 cm diatas sirip punggung. Kondisi ini dibiarkan
Sebaiknya dilakukan dalam bak beton sampai sore sekitar jam 16.00.
Manipulasi lingkungan Manipulasi lingkungan Waktu sekitar 2 – 3 bulan Setyelah 3 6 bulan, biasanya ikan kerapu akan memijah secara alami
–
Berikan berbagai jenis pakan, guna melihat respon & pengaruhnya, sehingga Ketika musim pemijahan, biasanya ikan kerapu akan berkurang nafsu makannya dan
diketahui pakan yang terbaik. khusus untuk ikan kerapu macan jantan akan berubah warna tubuhnya menjadi lebih
Sebelum ke bak pemeliharaan dilakukan pengamatan TKG terang diperutnya dan lebih aktif bergerak
Pemijahan Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari antara jam 19.00 s/d jam 02.00 dini hari.
Fasilitas pemeliharaan induk
Panen telur Pemijahan buatan biasanya dilakukan dengan bantuan rangsangan hormon
Hormon yang biasa digunakan untuk memijahkan ikan laut adalah hormon HCG dan
Puberogen. Penyuntikan hormon biasanya dilakukan secara intramuscular.
Panen telur Dosis hormon : 250 IU HCG/kg and 50 RU Puberogen/kg.
Jika setelah 24 jam dari penyuntikan pertama induk belum mau memijah, maka dilakukan
Pakan alami Pakanbuatan penyuntikan kedua dengan dosis hormon lebih tinggi menjadi 500 IU HCG/kg and 100 RU
Bak pemeliharaan induk yang terbaik adalah bundar dengan diameter > 5 meter dan
(alga,rotifer,artemia) Pemeliharaan (powder,pellet) Puberogen/kg.
kedalaman > 2,5 m.
larva
Jika bak pemeliharaan induk kerapu mencapai diamater 7 meter dan kedalaman 3
Artificial plankton Trash fish Pemanenan telur.
meter akan lebih baik, tentunya ini disesuaikan dengan ketersediaan lahan.
Kepadatan pemeliharaan induk adalah 1 kg / m3 dgn perbandingan jantan dan betina
Pagi hari dilakukan pemanenan telur kerapu yang terkumpul pada waring (egg
Nursery / pendederan adalah 1 : 2. collector). Telur diambil dengan menggunakan seser yang terbuat dari bahan yang
Pergantian air harian minimal 150 % perhari, dan dilakukan secara terus menerus halus dan lembut guna mencegah rusaknya telur.
(flow trough system)
SKEMA KEGIATAN PEMBENIHAN KERAPU
Pakan dan pengelolaannya Penetasan Telur
Telur-telur yang telah dikumpulkan terlebih dahulu direndam
dalam larutan iodine 3 ppm. Telur dimasukkan ke wadah penetasan
(akuarium /corong penetasan) dengan kepadatan ± 1000
butir/liter. Telur yang baik (terbuahi) akan mengapung sedangkan yang tidak
terbuahi akan mengendap didasar wadah. Guna menghindari
dampak yang tidak baik terhadap telur-telur lainnya sebaiknya
dilakukan penyiponan pada telur yang tidak terbuahi tersebut.
Kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan sangat berpengaruh pada kondisi gonade Telur menetas dalam waktu 18-22 jam setelah pembuahan pada suhu
induk dan juga keberhasilan pemijahan nantinya. 28- 30ºC dengan salinitas 30-32 ppt.
Pakan utama induk kerapu adalah ikan dengan kandungan lemak rendah seperti ikan
belanak, ikan ekor kuning, ikan layang dsb. Sekali waktu juga diberikan cumi-cumi. Gambar perkembangan telur
Day
ManajemenPakan Manajemen Kualitas Air PENGATURANCAHAYA TEKNIK PEMBENIH N
No /
Jenis Pakan Dosis Frekuensi/hari Siphon
Hari Pergantia
n Air
Pencahayaan lampu neon 40 watt sebanyak 2 bh
•
dap
mendung dan kondisi bak agak gelap lampu dapat digunakan secara maksimal.
3 D-2 Chlorella sp 50 100 ribu sel/ml 1x - -
Rotifera
–
3 5 ind/ml
– 1x
Secara umum penggunaan lampu diperlukan pada pagi hari antara pukul 06.00 –
KERAPU MACAN ( E p i n ep h e l u s f u s c o gu t t a t u s )
7. D- Nauplius 3-7 ind/ml 3x 50 75 %
– Sipon Fase-fase Kritis
31s/ Artemia 15 gram/pemberian 3x
d D- Pakan buatan Secukupnya 2x • Fase kritis I, D-3 Perubahan pakan
45 Jambret
yolk sac menjadi rotifer
8. D-46 Jambret Secukupnya 3x 75 - Siphon
• Fase kritis II, D-10 s/d D-12 awal
s/d Pakan buatan 15 gram/pemberian 4x 100% tumbuh sensor, butuh nutrisi baik
50
• Fase kritis III, D-21 s/d D-25 Spina
9. D-51 Jambret Secukupnya 2x ganti air Siphon menjadi sirip punggung
- teri nasi 3 5 % bobot badan
– 2-3 x 100%,
pane Pakan buatan 10 15 gram/pemberian
– 4x flowtroug • Fase kritis IV, > D-35 Sifat kanibal
n h
muncul
PENDEDERAN
PEDOM N P K N H RI N
Pendederan dapat dilakukan langsung dalam bak. Untuk bak dengan
Umur Jenis Waktu (jam)
kapasitas 10 ton pendederan dapat dilakukan dengan padat penebaran 4.000
(hari) Pakan 06 07 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18
C o
– 5.000 ekor.. Pakan yang diberikan dapat berupa jambret, pakan buatan
2 atau teri nasi (pakan rucah) secara at satuation (sekenyang-kenyangnya).
R o
C o o Jambret diberikan 2 kali sehari. Untuk pakan buatan frekuensi pemberian 4 DIREKTORAT PERBENIHAN
3-7 kali sehari sebanyak 10 15 gram/pemberian. Sedangkan teri nasi dapat
–
R o o o
C o o diberikan 2 kali sehari sebanyak 3 5 % bobot badan (BW). Grading dapat
– DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
R o o o dilakukan satu kali seminggu dengan pergantian air secara flowthrough 50 –