Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SURVEI SISTEM PENJUALAN

KONSINYASI
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:
Anisa Roikhatul Jannah (05)
Farah Meidyana (14)
Ma’rifatun Nainul Muna (22)
Shafiyah Luthfita Nabila (35)

XII-KEAGAMAAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI
KOTA SURABAYA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan pada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan nikmat
sehatnya– Nya kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas
Prakarya dan Kewirausahaan dengan judul “Laporan Survei Sistem Penjualan
Konsinyasi”.
Kami tentu masih menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Ibu
Nur Janah yang telah membimbing kami untuk merampungkan hasil dari makalah
ini.

Surabaya, 10 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
............................................................................................................
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........................................................................................................
...
B. Manfaat dan
Tujuan.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Laporan
Individu..........................................................................................................
..
B. Analisis Pemasaran
Produk...........................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................
............
B. Saran...............................................................................................................
...........

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Maraknya pertumbuhan usaha saat ini menyebabkan persaingan di dunia
bisnis semakin ketat. Bisnis harus mampu bertahan dan bahkan berkembang pada
mereka di pasar yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, pengusaha
menggunakan berbagai strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan di
pasar tersebut.
Mereka yang ingin memulai bisnis sering kali terkendala masalah modal
yang terbatas dan risiko besar yang harus mereka tanggung jika produk mereka
tidak laku di pasaran. Jadi masalah ini bisa diselesaikan dengan konsinyasi.
Penjualan konsinyasi dicari karena menguntungkan baik wali amanat maupun
penerima pengalihan.
Konsinyasi adalah perjanjian antara pemilik barang dengan pihak lain di
mana pihak pemilik barang membeli sejumlah barang untuk dijual dengan
membayar biaya tertentu berdasarkan kontrak. Pihak yang menyerahkan barang
disebut consignor dan pihak yang menerima barang disebut consignee.
Untuk pengirim, konsinyasi merupakan peluang untuk lebih memperluas
pasar dan menampilkan produk yang dijual di pasar. Jadi, pengirim dapat
menghemat uang untuk iklan. Di bawah sistem penjualan konsinyasi, banyak pihak
menjadi mitra perusahaan. Oleh karena itu, wilayah yang ditargetkan untuk
pemasaran memiliki afiliasi yang menjual produk mereka, sehingga lebih
terjangkau.
Konsinyasi juga menghemat biaya tenaga kerja pengirim, semua barang
diserahkan kepada penerima, sehingga pengirim tidak perlu menyuplai ke
konsumen secara langsung. Ini adalah keuntungan bagi penerima, karena tidak
menderita kerugian dari barang yang tidak terjual. Oleh karena itu, pengirim harus
berhati-hati dalam memilih penerima barang dapat menjual produk mereka dengan
sukses dan andal.
Penjualan konsinyasi umumnya membayar komisi kepada penerima.
Jumlah biaya rujukan ini tergantung pada persentase yang termasuk dalam kontrak
asli. Catatan keuangan pengiriman juga berbeda dengan perusahaan dagang,
perusahaan manufaktur, dan sebagainya. Dengan demikian, kami mengeksplorasi
perbedaan antara penjualan resmi dan konsinyasi dengan cara lain.

4
B. Manfaat dan Tujuan
1. Tujuan pembuatan laporan makalah ini adalah untuk membantu pembaca
memahami sistem penjualan konsinyasi dan untuk mengembangkan sikap
kritis dan peka serta aktif dalam memahami masalah yang mungkin timbul
dari materi.
2. Manfaat pembuatan laporan makalah ini adalah memberikan pembaca
informasi dan mengetahui bagaimana memecahkan masalah yang timbul
dari materi sistem penjualan konsinyasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Laporan Survei
Kami mencari informasi dengan cara wawancara langsung ke empat
pelaku usaha mikro yang menjalankan usaha di wilayah sekitar kami.
1. Pelaku usaha mikro ke-1 (oleh Anisa Roikhatul J.)
Dalam wawancara pertama ini, tim kami (Anisa) memilih
mewawancarai Ibu Marifah yang menjual berbagai macam makanan
ringan di tokonya. Ibu Marifah menjual banyak macam jajanan
ringan yang biasa disukai anak anak.
Beliau adalah seorang consignee. Macam macam barang
yang dijualnya ialah titipan dari berbagai pihak, sehingga Ibu
Marifah tidak mengeluarkan terlalu banyak biaya untuk
mengoperasikan usaha tokonya tersebut.
Sistem pemasaran yang digunakan ialah sistem pemasaran
yang biasa digukanan toko rumahan pada umumnya. Hanya
mendengar informasi dari orang orang sekitar agar orang lain bisa
mengetahui toko Ibu Marifah.

2. Pelaku usaha mikro ke-2 (oleh Farah Meidyana)


Wawancara kedua ini, kami bersama dengan Ibu Lilis.
Beliau adalah seorang penjual pukis dan beberapa jajanan ringan
lainnya. Ibu Lilis ialah seorang consignor dan consignee.
Produk yang berasal dari konsinyasi antara lain seperti
makanan kemasan buatan rumah lain selain pukis Ibu Lilis.
Sedangkan makanan yang diproduksi sendiri ialah pukis.
Sistem pemasaran yang digunakan untuk memasarkan
produknya adalah sistem pemasaran biasa, seperti membuat banner
dengan gambar menarik untuk memancing penbeli. Beliau tidak
menggunakan sistem pemasaran khusus untuk berbagai produk yang
ddijualnya

6
3. Pelaku usaha mikro ke-3 (oleh Ma’rifatun Nainul M.)
Informasi berikutnya oleh Ma’rifatun didapat dari
lingkungan tempat tinggalnya. Pondok Aitam memiliki bisnis
sederhana untuk membantu menambah pemasukan operasional
pondok.
Usaha yang berjalan ialah emping melinjo dengan
pemasaran yang digunakan ialah sistem konsinyasi dan pemasaran
langsung dengan sales.
Usaha tersebut menggunakan sistem konsinyasi di beberapa
tempat berbeda, sehingga dapat berjalan lebih maksimal. Dengan
sistem konsinyasi juga pihak pondok tak perlu menyediakan banyak
biaya untuk membuka toko di berbagai tempat.

4. Pelaku usaha mikro ke-4 (oleh Shafiyah Luthfita N.)


Pelaku usaha mikro yang terakhir ialah Bapak Rukin. Bapak
rukin adalah seorang pengusaha bakso keliling yang memulai
usahanya sejak 15 tahun lalu.
Beliau menjalankan usaha ini dengan memproduksi sendiri
dan menjualnya sendiri pada konsumen.
Sistem pemasaran yang digunakan untuk usaha Pak Rukin
ialah sistem pemasaran langsung, mengingat beliau menjual bakso
keliling dengan gerobak.

B. Analisis Sistem Pemasaran Produk


Berdasar informasi dari keempat narasumber kami, tiga pelaku
diantaranya yang menggunakan sistem konsinyasi. Sedangkan satu lainnya
merasa belum menungkinkan menggunakan sistem konsinyasi karena jenis
produk yang dijual dinilai sulit untuk dipasarkan dengan konsinyasi.
Pelaku usaha yang menggunakan sistem konsinyasi juga telah
merasakan bahwa sistem ini ialah sistem yang dinilai dapat menghemat
biaya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem konsinyasi ialah sistem yang dapat menjangkau banayk
wilayah dengan meminimalisir biaya tempat usaha. Dengan konsinyasi,
produk dapat dipasarkan dengan jangkauan wilayah lebih luas dan tidak
terbatas hanya di wilayah produksinya saja.
Sistem konsinyasi juga dapat menguntungkan kedua belah pihak,
pihak consignor maupun consignee.

B. Saran
Semakin banyak pelaku usaha yang menggunakan sistem
konsinyasi, akan semakin menguntungkan pula bagi masing masing pelaku
usaha.
Dengan digunakannya sistem konsinyadi dati berbagai pihak dan
saling menukar produk dari toko ke toko, maka jangkauan target konsumen
juga semakin luas, sehingga mengenalkan produk ke berbagai daerah tak
menjadi hal yang sulit.

8
BUTIR BUTIR PERTANYAAN SURVEI

Butir pertanyaan opsional


1. Barang apa saja yang dijual?
2. Berapa modal per minggu?
3. Berapa omset yang didapat per-minggu?
4. Berapa buah yang terjual per minggu?
5. Apakah usaha pernah rugi (jika pernah) bagaimana bapak/ibu
mengantisipasi agar tidak rugi lagi?
6. Siapa saja investor di balik usaha ini?

Butir pertanyaan wajib


1. Usaha makanan apa yang dijalankan?
2. Anda seorang consignor (yang menitipkan barang) atau consignee (yang
menjual barang titipan)?
3. Sistem pemasaran apa yang dijalankan?
4. (Jika bukan konsinyasi) Apa tidak tertarik menggunakan sistem jual
titip?
(Jika konsinyasi) Apa keuntungan konsinyasi bagi usaha ini?
5. Sudah berapa lama menggunakan sistem pemasaran yang saat ini
sedang dijalankan?

9
FOTO KEGIATAN

Ibu Marifah (pemilik toko makanan ringan) dan Anisa Roikhatul J. (salah satu
anggota tim kami).

Seorang pengurus toko emping melinjo di Pondok Aitam dan Ma’rifatun Nainul
M. (salah satu anggota tim kami).

10

Anda mungkin juga menyukai