Anda di halaman 1dari 20

TUJUAN MELAKUKAN AUDIT

1. Tujuan audit keuangan adalah untuk memberikan


pendapat kepada pengguna laporan keuangan oleh
auditor tentang apakah laporan keuangan disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka akuntansi keuangan yang berlaku.
2. Tujuan audit internal adalah untuk menentukan
efektivitas pengendalian internal perusahaan serta
memeriksa dan mengevaluasi kegiatan organisasi.
Langkah-langkah untuk
Mengembangkan Tujuan Audit :

1. Memahami tujuan dan tanggung


jawab audit
2. Bagilah laporan keuangan menjadi
beberapa siklus
3. Mengetahui asersi manajemen
tentang laporan keuangan
4. Ketahuilah tujuan audit umum untuk
kelas transaksi, akun dan
pengungkapan
5. Ketahuilah tujuan audit spesifik
untuk kelas transaksi, akun dan
pengungkapan
Tanggung Jawab Auditor
a) Memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan
secara keseluruhan bebas dari salah
saji material, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan

b) Melaporkan laporan keuangan, dan


mengomunikasikannya sebagaimana
diharuskan oleh stan audit sesuai
dengan temuan auditor.
MENDETEKSI
SALAH SAJI MATERIAL
● Salah Saji Material versus
Tidak Material
● Kepastian yang Wajar
● Kesalahan versus Penipuan
● Penipuan yang diakibatkan
oleh Pelaporan Keuangan
versus Penyalahgunaan Aset
Auditor harus
mendiskusikan
PROSEDUR AUDIT
KETIKA
Mendapatkan
KETIDAKPATUHAN nasihat hukum
DIIDENTIFIKASI ATAU
DICURIGAI
Mengevaluasi
dampak
SKEPTISME PROFESIONAL

Standar Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011)


menjelaskan bahwa Skeptisisme Profesional adalah sikap
yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi bukti
audit secara kritis.
ENAM KARAKTERISTIK SKEPTISISME PROFESIONAL

Questioning Mind Suspension on Judgment


Search for Knowledge
pikiran yang selalu Penangguhan dalam
Pencarian pengetahuan.
mempertanyakan sesuatu. penilaian.

Interpesonal
Self Confidence Self Determination
Understanding
Percaya diri. Determinasi diri.
Pemahaman antar pribadi.
ASERSI MANAJEMEN

Asersi manajemen merupakan suatu


pernyataan implisit dan eksplisit oleh
manajemen mengenai transaksi keuangan,
akun, penyajian dan pengungkapan yang
disajikan dalam laporan keuangan.
Contoh Asersi Manajemen
Pada laporan keuangan perusahaan A
manajemen mencatat nilai persediaan sebesar Rp
50.000.000;

Asersi eksplisit dari pernyataan di atas:


● Persediaan benar-benar ada
● Jumlah persediaan yang benar adalah Rp
50.000.000;

Asersi implisit dari pernyataan di atas:


● Semua persediaan yang harus dilaporkan
telah dimasukkan.
● Semua persediaan yang dilaporkan adalah
milik perusahaan.
● Perusahaan tersebut dapat digunakan
untuk dijual
Golongan
Transaksi

3 Kategori Saldo Akun


Akhir Periode
Kelompok Asersi

Penyajian dan
Pengungkapan

Anda mungkin juga menyukai