Anda di halaman 1dari 20

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

PERANCANGAN INDUSTRI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengan Semester Mata Kuliah


Organisasi Dan Manajemen Perancangan Industri

Oleh:
Pelita Maulida Nuraini 2011001
Sali Marsalina 2011012
Gian Ikhlasul Mubarok 2103060
Rissky Firginia 2103061

Dosen Pengampu:
Dr. Hilmi Aulawi, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI GARUT
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat dan karunia-Nya tim penyusun dapat menyelesaikan makalah perancangan
organisasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu ujian tengah semester mata
kuliah Perancangan Organisasi dan Manusia Organisasi Industri.
Makalah ini dapat tim penyusun selesaikan. Hal tersebut tidak terlepas dari
bantuan, petunjuk serta bimbingan yang tim penyusun peroleh dari berbagai
pihak. Ucapan terima kasih tim penyusun haturkan kepada dosen yang telah
memberi ilmu dan bimbingan sehingga kami dapat mengerjakan Ujian Tengah
Semester dengan baik.
Terlepas dari hal tersebut tim penyusun sepenuhnya menyadari bahwa
makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi bahasa maupun tata tulisnya.
Tim penyusun menerima dengan terbuka terhadap saran dan kritik yang pembaca
berikan untuk perbaikan Ujian Tengah Semester dengan membuat makalah ini
kedepannya.
Akhir kata tim penyusun berharap bahwa makalah ini dapat memberi
wawasan ilmu pengetahuan, khususnya bagi tim penyusun dan umumnya bagi
pembaca.

Garut, 11 April 2023


BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini akan memaparkan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
rumusan masalah, dan tujuan sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki kondisi alam yang sangat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan budidaya lebah madu. Dengan kondisi alam
tanah yang cukup subur sehingga dapat memungkinkan pertumbuhan berbagai
jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk sumber pakan lebah. Iklim tropis
dan keanekaragaman jenis tumbuhan dapat menghasilkan ketersediaan bunga
sebagai makanan lebah sepanjang tahun. Lebah madu menghasilkan produk yang
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, pengobatan, memenuhi konsumsi tiap
individu dan sebagai industri pangan serta farmasi.
Madu merupakan substansi alam berupa cairan kental dan berasa manis
yang dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon
madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang
terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar
sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi
fermentasi (Nelson dan Couto, 2009). Rasa manis madu disebabkan oleh unsur
monosakarida fruktosa dan glukosa yang terdapat didalam madu itu sendiri, dan
memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula (Keeling dan Gonyou, 2001).
Hasil produksi lebah berupa madu, propolis, serbuk sari (pollen), lilin lebah (bee
wax), roti lebah (bee bread), royal jelly, dan madu granulasi yang dikenal
berkhasiat untuk manusia (Sulanto, 2007). Kandungan madu berupa mineral yang
terdiri dari aluminium, kromium, nikel, vanadium, kobalt, kalsium, magnesium,
kalium, natrium, seng, besi, tembaga danmangan (Conti 2014 dalam Ansyarif
2018). Karbohidrat rentang 80-85%yang terdiri dari glukosa dan fruktosa, air 15-
17%, protein 0,1-0,4%, abu 0,2%, asamamino, enzim, vitamin dan zat lain (Babu
et al., 2013 dalam Ansyarif, 2018).
Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan yaitu suatu keadaan
sehat, utuh secara mental, fisik, dan sosial serta tidak hanya bebas dari berbagai
penyakit. Salah satu untuk menjaga tubuh agar tetap dalam keadaan sehat dan
utuh yaitu melakukan gaya hidup yang sehat dan bersih, dengan melakukan hal
yang preventi dengan mengkonsumsi madu. Lebih baik mencegah daripada harus
mengobati.
Kegiatan usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh tujuan hasil berupa keuntungan. Setiap perusahaan akan
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pelangggannya dan
menentukan strategi dengan tepat yang berdampak pada maju mundurnya 3
sebuah perusahaan dengan taktik dan strategi yang diselaraskan dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi madu
untuk kebutuhan pangan namun hanya sedikit perusahaan yang memproduksinya
untuk kecantikan sehingga perusahaan memiliki pesaing yang minim hanya saja
harus tetap memperhatikannya. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari cara
agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam lingkungan yang penuh
persaingan tersebut.
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi kekuatan, kekurangan, dan juga
ancaman sehingga kita dapat membuat strategi dan rencana secara keseluruhan
maka diperlukan SWOT analisis, Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan
untuk menentukan dan menentukan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman Analisis SWOT dapat diterapkan ke seluruh perusahaan atau organisasi,
atau proyek individual dalam satu departemen. Paling umum, analisis SWOT
digunakan di tingkat organisasi untuk menentukan seberapa dekat bisnis selaras
dengan lintasan pertumbuhan dan tolsk ukur keberhasilannya, namun analisis ini
juga dapat digunakan untuk memastikan seberapa baik perusahaan kita bekerja.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang dibuat berdasarkan latar
belakang, yaitu sebagai berikut :
a. Apa profil perusahaan yang akan dirancang oleh tim penyusun?
b. Apa visi, misi, dan tujuan dari pembentukan perusahaan?
c. Bagaimana kondisi eksternal dari perusahaan?
d. Bagaimana kondisi internal dari perusahaan?
e. Analisis SWOT?
1.3 Tujuan
Berikut ini merupakan tujuan yang dibuat berdasarkan rumusan masalah,
yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui profil usaha yang akan dijalankan tim penyusun;
b. Untuk mengetahui tujuan didirikannya perusahaan;
c. Untuk mengetahui kondisi eksternal organisasi yang terdiri atas
lingkungan makro dan lingkungan mikro;
d. Untuk mengetahui kondisi internal, untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan;
e. Untuk mengetahui serta menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dari suatu proyek atau usaha bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab II ini akan memaparkan pembahasan data mengenai perusahaan yang
dibuat tim penyusun yaitu sebagai berikut.
2.1 Profil Perusahaan
Berdasarkan hasil pengumpulan data tim penyusun yang berisi mengenai
olahan madu yang ada di Indonesia terlalu menyudut pada kebutuhan pangan serta
obat herbal, sehingga tim penyusun memiliki keinginan untuk membuat
perusahaan yang mengolah madu untuk kecantikan. Perisagi Beauty Honey adalah
perusahaan yang mengolah madu alami menjadi produk kecantikan, pengambilan
nama tersebut terbagi menjadi tiga bagian, Perisagi yang berarti para pendiri dari
perusahaan yaitu Pelita, Rissky, Sali, dan Gian. Beauty yang berarti kecantikan,
dan Honey yang berarti Madu, sehingga pemberian nama perusahaan ini memiliki
arti para pendiri dari perusahaan yang membuat produk kecantikan dari bahan
dasar madu. Terdapat beberapa produk yang akan dibuat oleh perusahaan seperti
masker wajah, masker lulur, bedak sejuk, dan lain sebagainya.
Perusahaan ini akan didirikan pada tahun 2023 dengan membuka penjualan
secara online dan offline. Lokasi perusahan Perisagi Beauty Honey bertempat
disamping kampus Institut Teknologi Garut, Kelurahan Jayaraga, Kecamatan
Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
2.2 Visi Misi dan Tujuan Perusahaan
Berikut ini merupakan visi, misi dan tujuan dari Perusahaan Perisagi Beauty
Honey, yaitu sebagai berikut.
a. Visi Perisagi Beauty Honey
“Menjadi brand kecantikan yang mengedepankan bahan alami agar
dikenal sebagai brand yang ramah lingkungan serta pelayanan yang baik.”
b. Misi Perisagi Beauty Honey
Berikut ini merupakan misi perusahaan, yaitu sebagai beriku:
1. Pengemasan yang kekinian.
2. Menciptakan produk kecantikan yang sangat berkualitas dan
dapat bersaing dengan produk lain.
3. Mengupayakan penyediaan produk yang berkualitas tinggi dan
memiliki khas tersendiri.
4. Mengoptimalkan produksi yang bersih, rapi, dan higenis.
c. Tujuan Perisagi Beauty Honey
Perisagi Beauty Honey bertujuan untuk mencari keuntungan/laba
secara wajar dan berusaha meningkatkan laba yang diproleh serta
memberikan kecantikan yang meminimalisir dampak dari produk dengan
adanya bahan dasar alami.
2.3 STP (Segmenting, Targetting, Positioning)
Berikut ini merupakan Segmentasi, Target serta posisi Perisagi Beauty
Honey, yaitu sebagai berikut.
2.3.1 Segmenting Perisagi Beauty Honey
Rencana Segmenting Perisagi Beauty Honey melihat berbagai faktor
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Geografis
Perisagi Beauty Honey menerapkan segmenting pada variabel
Geografis adalah di wilayah Indonesia umumnya, letaknya berdekatan
dengan keramaian dan tempat sentral seperti sekolah, kampus dan hotel.
Maka Perisagi Beauty Honey menerapkan segmenting di lokasi yang
strategis dengan berfokus pada kota kota besar seperti Bandung, Jakarta,
Bekasi, dan lain sebagainya.
b. Faktor Demografi
Perisagi Beauty Honey menerapkan segmenting pada variabel
demografis menyangkut beberapa hal diantaranya adalah jenis kelamin,
umur, dan pendidikan. Pada hal tersebut Perisagi Beauty Honey menerapkan
demografis pada jenis kelamin perempuan serta untuk umur yaitu Gen Z
yaitu dari umur 15-30 tahun. Sementara pada pendidikan Perisagi Beauty
Honey menerapkan segmentasi pada para siswa serta mahasiswa karena
letaknya yang dekat dengan sekolah dan kampus.
c. Faktor Psikografis
Dalam hal faktor psikografis memuat beberapa kriteria diantaranya
adalah kelas sosial, gaya hidup serta kepribadian. Dalam hal ini Perisagi
Beauty Honey menerapkan hal kelas sosial itu mencakup semua kelas baik
kelas bawah, menengah maupun kelas atas. Sementara dalam hal gaya hidup
lebih cenderung kepada pelanggan yang dapat mengikuti trend atau
perkembangan zaman dengan kepribadian yang sosialita.
2.3.2 Targetting Perisagi Beauty Honey
Target pasar (targeting) menyeleksi dan menetapkan pasar yang sebelumnya
ada beberapa segmen menjadi fokus pada satu segmen pasar. Target Perisagi
Beauty Honey hampir sepenuhnya adalah anak muda dengan kelas sosial
menengah ke atas. Karena anak muda akan menjadi fokus penjualan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Namun tidak selamanya anak muda menjadi
target utama penjualan, ada kalanya akan berpindah ke pelanggan yang lain.
2.3.3 Positioning Perisagi Beauty Honey
Strategi positioning yang dilakukan oleh Perisagi Beauty Honey adalah
salah satunya melakukan pengembangan produk yang bertujuan untuk
mengembangkan produk lain dari bahan dasar yang sama dengan tujuan
memenuhi meminimalisir dampak dari pemakaikan produk kecantikan.
Positioning pasar adalah tujuan utama sebuah perusahaan. Produk yang dibuat
harus dipahami oleh pelanggan dengan memproses informasi yang di dapat,
membuat persepsi, dan mengambil keputusan atau tindakan. Perisagi Beauty
Honey memposisikan produknya dalam benak pelanggan dengan cara
menawarkan pelayanan lengkap yang tidak dimiliki oleh produk kecantikan lain
dengan harga yang sesuai isi dompet.
2.3.4 Bauran Pemasaran
Dalam hal bauran pemasaran ini mencakup Product, Place, Price dan
Promotion. Strategi yang dilakukan oleh Perisagi Beauty Honey dengan
menerapakan strategi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang tiap masing-
masing sub variabel memiliki strategi masing-masing. Dari segi bauran produk,
menerapkan pengemasan secara unik dan berbeda. Dari segi bauran tempat, yaitu
pendekatan melalui pemilihan lokasi yang strategis di sekitar lingkungan sekolah
dan universitas serta keunikan tempat yang berbeda. Dari segi bauran harga,
menetapkan strategi yaitu harga yang lebih tinggi dari pesaing lain tetapi
diimbangi dengan kualitas yang menjamin dampak penggunaan produk
kecantikan. Dari segi bauran promosi, menerapkan strategi yaitu
mempromosikannya dengan sosial media. Sosial media yang digunakan adalah
intagram, tiktok, dan shopee karena lebih mudah dan cepat untuk
memperkenalkan Perisagi Beauty Honey.
2.4 Analisis Kondisi Eksternal
Berikut ini merupakan analisis kondisi eksternal yang mencakup lingkungan
makro dan mikro, yaitu sebagai berikut.
2.4.1 Lingkungan Mikro
Berikut ini merupakan analisis lingkungan mikro, yaitu sebagai berikut :
a. Pemasok
Bahan baku yang digunakan oleh Perisagi Beauty Honey dalam
memproduksi produk yang ditawarkan merupakan bahan baku dari madu
dan campuran susu serta kunyit yang berkualitas baik. Untuk mendapatkan
bahan yang berkualitas, Perisagi Beauty Honey bermitra dengan para petani
lebah, peternak sapi di daerah Garut khususnya daerah Garut Selatan.
b. Pelanggan
Konsumen dalam hal ini difokuskan pada pemasaran secara online
pada akun Instagram, tiktok dan shopee hal ini bertujuan untuk
memudahkan akses pelanggan dalam mencari produk kecantikan yang
minimasi akan dampak bagi kesehatan kulit. Penilaian konsumen menjadi
perhatian penting bagi pihak Perisagi Beauty Honey sebagai bahan evaluasi.
c. Persaingan
Perisagi Beauty Honey dalam menjalankan usahnya menghadapi
banyak persaingan usaha kecantikan yang terkenal seperti Wardah, Emina,
L'Oreal, Maybelline dan produk kecantikan lainnya yang memang sudah
terkenal di masyarakat indonesia.
2.4.2 Lingkungan Mikro
a. Ekonomi
Dalam perekonomian, hal yang penting yaitu tingkat inflasi yang
dimiliki suatu negara. Tingginya tingkat inflasi dan kenaikan harga BBM di
Indonesia, menyebabkan kenaikan harga bahan baku berdampak pada
naiknya biaya produksi. Kondisi perekonomian di Indonesia dapat
mempengaruhi perkembangan produk kecantikan.
b. Sosial, Budaya dan Demografi.
Lingkungan sosial merupakan salah satu aspek interaksi antar manusia
yang juga dapat mempengaruhi aktivitas bisnis di Indonesia khususnya pada
bisnis kecantikan, hal ini dapat dilihat bahwa produk kecantikan menjadi
ajang perlombaan bagi generasi muda untuk merawat diri agar lebih
confident bahkan memudahkan dalam mencari pasangan.
c. Teknologi
Kemajuan teknologi dapat menjadi peluang bagi perusahaan dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga dapat meningkatkan laba.
sehingga dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan. Pemanfaatan
teknologi yang digunakan oleh Perisagi Beauty Honey saat ini sudah cukup
modern. Hal ini bisa dilihat dari adanya peralatan untuk produksinya seperti

Homogenizer, Dispersing/grinding mills, Mixing/emuslsification tanks dan

lain sebagainya. Selain itu penggunaan teknologi informasi seperti


penggunaan internet sebagai promosi pada media sosial dan telepon dalam
memberikan kemudahan dalam proses pemasaran.
2.5 Analisis Kondisi Internal
Berikut ini merupakan analisis kondisi internal yang mencakup 5M, yaitu
sebagai berikut.
2.5.1 Sumber Daya Manusia (Man)
Perisagi Beauty Honey memiliki rencana untuk sumber daya manusia atau
karyawan dengan rincian sebagai berikut.
Jabatan Jumlah Karyawan (orang)
Manager 1
admin 2
Staff produksi 8
Beauty Advisor 2
Marketing 2
Total 15
Latar belakang pendidikan dari para karyawan bervariasi dari tingkat SMA
hingga tingkat sarjana (Strata 1). Sistem penggajian yang diterima oleh seluruh
karyawan secara bulanan dan ditransfer ke rekening masing-masing. Setiap
karyawan diberikan gaji pokok, uang transportasi, uang makan, dan uang
kesehatan. Setiap karyawan mendapatkan fasilitas yaitu pakaian seragam,
mushola, ruang istirahat bagi perempuan dan laki-laki yang berada di dalam
kantor.
2.5.2 Produksi dan Operasi (Methods)
Berikut ini merupakan proses produksi kecantikan, yaitu sebagai berikut:
a. Pencampuran (mixing)
proses mencampurkan bahan yang diolah menjadi satu dalam tangki
besar untuk melarutkan, emulsi, dan mendinginkan bahan-bahan
tersebut.
b. Pemompaan (pumping)
proses untuk menarik cairan atau rongga, kemudian mendesaknya
keluar pada sisi yang lain untuk dapat mengubah emulsi dan
memperangkap udara.
c. Pemindahan panas (heat transfer)
proses bahan baku di dipanaskan dan didinginkan di dalam tanki besar
dengan uap panas.
d. Filtrasi
proses untuk memurnikan air leiding dan penjernihan bahan baku,
serta memfiltrasi cairan yang mengandung bahan padat untuk
dipisahkan.
e. Pengisian (filling)
proses pengisian cairan produk yang telah jadi ke kemasan.
2.5.3 Machine
Berikut ini merupakan mesin yang digunakan untuk memproduksi
kecantikan, yaitu sebagai berikut :
a. Mixing/emuslsification tanks
tangki-tangki pencampur atau pengemulsi bahan baku dalam
kosmetik.
b. Dispersing/grinding mills
alat-alat pendispersi atau penggiling untuk membentuk lapisan tipis
bahan baku tertentu untuk diubah ke bahan baku yang seragam,
sehingga dapat menghasilkan produk yang homogen dan bebas dari
gumpalan.
c. Homogenizer
alat yang digunakan untuk membentuk suatu emulsi agar dapat
mengaduk bahan produksi dengan kecepatan tinggi untuk memperoleh
gelembung-gelembung udara.
d. Filling equipment
alat yang digunakan untuk memompa produk setelah hasil produksi
dengan cara mengisi, melipat dan menjepit tutup serta menggerakkan
cap yang diperlukan.
e. Mesin feeder
dalam industri kosmetik diaplikasikan dalam membantu proses
pengemasan (packaging). Proses ini berada tahap akhir produksi, di
mana dalam pengemasan membutuhkan wadah yang menjelaskan
tentang kode produksi, akurasi dan penampilan kemasan..
2.5.4 Money
Apphia Brew Coffee akan menggunakan sistem akuntansi secara
komputerisasi dan dalam pencatatan keuangan telah menggunakan tenaga
profesional. Admin melaporkan pendapatan yang diterima setiap hari kepada
bagian keuangan. Pencatatan laporan keuangan dilakukan setiap hari pada
kegiatan produksi, pemasaran, penjualan, pembelian bahan baku, penerimaan dan
lain-lain. Bagian keuangan pun membuat catatan kas kecil dan kas besar.
2.5.5 Information
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang terintegrasi
dalam penyediaan informasi yang menyangkut kegiatan (proses) manajemen
secara keseluruhan. Perisagi Beauty Honey dalam kegiatan keuangannya sudah
didukung dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Komputer tersebut
dilengkapi dengan software yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja.
2.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah metode untuk mengevaluasi kekuatan
(Strenghs), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunity) dan ancaman
(Threats) yang dihadapi perusahaan. Berikut ini adalah analisis SWOT untuk
perusahaan Perisagi Beauty Honey.
2.6.1 Strengths (Kekuatan)
Kekuatan bagi perusahaan Perisagi Beauty Honey dapat dilihat dari
berbagai aspek. Diantaranya:
a. Produk madu dikenal banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan
kulit, sehingga perusahaan kami dapat menarik minat konsumen yang
peduli akan kesehatan dan kecantikan.
b. Kualitas madu yang baik dapat membedakan produk dari pesaing dan
meningkatkan kepercayaan konsumen.
c. Perusahaan bermitra bermitra dengan para petani lebah, peternak sapi
di daerah Garut khususnya daerah Garut Selatan, sehingga dapat
mengontrol kualitas dan menjual produk lokal.
d. Penggunaan teknologi yang digunakan oleh Perisagi Beauty Honey
dalam membuat produk sudah modern menggunakan mesin-mesin
canggih seperti Homogenizer, Dispersing/grinding mills,

Mixing/emuslsification tanks dan lain sebagainya.


e. Merek yang dikenal dengan kualitas dan keaslian produk.
2.6.2 Weaknesses (Kelemahan)
Pada perusahaan Perisagi Beauty Honey mempunyai kelemahan yang
terletak dalam beberapa bagian diantaranya sebagai berikut:
a. Biaya produksi madu yang tinggi dapat mempengaruhi harga jual
produk kecantikan madu, sehingga perlu dilakukan strategi harga yang
bijak agar tetap kompetitif.
b. Ketergantungan pada bahan baku madu dapat menyebabkan resiko
pasokan yang tidak stabil jika terjadi kekurangan stok
c. Pesaingan dalam industri kecantikan yang sangan ketat dapat
membuat sulit bagi perusahaan untuk bersaing dengan merek-merek
lain yang sudah dulu memasarkan produk kecantikan.
2.6.3 Opportunities (Peluang)
Pada produk Perisagi Beauty Honey, peluang yang bisa dimanfaatkan
terletak dalam beberapa bagian diantaranya sebagai berikut:
a. Trend produk kecantikan alami dan organik teru meningkat, sehingga
meningkatkan permintaan terhadap produk kecantikan madu.
b. Meningkatnya kedasaran konsumen akan manfaat kesehatan madu dan
kecantikan kulit, sehingga dapat meningkatkan minat konsumen
terhadap produk kecantikan madu.
c. Potensi untuk memperluas produk dengan mengembangkan produk-
produk kecantikan baru berbahan alami lainnya.

2.6.4 Threats (Ancaman)


Untuk perusahaan ini mempunyai ancaman dengan adanya beberapa pesaing
diantaranya:
a. Perisagi Beauty Honey dalam menjalankan usahanya menghadapi
banyak persaingan usaha kecantikan yang terkenal seperti Wardah,
Emina, L'Oreal, Maybelline dan produk kecantikan lainnya yang
memang sudah terkenal di masyarakat indonesia.
b. Perubahan trend pasar atau permintaan konsumen yang tidak terduga
dapat mempengaruhi penjualan produk.
c. Potensi adanya penipuan dalam produk madu palsu dapat merusak
citra perusahaann
2.7 Matrik IFAS dan EFAS
Analisis lingkungan internal dilakukan menggunakan Internals Factors
Analysis Summary (IFAS) dan analisis lingkungan eksternal menggunakan
matriks External Factors Analysis Summary (EFAS). Selanjutnya hasil analisis
IFAS dan EFAS diintegrasikan untuk menjadi dasar dalam analisis SWOT.
2.7.1 Matriks IFAS
Berikut merupakan analisis lingkungan internal dilakukan menggunakan
Internals Factors Analysis Summary (IFAS)
Tabel 2.1 Matriks Strengh IFAS Perusahaan Perisagi Beauty Honey
N0. Strength (+)   Bobot Rating Nilai
Produk madu dikenal banyak manfaat
bagi kesehatan dan kecantikan kulit,
sehingga perusahaan kami dapat menarik
1 8.7 0.13 9 1.15
minat konsumen yang peduli akan
kesehatan dan kecantikan.

Kualitas madu yang baik dapat


membedakan produk dari pesaing dan
2 8.5 0.13 8.8 1.10
meningkatkan kepercayaan konsumen.

Perusahaan bermitra bermitra dengan


para petani lebah, peternak sapi di daerah
Garut khususnya daerah Garut Selatan,
3 8.6 0.13 8 1.01
sehingga dapat mengontrol kualitas dan
menjual produk lokal.

4 Penggunaan teknologi yang digunakan 8.9 0.13 9.2 1.21


oleh Perisagi Beauty Honey dalam
membuat produk sudah modern
menggunakan mesin-mesin canggih
seperti Homogenizer, Dispersing/grinding

mills, Mixing/emuslsification tanks dan


lain sebagainya.

Tabel lanjutan 2.1 Matriks Strengh IFAS Perusahaan Perisagi Beauty Honey
N0 Ratin
Strength (+)   Bobot Nilai
. g
Merek yang dikenal dengan kualitas dan
5 9 0.13 9.2 1.22
keaslian produk.
Jumlah 40.2 0.62 40.30 5.00
Ratin
No Weakness (-)   Bobot Nilai
g
Biaya produksi madu yang tinggi dapat
mempengaruhi harga jual produk
1 kecantikan madu, sehingga perlu 8 0.12 8.6 1.01
dilakukan strategi harga yang bijak agar
tetap kompetitif.
Ketergantungan pada bahan baku madu
2 dapat menyebabkan resiko pasokan yang 7.9 0.12 8.3 0.97
tidak stabil jika terjadi kekurangan stok
Pesaingan dalam industri kecantikan yang
sangan ketat dapat membuat sulit bagi
3 perusahaan untuk bersaing dengan merek- 8.2 0.12 8 0.97
merek lain yang sudah dulu memasarkan
produk kecantikan.
Jumlah 24.1 0.36 24.90 2.95
Total 67.8 1.00 S-W 2.75

2.7.2 Matriks EFAS


Berikut analisis lingkungan eksternal menggunakan matriks External
Factors Analysis Summary (EFAS Tabel 2.2 Matriks Strengh EFAS Perusahaan
Perisagi Beauty Honey
N0. Opportunities (+)   Bobot Rating Nilai
Trend produk kecantikan alami dan
organik terus meningkat, sehingga
1 meningkatkan permintaan terhadap 7.5 0.16 7 1.11
produk kecantikan madu. peluang bisnis
baru di sektor transportasi
Tabel lanjutan 2.2 Matriks Strengh EFAS Perusahaan Perisagi Beauty
Honey
N0
Opportunities (+)   Bobot Rating Nilai
.
Meningkatnya kedasaran konsumen akan
manfaat kesehatan madu dan kecantikan
2 kulit, sehingga dapat meningkatkan minat 8.2 0.17 8.8 1.53
konsumen terhadap produk kecantikan
madu.
Potensi untuk memperluas produk
3 dengan mengembangkan produk-produk 7.9 0.17 8 1.34
kecantikan baru berbahan alami lainnya.
Jumlah 23.6 0.50 23.80 3.98
No Threats (-)   Bobot Rating Nilai
Perisagi Beauty Honey dalam
menjalankan usahanya menghadapi
banyak persaingan usaha kecantikan yang
1 terkenal seperti Wardah, Emina, L'Oreal, 8 0.17 8.5 1.44
Maybelline dan produk kecantikan
lainnya yang memang sudah terkenal di
masyarakat indonesia.
Perubahan trend pasar atau permintaan
2 konsumen yang tidak terduga dapat 7.7 0.16 8.2 1.34
mempengaruhi penjualan produk.
Potensi adanya penipuan dalam produk
3 madu palsu dapat merusak citra 7.9 0.17 8 1.34
perusahaann
Jumlah 23.6 0.50 24.70 4.12
Total 47.2 1.00 O-T -0.14

Tabel Matriks Analisis SWOT


Strengh (S) Weekness (W)
Faktor internal
a. Produk madu dikenal a. Biaya produksi madu
banyak manfaat bagi yang tinggi
kesehatan dan kecantikan b. Ketergantungan pada
kulit bahan baku madu dapat
b. Kualitas madu yang baik menyebabkan resiko
c. Perusahaan bermitra dengan pasokan yang tidak stabil
para petani lebah c. Pesaingan dalam industri
d. Penggunaan teknologi sudah kecantikan yang sangan
modern menggunakan ketat
Faktor eksternal mesin-mesin canggih
e. Merek yang dikenal dengan
kualitas dan keaslian
produk.
Opportunity (O)
a. Trend produk kecantikan
alami dan organik terus
meningkat
b. Meningkatnya kedasaran
konsumen akan manfaat
kesehatan madu dan
kecantikan kulit
c. Potensi untuk memperluas
produk dengan
mengembangkan produk-
produk kecantikan baru
berbahan alami lainnya.

Threats (T)
a. Perisagi Beauty Honey dalam
menjalankan usahanya
menghadapi banyak
persaingan usaha kecantikan
yang terkenal seperti
Wardah, Emina, L'Oreal,
Maybelline dan produk
kecantikan lainnya yang
memang sudah terkenal di
masyarakat indonesia.
b. Perubahan trend pasar atau
permintaan konsumen yang
tidak terduga dapat
mempengaruhi penjualan
produk.
c. Potensi adanya penipuan
dalam produk madu palsu
dapat merusak citra
perusahaann
BAB III
PENUTUP
Bab III ini akan memaparkan kesimpulan sebagai berikut:
3.1 Kesimpulan
Dari analisis SWOT yang didapat, dapat disimpulkan bahwa perusahaan
Perisagi Beauty Honey memiliki kekuatan dalam produk madu alami yang
memiliki khaisat yang tinggi untuk kecantikan, serta bahan baku yang musah
untuk didapatkan. Namun, perusahaan juga memiliki kelemahan dalam
persaingan yang ketat dan biaya produksi madu yang tinggi dapat mempengaruhi
harga jual produk kecantikan madu.
Untuk mengamil peluang yang ada, perusahaan dapat mempertimbangkan
untuk memperluas jaringan ditribusi, memperkenalkan produk baru, dan
membangin kemitraan dengan merek komestik besar. Ancaman yang perlu
diperhatikan adalah naik turunnya bahan baku yang dialami dan muncunya
pesaing baru dipasar. Oleh karena itu perusahaan Beauty Honey harus siap dalam
menghadapi perubahan dasar dan meningkatkan kualitas produk agar tetep
bersaing dipasar

Anda mungkin juga menyukai