Anda di halaman 1dari 22

Telah diterima/disetujui

Hari/tanggal :

Tanda tangan :

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA KASUS HEMOROID
DI RUANG KELINGI 2

OLEH:
MELLYSA DWI PUTRI
04064822236015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Tanggal MRS : 01 Februari 2023 Jam Masuk : 00.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 04 Februari 2023 No. RM : RI23003179
Jam Pengkajian : 21.45 WIB Hari Rawat ke- : 3
Diagnosa Masuk : Hemoroid Interna Grade II

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Asmadewi Binti Zahri
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sumatera
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Keluarga Yang dapat segera dihubungi (anak)
Nama : Juanita
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Betung, Kabupaten Banyuasin
No. Telp :-

II. KELUHAN UTAMA


Pada saat dilakukan pengkajian tgl 4 Februari 2023, pasien mengatakan BAB disertai darah sudah
hampir satu bulan dan terasa nyeri saat mengejan, pasien mengatakan cemas dan khawatir karena
baru mengalami hal tersebut

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien merupakan pasien diabetes mellitus, pasien dirujuk dari RS myria, kemudian pasien datang
ke RSMH Palembang dengan keluhan BAB berdarah disertai nyeri saat mengejan, saat dibawa ke
RS keadaan umum pasien lemas.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Pernah dirawat : ya tidak
2. Riwayat penyakit kronik dan menular: ya tidak
3. Riwayat alergi: ya tidak Keterangan : Alergi seafood
4. Riwayat operasi: ya tidak Jenis : Operasi
5. Lain-lain: tidak ada
V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ya tidak

Genogram :

Ket:

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Pasien

: Tinggal satu rumah

VI. PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Masalah Keperawatan:
Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:
Alkohol ya tidak
Keterangan Pasien tidak meminum alkohol
Merokok ya tidak
Keterangan Pasien merupakan perokok
Obat ya tidak
Keterangan Pasien tidak menggunakan obat apapun
Olahraga ya tidak
Keterangan pasien tidak pernah berolahraga
VII. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
S : 36,1 C N :89/menit T : 141/78 mmHg RR : 21x/menit
Kesadaran: Compos mentis Apatis Somnolen Sopor Koma
2. Sistem Pernapasan
a. RR : 21x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri saat batuk orthopnea Ket :
Tidak sesak
Batuk : produktif tidak produktif Ket : Tidak ada batuk
Keluhan nyeri dada: ya tidak
P :-
Q :-
R :-
Masalah Keperawatan:
S :-
T :-
c. Penggunaan otot bantu nafas: tidak ada
d. Irama nafas teratur tidak teratur
e. Friction rub: -
f. Pola nafas Dispnoe Kusmaul Cheyne Stoke
Biot Eupneu
g. Suara nafas Vesikuler Bronko vesikuler
Tracheal Bronkhial
Ronki Wheezing
Crakles Mengi
h. Alat bantu nafas ya tidak
i. Penggunaan WSD: Tidak terpasang WSD
j. Tracheostomy: ya tidak

3. Sistem Kardio Vaskuler


a. TD : 141/78 mmHg
b. N : 89x/menit Masalah Keperawatan:
c. RR : 21x/menit
d. Keluhan nyeri dada: ya tidak
e. Irama jantung: reguler ireguler
f. Suara jantung: Normal (S1/S2 Tunggal Murmur
Gallop lain-lain ..................................
g. Ictus Cordis: -
h. CRT : 2 detik
i. Akral : Hangat kering merah basah
pucat
Panas dingin
j. Sirkulasi perifer: normal menurun
k. JVP :-
l. CVP :-
m. CTR :-

4. Sistem Persyarafan
a. GCS : Compos mentis (E4M6V5)
b. Reflek fisiologis patella triceps biceps
c. Reflek patologis babinsky brudzinsky kernig
d. Keluhan pusing ya tidak
P :- Masalah Keperawatan:
Q :-
R :-
S :-
T :-
e. Pemeriksaan saraf kranial:
Pemeriksaan Nervus (I – XII)
N1 : normal ket: dapat membedakan bau
N2 : normal ket: dapat melihat benda di sekitar
N3 : normal ket: dapat menggerakkan kelopak mata
N4 : normal ket: dapat menggerakkan mata
N5 : normal ket: dapat mengunyah tetapi pelan
N6 : normal ket: mata dapat mengikuti arah jari
N7 : normal ket: dapat tersenyum
N8 : tidak ket: sedikit susah dalam komunikasi
N9 : normal ket: dapat membedakan rasa
N10 : normal ket: dapat menelan
N11 : normal ket: .dapat menggerakan bahu tetapi lemah
N12 : normal ket: dapat menggerakkan lidah
f. Pupil anisokor isokor Diameter: 3 mm /
3.1mm
g. Sclera anikterus ikterus
h. Konjunctiva ananemis anemis
i. Istirahat/tidur : 5-6 jam/hari
Gangguan tidur: Ada (Pasien mengeluh sering terbangun karena rasa ingin BAB)
5. Sistem Perkemihan
a. Kebersihan genetalia: Bersih Kotor Masalah Keperawatan:

b. Sekret : Ada Tidak


c. Ulkus : Ada Tidak
d. Kebersihan meatus uretra: Bersih Kotor
e. Keluhan kencing : Ada Tidak
f. Kemampuan berkemih:
Spontan Alat Bantu, Sebutkan:
g. Produksi urine: 1000 ml/ 24 jam (42 ml/jam)
Warna : kuning
Bau :-
h. Kandung kemih: membesar ya tidak
i. Nyeri tekan: ya tidak
j. Intake cairan: oral: 1500cc/hari parenteral: 600 cc/hari
k. Balance cairan:
Balance cairan : intake – output = 2100 – 1550 = 550 cc
Intake : 1500cc + 600 cc = 2100 cc
Output :output + iwl = 1000 + 550 = 1550 cc
IWL = K x BB = 10 x 55 kg = 550 cc

6. Sistem Pencernaan Masalah Keperawatan:


a. TB : 143 BB : 55
b. IMT : 27,5 Interpretasi : oversize
c. LILA :-
d. Mulut : bersih kotor berbau
e. Membaran mukosa: lembab kering stomatitis
f. Tenggorokan: Tidak kesulitan menelan
Sakit menelan kesulitan menelan
Pembesaran tonsil nyeri tekan
g. Abdomen: tegang kembung ascites Ket :
Normal
h. Nyeri tekan: ya tidak
P : Nyeri karena defekasi
Q : Nyeri seperti diperas
S:3 v
T : Hilang timbul
i. Peristaltik: 14
j. BAB: 1-3x/hari Terakhir Tanggal : malam
k. Konsistensi: keras lunak cair lendir/darah
l. Diet: padat lunak cair
m. Diet khusus: Diet DM
n. Nafsu makan: baik menurun frekuensi: 3 x/hari
o. Porsi makan habis tidak keterangan: Sesuai porsi RS
kadang
disertai cemilan dari luar

7. Sistem Penglihatan Masalah Keperawatan:


a. Pengkajian segmen anterior dan posterior:

OD OS

6/6 Visus 6/6


Horizontal (21- Palpebra Horizontal (21-
30mm)/vertical (8- 30mm)/vertical (8-
11 mm) 11 mm)
Anemis Conjunctiva Anemis
Jernih Kornea Jernih
Jernih BMD Jernih
Isokor Pupil Isokor
Simetris Iris Simetris
Jernih Lensa Jernih
- TIO -

b. Keluhan nyeri: ya tidak


P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
c. Luka operasi: ya tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
d. Pemeriksaan penunjang lain: -
e. Lain-lain:

Masalah Keperawatan:

8. Sistem Pendengaran
a. Pengakjian segmen posterior dan anterior:
OD OS
Normal, tidak ada Aurcicula Normal, tidak ada
benjolan benjolan
Tidak ada edema MAE Tidak ada edema
Tidak ada rupture Membran Tympani Tidak ada rupture
- Rinne -
- Weber -
- Swabach -

b. Tes audiometri:
-
c. Keluhan nyeri: ya tidak
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
d. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
e. Alat bantu dengar: -
f. Lain-lain:
................................................................................................................................................ .
............................................................................................................................................... ..
..............................................................................................................................................
9. Sistem Muskuloskeletal
a. Pergerakan sendi: bebas terbatas
Masalah Keperawatan:
b. Kekuatan otot:
4 4
5 5
c. Kelainan ekstrimitas: ya tidak
d. Kelainan tulang belakang: ya tidak
Frankel: .............................................................................
e. Fraktur: ya tidak
Jenis : ....................................................
f. Traksi: ya tidak
- Jenis : tidak terpasang traksi
- Beban : tidak terpasang traksi
- Lama pemasangan : tidak terpasang traksi
g. Penggunaan spalk/gips : ya tidak
h. Keluhan nyeri: ya tidak
P : tidak ada nyeri
Q : tidak ada nyeri
R : tidak ada nyeri
S : tidak ada nyeri
T : tidak ada nyeri
i. Sirkulasi perifer: -
j. Kompartemen syndrome: ya tidak
k. Kulit: ikterik sianosis kemerahan
hiperpigmentasi
normal
l. Turgor: baik kurang jelek
m. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain : ada tidak
- Jumlah :-
- Warna :-
- Kondisi area sekitar insersi: -
n. ROM : Baik
o. Cardinal Sign :-
10. Sistem Integumen
a. Penilaian risiko decubitus:
ASPEK KRITERIA PENILAIAN NILAI
YANG 1 2 3 4
DINILAI
Persepsi Terbatas Sangat Keterbatasan Tidak ada 4
Sensori sepenuhnya Terbatas Ringan Gangguan
Kelembaban Terus 3
Sangat Kadang2
Menerus Jarang Basah
Lembab Basah
Basah
Aktivitas Kadang2 Lebih Sering 3
Bedfast Chairfast
Jalan Jalan
Mobilisasi Immobile Sangat Keterbatasan Tidak Ada 3
Sepenuhnya Terbatas Ringan Keterbatasan
Nutrisi Kemungkinan 3
Sangat
Tidak Adekuat Sangat Baik
Buruk
Adekuat
Gesekan & Tidak 3
Potensial
Pergeseran Bermasalah Menimbulkan
Bermasalah
Masalah
Note: Pasien dengan nilai total <16 maka dapat dikatakan bahwa pasien Total Nilai 19
beresiko mengalami dekubitus (pressure ulcers).
(15 or 16= low risk; 13 or 14= moderate risk, 12 or less= high risk)

b. Warna: -
c. Pitting edema: +/- grade: -
d. Eksoriatis: ya Masalah Keperawatan:
tidak
e. Psoriasis: ya tidak
f. Pruritus: ya tidak
g. Urtikaria: ya tidak

11. Sistem Endokrin Masalah Keperawatan:


a. Pembesaran tyroid: ya tidak
b. Pembesaran getah bening: ya tidak
c. Hipoglikemia: ya tidak
d. Hiperglikemia: ya tidak
e. Kondisi kaki DM
- Luka gangren : ya tidak
Jenis: Sudah kering
- Lama luka :-
- Warna :-
- Luas luka :-
- Kedalaman :-
- Kulit kaki :-
- Kuku kaki :-
- Telapak kaki :-
- Jari kaki :-
- Infeksi : ya tidak
- Riwayat luka sebelumnya: ya tidak
Jika ya:
 Tahun :
 Jenis luka :
- Riwayat amputasi sebelumnya: ya tidak
Jika ya:
 Tahun : .............................................
 Lokasi : .............................................
f. ABI: -
g. Lain:
................................................................................................................................................ .
............................................................................................................................................... ..
..............................................................................................................................................

Masalah Keperawatan:
VIII. PENGKAJIAN SPIKOSOSIAL Ansietas
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya:
Pasien mengatakan cemas dan khawatir dengan penyakitnya karena baru kali ini mengalami hal
seperti ini.

b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya


Murung/diam gelisah tegang marah/menagis
c. Reaksi saat interaksi kooperatif tidak
kooperatif curiga
d. Gangguan konsep diri:
Pasien merasa cemas
e. Lain-lain :

IX. PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN


a. Kebersihan diri:
Pasien mandi pagi dan sore hari bisa mandiri
Masalah Keperawatan:
b. Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan:
 Mandi: di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
 Ganti pakaian di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
 Keramas: di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
 Sikat gigi: di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
 Memotong kuku: di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
 Berhias: di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
 Makan: di bantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri

X. PENGKAJIAN SPIRITUAL Masalah Keperawatan:


a. Kebiasaan beribadah
 Sebelum sakit sering kadang-kadang tidak pernah
 Selama sakit sering kadang-kadang tidak pernah
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
-

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG, dll)


HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Diagnosa Klinik: Hemoroid Interna Grade II

Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin (Hb) 14,8* 13.48-17.40 g/dL
Nilai kritis : <5
Or >20
Eritrosit (RBC) 5.05 4.40-6.3 106/mm3
Leukosit (WBC) 8.87 4.73-10.89 103/mm3
Nilai kritis < 1.0
Or >50.0
Hematokrit 44* 41-51 %
Trombosit (PLT) 232* 170-396 103/uL
Nilai Kritis :
<20.0 Or >1000.0
HATI
Albumin 4.4* 3.4 – 4.8 g/dL
AST/SGOT 28 0.1 – 1.0 mg/dL
ALT/SGOT 35*
LEMAK
Kolesterol Total 203* <200 mg/dL
Kolesterol HDL 33* >65 mg/dL
Kolesterol LDL 157* <100 mg/dL
Tigliserida 172* <150 mg/dL
METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa Sewaktu 211 <200 mg/dL
Nilai Kritis : <45
Or >500

XII. TERAPI
INSTRUKSI MEDIS FARMAKOLOGIS
Diagnosa Klinik : Hemoroid Interna Grade II

Nama Obat Dosis Frekuensi Cara Pemberian


Asering Kolf 500 mg /8jam IV
Asam Traneksamat 500 mg /8 jam IV
Cavit D3 Tablet 1000 IU /24 jam Po
Metformin 500 mg /8 jam Po
Glimepiride 4 mg /24 jam Po
Amlodipine 5 mg /24 jam Po
Atorvastatin 20 mg /24 jam Po
Niflec Powder 1 other Pr
Metronodazole 500 /8jam Po

XIII. DATA TAMBAHAN


-

Palembang, 4 Februari 2023


Perawat

(Mellysa Dwi Putri)


ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Dilatasi dan distensi Nyeri Akut
- Pasien mengatakan sering terasa pembbuluh darah
nyeri ketika defekasi
- Pasien mengatakan susah tidr Hemoroid
karena sering terbangun ingin BAB

DO: Prolaps dan trombosis


- Pasien tampak gelisah
- RR: 18 x/menit Iritasi tekan pada area
P : sesak saat defekasi rektum
Q : Sakit seperti diperas
R : Nyeri pada bagian anus
Nyeri akut
S :3
T : Hilang timbul

2. DS : Hemoroid Ansietas
- Pasien mengatakan cemas dan
khawatir terhadap keadaannya
- Pasien mengatakan sulit tidur Prolaps saat defekasi
karena sering terbangun ingin
BAB
- Pasien mengatakan sedikit
tegang karena akan endoskopi Perdarahan saat BAB

DO :
- Pasien tampak gelisah Kurang pengetahuan
- Pasien tampak bingung ketika terkait kondisi penyakit
ditanya

Ansietas
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS
1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis (dilatasi vena plexus hemoroidalis) d.d pasien
mengeluh nyeri di bagian anus saat defekasi, pasien mengatakan bahwa pasien sulit tidur
karena sering terbangin, pasien terlihat gelisah, RR : 21x/menit.
2. Ansietas b.d kurang terpapar informasi d.d pasien terlihat bingung ketika ditanya, pasien
mengatakan cemas dan khawatir terkait kondisi yang dialaminya, pasien terlihat gelisah dan
mengatakan sulit tidur karena sering terbangun ingin BAB
RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSIS TUJUAN & KIRTERIA HASIL RENCANA RASIONAL


KEPERAWATAN
Nyeri Akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri 1. Untuk mengetahui sumber nyeri
fisiologis (dilatasi vena plexus selama 2 x 24 jam maka tingkat 1. Identifikasi lokasi, 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri yang
hemoroidalis) d.d
pasien nyeri menurun dengan kriteria karakteristik, durasi, dirasakan pasien
mengeluh nyeri di bagian anus
hasil: frekuensi, kualitas, 3. Agar dapat mengatasi nyeri
saat defekasi, pasien mengatakan
1. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri 4. Untuk mengatasi nyeri
bahwa pasien sulit tidur karena
2. Sikap protektif menurun 2. Identifikasi skla nyeri
sering terbangin, pasien terlihat
3. Frekuensi nadi membaik - Identifikasi faktor
gelisah, RR : 21x/menit.
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
4. Kolaborasi pemberian
analgetik

Ansietas b.d kurang terpapar Setelah dilakukan intervensi Reduksi Ansietas 1. Untuk mengetahui sumber ansietas
informasi d.d pasien terlihat selama 1x24 jam, tingkat
1. Monitor tanda-tanda pasien
ansietas menurun dengan kriteria
bingung ketika ditanya, pasien ansietas (verbal dan
hasil : 2. Untuk meyakinkan pasien agar berani
nonverbal)
mengatakan cemas dan khawatir - Verbalisasi kebingungan
2. Gunakan pendekatan mengungkaokan perasaannya
terkait kondisi yang dialaminya, menurun yang tenang dan
- Verbalisasi khawatir 3. Agar dapat memberikan informasi
pasien terlihat gelisah dan menyakinkan
akibat kondisi yang 3. Jelaskan prosedur, kepada pasien terkait kondisi dan
mengatakan sulit tidur karena dihadapi menurun, termasuk sensasi yang tanda gejala yang dialami
sering terbangun ingin BAB - Perilaku gelisah mungkin dialami
4. Untuk membantu mengurangi ansietas
menurun, 4. Gunakan relaksasi
- Perilaku tegang menurun, sebagai strategi
- Konsentrasi meningkat, penunjang dengan
- Pola tidur meningkat analgetik atau
- Sikap protektif menurun tindakan medis
- Frekuensi nadi membaik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari Pertama

HARI NO. Dx JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)


/TGL
04/02/ D.0077 21.45 Manajemen nyeri 07.00 S: Pasien mengatakan masih terasa nyeri pada anus saat
2023 WIB WIB
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, mengejan

durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O: Pasien masih terlihat gelisah


RR 21x/menit
2. Mengidentifikasi skla nyeri - Identifikasi
P : nyeri saat defekasi
faktor yang memperberat dan
Q : Sakit seperti diperas
memperingan nyeri R : Nyeri pada bagian anus
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis S :3
T : Hilang timbul
 Mengajarkan pasien teknik
A: Masalah nyeri belum teratasi
relaksasi napas dalam
P: Intervensi dilanjutkan
4. Mengolaborasi pemberian analgetik
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas
dalam
-

04/02/ D.0080 21.45 1. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal 07.00 S: Pasien mengatakan masih merasa khawatir dan cemas
2023 dan nonverbal) karena masih sering merasakan nyeri
2. Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi O: RR 21x/menit, pasien terlihat tegang
WIB WIB
yang mungkin dialami A: Masalah ansietas belum teratasi
-Memberikan edukasi terkait pengertian P: Intervensi dilanjutkan
dan tanda gejala hemoroid
 Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
3. Menggunakan relaksasi sebagai strategi
nonverbal)
penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis  Memberikan edukasi terkait pengertian dan
-Mengajarkan teknik relaksasi napas tanda gejala hemoroid
dalam
 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam

Hari Kedua

HARI NO. Dx JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI (SOAP)


/TGL
06/02/ D.0077 14.00 Manajemen nyeri 16.00 S: Pasien mengatakan BAB sudah tidak ada darah, nyeri sudah
2023 WIB WIB
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, mulai berkurang

durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O : masih terlihat tegang pasca endoskopi
RR 18 x/menit, TD : 132/87
2. Mengidentifikasi skla nyeri - Identifikasi
P : nyeri saat defekasi
faktor yang memperberat dan
Q : Sakit seperti diperas
memperingan nyeri R : Nyeri pada bagian anus
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis S :2
T : Hilang timbul
 Mengajarkan pasien teknik
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
relaksasi napas dalam
P: Intervensi dilanjutkan
4. Mengolaborasi pemberian analgetik
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas
dalam
-

06/02/ D.0080 14.00 1. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal 16.00 S: Pasien mengatakan sudah merasa lebih tenang karena
2023 dan nonverbal) telah selesai endoskopi
2. Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi O: RR 18x/menit, TD : 141/78
WIB yang mungkin dialami WIB A: Masalah ansietas tera
-Memberikan edukasi terkait pengertian P: Intervensi dilanjutkan
dan tanda gejala hemoroid
 Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
3. Menggunakan relaksasi sebagai strategi
nonverbal)
penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis  Memberikan edukasi terkait pengertian dan
-Mengajarkan teknik relaksasi napas tanda gejala hemoroid
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam

Anda mungkin juga menyukai