Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ranti Oknasari

No. BP : 2130046
Kelas : MLIA 2 B
Matkul : Pratikum Pengendalian Kualitas Logistik
Tugas : Cari Produk Makanan dan Minuman Jelaskan Spesifikasinya

Gambaran Umum Produk


Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak
perusahaan Indofood di Indonesia. Indofood sendiri merupakan produsen mi instan terbesar
di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun. Indomie juga
diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Pasar ekspor utama Indofood termasuk Timor
Leste, Australia, Papua Nugini, Arab Saudi, Taiwan, dan negara-negara lain di Eropa, Afrika,
Timur Tengah dan Asia. Di luar pabrik utamanya di Indonesia, Indomie telah diproduksi di
Nigeria sejak 1995 di mana produk tersebut merupakan merek yang populer. Indofood
memiliki pabrik pembuatan mi instan terbesar di Afrika.

Sejarah Indomie dimulai pada tahun 1972 oleh Djajadi Djaja melalui anak perusahaan
Jangkar Jati Group yaitu PT Sanmaru Food Manufacturing. Perusahaan ini merupakan
perusahaan mie instan kedua di Indonesia setelah sebelumnya dimulai oleh Supermi di tahun
1968. Nama Indomie itu sendiri merupakan akronim dari Indonesia mie. Indomie kuah rasa
kaldu ayam merupakan produk mie instan pertama yang diperkenalkan pada saat itu karena
sangat sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Selain itu, mie instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan, dan awet.
Berkat produk pertama ini, produk Indomie berkembang pesat dan mulai
memperkenalkan mie rasa baru yaitu Indomie kuah rasa kari ayam di tahun 1982.
Puncaknya pada tahun 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat
Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie goreng. Produk tersebut telah merambah
banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah, dan Cina.
Namun, setahun kemudian Lim atau dikenal dengan Sudono Salim, pendiri sekaligus pemilik
Salim Group mendekati Djajadi Djaja agar Indomie bermitra dengan Sarimi. Yang
merupakan perusahaan instan dibawah naungan PT Sarimi Asli Jaya milik Sudono Salim.
Spesifikasi Produk
 Varian Rasa Produk
1. Indomie Mi Goreng 2. Indomie Rasa Ayam Bawang

3. Indomie Rasa Soto Mi 4. Indomie Rasa Kari Ayam

5. Indomie Rendang 6. Indomie goreng rasa mi goreng Aceh

7. Indomie Rasa Ayam Geprek 8. Indomie Goreng Dendeng Balado

9. Indomie Keriting Rasa Ayam Panggang 10. Indomie Jumbo Ayam Panggang
11. Indomie Goreng Iga Penyet 12. Indomie Goreng Ayam Pop

13. Indomie Goreng Kebab Rendang 14. Indomie Mighetti Rasa Bolognese

13. Indomie Rasa Soto Special 14. Indomie Rasa Coto Makassar

15. Pop Mi Alvarian 16. Indomi Goreng Chitato


 Varian Kemasan Produk
Fungsi Kemasan
Menurut Sri Julianti juga kemasan juga memiliki fungsi strategis yang sifatnya
mampu memberikan positioning baru dan leverage atau daya ungkit bagi sebuah
produk. Berdasarkan fungsinya, kemasan dibagi menjadi dua, yaitu:

 Kemasan Primer
Kemasan primer adalah keseluruhan kemasan yang dipajang dan yang membuat
konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut. Kemasan primer sangat
penting dari segi fungsinya untuk melindungi (protection), komunikasi ke pelanggan
(communication), dan termasuk fungsi artistik agar konsumen yang melihat langsung
tertarik untuk membeli.

 Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder (disebut juga transport packaging) diperlukan untuk melindungi


kemasan primer selama dalam penyimpanan di gudang serta saat didistribusikan ke
pelanggan partai besar maupun pelanggan eceran. Kemasan sekunder juga untuk
mengatisipasi moda transportasi serta kondisi jalan pada sistem distribusinya.
Kemasan sekunder merupakan satu kesatuan dengan primer. Pada kemasan primer
yang menggunakan bahan fleksible, sering kali diperlukan kemasan sekunder yang
lebih kuat untuk melindungi produk maupun kemasan primernya.

1. Hadir dalam kemasan besar

Daripada repot membeli mie satuan, tentu akan lebih mudah membeli mie instan isi 5
atau 10 porsi bukan?.

Desain produk Indomie ini menciptakan nilai ergonomis dan kemudahan dalam
memilih produknya. Sebab, satu bungkus mie saja memang dirasa tak akan cukup, namun
membeli satu dus mie juga terlalu banyak.
2. Kemasan Cup

Desain produk Indomie tak hanya konsisten dalam hal tata letak, namun juga mampu
berinovasi dalam menciptakan bentuk kemasan baru. Hal ini terlihat dari hadirnya kemasan
Indomie dalam bentuk cup yang lebih mudah dan praktis untuk disiapkan.

Fungsi kemasan cup :

1. Praktis
Mi instan dalam cup cukup praktis dipilih sebagai makanan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi dan energi. Hal ini bisa Anda pilih untuk kondisi tertentu, misalnya dalam
perjalanan jauh yang mengharuskan Anda tetap menjaga kualitas dan keawetan makanan.

2. Dilengkapi kandungan zat gizi tambahan

Beberapa jenis mi instan dalam kemasan cup sudah di tambahkan zat gizi, atau
difortifikasi. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin A, B kompleks dan mineral yang telah
di fortifikasi dengan takaran yang terukur dan pasti.

Bahaya Mengonsumsi mi instant dalam kemasan cup :

1. Tidak bergizi lengkap


Berbeda dengan mi instan dalam kemasan, mi instan kemasan dalam cup, meskipun
kerap dilengkapi dengan sayur dan lauk kering, porsinya masih sangat jauh dari kebutuhan.
Jika pada mi instan biasa Anda bisa menambahkan berbagai bahan makanan untuk
melengkapi kandungan gizi pada satu saji, maka pada mi instan yang sifatnya parktis,
menambahkan lauk maupun sayur lebih sulit dilakukan, apalagi pada kondisi yang terbatas,
misalnya dalam perjalanan.

2. Tinggi natrium dan pengawet


Mi instan dalam kemasan cup memiliki kandungan natrium dan pengawet yang tinggi.
Hal ini wajar mengingat berbagai jenis makanan kemasan harus dapat dipertahankan
keawetannya. Dalam 1 cup mi instan, kandungan natriumnya kurang lebih 900 mg, padahal
kebutuhan natrium harian orang dewasa paling banyak adalah 1500 mg. Konsumsi natrium
dan pengawet bisa berkontribusi pada peningkatan tekanan darah sehingga menyebabkan
hipertensi.

3. Rendah serat
Sebagian besar mi instan dalam kemasan cup memiliki kandungan serat yang rendah.
Hal ini membuat manfaat konsumsi karbohidrat, yang biasanya juga dilengkapi dengan
kandungan serat, menjadi kurang maksimal.

3. Kemasan biasa

Desain kemasan Indomie, mempunyai warna yang sangat beragam, terdapat perpaduan
antara warna merah, kuning dan hijau serta warna-warna lain. Secara sepintas warna merah cukup
mendominasi desain kemasannya. Ilustrasi menggunakan teknik fotografi yang menampilkan foto
mi goreng dan telur mata sapi ditambah dengan udang dan sayuran kacang polong dan bawang
goreng. Terdapat sedikit irisan cabai merah, tomat dan seledri sebagai pemanis. Foto dari mi
instant mendominasi hampir di keseluruhan kemasan.

Tipografi dari brand Indomie berada di posisi kiri atas, ditambah keterangan bahwa brand
tersebut telah di-register. Nama produk berada pada sisi kiri bawah dengan tipografi yang cukup
besar untuk dibaca dan menggunakan jenis Font Script. Kemasan berbentuk kotak dengan berat
jenis 85 g (3.00 oz). Posisi layout desain horizontal dan point of interest dari kemasan ini ada di
nama produk mie goreng.

Informasi lain seperti kadaluarsa cukup terlihat jelas di bagian depan kemasan dan juga
logo halal menggunakan tipografi arab dan keterangan pengesahan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) serta nomor keterangan dari LPPOM:00300799. Terdapat pula nomor SNI di bawah nama
produk serta nomor dari BPOM RI. Terdapat pula keterangan bahwa produk telah dilengkapi
dengan bawang goreng lebih banyak dan lengkap dengan saus cabe, menunjukkan bahwa
sebagian konsumen Indonesia menyukai mi yang cukup pedas dengan bawang goreng. Terdapat
pula keterangan yang dapat menarik konsumen Indonesia untuk membeli adalah keterangan
bahwa produk ini diperkaya vitamin vit A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral zat besi.
Dengan menambahkan keterangan bervitamin, produsen ingin menunjukkan bahwa mi instan
bergizi untuk dikonsumsi.

Pada desain kemasan bagian belakang terdapat gambar flash yang berisi informasi
tentang tambahan bawang goreng dan dilengkapi dengan saos cabe. Gambar flash ini
menunjukkan kelebihan produk dibandingkan dengan kompetitornya atau produk yang sudah ada.
Dengan tambahan bawang goreng diharapakan masyarakat dapat menikmati mi instant yang
mirip dengan mi goreng lainnya yang ditaburi dengan bawang goreng. Sedangkan untuk saos
cabe, karena kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai masakan pedas maka saos cabe
diharapakan dapat menjadi daya tarik untuk pembeli.

Cara Operasional Produk


Terdapat berbagai strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indofood dalam
memasarkan produknya. Sebelum mengimplementasikan strategi pemasarannya, PT.
Indofood melakukan survei terhadap produk mereka di pasar. Beberapa survei yang
dilakukan seperti menentukan keperluan mendasar konsumen yang harus dilayani dan
dipenuhi, menentukan kelompok masyarakat yang akan dilayani melalui segmenting,
targeting, dan positioning (STP), dan menetapkan marketing mix 4P (product, place, price,
promotion). Survei tersebut dilakukan dengan tujuan agar PT. Indofood dapat menyerang
target pasar yang sesuai dengan produk mereka. Setelah itu, PT. Indofood
mengimplementasikan strategi pemasarannya melalui berbagai kegiatan promosi seperti
memasang iklan melalui media cetak dan elektronik, papan reklame di jalan besar,
mengadakan kompetisi membuat jingle, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar produk PT.
Indofood dapat dikenal oleh seluruh masyarakat luas dengan hanya mendengarkan namanya
saja.
Contohnya, strategi pemasaran yang dilakukan PT. Indofood pada produk Indomie.
Seperti yang diketahui, produk Indomie merupakan produk mie instan ternama di Indonesia.
Produk Indomie bukan hanya dikenal di Indonesia, melainkan dikenal secara internasional.
Dalam strategi pemasarannya, Indomie telah melakukan segmentasi, targeting, dan
positioning produk mereka sehingga Indomie dapat memposisikan produk mereka di target
pasar yang tepat sesuai dengan segmentasi yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam
marketing mix 4P, Indomie memiliki strateginya sendiri yang membedakan mereka dengan
produk mie instan lainnya. Indomie terus melakukan inovasi dalam menyajikan berbagai
varian rasa baru. Varian rasa baru tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat dengan harga
yang terjangkau dikarenakan Indomie yang membidik target pasar yang menyeluruh dalam
artian seluruh lapisan masyarakat dapat mengonsumsi produk Indomie. Produk Indomie juga
tersebar luas di seluruh Indonesia sehingga produk Indomie dapat dibeli oleh seluruh
konsumen yang menginginkannya. Untuk promosi, Indomie mengembangkan tagline yang
berbunyi “Indomie Seleraku”. Selain itu, Indomie juga mengeluarkan jingle dengan tujuan
agar produk Indomie selalu diingat di benak konsumen. Indomie gencar melakukan promosi
di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Promosi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan brand awareness masyarakat akan produk Indomie. Selain itu, Indomie juga
melakukan kolaborasi dengan beberapa brand seperti brand yang berada di naungan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk, yakni Chitato dengan mengeluarkan varian Chitato rasa
Indomie yang berhasil menyita perhatian konsumen.
Indofood Sukses Makmur Tbk juga menguasai pasar Amerika, Eropa, dan Australia.
Terdapat 2 strategi pemasaran PT. Indofood dalam ranah internasional. Yang pertama ialah
lisensi. Indofood memasarkan produk utamanya, Indomie, dengan cara lisensi kepada banyak
negara Saudi Arabia (Pinehill Arabia Food Limited), Nigeria (De United Food Industries
Limited), dan yang terbaru ialah Serbia (Indoadriatic Industry). Cara lisensi ini tentu
merupakan cara yang baik dan efektif agar produk dari Indofood dapat diterima dengan baik
di negara asing. Strategi internasional kedua yang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk lakukan
ialah joint venture. Joint venture yang dilakukan PT. Indofood yang paling signifikan ialah
dengan Asahi Group dan Nestle. Dengan melakukan joint venture, PT. Indofood tentunya
akan mengembangkan produk nya di pasar bidang lainnya seperti minuman non-alkohol,
bumbu penyedap makanan (sekaligus mengembangkan inovasi untuk bumbu produk mi
instan Indofood).

Kaitan Produk dalam bidang Logistik, dalam Penanganan dan Pengawasan Distribusi.
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja
untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Jenis saluran distribusi mie instant Indomie.
Produsen Wholesaler Retailer Konsumen
 Karena, produk mie instant tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk
INDOMIE tidak ada masalah jika menggunakan saluran distribusi panjang. Jadi dari
produsen menyalurkan ke Wholesaler (Pedagang Besar) lalu disalurkan kembali
(biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung-warung dan akhirnya
sampai ke tangan konsumen.

Jenis Saluran Distribusi Mie Instant INDOMIE


 Distribusi tidak langsung , yaitu apabila dalam penyaluran barang-barangnya terdapat
beberapa level lembaga-lembaga distribusi yang panjang.
 Karena, produk mie instant INDOMIE menggunakan saluran distribusi produsen
menyalurkan ke wholesaler lalu disalurkan kembali ke retailer seperti warung-warung dan
akhirnya sampai ke tangan konsumen. Sehingga tidak ada hubungan antara PRODUSEN
INDOMIE dalam hal ini PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk dengan
konsumen secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai