MELLITUS TIPE II
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
B. Keluhan utama
Klien mengatakan lemas, pusing, mual, tidak nafsu makan dan merasa ingin
muntah
C. Riwayat penyakit sekarang
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sudah menderita penyakit gula darah 2 tahun yang
lalu, pada saat pengkajian tanggal 01 februari 2021 klien mengeluh
pusing, lemas, mual, tidak nafsu makan dan merasa ingin muntah
sudah 3 hari yang lalu, setelah di periksa Gula darah sewaktu 300 g/dl.
Pemeriksaan tanggal 31 januari 2021 klien mengatakan memeriksa
gula darah di apotik dengan GDS 280 g/dl. Klien mengatakan sudah
mengetahui jika mempunyai penyakit gula tetapi klien jarang
memeriksakannya ke dokter dan hanya meminum obat jika gula
darahnya tinggi serta tidak memantang makanan. Klien mengatakan
berat badannya turun sekitar 10 kg selama sakit gula darah.
Tanggal operasi :
Jenis operasi :........................................................................................
Keadaan :..............................................................................................
Drain : Ada Tidak
Jumlah :.................................................................................................
Warna :..................................................................................................
Kondisi area insersi :.............................................................................
i. Peristaltik : 15 x/menit
j. BAB : 1x/hari Terakhir tanggal : 01 Februari 2021
k. Konsistensi : Keras Lunak Cair
l. Diet : Padat Lunak Cair
m. Diet khusus : Diet rendah kalori dan diet rendah gula
n. Nafsu makan : Baik Menurun Frekuensi : 2 x/hari
o. Porsi makan : Habis Tidak Keterangan:1/4 porsi
p. Lain-lain :…
Masalah Keperawatan : Defisit Nutrisi
9. Sistem Penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
OD OS
Penglihatan Tajam Visus Penglihatan Tajam
Normal Palpebra Normal
Anemis Konjungtiva Anemis
Jernih Kornea Jernih
Jernih BMD Jernih
Isokor, reflex cahaya +/+ Pupil Isokor, reflex cahaya +/+
Hitam Iris Hitam
Jernih Lensa Jernih
Tidak dilakukan TIO Tidak dilakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan
b. Keluhan nyeri : Ya Tidak
P :..........................................................................................................
Q :.........................................................................................................
R :..........................................................................................................
S :..........................................................................................................
T :..........................................................................................................
c. Luka Operasi : Ada Tidak
OD OS
Simetris, tidak ada lesi Aurcicula Simetris, tidak ada lesi
Tidak ada serumen MAE Tidak ada serumen
Tidak ada gangguan Membran Tidak ada gangguan pendengaran
Pendengaran Tymphani
Rinne
Weber
Swabach
b. Tes Audiometri
c. Keluhan nyeri : Ada Tidak
P :...............................................................................................................
Q :..............................................................................................................
R :..............................................................................................................
S :...............................................................................................................
T :...............................................................................................................
d. Luka operasi : Ada Tidak
5 5
5 5
c. Kelainan ekstermitas : Ya Tidak
d. Kelainan tulang belakang : Ya Tidak
e. Fraktur : Ya Tidak
Jenis.....................................................................................
f. Traksi : Ya Tidak
Jenis.....................................................................................
Beban..................................................................................
Lama pemasangan...............................................................
g. Penggunaan spalk/gips: Ya Tidak
h. Keluhan nyeri : Ya Tidak
P : ......................................................................................
Q : ......................................................................................
R : ......................................................................................
S : ......................................................................................
T : ......................................................................................
i. Sirkulasi perifer :……………………………................
j. Kompartemen syndrome : Ya Tidak
k. Kulit : Ikterik Sianosis
Hiperpigmentasi Kemerahan
l. Turgor : Baik Kurang Jelek
m. Luka operasi : Ada Tidak
b. Warna
c. Pitting edema : +/(-) grade :…
d. Ekskoriasis : Ya Tidak
e. Psoriasis : Ya Tidak
f. Pruritus : Ya Tidak
g. Urtilkaria : Ya Tidak
h. Lain-lain : …
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Lama luka..................................................................
Warna luka................................................................
Luas luka...................................................................
Kedalaman.................................................................
Kulit kaki...................................................................
Kuku kaki..................................................................
Telapak kaki..............................................................
Jari kaki.....................................................................
Infeksi Ya Tidak
Riwayat luka sebelumnya Ya Tidak
Jika ya :
Tahun.........................................................................
Jenis luka...................................................................
Lokasi........................................................................
Riwayat amputasi sebelumnya Ya........................ Tidak
Jika ya :
Tahun.........................................................................
Lokasi........................................................................
f. ABI
g. Lain-lain
Masalah Keperawatan : Ketidakstabilan kadar glukosa darah
6. Pengkajian psikososial
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan merasa sudah lebih tabah menghadapi penyakit
yang dideritanya
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
murung/diam gelisah tegang marah/menangis
c. Reaksi saat interaksi
8. Pengkajian spiritual
1. Kebiasaan beribadah
2. Terapi
a. Metformin 500 mg 3x1 Sesudah makan
b. Paracetamol 500mg 3x1 tab Sesudah makan
c. Antasida doen 3x1 tab sebelum makan
ANALISA DATA
Hari/Tgl/
DATA ETIOLOGI MASALAH
Jam
Senin, 01 DS : Resistensi insulin Ketidakstabilan
Februari - Klien mengatakan pusing ↓ kadar glukosa
2021 / dan lemas Glukosa tidak dapat darah (D.0027)
08.00 - Klien mengatakan masuk ke sel
pusing di sekitar bagian ↓
kepala Kadar gula darah ↑
- Klien mengatakan ↓
Skala pusing 5 (sedang) Hiperglikemia
- Klien mengatakan ↓
pusing yang dirasa Ketidakstabilan kadar
selama 2 menit atau glukosa darah
tidak menentu
- Klien mengatakan riwayat
DM sejak 2 tahun yang
lalu
DO :
- Klien tampak lemas
- GCS : GCS E4 V6 M5
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 85 x/mnt
S : 36,5 °C
RR : 20 x/mnt
- GDS 300 mg/dL
- Metformin 500 mg 3x1
(tablet)
- Paracetamol 500 mg
3x1 tab
RENCANA INTERVENSI
Hari/Tgl/ DIAGNOSA
NO Jam TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Selasa Ketidakstabilan kadar glukosa Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam Managemen Hiperglikemia (I.03115)
02/02/21 darah b.d resistensi insulin maka kestabilan kadar glukosa darah
10.00 meningkat dengan kriteria hasil : a. Observasi (Tindakan)
dibuktikan dengan GDS 300 g/dl
WIB Kestabilan kadar gula darah 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
(D.0027) (L.03022)
hiperglikemia
1. Pusing menurun
2. Identifikasi situasi yang menyebabkan
2. Lelah menurun
kebutuhan insulin meningkat
3. Mulut kering menurun
(mis.penyakit kambuhan )
4. Kadar glukosa dalam darah
3. Monitor kadar glukosa darah, kalo perlu
membaik
4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
(mis. Poliuria, polidipsi, polifagia,
kelemahan, malaise, pandangan kabur,
sakit kepala)
5. Monitor intake dan output cairan
b. Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral
2. Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
c. Edukasi
1. Anjurkan menghindari olahraga saat
kadar glukosa lebih dari 250 mg/dl
2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
4. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat,
dan bantuan profesional kesehatan)
d. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
RENCANA INTERVENSI
NO Hari/Tgl/J DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
am KEPERAWATAN
2 Selasa Defisit nutrisi b.d factor Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi (I.03119)
02/02/21 psikologis (keengganan untuk keperawatan selama 3 x 24 jam a. Observasi (tindakan)
10.00 WIB makan) dibuktikan dengan maka status nutrisi membaik 1. Identifikasi status nutrisi
nafsu makan menurun dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan
(D.0019) Status nutrisi (L.03030) intoleransi makanan
1. Porsi makanan yang 3. Identifikasi makanan
dihabiskan meningkat yangdisukai
2. Berat badan membaik 4. Monitor berat badan
3. Perasaan cepat b. Teraupetik
kenyang menurun 1. Berikan makanan tinggi
4. Nafsu makan kalori tinggi protein
membaik 2. Sajikan makanan secara
5. Frekuensi makan menarik dan suhu yang
membaik sesuai
3. Berikan makanan rendah
kalori dan tinggi protein
4. Berikan suplemen makanan,
jikaperlu
5. Jelaskan tujuan kepatuhan
diet terhadap kesehatan
c. Edukasi
1. Anjurkan diet yang di
programkan
d. Kolaborasi
1. Berikan medikasi sebelum
makan ( mis. Pereda nyeri,
entiemetik) jika perlu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
RENCANA INTERVENSI
NO Hari/Tgl/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Jam KEPERAWATAN
3 Selasa Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan intervensi Edukasi Kesehatan ( I.12383)
02/02/21 kurang terpapar keperawatan 1x24 jam maka a. Observasi
10.30 WIB informasi dibuktikan tingkat pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
dengan Klien meningkat dengan kriteria menerima informasi
menunjukkan perilaku hasil : 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
tidak sesuai anjuran 1. Perilaku sesuai anjuran meningkatkan dan menurunkan motivasi
(D.0111) meningkat perilaku hidup sehat
2. Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu b. Terapeutik
topik meningkat 1. Sediakan materi tentang penyakit Diabetes
3. Perilaku sesuai dengan Mellitus tipe 2 dan pendidikan kesehatan
pengetahuan meningkat 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
4. Persepsi yang keliru kebutuhan
terhadap masalah menurun 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
c. Edukasi
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ No. IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam Dx
Selasa 1 1. mengidentifikasi kemungkinan S :
02/02/21 penyebab hiperglikemia Klien mengatakan gula darah
10.00 nya meningkat ketika makan
2. Memonitor kadar glukosa darah, kalo dan minuman yang
perlu mengandung gula dan nasi
yang berlebihan
3. Memonitor tanda dan gejala
Klien mengatakan pusing
hiperglikemia (mis. Poliuria, klien mengatakan pusing
polidipsi, polifagia, kelemahan, yang dirasa seperti tertimpa
beban berat
malaise, pandangan kabur, sakit Klien mengatakan pusing di
kepala) sekitar bagian kepala
4. Memonitor intake dan output cairan Skala pusing 5 ( sedang )
Klien mengatakan pusing
3. Memberikan asupan cairan oral yang dirasa selama 2 menit
4. Berkonsultasi dengan medis jika atau tidak menentu
tanda dan gejala hiperglikemia tetap Klien mengatakan minum air
hangat 1 gelas aqua kecil
ada atau memburuk Klien mengatakan akan
5. Menganjurkan menghindari olahraga memeriksakan dirinya ke
dokter ketika gejala yang
saat kadar glukosa lebih dari 250 dirasa semakin memburuk
mg/dl Klien mengatakan mengerti
apa yang telah dianjurkan
6. Menganjurkan monitor kadar glukosa
Klien mengatakan mengerti
darah secara mandiri apa yang dianjurkan dan akan
7. Menganjurkan kepatuhan terhadap memeriksakan kadar gula
darah nya secara rutin ke
diet dan olahraga apotik terdekat
8. Mengajarkan pengelolaan diabetes Klien mengatakan akan rutin
meminum obat nya dan
(mis. Penggunaan insulin, obat oral,
berolahraga jika gula
monitor asupan cairan, penggantian darahnya kurang dari 200
mg/dL
karbohidrat, dan bantuan profesional
Klien mengatakan akan
kesehatan) mengurangi makan nasi putih
9. Berkolaborasi pemberian obat oral, dan menggantinya dengan
nasi merah serta rutin minum
jika perlu
obat
O:
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36 º C
GDS : 290 mg/dL
Pasien tampak lemas
Pasien tampak lesu
Klien minum obat Metformin
500 mg 3x1 sesudah makan
Klien minum obat
paracetamol 500 mg 3x1
Klien tampak mngerti apa
yang dianjurkan oleh perawat
Klien minum air hangat 200
ml
Balance cairan Intake :
minum + makan : 1000cc
Infus :-
Injeksi : -
AM (5Xbb (45)) : 225 cc
+
1225 cc
Output cairan
Feses : 300 cc
Urin : 100 cc
Muntah : -
IWL ( 15 x BB ) = 15 x 45 =
675 cc
+
1.075 cc
Keseimbangan cairan :
Intake – output : 1.225 – 1.075 =
150 ml
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Monitor kadar glukosa darah,
kalo perlu
2. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (mis. Poliuria,
polidipsi, polifagia,
kelemahan, malaise,
pandangan kabur, sakit
kepala)
3. Monitor intake dan output
cairan
4. Berikan asupan cairan oral
5. Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
6. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
7. Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. Penggunaan insulin,
obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan
profesional kesehatan)
8. Kolaborasi pemberian obat
oral, jika perlu
Kamis I 1. Memonitor kadar glukosa darah, S :
04/02/21 kalo perlu Klien mengatakan sudah
10.00 tidak begitu pusing
2. Memonitor tanda dan gejala
klien mengatakan pusing
hiperglikemia (mis. Poliuria, yang dirasa sudah lebih baik
polidipsi, polifagia, kelemahan, Klien mengatakan pusing di
sekitar bagian kepala sudah
malaise, pandangan kabur, sakit menurun
kepala) Klien mengatakan Skala
pusing 2 ( ringan )
3. Memonitor intake dan output cairan
Klien mengatakan pusing
4. Memberikan asupan cairan oral yang dirasa hilang timbul
5. Menganjurkan monitor kadar Klien mengatakan minum air
hangat 2 gelas aqua kecil
glukosa darah secara mandiri
Klien mengatakan mengerti
6. Menganjurkan kepatuhan terhadap apa yang telah dianjurkan
diet dan olahraga Klien mengatakan mengerti
apa yang dianjurkan dan akan
7. Mengajarkan pengelolaan diabetes memeriksakan kadar gula
(mis. Penggunaan insulin, obat oral, darah nya secara rutin ke
apotik terdekat
monitor asupan cairan, penggantian
Klien mengatakan akan
karbohidrat, dan bantuan profesional mengurangi makan nasi putih
dan menggantinya dengan
kesehatan
nasi merah serta rutin minum
8. Berkolaborasi pemberian obat oral, obat
jika perlu O:
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36 º C
GDS : 250 mg/dL
Pasien sudah tampak lebih
segar
Klien minum obat Metformin
500 mg 3x1 sesudah makan
Klien minum obat
paracetamol 500 mg 3x1
Klien tampak mngerti apa
yang dianjurkan oleh perawat
Klien minum air hangat 400
ml
Balance cairan Intake :
minum + makan : 1000cc
Infus :-
Injeksi : -
AM (5Xbb (45)) : 225 cc
+
1225 cc
Output cairan
Feses : 350 cc
Urin : 200 cc/
Muntah : -
IWL ( 15 x BB ) = 15 x 45 =
675 cc
+
1.225 cc
Keseimbangan cairan :
Intake – output : 1.225 – 1.225 =
0 ml
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Monitor kadar glukosa darah,
kalo perlu
2. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (mis. Poliuria,
polidipsi, polifagia,
kelemahan, malaise,
pandangan kabur, sakit
kepala)
3. Monitor intake dan output
cairan
4. Berikan asupan cairan oral
5. Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
6. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
7. Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. Penggunaan insulin,
obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan
profesional kesehatan)
8. Kolaborasi pemberian obat
oral, jika perlu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ No. IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam Dx
Selasa II 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
02/02/21 2. Mengidentifikasi alergi dan - Pasien mengatakan tidak nafsu
11.00 makan
intoleransi makanan - Pasien mengatakan tidak ada
3. Memonitor berat badan tanda dan alergi makanan
- Pasien mengatakan berat
4. Memberikan makanan diet rendah
badannya turun 10 kg selama
kalori dan gula sakit
5. Mensajikan makanan secara - Pasien mengatakan mual
- Pasien mengatakan paham dan
menarik dan suhu yang sesuai mengerti apa yang telah
6. Memberikan suplemen makanan, dijelaskan
jikaperlu O:
7. Menjelaskan tujuan kepatuhan diet TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
terhadap kesehatan
RR : 20 x/mnt
8. Menganjurkan diet yang di
S : 36 º C
programkan GDS : 290 mg/dL
9. Memberikan medikasi sebelum Conjungtiva Anemis
makan ( mis. Pereda nyeri, Mukosa bibir kering
BB sebelum sakit : 55 kg
entiemetik) jika perlu
BB setelah sakit : 45 Kg
Klien makan nasi merah
sekitar 150 gram dengan lauk
ikan dan sayur bayam
Klien tampak paham dan
mengerti dengan apa yg
dijelaskan perawat
Klien minum obat antasida
doen seblum makan
Klien minum air hangat 1
gelas aqua atau sekitar 200
ml
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
3. Monitor berat badan
4. Berikan makanan diet
rendah kalori dan gula
5. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
6. Berikan suplemen
makanan, jikaperlu
7. Jelaskan tujuan kepatuhan
diet terhadap kesehatan
8. Anjurkan diet yang di
programkan
9. Berikan medikasi
sebelum makan ( mis.
Pereda nyeri, entiemetik)
jika perlu
Rabu II 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
03/02/21 2. Mengidentifikasi alergi dan - Pasien mengatakan nafsu
11.00 makannya sudah sedikit lebih
intoleransi makanan baik
3. Memonitor berat badan - Pasien mengatakan tidak ada
tanda dan alergi makanan
4. Memberikan makanan diet rendah
- Pasien mengatakan berat
kalori dan gula badannya turun 10 kg selama
5. Mensajikan makanan secara sakit
- Pasien mengatakan mualnya
menarik dan suhu yang sesuai sudah berkurang
6. Memberikan suplemen makanan, - Pasien mengatakan paham dan
mengerti apa yang telah
jikaperlu
7. Menjelaskan tujuan kepatuhan diet dijelaskan
terhadap kesehatan O:
8. Menganjurkan diet yang di TD : 120/90 mmHg
programkan N : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
9. Memberikan medikasi sebelum
S : 36,3 º C
makan ( mis. Pereda nyeri, GDS : 280 mg/dL
entiemetik) jika perlu Conjungtiva Anemis
Mukosa bibir kering
berkurang
BB sebelum sakit : 55 kg
BB setelah sakit : 45 Kg
Klien makan nasi merah
sekitar 150 gram dengan lauk
ikan, tahu dan sayur sop
Klien tampak paham dan
mengerti dengan apa yg
dijelaskan perawat
Klien minum obat antasida
doen seblum makan
Klien minum air hangat 1 1/2
gelas aqua atau sekitar 300
ml
IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ No. IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam Dx
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi Dipertahankan
1. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kebutuhan
2. Berikan kesempatan untuk
bertanya
3. Jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
4. Ajarkan perilaku hidup sehat
5. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
sehat