Anda di halaman 1dari 3

Muhamad Rifki Rabani (1904800)

Manajemen A

UAS MAKRO
Topik permasalahan yang dipilih :
https://finance.detik.com/moneter/d-5031923/inflasi-diramal-009-daya-beli-terganggu-gegara-
corona
Kajilah dengan konsep IS-LM
Terjadi penurunan daya beli masyarakat akibat dari covid-19
1. Menurut saudara apakah kasus tersebut terkendali atau tidak apa yang terjadi ?
2. Menurut saudara bila terkendali atau tidak, harus menggunakan kebijakan fikal atau
moneter, bagaimana dampaknya ?

Penurunan inflasi dari daya beli masyarakat akibat covid-19 ini terkendali. Biasanya pada
periode ramadhan inflasi cenderung meningkat. Namun kali ini, sejalan dengan penerapan aturan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah, inflasi diprediksikan lebih rendah
dari periode Ramadhan sebelumnya.
Suhariyanto menyatakan nilai inflasi Mei 2020 ini kecil sekali. Ia mencontohkan inflasi Mei
2020 hanya 0,07 persen dan sangat jauh dari inflasi Idul Fitri 2019 yang jatuh pada Juni dengan
inflasi 0,55 persen. Secara yoy nilainya hanya mencapai 2,19 persen atau turun jauh dari
Ramadan yang jatuh pada Juni 2019 yang masih 3,28 persen.
Menurut data BPS, sekitar 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi
tertinggi dialami wilayah Tanjung Pandan senilai 1,2 persen dan terendah terjadi di 0,01 persen.
Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Luwuk senilai 0,39 persen dan terendah dialami wilayah
Manado sebesar 0,01 persen. Suhariyanto mencatat rendahnya inflasi di bulan Ramadan 2020
disebabkan faktor turunnya permintaan dan persoalan daya beli sebagai imbas penurunan
pendapatan yang dialami masyarakat.
Di sisi lain, ia menilai hal ini menjadi konsekuensi dari pemberlakuan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). “Kita semua menyadari situasi tidak biasa karena COVID-19. Tidak
pasti dan banyak kejadian menyebabkan pola inflasi pada Ramadan sangat tidak biasa berbeda
jauh dari tahun-tahun sebelumnya,” ucap Suhariyanto.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiskal berkaitan dengan urusan pajak atau
pendapatan negara. Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan Negara atau
kerajaan yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintahan Negara atau kerajaan
dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program
untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta
digunakan pula sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian. Tujuan utama
dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran, dan prioritas
pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa.
Kebijakan moneter adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang dibuat untuk mengatur
ukuran serta tingkat pertumbuhan pasokan uang di dalam perekonomian negara. Kebijakan ini
adalah tindakan yang terukur untuk membantu mengatur variabel makro ekonomi, seperti inflasi
ataupun pengangguran. Kebijakan ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penyesuaian
suku bunga, mengubah jumlah uang tunai yang berada di pasar, serta pembelian atau penjualan
sekuritas pemerintah.
Kebijakan ini diambil oleh bank sentral atau Bank Indonesia dengan tujuan memelihara dan
mencapai stabilitas nilai mata uang yang dapat dilakukan antara lain dengan pengendalian
jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga. Tujuan akhir sebuah
kebijakan moneter adalah suatu kondisi ekonomi makro yang ingin dicapai. Tujuan tersebut
tidak sama dari satu negara dengan negara lainnya serta tidak sama dari waktu ke waktu.
Tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan
dengan kebutuhan perekonomian suatu negara.
Inflasi dapat dikendalikan dengan kebijakan fiskal. Pemerintah dapat mengendalikan melalui
perubahan pada pengeluaran Negara dengan menekan pembelanjaan Negara agar ketersediaan
barang tetap stabil. Atau membuat perubahan pada system pemungutan pajak sehingga
permintaan barang dan jasa bisa dibatasi.
Perubahan didalam kebijakan fiskal akan mempengaruhi intercept kurva IS tetapi tidak
mempengaruhi slope kurva IS. Sehingga hanya akan menyebabkan pergeseran, dengan slope
kurva tetap. Slope kurva IS akan berubah kalau pajak dipungut pemerintah adalah pajak
pendapatan.
Berdasarkan kurva LM, dampak dari pengurangan pengeluaran pemerintah adalah
menurunnya tingkat bunga. Tingkat bunga dapat dikendalikan dengan meningkatkan suku bunga
Bank Indonesia sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Sumber:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200409/9/1224973/ada-psbb-bos-bi-ramal-inflasi-ramadan-
terkendali-
https://tirto.id/inflasi-ramadan-mei-2020-hanya-007-persen-bps-ini-tidak-biasa-fEzq
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-kebijakan-fiskal-dan-tujuannya/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-instrumen-kebijakan-moneter/
https://www.academia.edu/10926658/kurva_ISLM_dampak_kebijakan_pemerintah

Anda mungkin juga menyukai