Anda di halaman 1dari 6

MUHAMAD RIFKI RABANI (1904800)

MANAJEMEN A
UAS PKN

1. Jelaskan konsensus nasional kebangsaan sebagai konteks ontologis pendidikan


kewarganegaraan yang meliputi: a. Konteks historis-filosofis Pancasila b. Komitmen
nasional tentang bernegara Pancasila sebagai sistem nilai dan moral !
Jawab:
a. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan
dalam suatu “sistem” yang tepat. Sedangkan Notonagoro (Ruyadi, 2003:16)
menyatakan, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu
tentang hakekat dari Pancasila.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri, yang membedakannya dengan sistem
filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mengetahui hakekat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (Ganeswara,
2007:7) menyatakan bahwa hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia,
sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya hakekat
manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup baik sebagai makhluk
individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
Secara lebih lanjut hal ini bisa dijelaskan, bahwa yang berkeTuhanan Yang Maha
Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia,
yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.

b. Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan dalam
hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman
yang saling melengkapi sebagai sistem etika. Pancasila hakikatnya merupakan suatu
nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik, norma hukum, norma
moral maupun norma kenegaran lainnya. Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam
kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa
dan negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian menjadi
pedoman. Norma-norma itu meliputi :
 Norma Moral Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur
dari sudut baik maupun buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila.
 Norma Hukum Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam suatu tempat dan waktu tertentu dalam pengertian ini peraturan hukum.
Dalam pengertian itulah Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya bukan
merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis
melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber
norma.
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya
diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan
berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan
seterusnya. Penilaian itu pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia
sebagai subjek penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa dan kepercayaan.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang
benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap
nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sistem
adalah satu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama
untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
utuh.

2. Salah satu Kepentingan Nasional Indonesia adalah mempertahankan tetap tegaknya


NKRI. Mengapa disintegrasi bangsa dapat menghambat terjadinya Integrasi Nasional?
dan Menurut saudara apa yang menjadi Syarat terwujudnya Integrasi Nasional !
Jawab: Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan,
atau persatuan serta menyebabkan perpecahan. Disintegrasi bangsa adalah
suatu keadaan ketika suatu bangsa atau negara mengalami perpecahan. Dengan
adanya perpecahan, tentu saja dapat menghambat terjadinya integrasi nasional.
Berikut ini adalah beberapa syarat integrasi bangsa:
1. Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu
dengan yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan
pedoman dalam bermasyarakat.
3. Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman
dalam proses integrasi masyarakat.

3. Mengapa Negara modern memerlukan adanya Konstitusi ? Gunakanlah analisis


saudara dengan pendekatan historis, sosiologis, dan politis !
Alasan mengapa negara modern mutlak memerlukan adanya konstitusi adalah karena
konstitusi merupakan dasar hukum paling utama dan tertinggi yang di dalamnya
memuat hal-hal terkait penyelenggaraan negara. Oleh sebab itu maka konstitusi ini
haruslah bersifat stabil.
 Pembahasan:
Adapun alasan mengapa negara modern memerlukan konstitusi menggunakan
pendekatan di atas:
Secara historis, konstitusi dibutuhkan untuk membatasi kekuasaan dari
penguasa (raja) yang di masa lalu cenderung bertindak sewenang-wenang dan
menjadikan rakyat sebagai korban.
Secara sosiologis, konstitusi dibutuhkan sebab di dalamnya terkandung cita-
cita sosial dari suatu bangsa, sistem sosial, rumusan filosofis dari negara dan
lain sebagainya.
Secara politis, kondstitusi hadir dan menjadi dasar atau norma dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara, mengatur hubungan pemerintah
dengan rakyatnya juga hubungan antar-lembaga negara yang ada.

4. Kemukakan ilustrasi masalah dan implementasi solusi dalam kasus Hak Asasi Manusia
dan Hak & Kewajiban WNI, berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 !
 Ilustrasi Kasus Hak Asasi Manusia: Beberapa siswa Sekolah Dasar memilih untuk
membolos sekolah karena takut dipukuli wali kelas. Salah satu siswa tersebut lupa
membawa pekerjaan rumah. Siswa satunya mendapatkan kekerasan secara
mental, dikarenakan satu jawaban salah dari 15 soal matematika mengakibatkan
buku siswa tersebut di robek. Adapula siswa yang mengakui dipukul di pipi
sebelah kanan karena lupa hafalan saat ditanya.
Solusi: Apabila kita melihat kasus yang terjadi diatas dimana seorang anak yang
seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak bukan malah di pukul yang
mengakibatkan anak jadi takut untuk pergi kesekolah untuk menimba ilmu, hal ini
tentu saja melangar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas perlindungan bagi
pengembangan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya,
dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai
dengan hak asasi manusi”,
Pasal 58 (1)Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan
hukum dari segala bentuk kekerasan fisik atau mental, penelantaran,
perlakuan buruk, dan pelecehan seksual selama dalam pengasuhan orang
tua atau walinya, atau pihak lain maupun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan anak tersebut.
Pasal 60 (1)Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat,
bakat, dan tingkat kecerdasannya. (2)Setiap anak berhak mencari,
menerima, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat intelektualitas
dan usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dengan nilai-
nilai kesusilaan dan kepatutan.
Pasal 61 Setiap anak berhak untuk beristirahat, bergaul dengan
anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat,
bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan dirinya.
Menurut saya, melihat dari penjelasan diatas hendaknya Aparat
penegak hukum lebih jeli dan teliti lagi dalam perlindungan hak Asasi
Manisia khususnya pelanggaran hak asasi terhadap anak, yang mana
seorang anak seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak untuk
perkembangan hidupnya, dan juga kepada guru seharusnya membimbing
murid untuk membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa
pancasila. Dan juga guru hendaknya menerapkan etika sebagai seorang
guru. Etika bagi guru adalah terhadap peserta didiknya, terhadap pekerjaan
dan terhadap tempat kerja. Etika tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru
untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.
Guru sebaiknya memberi contoh yang baik bagi muridnya.
Keteladanan seorang guru adalah perwujudan realisasi kegiatan belajar
mengajar dan menanamkan sikap kepercayaan kepada murid. Guru yang
berpenampilan baik dan sopan akan mempengaruhi sikap murid demikian
juga sebaliknya. Selain itu di dalam memberikan contoh kepada murid,
guru harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif dan terbuka
pada kritikan serta menghargai pendapat orang lain.

5. Saat Anda sudah lulus dan sukses dalam bidangnya, hal apakah yang akan Anda
lakukan dalam mensosialisasikan pelaksanaan demokrasi yang sesuai dengan nilai-
nilai demokrasi Pancasila !
Jawab: Jika saya sudah lulus dan sukses dalam bisnis yang saya jalani. Saya akan
mewujudkan keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan-karyawan
dalam bisnis saya dengan membuat seadil-adilnya untuk setiap kinerja
karyawan tanpa memilih-milih. Melaksanakan kebebasan yang bertanggung
jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memberikan
kesempatan ibadah kepada karyawan-karyawan tanpa pandang latar belakang
agama sehingga tidak terjadi diskriminasi. Pengambilan keputusan yang
melibatkan karyawan dengan cara musyawarah.

6. Jelaskan bagaimana tantangan implementasi wawasan nusantara dalam memperkokoh


persatuan dan kesatuan bangsa ?
A. Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. Perwujudan kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang meliputi;
 Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi modal dan
milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
bangsa secara merata.
 Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah
dalam wilayah Indonesia.
 Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan
untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
B. Aspek Politik
Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideologi dan identitas nasional. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik, yang meliputi:
 Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama
bangsa Indonesia
 Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia
 Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita bangsa.
 Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi yang dapat mempersatukan
bangsa Indonesia menuju tercapainya suatu cita-cita nasional.

C. Aspek Pertahanan Keamanan


Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang
merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena
itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan
nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman
bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan
berkembang seterusnya.
Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara
yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan
pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

7. Jelaskan dukungan yang dapat dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat
untuk Pencegahan dan Penaggulangan Covid-19 melalui Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) dalam upaya mengokohkan ketahanan nasional bangsa !
Jawab: Mengikuti protokol kesehatan yang diterbitkan oleh pemerintah. Saling menjaga
dengan berjaga jarak, tidak berkunjung atau berpergian untuk mencegah
penyebaran covid-19 terutama kepada orangtua lanjut usia, ibu hamil, dan
mereka yang rentan tertular karena imunitas yang sudah berkurang. Tidak
menimbun bahan-bahan pokok agar ekonomi stabil sehingga kebutuhan hidup
bisa merata, tidak ada kesulitan untuk mendapatkan bahan pokok.

Anda mungkin juga menyukai