Makalah MK
Makalah MK
Dosen Pengampu :
Dr. Elok Sri Utami, M.Si.
Kelompok 3:
Farel Rozky Abdillah : 220810201022
2023
IDENTITAS KELOMPOK
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Analisis Rasio Keuangan ” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Manajemen Keuangan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Elok Sri Utami, M.Si.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
Kelompok 2
DAFTAR ISI
2
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1
BAB 2 PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Rasio Keuangan
1.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini memiliki fungsi untuk mengukur seberapa kemampuan sebuah perusahaan
untuk dapat memenuhi dan melunasi hutangnya saat jatuh tempo yang berupa hutang jangka
pendek. Apabila perusahaan dapat memenuhi kewajibannya maka perusahaan tersebut
dikatakan dalam keadaan likuid, namun jika perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya
maka dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan ilikuid. Jika perusahaan tidak dapat
memenuhinya maka likuiditas harus di tangani.
Rasio lancar mengukur kemampuan dari sebuah perusahaan untuk memenuhi kewajiban
lancarnya ketika jatuh tempo dengan menggunakan total dari aset lancar. Rasio likuiditas
menggambarkan rasio aset lancar yang tersedia terhadap kewajiban lancar.Berikut adalah
rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar:
Aktiva lancar
Rasio Lancar=
Kewajiban Lancar
Contohnya :
10.000.000
Current ratio perusahaan adalah =2,0
5.000.000
2
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 2,0 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah
utang lancar dijamin oleh Rp2,0 harta lancar atau 2,0: 1 antara aktiva lancar dengan utang
lancar
Skala likuiditas perusahaan yang lebih akurat terdapat pada rasio cepat., dimana
persediaan dan persekot biaya dikeluarkan dari total aktiva lancar, dan hanya menyisakan
aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.
Contohnya :
Perusahaan A memiliki transaksi berikut dalam Laporan Keuangannya untuk periode yang
berakhir 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.
Aset lancar:
Kewajiban Lancar:
3
Rasio Cepat pada tahun sebelumnya adalah 1,5 dan rata-rata industri untuk tahun ini adalah
1,6.
Jawaban:
Persediaan = 70.000.000
Merupakan perbandingan kas yang terdapat diperusahaan dan di bank dengan total hutang
lancar. Menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan uang kas dan sekuritas yang dijual dengan harga murah yang tersedia di perusahaan.
Rumus untuk menghitung rasio kas:
Kas+Setara Kas
Rasio Kas=
Total Kewajiban Lancar
4
Jawaban :
Hitunglah debt to equity ratio (DER) dari perusahaan ABC pada tahun 1 dan tahun 2!
Solusi:
DER Tahun 1 =
DER Tahun 2 =
= 1,25
5
b. Rasio hutang terhadap aset (debt to asset ratio)
Rumus:
DAR =
Contoh soal:
Solusi:
DAR =
c. Rasio bunga terhadap laba sebelum bunga dan pajak (time interest earned
ratio)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga utangnya dari
laba sebelum bunga dan pajak. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan
perusahaan untuk membayar bunga utangnya.
Rumus:
TIE =
Contoh soal:
6
Perusahaan ABC memiliki laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp 10.000.000 dan
beban bunga sebesar Rp 2.000.000 pada tahun 2022. Hitunglah TIE perusahaan ABC
pada tahun 2022!
Solusi:
TIE =
TIE =
TIE = 5
FCCR adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam membayar beban tetap seperti bunga hutang dan sewa dengan
menggunakan laba operasi sebelum bunga dan pajak (EBIT). FCCR mengukur berapa
kali EBIT dapat menutupi beban tetap.
Rumus:
FCCR =
Contoh soal:
Berikut ini adalah contoh soal mengenai fixed charge coverage ratio:
Perusahaan XYZ memiliki laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp 15.000.000,
beban bunga sebesar Rp 2.000.000, dan beban tetap lainnya (fixed charges) sebesar
Rp 1.500.000 pada tahun 2022. Hitunglah fixed charge coverage ratio (FCCR)
perusahaan XYZ pada tahun 2022!
Solusi:
FCCR =
=8
4. Rasio Profitabilitas
7
3. return on equity (ROE)
4. laba per lembar saham
Contoh :
8
1. Profit Margin on Sales
a. Untuk margin laba kotor, dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan
Untuk mencari Net Profit Margin on Sales pada tahun 2005 dan 2006 maka :
9
- Untuk Tahun 2005
Jika rata- rata industri untuk profit margin adalah 20 % margin labaperusahaan tahun
2005 sebesar 21.8 % adalah baik karena berada di atas rata-rata industri. Namun, untuk tahun
2006 dengan margin laba yang hanyasebesar 16.3 % dapat dikatakan kurang baik karena
masih di bawah rata-rata industri.
Hal ini menunjukkan bahwa harga barang – barang perusahaan ini relatif rendah atau
biaya-biayanya relatif tinggi atau keduanya.Hasil dari kedua tahun ini juga menunjukkan
adanaya penurunan rasio yangcukup besar dari tahun 2005 ke tahun 2006, yaitu 5.5 % dan
hal ini perludicari tahu penyebabnya karena sangat membahayakan perusahaan.Dari hasil
analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor tidakmengalami perubahan
berarti, sedangkan marginlaba bersih justru turunsangat drastis. Hal ini berarti kemungkinan
meningkatnya biaya tidaklangsung yang relatif tingi terhadap penjualan, atau mungkin juga
karenabeban pajak yang juga tinggi untuk periode tersebut
10
3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi
Rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya.
ROE = Earning After Interest and Tax
Equity
11
Laba per Lembar Saham = 904.000 = Rp565,-
1.600
dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun,
sehubungan dengan menurunnya laba per lembar saham yang dihasilkan perusahaan.
Penurunan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp.255,- per lembar saham.
Apabila di dalam perusahaan tersebut, di samping saham biasa, juga terdapat saham prioritas,
kita dapat menentukan mana yang menjadi hak pemegang saham prioritas estela dikurangkan
dari laba yang diperoleh. Baru kemudian menghitung laba perlembar masing-masing saham.
5. Rasio Nilai Pasar
1. Untuk 2005
ROI = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva
= 21.78% x 1.416
= 0.308
= 30.8%
2. Untuk 2006
12
ROI = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva
= 16.28% x 1.387
= 0.2258
= 22.6%
2. Hasil Pengembalian Ekuitas/ROE dengan pendekatan Du Pont
Sama dengan ROI untuk mencari hasil penembalian ekuitas, selain dengancara yang sudah
dikemukakan di atas, juga dapat pula digunakanpendekatan Du Pont.
Diketahui :
1.5 Benchmarking
BAB 3 PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
14
WIJAYA, A. P. W. A. P., & WIJAYA, A. P. (2013). Analisis rasio keuangan dalam merencanakan
pertumbuhan laba: Perspektif teori signal. Kajian Ilmiah Mahasiswa Manajemen, 2(2).
Gustina, D. L., & Wijayanto, A. (2015). Analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan
laba. Management Analysis Journal, 4(2).
15