Dosen Pengampu :
Kelompok 3 :
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Dakwah dengan judul makalah “Metode
Dakwah”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk kritik atau saran dan masukan yang membangun sebagai
bahan evaluasi kita di masa mendatang. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berkembang di dunia pendidikan.
Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
Latar Belakang Masalah.........................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan penulisan....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
Pengertian Metode Dakwah...................................................................................................5
Ragam Metode Dakwah.........................................................................................................9
Problematika terkait Metode Dakwah dan Pemecahannya..................................................10
Tujuan Dakwah....................................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
Kesimpulan...........................................................................................................................16
Saran.....................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakuka secara sadar dalam
rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam pada orang lain agar mereka
menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan
maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun
di akhirat, dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu. Berbicara mengenai
dakwah, dakwah dalam praktiknya merupakan kegiatan yang sudah cukup tua, yaitu
sejak adanya tugas dan fungsi yang harus diemban oleh manusia di belantara
kehidupan dunia ini. Oleh sebab itu, eksistensi dakwah tidak dapat dipungkiri oleh
siapa pun, karena kegiatan dakwah sebagai proses penyelamatan umat manusia dari
berbagai persoalan yang merugikan kehidupannya, merupakan bagian dari tugas dan
fungsi manusia yang sudah direncanakan sejak awal penciptaan manusia sebagai
khalifah fi al-ardh.
Metode adalah cara atau jalan yang di tempuh. Sehubungan dengan upaya
ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek
yang mencari sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Dan metode dakwah itu sendiri adalah segala cara
menegakkan syariat islam untuk mencapai tujuan dakwah yang tellah di tentukan,
yaitu terciptanya kondisi kehidupan mad’u yang as-salam, baik di dunia maupun di
akhirat nanti dengan menjalani syariat islam secara murni dan konsekuen.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja ragam metode dakwah?
b. Apa problematika dakwah dan pemecahan maslahnya?
c. Apa saja jenis-jenis dakwah
C. Tujuan penulisan
a. Mengetahui metode dakwah yang digunakan para Mubaligh
b. Mahasiswa mengetahui apa saja metode penyampaian dakwah
c. Mengetahui apa itu metode dakwah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dakwah Fardiah
Merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada individu lain
(satu orang) atau kepada banyak orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Biasanya, dakwah fardiah berlangsung tanpa adanya kesiapan dan tersusun secara
tertib.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah jenis dakwah yang dilaksanakan seseorang dengan
media lisan yang diarahkan kepada orang banyak dengan tujuan memberi pengaruh
kepada orang lain.
3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah bil-Lisan yang adalah dakwah yang secara langsung disampaikan
dalam wujud lisan sehingga ada interaksi yang terjalin antara pemberi dakwah dengan
orang yang mendengarkan dakwah tersebut. Dakwah lisan atau dakwah langsung,
seseorang bisa langsung mendengarkan dan memahami apa yang telah disampaikan
oleh pemberi dakwah, jika ada hal-hal yang belum dipahami, maka orang tersebut
bisa langsung menanyakan langsung hal tersebut agar lebih jelas dan mampu
dipahami.
4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Haal merupakan dakwah yang mengutamakan perbuatan nyata.
Dakwah jenis ini dilaksanakan dengan maksud tidak Cuma membuat pendengar
memahami arti yang disampaikan dari dakwah tersebut, tapi juga mengaplikasikan
berbagai perbuatan yang dicontohkan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian, orang yang mendengarkan dakwah tidak Cuma memaknai sebuah kebaikan
dan keburukan, tapi juga mampu melaksanakan nilai-nilai kebaikan tersebut dan
menjauhkan nilai-nilai keburukan dalam kehidupan sehari-harinya.
5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin
(dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah,
internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting
dan efektif.
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai,
atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para
syuhada.”
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif
bijaksana, yakni melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek
dakwah bisa melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada
paksaan, tekanan maupun konflik. Kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu
metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Masyhur Amin dalam bukunya “Dakwah Islam dan Pesan Moral” yang terbit tahun
1997 menjelaskan bahwa tujuan dakwah dalam Islam terbagi menjadi dua dari segi objek
dan materinya. Berikut tujuan dakwah dalam Islam:
1. Tujuan dakwah perorangan, yaitu bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang
mempunyai iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyari’atkan
Allah SWT dan berakhlaq karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia
menjadi muslim secara tuntas, dari ujung rambut sampai kedua telapak
kakinya,sebagaimana diperintahkan Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208 )
2. Tujuan dakwah untuk keluarga, yaitu bertujuan untuk membentuk keluarga bahagia,
penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga. Allah berfirman:
”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum: 21)
Demikian, keseluruhan umat manusia dapat menikmati islam sebagai rahmat bagi
mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiya: 107)
1. Tujuan dakwah akidah, yaitu tertanamnya suatu akidah yang mantap di setiap hati
seseorang, sehingga keyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri
dengan rasa keraguan. Realisasi dari tujuan dakwah ini ialah bagi orang yang belum
beriman agar menjadi beriman, bagi orang yang imannya karena melalui bukti-bukti
nakhli dan dalil akli, bagi orang yang imannya masih diliputi dengan keraguan menjadi
orang yang imannya mantap sepenuh hati.
2. Tujuan dakwah hukum, yaitu kepatuhan setiap orang terhadap hukum-hukum yang
telah disyari’atkan oleh Allah SWT. Realisasi tujuan dakwah ini ialah orang yang belum
melakukan ibadah menjadi orang yang mau melakukan ibadah dengan penuh kesadaran,
bagi orang yang belum mematuhi peraturan-peraturan agama Islam menjadi orang yang
mau mematuhi peraturan dengan kesadarannya sendiri.
3. Tujuan dakwah akhlak, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang luhur, dihiasi dengan
sifat-sifat yang terpuji dan bersih dari sifat-sifat yang tercela.
1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain
(satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya
dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk
kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi
contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada
acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah).
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media
lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh
kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah (pidato). Dakwah
Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan
ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.
3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan
(ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). Dakwah jenis ini
akan menjadi efektif bila disampaikan berkaitan dengan hari ibadah, seperti khutbah
Jum’at atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis,
konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.
4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini
dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad’ulah) mengikuti jejak dan hal ikhwal si
Da’i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri
penerima dakwah. Pada saat pertama kali Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, beliau
mencontohkan Dakwah bil-Haal ini dengan mendirikan Masjid Quba dan
mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.
5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah
melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan
tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif. Keuntungan
lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang da’i, atau penulisnya
sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.
Dalam kitab Al-Hikmah Fi Al Dakwah Ilallah Ta’ala oleh Said bin Ali bin wahif al-
Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian Al-Hikmah. Menurut bahasa, Al-
Hikmah artinya adil, ilmu, sabar, kenabian, dan Al-Qur’an; memperbaiki (membuat
manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan; ungkapan untuk mengetahui
sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama; obyek kebenaran (al-haq) yang didapat
melalui ilmu dan akal; serta pengetahuan atau ma’rifat.
Menurut istilah syar’i, Al-Hikmah artinya valid (sah) dalam perkataan dan perbuatan,
mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara’ dalam Dinullah, meletakkan
sesuatu pada tempatnya, dan menjawab dengan tegas dan tepat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode maupun cara dalam menyampaikan dakwah itu sangat penting, karena
sebagai seorang pendakwah dalam menyampaikan dakwah tidak hanyak isi atau
pesan saja yang diperhatikan, namun pendakwah juga dituntut untuk menerapkan
metode yang tepat dalam berdakwah supaya dapat diterima dengan baik oleh sasaran
dakwah dan menimbulkan efek atau perubahan yang signifikan.
B. Saran
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, begitu pula penulis dalam
menyusun makalah ini pasti memiliki banyak kekurangan. Kami menyadari tentu
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari penulisan serta penyajian
dalam Makalah ini, oleh sebab itu kami mengharapkan masukan-masukan dari Dosen
Pembimbing Serta teman-teman guna kesempurnaan makalah yang akan datang.