Anda di halaman 1dari 7

Tabel 3.

6 Ruang Lingkup Protokol Budaya dalam Experiential Learning

KOMPETENSI
PEMBELAJARAN SIKLUS EXPERIENTIAL LEARNING
RUANG
SOSIAL (sesuai dengan jenjang pendidikan
LINGKUP
EMOSIONAL peserta didik)
Protokol 1. Siklus: Concrete Experience (feeling)
(Budaya atau
Kesadaran diri 2. Penjelasan tentang apa yang
tata tertib.
pengenalan emosi dilakukan guru:

1) Guru mengajak siswa


berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing
sebelum memulai
pembelajaran sebagai
cerminan warga negara
yang taat akan agamanya.
2) Guru perlu mengadakan sesi
sharing atau motivasi dalam
sela-sela pembelajaran
mengenai pentingnya
kearifan lokal dan nilai-nilai
yang perlu dijaga.

3. Penjelasan tentang apa yang


dikatakan pada peserta didik:
Menggunakan seragam sesuai
denga ketentuan/ aturan.
Melakukan pembiasaan berdoa
sebelum memulai pembelajaran,
membaca asmaul husna dan jus
amma.

4. Penjelasan untuk orangtua dalam


membantu proses penerapan

0 0
siklus tersebut saat di rumah:
1) Memberikan contoh perilaku yang
baik. Orang tua dapat memberikan
contoh perilaku yang baik dengan
menunjukkan cara mengenali dan
mengatur emosi mereka sendiri
dengan baik, serta menerapkan tata
tertib atau budaya yang ada di
rumah dengan konsisten.
2) Membiasakan anak untuk
mengenali dan mengungkapkan
emosi. Orang tua dapat
membiasakan anak untuk
mengenali dan mengungkapkan
emosinya dengan cara menanyakan
perasaan anak dan memberikan
ruang untuk anak mengungkapkan
perasaannya dengan bebas. Hal ini
akan membantu anak belajar
mengenali dan mengatur emosinya
sendiri dengan lebih baik.
3) Melibatkan anak dalam proses
membuat tata tertib atau budaya
keluarga. Orang tua dapat
melibatkan anak dalam proses
membuat tata tertib atau budaya
keluarga, seperti menentukan waktu
makan malam bersama, aturan
penggunaan gadget, atau kegiatan
keluarga lainnya. Hal ini akan
membantu anak merasa terlibat dan
bertanggung jawab dalam
menjalankan tata tertib atau budaya
keluarga yang sudah disepakati
bersama.

0 0
4) Guru dapat menjelaskan kepada
orang tua agar anak terbiasa
beribadah dirumah dan memantau
perkembangan rohani mereka.
5) Guru meminta agar orang tua selalu
mengawasi kegiatan anak diluar
rumah dan sekolah terutama yang
menyangkut pergaulan mereka.

5. Penjelasan tentang tujuan siklus:


1) Mampu memperkuat emosional
peserta didik dalam melaksanakan
tata tertib dan aturan
2) Menumbuhkan kesadaran diri
anak-anak untuk mengenali
emosinya melalui pendekatan
rohani dan nilai-nilai budaya.
3) Menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya nilai budaya dan
agama.
Pengelolaan diri - 1. Siklus : Abstract conceptualization
mengelola emosi dan (Thinking) dan Active
experimentation (doing)
fokus

2. Penjelasan tentang apa yang


dilakukan guru:

1) Membuat jadwal kegiatan sehari-hari


dari pagi sampai sore yang
bermanfaat bagi diri sendiri.

2) Guru akan mengajak siswa untuk


merenung dan bermeditasi sejenak
dengan alunan musik tradisional.

3) Guru mengajak siswa untuk


melakukan senam singkat dengan
lagu tradisional agar membantu

0 0
siswa kembali fokus jika mulai
mengantuk saat pembelajaran di
siang hari.

3. Penjelasan tentang apa


yang dikatakan pada
peserta didik:

1) “Baik anak-anak, karena


kalian sepertinya sudah
capek mengerjakan
LKPD, mari kita
bermeditasi sebentar
dengan alunan musik
tradisional dari Bali yang
menenangkan.”

2) “Ayo anak-anak
semuanya berdiri, mari
kita senam sebentar
supaya kalian tidak
mengantuk.”

4. Penjelasan untuk orangtua


dalam membantu proses
penerapan siklus tersebut
saat di rumah:

1) Pengelolaan Diri: Pengelolaan diri


merupakan kemampuan individu
dalam mengatur dirinya agar
dapat bekerja secara efektif,
efisien, dan produktif. Hal ini
dapat diterapkan pada anak-anak
dengan cara mengajarkan mereka
untuk membuat jadwal harian
yang teratur dan disiplin, termasuk

0 0
dalam hal waktu belajar, waktu
bermain, dan waktu istirahat.
Orangtua dapat membantu anak
dalam mengelola diri mereka
dengan memberikan dukungan
dan motivasi yang positif, serta
memberikan contoh yang baik
dalam perilaku sehari-hari.
Orangtua juga dapat mengajarkan
anak tentang pentingnya menjaga
kesehatan fisik dan mental,
termasuk dengan cara makan
yang sehat, olahraga teratur, tidur
yang cukup, dan menjaga
hubungan sosial yang positif.

2) Mengelola Emosi: Mengelola


emosi merupakan kemampuan
individu dalam mengenali dan
mengendalikan emosi mereka,
sehingga dapat merespon situasi
secara tepat dan efektif. Hal ini
sangat penting untuk menghindari
konflik dan meningkatkan
hubungan sosial yang positif.
Orangtua dapat membantu anak
dalam mengelola emosi mereka
dengan cara mengajarkan mereka
untuk mengenali emosi yang
dirasakan dan memberikan cara
yang tepat untuk mengatasi emosi
tersebut, seperti bernapas dalam-
dalam, berbicara dengan orangtua
atau teman dekat, atau
melakukan aktivitas yang
menenangkan. Orangtua juga

0 0
dapat memberikan contoh dalam
mengelola emosi dengan cara
yang positif, seperti dengan
menunjukkan empati dan
menghindari perilaku yang
merugikan orang lain.

3) Fokus pada Ruang Lingkup


Protokol: Fokus pada ruang
lingkup protokol merupakan
kemampuan individu dalam
menghargai dan mematuhi aturan
dan tata tertib yang berlaku di
lingkungan sekitarnya, termasuk
dalam hal budaya, agama, atau
kebiasaan. Orangtua dapat
membantu anak dalam fokus
pada ruang lingkup protokol
dengan cara mengajarkan mereka
tentang aturan dan tata tertib yang
berlaku, serta memberikan contoh
dalam menghormati dan
mematuhi aturan tersebut.
Orangtua juga dapat membantu
anak dalam memahami
pentingnya menjaga hubungan
sosial yang positif dengan orang
lain, serta memberikan pengertian
tentang toleransi, menghargai
perbedaan, dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kebersamaan.

5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1) Melatih mengelola diri sendiri


melalui membuat jadwal
kegiatan sehari-hari maupun

0 0
dalam pembelajaran di kelas.

2) Membantu anak untuk menjaga


kesehatan mental dan fisik lewat
aktifitas.

0 0

Anda mungkin juga menyukai