Anda di halaman 1dari 2

PG 8

Berbagai bidang kehidupan tentu saja memiliki tantangan, namun manusia akan tetap
memiliki kemampuan berkembang dan menemukan solusi untuk mengatasi tantangan
tersebut. Penelitian sangat diperlukan untuk menjawab tantangan perkembangan zaman.
Penelitian memiliki peran penting dalam berbagai aspek dalam kehidupan manusia, terutama
dalam bidang pendidikan. Perlu kita ketahui bahwa dunia pendidikan bersifat dinamis dan
akan selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Hakikatnya penelitian bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan, karena melalui penelitian berbagai pengetahuan baru
bermunculan.
Penelitian merupakan bentuk kepekaan seseorang terhadap lingkungan yang
dituangkan dalam suatu karya tertulis yang menganut prosedural yang berlaku. Semakin
banyak seseorang meneliti maka dapat diindikasi bahwa telah berkembangnya cabang ilmu
pengetahuan dan banyak orang membutuhkannya. Salah satu karakteristik negara maju
adalah besarnya peran penelitian dalam mengembangkan industri di negara tersebut
(Fauziyah Ghina Amalia F. Saadjad dkk, 2020). Oleh karena itu semakin banyak peneliti
maka semakin banyak juga bermunculan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi bidang
keilmuan dan kemajuan suatu negara.
B. Pendidikan Matematika sebagai Medan Penelitian
Pendidikan merupakan sektor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam perkembangan manusia pendidikan menjadi
peran penting di era milenial seperti saat ini (sarica & cafus, 2009). Pendidikan yang baik
dapat menciptakan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing (Adha dkk, 2019).
Pendidikan matematika merupakan ilmu yang paling dekat dengan kehidupan manusia.
Karena pendidikan matematika merupakan ilmu sosial dengan object manusia yang memiliki
berbagai keunikan (Siswono, 2019). Dalam kehidupan sehari – hari baik seseorang
menyadari atau tidak bahwa dalam berkomunikasi sering menggunakan matematika sebagai
bahasa simbolik yang sudah disepakati. Tetapi tidak semua simbol – simbol dalam
matematika bermakna dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu matematika diakatakan
abstrak.
Matematika memiliki objek abstrak yang meliputi fakta, operasi atau relasi, prinsip
dan konsep (ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan). Supaya lebih jelas
suatu konsep diungkapkan dalam suatu kalimat yang memuat batasan – batasannya. Segitiga
adalah suatu konsep, jika didefinisikan segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi
dengan adanya tiga buah sisi serta memiliki tiga buah titik sudut. Definisi tersebut yang
membatasi konsep segitiga. Matematika juga menganut kebenaran konsistensi dan
aksiomatik, dimana suatu pernyataan yang dianggap benar tidak perlu dibuktikan
kebenarannya. Seperti pernyataan aksioma atau postulat garis sejajar, dan semua sudut siku –
siku saling kongruen. Dengan adanya aksioma dapat menghindari pembuktian yang tak
berujung.
Pada era Globalisasi dewasa ini dituntut untuk terus berkembang dalam segala aspek.
Dunia pendidikan bersifat dinamis karena berbanding lurus dengan perkembangan zaman.
Pada pelaksanaannya kurikulum 2013 terus dikembangkan dan diperbaiki hingga mengalami
beberapa kali revisi. Paradigma pendidikan seperti itu bertujuan untuk menghadirkan sistem
pendidikan yang relevan dengan kemajuan zaman dan mampu berdaya saing. Tentu saja
menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan pendidikan matematika. Dalam
pengembangan pendidikan matematika dapat menggunakan pola fikir induktif dan deduktif.
Kebenarannya bersifat konsistensi, korasional (pernyataan yang sesuai dengan realita), dan
pragmatis (pernyataan dikatakan benar jika memiliki nilai manfaat).
Standarisasi pembelajaran matematika berpacu pada TIMSS dan PISA (Murtiyasa,
2015). Pembelajaran matematika saat ini mendorong supaya siswa mampu
menginterpretasikan konsep – konsep matematika dalam kehidupan sehari - hari. Oleh karena
itu, peran guru juga memiliki andil besar dalam merealisasikan pengembangan pendidikan
matematika. Peran guru sekarang bukan hanya menjelaskan materi matematika saja tetapi
juga membantu siswa bernalar menghubungkan materi matematika dengan kehidupan
sehingga lebih realistis dan bermakna (Murtiyasa, 2015). Tetapi bukan berarti semua
pembelajaran terpusat pada guru saja, siswa juga diharuskan untuk aktif dalam proses
pembelajaran sehingga terbentuklah kolaborasi yang baik untuk pencapaian tujuan
pembelajaran.
Di sekolah guru memberikan pengajaran sedangkan siswa memiliki tugas belajar
yang di dalamnya memuat komponen matematika yang mengacu pada kuirikulum (Siswono,
2019). Berdasarkan komponen dan paradigma pendidikan matematika banyak pertanyaan –
pertanyaan yang dapat merujuk ide sebuah penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana efektifitas kurikulum 2013 dalam pengembangan matematika yang
berpacu pada TIMSS dan PISA?
2. Apakah metode pembelajaran flipped classroom mampu meningkatkan siswa
dalam menyelesaikan soal HOTS ?
3. Bagaiamana pengejaran trigonometri yang efektif ?
4.
Berdasarkan paradigma dalam dunia pendidikan matematika dapat menjadi medan
penelitian matematika.

Anda mungkin juga menyukai