Anda di halaman 1dari 35

Praktikum

Farmakoterapi Penyakit
Infeksi & Pernafasan
MODUL 3

Pewarnaan Bakteri

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


FAKULTAS FARMASI
OUTLINE

01 Capaian Pembelajaran Praktikum

Mahasiswa mampu mempraktekkan dan


menganalisis ciri-ciri fisiologi bakteri den
gan pewarnaan

02 Tujuan Praktikum

Mampu mempraktekkan metoda-metoda


pewarnaan bakteri Mampu menganalisis
ciri-ciri fisiologis bakteri
Teori Pengantar
BAKTERI
PEWARNAAN BAKTERI
Kenapa bakteri harus diwarnai?

Cara mewarnainya?
PEWARNAAN BAKTERI
 Key  Magnification (perbesaran) & Resolution
Contrast
 Untuk melihat bentuk sel bakteri  (warna) specimen
harus kontras dengan latar belakang dari lapang pandan
g mikroskop
  sitoplasma pada dasarnya transparan, sehingga sulit
untuk dilihat dengan mikroskop tanpa pewarnaan / penge
catan
 1 pengecatan dapat menentukan/ membedakan  morfol
ogi sel, ukuran, dan susunan
PEWARNAAN BAKTERI
• Cat pewarna (stains)  larutan yang berisi pelarut (akua
des atau ethanol) dan molekul pewarna (biasanya derivat
dari benzena) yang disebut Chromogen
• Bagian chromogen yang dapat mewarnai sel di sebut
Chromophore
• Auxochrome  bagian chromogen bermuatan

• Prinsip : zat warna akan bergabung secara kimiawi denga


n protoplasma bakteri
• Fungsi : mengamati morfologi, struktur dan sifat bakteri
STAIN/PEWARNAAN CATEGORIES
Morphological – size, shape, arrangement
• Simple stain
• Negative stain

Differential – cell wall composition


• Gram stain
• Acid-fast stain

Structural – cell structures


• Endospore stain
• Capsule stain
• Flagell stain
• Mycoplasma
Alat dan Bahan
Alat Dan Bahan

Autoklaf Elektrik Cawan Petri

Hot Plate Pipet Ukur


Alat Dan Bahan

Tabung Reaksi Erlenmeyer

Beaker gelas Oven


Prosedur Pewarnaan
Untuk Melihat Morfolog
i
Pewarnaan Sederhana
• Tujuan  Untuk membedakan bentuk, ukuran,
dan susunan sel bakteri
• Prinsip:
Surface of most
bacterial cell

• Hanya menggunakan 1 macam cat pewarna


Methylene Blue
Safranin
Crystal violet
Pewarnaan Sederhana
1 ose suspensi biakan bakteri
Ratakan diatas gelas objek

Fiksasi

Tetesi metilen biru 1-2 tetes


Biarkan 1-2 menit

Cuci dengan air mmengalir


(Sisa air dikeringkan dengan tisu)

Diamati dengan mengguna


kan mikroskop.
Pengamatan
Pewarnaan Negatif
• Teknik untuk menentukan morfologi dan sususan sel
bakteri yang tidak tahan panas (fiksasi), ex : Trepone
ma
• Dipakai untuk mengamati bakteri yang sukar terwarn
ai secara langsung
• Dipakai untuk menentukan ukuran sel  teknik ini da
pat meminimalkan penyusutan sel
• Menggunakan zat warna nigrosin (tinta cina), congo r
ed
• Prinsip : pewarna asam akan mewarnai latar belakan
g, sedangkan sel tidak akan terwarnai
Pewarnaan Negatif Teteskan nigrosin di ujung objek gelas

Masukkan inokulan dari ose

Objek gelas lain diletakkan disebelah luar nigr


osin dengan posisi miring (300)

Geser perlahan hingga membentuk lapisan tipis


Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Pengamatan
Prosedur Pewarnaan
Diferensial
Pewarnaan Gram
• Tujuan  Untuk membedakan antara bakteri
Gram positif dan Gram negative.
• Untuk menentukan morfologi sel, susunan sel,
dan ukuran sel bakteri.
• Dapat digunakan sebagai dugaan awal dalam
suatu identifikasi.
• Primary stain  crystal violet
• Mordant  iodine
• Decolorizer  Alkohol/ acetone
• Counter stain  safranin
Pewarnaan Gram
Preparat olesan

Fiksasi

+ Gram A (kristal violet)


Biarkan 20 detik, cuci 2 detik

+ Gram B (Larutan Iodin)

+ Gram C (Etil alkohol)


Biarkan10 - 20 detik, cuci 2 detik

+ Gram D (Safranin)
Keringkan dengan kertas saring/tisu

Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 40


Pengamatan
Pewarnaan Tahan Asam
Disebut dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Membeda
kan mycobacterium dan Nocardia yang memiliki kand
ungan asam mikolat dalam lipidnya. Prinsipnya hampi
r sama dengan Gram, namun tidak ada proses pengu
atan pewarna.
Pewarnaan Tahan Asam
Preparat olesan

Fiksasi

+ Karbol Fuksin
Panaskan 1-2 menit, dan bilas dengan air mengalir

+ Alkohol asam
bilas dengan air mengalir

+ Metilen biru
Biarkan10 - 20 detik, cuci 2 detik

Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100


Pengamatan
Prosedur Pewarnaan
Khusus
Pewarnaan Spora
• Spora merupakan bentuk pertahanan bakteri dari
pengaruh panas dan bahan kimia. Contoh bakteri
yang memiliki spora: Bacillus, Clostridium, Sporas
arcina. Dua metode pewarnaan spora yaitu Schaef
fer-Fulton dan Dorner
Pewarnaan Spora
Schaeffer-Fulton
Suspensi m.o
Preparat olesan
Tutup dengan kertas saring
Tabung reaksi yang b
+ Hijau Malakit
erisi 0,5 ml air steril
Panaskan 5 menit, dan diamkan 1 menit.

Lepaskan kertas saring, Cuci air mengalir + 5 tetes karbol fuksin


+ Safranin Panaskan dengan bekker yang
berisi air mendidih
Diamkan 1-2 menit, bilas dengan air mengalir
Oleskan Preparat
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100

Lakukan seperti penge


catan negatif

Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100

Dorner
Pewarnaan Kapsul
Kapsul merupakan lapisan polipeptida atau polisakari
da yang melekat diluar sel. Proses pewarnaan kapsul
tidak semudah pewarnaan sederhana, pemanasan be
rlebihan menyebabkan kapsul pecah dan tidak adany
a pemanasan menyebabkan kapsul akan tercuci.
Pewarnaan Kapsul
Pewarnaan Kapsul
Preparat olesan bakteri
Ratakan diatas gelas objek

Fiksasi

+ kristal violet
Biarkan 1-2 menit

Panaskan diatas penangas air sela


ma 1 menit

Bilas dengan (Karbon Fuchin)CuSO4

Keringkan dengan kertas


saring

Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100


Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai