Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS PIRANTI TEKS EKSPOSISI DALAM WACANA

DI SUSUN OLEH :

RIRINTIANI JELITA( 20106092)

UNIVERSISTAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS


RUTENG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA TAHUN AKADEMIK/AJARAN 2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam
penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan
atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat,akurat,dan padat.Wikipedia Indonesia Eksposisi adalah paparan
atau uraian yang bertujuan menjelaskan sesuatu agar pembaca
mendapatkan informasi atau pengetahuan.Kosashi,2013:39).Jadi,teks
eksposisi adalah teks yang berupa karangan yang berdasarkan fakta
yang ditunjukan untuk memberikan informasi kepada pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah wujud piranti wacana dalam teks wacana eksposisi
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk menjelaskan informasi tertentu agar bisa menambah ilmu
pengetahuan pembaca.
BAB 11

KAJIAN TEORI

2.1Teks Eksposisi

2.2.1 Pengertian Teks Eksposisi

Jauhari (2013:58) mengatakan bahwa, eksposisi secara leksikal berasal dari


kata bahasa inggris exsposition, yang artinya “membuka”. Kutipan tersebut
menjelaskan bahwa karangan atau teks eksposisi bertujuan untuk menerangkan,
menguraikan, dan mengupas sesuatu. Banyak sekali karangan eksposisi di
lingkungan sekitar yang kita ketahui. Sering sekali kita membaca cara-cara
membuat kue, petunjuk menggunakan barang-barang elektronik. Itu semua
merupakan teks eksposisi.Kosasih (2012:17) menyatakan bahwa, teks atau
karangan eksposisi adalah karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan
informasi tentang sesuatusehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca.
Karangan eksposisi berisi fakta ilmiah/nonfiksi.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa teks


eksposisi merupakan teks atau tulisan yang menjelaskan tentang pengetahuan dan
informasi yang di dalamnya terdapat fakta.

2.2.2 Jenis-jenis Teks Eksposisi

2.2.3 Struktur Teks Eksposisi

Menurut Tim Kemendikbud (2013:3) menyatakana bahwa, teks eksposisi


memiliki tiga bentuk yaitu pertanyaan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan
ulang pendapat.

a. Tesis
Marahimin (2010:193) mengatakan bahwa, tesis adalah inti sebuah
eksposisi. Kadang-kadang tesis ini tidak terungkap di dalam sebuah kalimat di
dalam eksposisi itu, hanya tersirat saja. Tesis ini dapat kita ungkapan dalam
sebuah kalimat yang utuh, atau penggal sebuah kalimat yang utuh.
Tarigan (2008:83) mengatakan bahwa, pernyataan tesis adalah kalimat
sederhana deklaratif (bersifat menjelaskan). Tesis hendaknya menjelaskan
maksud penulis, tetapi hal ini tidaklah selalu dinyatakan secara eksplisit bisa
juga dinyatakan secara implisit saja.Berdasarkan uraian di atas penulis dapat
simpulkan bahwa tesis adalah gambaran tentang argumentasi yang akan
disajikan oleh si penulis, namun keberadaan tesis dalam sebuah paragraf tidak
selalu dinytakan secara langsung bi-asanyatesisi ini dinyatakan secara tidak
langsung dan hanya sekilas untuk gam-baran apa yang akan disingkap dalam
teks atau uraian tersebut.
b. Argumentasi
Semi (2007:74) mengatakan bahwa, argumentasi adalah tulisan yang
bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat
penulis.Kosasih (2012:19) menyatakan bahwa, pengertian argumen bermakna
„alasan‟. Argumentasi berberarti pemberian alasan yang kuat dan
meyakinkan. Dengan demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang
mengemukakan alasan, contoh dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan.
Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya digunakan penulis untuk mempengaruhi
pembaca agar mereka menye-tujui pendapat, sikap, atau meyakinkan.Keraf
(1981:3) mengemukakan bahwa, argumentasi adalah suatu retorik yang
berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu
percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan
fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukan apakah suatu
pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa argumentasi adalah suatu
retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain,agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis, yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca.

c. Penegasan ulang pendapat


Menurut situs bimbel bahasa
Indonesia.blogspot.co.id/2016/01/penjelasanstruktur-teks-eksposisi-dan.html
(diakses pada 04 Mei 2016) penegasan ulang berupa penjelasan kembali atas
tesis yang telah disampaikan yang didasarkan padafakta-fakta yang telah
dijabarkan penulis pada argumentasi. Penegasan ulang biasanya terdapat pada
bagian akhir teks eksposisi.

2.2.4 Ciri-ciri Teks Eksposisi

Suatu teks tentunya mempunyai ciri yang berbeda dengan teks satu dan
lainnya, memberikan pengetahuan, informasi kepada pembacanya merupakan ciri
dari teks eksposisi, agar penulis dapat membuat teks eksposisi dengan baik
sehingga eksposisi yang dihasilkan dapat diterima pembacanya.Keraf (1981:5)
berpendapat bahwa, ciri eksposisi lebih senang menggunakan gaya bahasa yang
bersifat informatif. Informasi yang dapat bermanfaat bagi pembacanya.Semi
(2007:62) mengatakan bahwa, ciri-ciri teks eksposisi ialah sebagai berikut.

a. Tulisan itu bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.


b. Tulisan itu bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan
bagaimana.
c. Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa baku.
d. Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.
e. Disajikan dengan netral tidak memancing emosi, tidak memihakkan,
memaksakan sikap penulis kepada pembaca.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
eksposisi adalah suatu tulisan yang memberikan uraian, informasi kepada
pembacanya dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana,
dan bagaimana pada teks eksposisi yang membuat penulis dan bagi
pembacanya dapat memberikan informasi, pengetahuan mengenai suatu hal
tertentu, dan tidak mem-punyai sifat ajakan atau memaksa kepada
pembacanya.

Contoh teks eksposisi

“BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN”

Merokok merupakan suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan


dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa
dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok
merupakan salah satu bahan adiktif yang artinya dapat menimbulkan
ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang
dikandungnya. Setelah seseorang menarik asap rokok, dalam 7 detik nikotin
akan mencapai otak. Selain menyebabkan kecanduan, rokok juga memiliki
dampak yang sangat tidak sehat terhadap kesehatan.

Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini pada asap
utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok
maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok
yang pembakaran, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak.

Menurut WHO (2015) pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36%


atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda
dengan jumlah konsumsi rokok di negara lain yang bisa diperkiran akan
menurun, tetapi di Indonesia bahkan sudah diperkirakan oleh WHO bahwa
pada tahun 2025 akan meningkat hingga 90% penduduk Indonesia menjadi
perokok aktif. Jika konsumsi rokok setiap tahunnya tidak bisa diminimalkan
maka angka kematian akibat merokok di Indonesia juga akan terus
meningkat.
Kegiatan merokok ini tidak bisa dipungkiri lagi sudah mengakar dalam
kehidupan masyarakat Indonesia, menjadi budaya dan tradisi masyarakat.
Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa saja yang ingin dia lakukan,
termasuk untuk merokok, adalah hak setiap individu untuk memutuskan
apakah dia akan merokok atau tidak. Terlepas dari itu, ada baiknya jika
seorang perokok mengetahui dampak dari sebuah keputusan yang mereka
ambil.Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap
gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan busurnya
keluar tubuh yang bertemperatur 900C untuk ujung rokok yang dibakar, dan
300C untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir pedagang, dan dapat
menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang- orang disekitarnya serta
dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun
orang-orang disekitarnya.
BAB 111

PEMBAHASAN

3.1 Topik

Topik merupakan hal yang dibicarakan dalam sebuah wacana dan


dapat dinyatakan sebagai redaksi.Topik yang menyebabkan lahirnya
wacana dan berfungsinya wacana dalam proses komunikasi.

Contohnya :” Merokok merupakan suatu kebiasaan menghisap


rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.Merokok
merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang
mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah
satu bahan adiktif yang artinya dapat menimbulkan ketergantungan
bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang
dikandungnya. Setelah seseorang menarik asap rokok, dalam 7 detik
nikotin akan mencapai otak. Selain menyebabkan kecanduan, rokok
juga memiliki dampak yang sangat tidak sehat terhadap kesehatan.

Topik yang di bicarakan pada contoh di atas membahas tentang


bahaya merokok bagi kesehatan.

3.2 Kohesi

Kohesi atau kesatuan dalam paragraf dapat terjadi jika kalimat-


kalimat yang termuat di dalam paragraf tetap dikendalikan oleh gagasan
utama.Pada suatu paragraf dapat termuat beberapa gagasan
tambahan,tetapi gagasan tersebut tetap selalu dikendalikan oleh
gagasan utama.

Contohnya : Kegiatan merokok ini tidak bisa dipungkiri lagi sudah


mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, menjadi budaya dan
tradisi masyarakat. Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa saja
yang ingin dia lakukan, termasuk untuk merokok, adalah hak setiap
individu untuk memutuskan apakah dia akan merokok atau tidak.
Terlepas dari itu, ada baiknya jika seorang perokok mengetahui dampak
dari sebuah keputusan yang mereka ambil.Perilaku merokok adalah
suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan tembakau yang
tergulung kertas yang telah dibakar dan busurnya keluar tubuh yang
bertemperatur 900C untuk ujung rokok yang dibakar, dan 300C untuk
ujung rokok yang terselip di antara bibir pedagang, dan dapat
menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang- orang disekitarnya
serta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri
maupun orang-orang disekitarnya.

Pada contoh di atas,dalam kalimat keempat terdapat kata-kata


“Perilaku merokok” yang maksudnya adalah perilaku tidak bisa
dipungkiri lagi sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia
sudah menjadi budaya dan tradisi masyarakat.

3.3 Koherensi

Koherensi atau kepaduan pada suatu paragraf dapat terjadi jika


kalimat-kalimat yang termuat di dalam paragraf berupa kalimat yang
logis dan berkaitan satu sama lain dalam mendukung gagasan utama
tersebut.

Dalam penulisan paragraf yang mengandung koherensi,penulis akan


membubuhkan kalimat berbeda dari kalimat utama,namun gagasan
yang termuat di dalamya mendukung kalimat pertama tersebut.

Contohnya : Rokok merupakan salah satu bahan adiktif yang


artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat
adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Setelah
seseorang menarik asap rokok, dalam 7 detik nikotin akan mencapai
otak. Selain menyebabkan kecanduan, rokok juga memiliki dampak
yang sangat tidak sehat terhadap kesehatan.
Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya
bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung
masuk ke paru-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok
yang dihasilkan oleh ujung rokok yang pembakaran, misalnya karbon
monoksida, benzopiren, dan amoniak.

Pada contoh tersebut,paragraf pertama dan kedua terlihat


berbeda,namun paragraf kedua merupakan pendukung gagasan pada
paragraf pertama.

3.4 Konjungsi

Konjungsi merupakan kata yang tidak mempunyai arti,tapi


konjungsi mempunyai fungsi untuk menunjukkan hubungan antara
suatu kata,frasa,klausa,atau kalimat.Oleh karena itu,konjungsi
mempunyai peran yang penting dalam suatu
kalimat,paragraf,wacana.Konjungsi akan membuat kalimat-kalimat
menjadi lebih padu dan mudah di pahami.Konjungsi adalah kata
sambung dalam bahasa Indonesia yang ternyata ada banyak sekali
jenisnya.Setiap jenis kata sambung mempunyai kegunaan masing-
masing.

Contohnya : Merokok merupakan suatu kebiasaan menghisap rokok


yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu
kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami
kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan
adiktif yang artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi
pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang
dikandungnya. Setelah seseorang menarik asap rokok, dalam 7 detik
nikotin akan mencapai otak. Selain menyebabkan kecanduan, rokok
juga memiliki dampak yang sangat tidak sehat terhadap kesehatan.
Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya
bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung
masuk ke paru-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok
yang dihasilkan oleh ujung rokok yang pembakaran, misalnya karbon
monoksida, benzopiren, dan amoniak.

Menurut WHO (2015) pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan


36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin, hal
ini berbeda dengan jumlah konsumsi rokok di negara lain yang bisa
diperkiran akan menurun, tetapi di Indonesia bahkan sudah
diperkirakan oleh WHO bahwa pada tahun 2025 akan meningkat
hingga 90% penduduk Indonesia menjadi perokok aktif. Jika konsumsi
rokok setiap tahunnya tidak bisa diminimalkan maka angka kematian
akibat merokok di Indonesia juga akan terus meningkat.

Kegiatan merokok ini tidak bisa dipungkiri lagi sudah mengakar


dalam kehidupan masyarakat Indonesia, menjadi budaya dan tradisi
masyarakat. Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa saja yang
ingin dia lakukan, termasuk untuk merokok, adalah hak setiap individu
untuk memutuskan apakah dia akan merokok atau tidak. Terlepas dari
itu, ada baiknya jika seorang perokok mengetahui dampak dari sebuah
keputusan yang mereka ambil.Perilaku merokok adalah suatu aktivitas
atau tindakan menghisap gulungan tembakau yang tergulung kertas
yang telah dibakar dan busurnya keluar tubuh yang bertemperatur 900C
untuk ujung rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang
terselip di antara bibir pedagang, dan dapat menimbulkan asap yang
dapat terhisap oleh orang- orang disekitarnya serta dapat menimbulkan
dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang
disekitarnya.

Dalam teks wacana di atas terdapat beberapa konjungsi yaitu


dari,setelah,selain,maupun,juga,dan,atau,jika ,oleh.
BAB 1V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Teks eksposisi adalah karangan yang mengungkapkan pendapat


serta gagasan dan fakta,dengan tujuan utama untuk memberikan
informasi.Teks eksposisi bertujuan untuk
menerangkan,menguraikan,dan mengupas sesuatu.

Kosasih (2012:17) menyatakan bahwa, teks atau karangan


eksposisi adalah karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan
informasi tentang sesuatusehingga bisa memperluas pengetahuan
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang dari Persiapan Hingga Presentasi, dari

Karangan Ilmiah Hingga Sastra. Bandung: Nuansa Cendekia.

Kemdikbud. 2013. Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik

SMA/MA/SMK/MAK kelas X. Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan Guru

Implementasi Kurikulum 2013. Kemdikbud.

Keraf, G. (1981). Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah. PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Keraf, G. (1981). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.

Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.

Marahimin. (2010). Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:


Sagung Seto.

Tim KPAI (2013, 06 Juni). Menyelamatkan Anak Dari Bahaya Rokok. Dikutip 15
April 2019.

Anda mungkin juga menyukai