Anda di halaman 1dari 67

Asuransi Umum Pribadi

Asuransi Umum Pribadi

 Asuransi Properti Pribadi

 Asuransi Kecelakaan Pribadi

 Asuransi Kewajiban Pribadi

 Asuransi Kendaraan Pribadi


1. Asuransi Properti Pribadi

A. Asuransi Paket Rumah Tangga


(melindungi rumah dan isinya)

B. Asuransi Barang Berharga


(melindungi barang antik atau barang
bernilai tinggi)
1.a Asuransi Paket Rumah

 Musibah yang diproteksi

 Dasar: FLEXAS (Fire, Lightning, EXplosion,


Aircraft impact, Smoke)

 Perluasan :
 Banjir dan Angin Topan
 Gempa Bumi
 Pencurian
 Kerusuhan, demo dan tindakan kekerasan lainnya.
 Third Party Liability
1.a Asuransi Paket Rumah

PENGECUALIAN (Benda) :
 Barang titipan, konsinyasi
 Logam mulia, permata, perhiasan
 Surat berharga / efek, uang, sertifikat
 Desain, pola, naskah
1.a Asuransi Paket Rumah

PENGECUALIAN (Risiko) :
 Perang, nuklir, radioaktif, wear & tear
 Kerugian akibat permintaan Pemerintah
(penggusuran, melanggar GSB, dll)
 Pembakaran (arson)
 Kerusuhan, pemogokan, perbuatan jahat,
teror, sabotase, huru hara, consequential loss

….Semua bisa diperluas dengan tambahan


premi….
1.b Asuransi Barang Berharga

 Memberikan perlindungan barang bernilai


tinggi (cth: barang antik atau barang
kesenian)

 Dapat diasuransikan dengan cara :


 Per barang (itemized coverage)
 Perlindungan menyeluruh (blanked coverage)
 Metode kombinasi
1.b Asuransi Barang Berharga

Metode kombinasi :

 Merupakan kombinasi dari perlindungan per


barang dan menyeluruh.
 Barang-barang bernilai tinggi mengunakan
perlindungan per barang
 Barang-barang yang nilainya tidak terlalu
mahal mengunakan perlindungan
menyeluruh.
Dasar Pembayaran Manfaat

Itemized coverage:

 Jika kehilangan atau kerusakan adalah


keseluruhan :
 Membayar uang pertanggungan tanpa
mempertimbangkan nilai pasar

 Membayar sebesar nilai pasar barang tersebut


sebelum terjadi kehilangan atau uang
pertanggungan mana yang lebih kecil.
Dasar Pembayaran Manfaat

Itemized coverage:

 Jika kehilangan atau kerusakan adalah


sebagian :
 Membayar untuk memperbaiki barang tersebut.

 Membayar sebesar uang pertanggungan dan


barang yang rusak diserahkan

 Membayar proporsi kerusakan atau kehilangan


dimana uang pertanggungan sesuai nilai pasar.
Dasar Pembayaran Manfaat

Blanked coverage:

 Membayar jumlah yang dibutuhkan untuk


memperbaiki atau mengganti properti, jumlah
mana yang lebih kecil.
2. Asuransi Kecelakaan Pribadi

 Membayar manfaat tetap jika tertanggung


meninggal atau cacat karena kecelakaan.

 Definisi kecelakaan :
 Solely and Directly (semata-mata dan langsung)
 Accident (tidak sengaja atau tidak terprediksi)
 External (di luar tubuh)
 Violent dan Visible Means (Kekerasan dan Kasat
Mata)
 Bodily Injury (cedera tubuh)
Lingkup Perlindungan

 Meninggal
 Cacat Tetap dan Total
 Cacat Tetap lainnya
 Cacat Sementara
 Biaya Medis
3. Asuransi Kewajiban Pribadi

 Memberikan perlindungan atas kewajiban


legal kepada pihak ke tiga karena kecelakaan
menyebabkan cedera tubuh atau kerusakan
properti.
Lingkup Perlindungan

 Memberikan kompensasi tertanggung atas


klaim yang secara legal harus dibayar oleh
tertanggung.

 Membayar biaya legal.


Jenis Liability

1. Third Party Liability

2. Professional Indemnity

3. Public Liability

4. Product Liability
4. Asuransi Kendaraan Pribadi

 Ada Peraturan Menteri Keuangan RI yang


mengatur tarif (No.74/PMK.010.2007)

 Tapi harga yang ada di pasaran berbeda (2,5


– 3%) sesuai data perusahaan yang
bersangkutan.
Jenis Polis
1. Act Liability only
(sbg rider, kematian atau cedera tubuh)

2. Third Party only


(kematian atau cedera tubuh DAN kerusakan
properti)

3. Third Party, fire and thefts


(perluasan dari no. 2 + kendaraan milik pribadi
untuk kehilangan atau kerusakan)

4. Komprehensif
(perluasan dari no. 3 + biaya medis)
Asuransi Kesehatan
Jenis Asuransi Kesehatan

 Asuransi Biaya Medis


 Asuransi Penyakit Kritis
 Disability Income Insurance
 Hospital Cash Insurance
 Long Term Care Insurance
 Managed HealthCare
1. Asuransi Biaya Medis

 Memberikan penggantian kepada


tertanggung biaya medis yang terjadi.

 2 jenis Asuransi Biaya Medis :


 Asuransi Biaya Medis Dasar
 Asuransi Biaya Medis Utama
Asuransi Biaya Medis Dasar

 Biaya Rawat Inap


 Biaya kamar dan makan
 Biaya perawatan ICU
 Biaya pengeluaran RS lainnya
 Kunjungan dokter
 Biaya ahli bedah
 Biaya ahli anastesi

 Biaya Rawat Jalan


 Biaya perawatan SEBELUM dirawat inap
 Biaya perawatan SETELAH dirawat inap
 Perawatan kecelakaan darurat
Asuransi Biaya Medis Utama

 Memberikan perlindungan untuk berobat


jalan tertentu yang mahal (cuci darah dan
pengobatan cancer)
 Mengenakan ketentuan jumlah klaim per
tahun dan suatu batas tertentu sepanjang
polis berlaku.
 Memberikan batasan biaya yang tinggi.
 Mempunyai ketentuan deductible dan co
insurance
Deductible dan Co Insurance

 Deductibel (Pengurangan)
Jumlah tetap yg harus dibayar tertanggung
sebelum penanggung membayar manfaat.

 Co Insurance
Persentasi tertentu (80/20) dari total biaya
kesehatan di luar batas pengurangan.
Co-ordination of Benefit Clause

 Memastikan tertanggung tidak akan


mendapatkan lebih dari jumlah aktual yang
dikeluarkan.

 Mencegah tertanggung mendapat


keuntungan dari asuransinya.
Perlindungan Tambahan Biaya Medis

 Jasa pelayanan darurat


 Proteksi gigi
 Manfaat kehamilan
 Transplantasi organ tubuh
 Asuransi penyakit tertentu
 Manfaat keguguran
 dan lain-lain
Kapan Asuransi Biaya Medis sesuai?

 Memberikan perlindungan kesehatan dan


mengganti biaya pengobatan.

 Asuransi Biaya Medis Dasar tidak cukup


untuk memberikan perlindungan untuk
penyakit berat maka perlu Asuransi Biaya
Medis Utama.
2. Asuransi Penyakit Kritis

 Memberikan manfaat sekaligus jika


terdiagnosa penyakit kritis.

 2 jenis polis Asuransi Penyakit Kritis


 Acceleration Benefit Critical Illness Cover
 Additional Benefit Critical Illness Cover
Kapan Polis Penyakit Kritis sesuai?

 Bagi yang memiliki anggaran terbatas tapi


memerlukan perlindungan kematian, cacat
tetap total dan penyakit kritis.

 Sebaiknya ditambahkan kedalam polis


Seumur Hidup.
3. Disability Income Insurance

 Memberikan proteksi jika tidak bisa bekerja


karena kecelakaan atau sakit.

 Memberikan perlindungan sejumlah


persentase dari pendapatan bulanan dan
manfaat dibayarkan secara berkala.

 Dibayarkan pada saat terjadi “cacat”.


Manfaat Disability Income Insurance

 Manfaat Cacat Total


 Manfaat Cacat Sebagian
 Manfaat Biaya Rehabilitasi
 Peningkatan Manfaat
 Manfaat Bebas Premi
 Manfaat Meninggal
Recurrent Disability

 Kembali bekerja tetapi kemudian kondisi


memburuk untuk kasus yang sama dalam
jangka waktu tertentu (180 hari) maka
pembayaran manfaat akan segera di mulai
kembali.
Pasal Pembatasan Manfaat Cacat

 Tertanggung tidak dapat mengambil


keuntungan dengan mengajukan klaim
 Membatasi pembayaran manfaat bulanan
sehingga total manfaat tidak akan melebihi
manfaat bulanan yang dipertanggungkan.
 Dikurangi dengan pembayaran asuransi lain
terhadap cacat (kecuali Total Permanent
Disability)
 Gaji, komisi atau penghasilan lain sebelum cacat
Kapan Polis Disability Income sesuai ?

 Lebih sesuai untuk proteksi penghasilan


dibandingkan dengan TPD.

 Juga membayarkan manfaat cacat sebagian


4. Asuransi Tunai Rumah Sakit (HC)

 Membayarkan manfaat harian tetap selama


dirawat di Rumah Sakit.

 Jumlah maksimum manfaat harian ditentukan


dari jumlah maksimum hari per tahun.

 Pembayaran tidak terpengaruh dengan


pembayaran dari polis asuransi kesehatan
lainnya.
5. Long Term Care

 Memenuhi biaya perawatan karena kecelakaan atau


sakit yang menyebabkan tertanggung tidak bisa
melakukan kegiatan dasar sehari-hari.

 Kegiatan dasar sehari-hari seperti makan,


berpakaian, mandi, buang air dan bergerak serta
berpindah tempat.

 Dibayarkan apabila tertanggung tidak dapat


melakukan minimal 3 dari kegiatan dasar diatas.
6. Managed Health Care

 Program yang mengintegrasikan pendanaan dan


pelayanan perawatan kesehatan dalam suatu
sistem (akses, biaya dan kualitas perawatan)

 Akses : memberikan referensi kepada anggota


dalam hal pemilihan provider dan dokter

 Biaya : melakukan negosiasi biaya pelayanan medis

 Kualitas perawatan : hanya provider yang memiliki


keahlian, pelatihan dan ijin memberikan pelayanan
kepada anggota
Perawatan yang ditawarkan

 Perawatan dasar

 Perawatan spesialis

 Perawatan rumah sakit

 Perawatan darurat

 Perawatan pencegahan
Asuransi Jiwa
Kebutuhan yang dapat dipenuhi
 Uang tunai untuk kebutuhan hidup
 Uang tunai untuk pengeluaran kematian
 Penghasilan untuk tanggungan
 Dana darurat
 Dana pembayaran hutang
 Dana pendidikan
 Mendanai “trust”
 Dana bea harta waris
 Tambahan penghasilan pensiun
Asuransi Jiwa

 Asuransi Berjangka (Term Insurance)

 Asuransi Seumur Hidup (Whole Life)

 Asuransi Dwiguna (Endowment)


Asuransi Berjangka (Term Insurance )

 Asuransi sementara.
 Jangka waktu 1 tahun, 10 tahun atau sampai
usia tertentu.
 Membayarkan uang pertanggungan jika
tertanggung meninggal dalam masa kontrak.
 Tidak memiliki nilai tunai.
 Premi lebih murah dibandingkan asuransi
dwiguna maupun seumur hidup
Jenis Asuransi Berjangka
 Asuransi Berjangka Diperbarui (Yearly
Renewable Term)
 Asuransi Berjangka Tetap (Level Term)
 Asuransi Berjangka Menurun (Decreasing Term
Insurance)
 Manfaat penghasilan keluarga (Family Income
Benefit)
 Asuransi Berjangka Meningkat (Increasing Term
Insurance)
 Asuransi Berjangka dapat di konversikan
(Privilege Convertible Term Insurance)
Kapan Asuransi Berjangka sesuai?

 Sementara, kebutuhan akan hilang pada


waktunya.

 Perlu perlindungan tetapi mempunyai


anggaran yang terbatas.

 Bagi orang yang memiliki kemampuan untuk


investasi tapi memerlukan perlindungan
asuransi.
Asuransi Seumur Hidup (Whole Life)

 Asuransi permanent/tetap

 Memberikan perlindungan seumur hidup

 Membayarkan uang pertanggungan jika


tertanggungan meninggal dunia

 Memiliki nilai tunai


Jenis Polis Asuransi Seumur Hidup

 Polis Jiwa Langsung (straight life policy)

 Polis Jiwa Seumur Hidup Pembayaran


Terbatas (limited payment policy)
Kapan Asuransi Seumur Hidup sesuai?

 Proteksi penghasilan menjadi hal tetap.

 Ingin mendapatkan pertumbuhan modal


pokok investasinya.

 Ingin memiliki asuransi jiwa tetapi juga


mengakumulasikan dana untuk kebutuhan
darurat.
Asuransi Dwiguna (Endowment)

 Asuransi permanent/tetap

 Jangka waktu perlindungan 10 tahun atau


sampai usia tertentu.

 Membayarkan uang pertanggungan jika


tertanggungan meninggal dunia

 Memiliki nilai tunai


Jenis Polis Asuransi Dwiguna

 Asuransi Dwiguna Murni (Pure Endowment)

 Asuransi Dwiguna Terantisipasi (Anticipated


Endowment)
Kapan Asuransi Diwguna sesuai?

 Pendidikan anak

 Tujuan Lain Tabungan


Polis Tidak Berpartisipasi

 Pemegang polis tidak mendapat bagian dari


keuntungan perusahaan.

 Terlihat dari jumlah Uang Pertanggungan


yang tetap selama masa asuransi (tidak ada
bonus)
Polis Berpartisipasi

 Pemegang polis mendapat bagian dari


keuntungan perusahaan.

 Pembagian keuntungan dalam bentuk bonus


(bonus reversionary, bonus tunai, bonus
terminal atau bonus pemotong premi
lanjutan)

 Bonus tidak dijamin.


Asuransi Tambahan (Riders)

 Harus membeli polis dasar terlebih dahulu

 Tetap terdapat proses underwriting

 Masa pertanggungan lebih pendek atau


sama dengan polis dasar

 Biasanya tidak memiliki nilai tunai


Manfaat Asuransi Tambahan

 Manfaat Pembebasan Premi


 Manfaat Cacat Tetap dan Total
 Manfaat Tambahan Cacat Tetap dan Total
 Manfaat Penyakit Kritis
 Manfaat Berjangka
 Manfaat Bagi Pembayar Premi
 Manfaat Pilihan Keterikatan Asuransi Terjamin
 Manfaat Meninggal Kecelakaan (ADB dan ADD)
 Manfaat Penggantian Rumah Sakit
 Manfaat Cacat Penghasilan
Unitlinked
Unitlinked

 Risiko investasi seluruhnya dipindahkan ke


pemegang polis

 Alokasi premi untuk proteksi dan investasi


tidak menjadi satu dan transparan

 Memiliki peraturan yang berbeda.


Peraturan Penjualan Unitlinked

 Mendapat persetujuan produk dari Biro


Perasuransian OJK

 Semua materi penjualan harus disetujui oleh


regulator

 Minimal 1 tahun sekali menerbitkan informasi


dari kinerja investasi dan nilai polis.

 Laporan tahunan atas kinerja jenis investasi


Jenis Produk Unitlinked

 Berdasarkan pembayaran premi:


 Premi Tunggal (fokus ke investasi)
 Premi Berkala (fokus ke proteksi)

 Berdasarkan fitur produk:


 Unitlinked Seumur Hidup
 Unitlinked Dwiguna
 Unitlinked Anuitas
Fitur Unitlinked Lanjutan...

 Alokasi premi dapat dibebankan di awal atau di


akhir program. (front end/back end load)

 Memiliki pilihan jenis investasi

 Dana dikelola oleh profesional (lisensi WMI)

 Diperbolehkan untuk naik/turun Premi atau


Uang Pertanggungan
Fitur Unitlinked Lanjutan...

 Tidak memberikan bonus

 Transaksi dana yang diperbolehkan adalah Top


Up, Withdrawal, Switching dan Surrender.

 Diperbolehkan menambahkan rider.

 Diperbolehkan cuti premi serta mengikuti pajak


yang berlaku di asuransi.
Jenis Biaya

 Biaya awal penjualan (rentang bid-offer)


 Biaya managemen dana
 Biaya manfaat (cost of insurance)
 Biaya polis
 Biaya administrasi
 Biaya tebus (surrender)
 Biaya cuti premi
 Biaya pengalihan dana (switching)
Struktur Dana Unitlinked

 Akumulasi unit : harga unit dapat naik/turun,


tetapi jumlah unit nasabah TETAP selama
tidak ada biaya.

 Distribusi unit : jumlah unit nasabah


BERTAMBAH tetapi harga unit TETAP.
Jenis Dana Unitlinked
 Dana Ekuitas

 Dana Penghasilan, Pendapatan Tetap

 Dana Kas

 Dana Campuran

 Dana Property
Jenis Dana Unitlinked Lanjutan...

 Dana Berdasarkan Unit Geografi Tertentu

 Dana Unit Khusus

 Dana Modal Pokok Terjamin

 Portofolio Campuran (managed portofolio)


Bagaimana Unitlinked Bekerja ?
 Jumlah unit yang dibeli

 Unit yang dibeli dengan premi top up

 Penarikan dengan membatalkan sejumlah unit

 Nilai tunai/tebus

 Manfaat meninggal

 Biaya mortalita
Manfaat dan Risiko di Unitlinked

 Diversifikasi
 Fleksibilitas
 Cost dollar averaging
 Managemen profesional
 Kemampuan dana
 Administrasi
 Nilai polis berfluktuasi
Kapan Unitlinked sesuai?
 Nasabah yang ingin memiliki proteksi sekaligus
berinvestasi

 Nasabah yg sudah cukup proteksinya.

 Bagi nasabah yang berinvestasi jangka panjang


(> 10 tahun)

 Jangka pendek, pilih dana investasi memiliki


risiko rendah

Anda mungkin juga menyukai