Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini dapat berjalan dengan lancar karena adanya
dukungan dan juga kerja sama dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syamsuddin Mallala, M.Pd selaku Kepala SMK Gerbang Raja
Tenggarong.
Kami menyadari laporan ini tidak lepas dari kekurangan, karenanya masukan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa
mendatang, Akhir kata kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Semoga lapotan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan
tugasnya harus memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja sama,
Tenaga Kesehatan;
Keperawatan;
Kefarmasian;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2015
Apotek;
Menengah Kejuruan;
2021/2022;
antara SMK Gerbang Raja Tenggarong dengan industri dan dunia kerja;
bersama.
antara lain :
bangsa.
a. Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat
tinggi.
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya”.
Kelas :C
Tahun Berdiri : 12 Juli 2013
Email : marketingrssmc@gmail.com
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit Medika Citra sebagai Rumah Sakit yang termuka di
2. Misi
kepada pelanggan
sebagai berikut:
1. IGD
2. Poliklinik
3. Rawat Inap
5. MCU
6. Instalasi Farmasi
7. Laboratorium
8. Radiologi
9. Fisioterapi
10. Endoskopi
11. Hemodialisa
keperawatan
diatasnya
TINJAUAN KASUS
A. Pengertian
Herpes Zoster (nama lain: shingles atau cacar ular) adalah penyakit yang
ditandai dengan timbulnya ruam dan bintil berisi air yang disertai nyeri pada
salah satu sisi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella
Zoster. Herpes zoster tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menimbulkan nyeri
Umumnya, herpes zoster hanya terjadi satu kali. Namun, pada kasus yang
jarang terjadi, orang yang pernah terkena herpes zoster bisa mengalami
B. Etiologi
Varicella zoster virus adalah virus yang menyebabkan cacar air (chicken pox)
dan herpes zoster (shingles). Pada orang yang telah sembuh dari cacar air,
virus varicella zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif) pada
sel saraf.
Belum diketahui apa yang menyebabkan virus Varicella Zoster aktif kembali,
karena tidak semua orang yang pernah mengalami cacar air akan mengalami
herpes zoster. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui pernapasan dan
C. Patofisologi
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
Virus DNA ini adalah virus yang menyebabkan penyakit cacar air
herpes zoster. Setelah cacar air telah sembuh, varicella zoster akan menetap di
dalam badan sel saraf. Virus tesebut dorman dan tanpa menimbulkan gejala.
(Fitzpatrick, 2012). Meskipun tanda dan gejala telah tidak ada, namun virus
akan tetap bersifat laten pada ganglion saraf (ganglion dorsal root maupun
ganglion gasseri) pada dasar tengkorak. Apabila sistem imun menurun virus
2012).
Virus dapat menyebar dari satu atau lebih ganglion mengikuti dermatum
saraf (daerah pada kulit yang disarafi oleh satu spinal nerve) yang
menimbulkan
tanda dan gejala pada kulit berupa bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi
cairan, dan menggembung dan kemudian pecah lalu menjadi krusta dan
D. Manifestasi Klinik
Gejala awal herpes zoster tidak spesifik meliputi demam, menggigil, sakit
kemudian diikuti dengan timbulnya bintil berisi air di kulit, dengan bintil
muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh, bisa kanan atau kiri. Bintil
timbul hanya di satu area kulit. Jaringan kulit di sekitar bintil menjadi
bengkak. Bintil muncul di jalur saraf dari saraf tulang belakang, seperti pada
punggung, dada, dan perut. Bintil juga timbul di area wajah, mata, mulut, dan
telinga. Di samping itu, bintil herpes pada kulit terasa nyeri seperti terbakar,
kaku, dan kesemutan, yang makin parah bila tersentuh. Nyeri ini sebenarnya
sudah timbul 2–3 hari sebelum bintil muncul, dan masih akan terus terasa
bahkan setelah bintil hilang. Bintil akan berkembang menjadi luka lepuh yang
akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan dalam
2–3 minggu.
E. Asuhan Keperawatan
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran