Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan lancar dan tepat waktu. Penyusunan
tugas makalah ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi kelulusan dalam pendidikan Sarjana
I Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, maka makalah ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap dengan dibuat makalah ini dapat
memberikan pemahaman atau pengetahuan serta manfaat terutama tentang perpajakan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang harus diperbaiki,
untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam
penyusunan makalah berikutnya bisa lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3. Tujuan.................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................
2.1 PENGERTIAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI........................................
2.2 PENGERTIAN DEDUCTIBLE EXPENSES…………………………………………............
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui spt tahunan wajib pajak orang pribadi
2. Untuk mengetahui deductible expenses
3. Untuk mengetahui non deductible expenses
BAB II
PEMBAHASAN
Surat Pemberitahuan atau yang disingkat dengan SPT Tahunan adalah laporan
pajak yang harus disampaikan oleh wajib pajak melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam peraturan perundang-undangan perpajakan,
SPT Tahunan merupakan surat pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak. SPT Tahunan ini
wajib digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan pembayaran pajaknya. Konsultan
pajak BSD adalah solusi tepat untuk segala urusan pajak anda.
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ini berisikan total pendapatan kotor dan pajak yang
telah dibayarkan kepada negara. Dimana batas waktu pelaporan SPT tahunan wajib pajak
orang pribadi adalah setiap tanggal 31 Maret. Berdasarkan pada Undang-Undang tentang
Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), akan diberikan sanksi denda bagi wajib pajak yang
tidak melaporkan SPT. Melaporkan SPT Tahunan bagi wajib pajak orang pribadi
merupakan kewajiban, baik itu bagi karyawan maupun pengusaha ataupun pekerja bebas.
SPT Tahunan untuk wajib pajak orang pribadi terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.
Berikut ini jenis formulir SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi yang perlu diketahui:
Formulir SPT 1770SS diperuntukkan bagi wajib pajak pribadi yang merupakan seorang
karyawan dengan jumlah penghasilan yang berada di bawah PTKP atau Penghasilan Kena
Pajak. Yakni penghasilan yang kurang dari Rp60.000.000 dalam waktu setahun. Bagi
karyawan swasta, maka perlu untuk melampirkan Bukti Potong 1721 A1. Yang mana
merupakan salah satu syarat pengisian dalam pelaporan SPT Tahunan bagi wajib pajak
orang pribadi. Untuk pegawai negeri, maka perlu melampirkan Bukti Potong 1721 A2.
-Formulir SPT Tahunan PPh 1770 S
Formulir SPT 1770S diperuntukkan bagi wajib pajak pribadi yang merupakan seorang
karyawan dengan jumlah penghasilan lebih dari Rp60.000.000 dalam setahun atau di atas
PTKP. Dalam menyampaikan SPT Tahunan 1770S, maka wajib pajak juga harus
melampirkan Bukti Potong 1721 A1 untuk wajib pajak karyawan swasta. Sedangkan bukti
potong 1721 A2 untuk pegawai negeri. Bagi seorang wajib pajak yang memiliki status PH
(Pisah Harta) atau MT (Manajemen Terpisah), maka juga perlu menyertakan Lembar
Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang.
Formulir SPT 1770 diperuntukkan bagi wajib pajak orang pribadi yang melakukan suatu
kegiatan usaha atau pekerjaan tertentu.
Ada beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk mengisi dan melaporkan SPT Tahunan
bagi wajib pajak orang pribadi. Salah satunya adalah memiliki EFIN (Electronic Filing
Identification Number), namun berdasarkan peraturan pajak terbaru, untuk lapor SPT
dapat dilakukan dengan melampirkan sertifikat elektronik dan passphrase. Konsultan
pajak BSD adalah pilihan tepat untuk membantu anda dalam menyelesaikan laporan SPT
dengan efektif.
Selain yang disebutkan di atas, ada dokumen lain yang di butuhkan untuk mengisi laporan
SPT Tahunan bagi wajib pajak orang pribadi. Dokumen-dokumen tersebut terdiri dari
Formulir 1721 A1 atau A2 dan data penghasilan lainnya. Untuk mmeudahkan anda dalam
melaporkan SPT Tahunan, jasa konsultan pajak BSD adalah jawabannya.
Apabila anda yang berada di BSD memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan
bantuan dari konsultan pajak BSD, anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk
melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis anda optimal
dan tidak mahal.
2.2.Pengertian deductible expenses
Terdapat tiga prinsip untuk menentukan apakah biaya tersebut termasuk ke dalam
kategori deductible expense atau tidak, berikut prinsip tersebut:
biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha,
antara lain:
-biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus,
gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang;
-biaya perjalanan;
-biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;
penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal
11A;
iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan;
kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam
perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan;
2.Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak; dan
4.syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak
tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan adalah Wajib pajak orang pribadi melaporkan
penghasilannya melalui SPT Tahunan dengan menggunakan sistem self-assessment. SPT
Tahunan adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan perhitungan
dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak dalam suatu
tahun pajak atau bagian tahun pajak. Sistem self-assessment adalah pemungutan pajak
yang memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk
menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang
harus dibayarkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://flazztax.com/2021/07/31/wajib-pajak-orang-pribadi-harus-tahu-mengenai-spt-
tahunan/
https://www.sobatpajak.com/article/62a9b9f21f70cd04219526f2/Apa%20itu
%20Deductible%20Expense%20dan%20Non-%20Deductible%20Expense%3F
https://www.pajakku.com/read/603c5391c069d02167e9575e/Memahami-Apa-Itu-
Deductible-Expense-