Jawaban:
Bendasarkan pada fakta-fakta tersebut di atas, maka pihak yang dirugikan dapat
meminta pembatalan kontrak. Berdasarkan Pasal 1321 maka pembatalan
perjanjian dapat dilakukan atas tiga alasan yaitu adanya ancaman/paksaan,
penipuan, kelalaian/kesesatan/kekeliruan sebagaimana diatur dalam Pasal 1322
sd 1328 KUH Perdata. Terutama jika dalam perjanjian telah terjadi paksaan atau
penipuan, maka perjanjian dapat dibatalkan.