Di dalam teorinya yang berjudul “Teori Perkembangan Belajar”, Bruner menjelaskan pada proses belajar
yang menggunakan metode mental, yakni individu yang belajar mengalami sendiri apa yang mereka
pelajari supaya proses tersebut bisa direkam dalam pikiran mereka dengan caranya sendiri.
Jika seorang anak telah menemukan konsep tentang bagaimana ia belajar, memahami dengan caranya
sendiri, serta dapat membuat pemahaman tentang materi cahaya, anak akan terus mengingat tentang
konsep serta pemahaman yang telah ia dapat. Dengan begitu konsep kebermaknaan dalam suatu
pembelajaran akan tercapai.
Dalam penerapannya, menurut Bruner, dalam proses belajarnya, anak-anak akan melewati tiga tahapan,
antara lain:
1. Tahap Enaktif
Pada tahapan ini, seseorang akan mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran
ataupun kata-kata dan terdiri dari penyajian kejadian yang lalu melalui respon motorik. Dengan cara ini
nantinya akan dilakukan satu set kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil tertentu.
Di dalam tahapan ini, kegiatan penyajian akan dilakukan berdasarkan pada pikiran internal, dimana
pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar ataupun grafik yang dilakukan oleh anak.
3. Tahap Simbolik
Di dalam tahapan ini, bahasa merupakan pola dasar simbolik, dimana anak akan memanipulasi simbol-
simbol atau lambang objek tertentu. Anak-anak tidak lagi terikat dengan objek seperti pada tahapan
sebelumnya. Di tahap ini, anak sudah bisa menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek
riil.
Sumber: https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/teori-
bruner/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#aoh=16813853590198&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fteori-bruner%2F
Jawaban no. 2
Pembelajaran konsep yang baik harus dilakukan karena ada kemauan dan kebutuhan bagi diri anak.
Dalam penanaman konsep belajar mengenai cahaya siswa harus punya kemauan serta butuh untuk
mempelajari hal tersebut. Sebaiknya konsep tersebut juga ditemukan sendiri oleh anak. Sehingga,
konsep yang Pembelajan yang tertanam dalam ingatan anak akan menjadi lebih kuat. Konsep yang baik
juga dilakukan melalui pembelajaran discovery learning. Dengan begitu anak akan lebih mudah
memahami konsep dengan cara menemukan sendiri.
Kelas/Semester : V/2
A. Standar Kompetensi
Menerapkan sifat-sifat cahaya,jenis cermin, macam macam alat optic serta menerapkan sifat cahaya
melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian cahaya, jenis cermin, macam macam alat optik.
2. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya, jenis cermin, macam macam alat optik.
3. Siswa dapat Menjelaskan sifat-sifat cahaya, jenis cermin, macam- macam alat optik.
- Senter
- Karton
- Kardus
- Plastik
- Gelas bening
- Buku
- Cermin
- Sendok
G. Kegiatan Pembelajaran
-Presensi/absensi siswa.
Stimulasi
oSiswa mengungkapkan pemikirannya mengenai sifat cahaya menembus benda bening dan dapat
dipantulkan.
Identifikasi masalah
oGuru membagi siswa kedalam enam kelompok belajar yang heterogen dengan anggota 5-6 orang.
oGuru memberikan pertanyaan arahan untuk memfokuskan pada konsep yang akan dibahas.
oGuru membimbing siswa untuk berdiskusi menentukan hipotesis dari permasalahan yang disajikan,
dengan mengajukan beberapa pertanyaan arahan.
oSiswa menyampaikan hipotesis yang telah dibuatnya dari hasil diskusi kelompok
oGuru membimbing siswa untuk menguji hipotesis yang telah dibuat Guru memberikan pertanyaan
arahan sebelum siswa melakukan percobaan:
oGuru melakukan tanya jawab bersama siswa mengenai rancangan percobaan yang telah dilakukan
oGuru memberikan intruksi kepada masing-masing kelompok untuk mulai melakukan percobaan,
oBersama anggota kelompoknya terlebih dahulu siswa merancang tujuan dan langkah-langkah
percobaan yang akan dilakukan
oSiswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
oSiswa bersama kelompoknya melakukan percobaan berdasarkan langkah-langkah yang telah mereka
rumuskan.
oSiswa melakukan pengamatan sesuai dengan langkah percobaan yang telah dibuat sebelumnya.
oSetiap kelompok mencatat hasil pengamatannya pada lembar pengamatan yang telah dibagikan.
oSetelah melakukan percobaan, siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk membuat kesimpulan
dalam bentuk laporan.
oSiswa bersama dengan guru membahas hasil praktikum yang telah dilakukan.
oSiswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi.Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan berdasarkan diskusi kelas yang telah dilakukan
oSiswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman singkat mengenai kesimpulan materi yang telah
dipelajari.
Penutup (± 10 Menit)
-Meminta siswa dirumah mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
H. Penilaian
1. Prosedur penilaian:
2. Bentuk penilaian :
b) Tes objektif
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
b) Tes Objektif
107
skor 4.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Kelas