Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan

sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya air, sumber daya lahan, sumber daya

hutan, sumber daya laut, maupun keanekaragaman hayati yang terkandung di

dalamnya dan tersebar secara luas pada setiap pulau-pulau di Indonesia. Indonesia

juga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia

mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Struktur

tanah yang subur dan mempunyai iklim tropis membuat negara ini cocok untuk

dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Letak geografis Indonesia yang berada

di garis khatulistiwa dengan musim kemarau dan penghujan yang dapat menunjang

untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dan

strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan

sektor ini tentunya menunjang bagaimana manusia membutuhkan kebutuhan

primer mereka untuk bertahan hidup. Proses pembangunan infrastruktur dan

manufacturing yang seakan menggerus keberadaan sektor pertainan itu sendiri.

Kurangnya dan habisnya lahan pertanian yang membuat sektor pertanian semakin

sempit dan terdesak oleh pembangunan milenial. Sektor pertanian ini sendiri

merupakan sektor yang sangat membutuhkan banyak menampung luapan tenaga

kerja dan sebagian besar wirausaha muda di sektor pertanian. Badan Pusat Statistik

(BPS) mencatat penduduk Indonesia paling banyak bekerja di sektor pertanian

pada Februari 2017. Menurut Kepala BPS Suhariyanto Penduduk yang bekerja di

1
2

sektor pertanian sebanyak 39,68 juta orang atau 31,86 persen dari jumlah

penduduk bekerja yang jumlahnya 124,54 juta orang (Suhariyanto,2017)

Generasi muda mulai meninggalkan perhatiannya terhadap sektor pertanian

dan sebagian besar tenaga kerja di sektor pertanian didominasi oleh kalangan lanjut

usia. Pada bulan Agustus 2012 sebagian besar tenaga kerja pertanian berada pada

rentang 60 tahun keatas yaitu sekitar 13,99 persen (Kementrian Pertanian 2013).

Adanya tren usia pada sektor pertanian, dimana sebagian besar tenaga kerja sektor

pertanian merupakan pekerja usia tua (Pranadji & Hardono, 2013)

Pekerjaan di sektor pertanian memang masih kurang mendapatkan perhatian

dari masyarakat dan juga masih jarang diminati oleh masyarakat karena adanya

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut juga dapat

mempengaruhi bagaimana lulusan sarjana pertanian lebih memilih sektor non

pertanian ketika mereka lulus nantinya. Banyak persepsi yang masih mereka

anggap bahwa Bertani bukan hal yang mendatangkan profit dan benefit yang cepat

dan instan.

Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki pengaruh besar terhadap

keberlanjutan pembangunan perekonomian nasional terutama dalam pemenuhan

kebutuhan konsumsi pangan masyarakat, meskipun hanya mampu memberikan

kontribusi PDB sebesar 14,43%. Menurut (BPS, 2014), kondisi tenaga kerja di

sektor pertanian mengalami penurunan. Pekerjaan di sektor pertanian masih kurang

mendapatkan perhatian dari masyarakat dan juga masih jarang diminati oleh

masyarakat karena adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Era moderenisasi saat ini yang menjadikan bahwa menghasilkan profit dan

benefit yang cepat dan instan, dan juga dengan semakin kecenderungan penurunan
3

luas lahan sawah yakni dalam tahun 2011-2012 menurun sebanyak 41,3 ha dan pada

tahun 2012-2013 menurun sebanyak 50,5 ha(BPS, 2014). Penurunan luas lahan

pertanian yang dialami tentunya menjadikan tantangan kedepannya. Tantangan

yang harus dihadapi bagi mahasiswa agribisnis yang nantinya terus memberikan

inovasi-inovasi terbarukan didalam sektor pertanian. Inovasi yang nantinya terus

memberikan kemajuan terhadap sitem perkembangan kemajuan teknologi dan lain

sebagainya disektor pertanian.

Mahasiswa agribisnis ketika nantinya akan memasuki dunia kerja disektor

pertanian tentunya perlu mempersiapkan dari kesiapan internal dan eksternal pada

dirinya. Kesiapan tersebut tidak lepas bagaimana dorongan motivasi dan dorongan

dari lingkungan sekitar mulai dari lingkungan organisasi atau linngkungan

akademik. Lingkungan yang baik tentunya akan memberikan lingkungan yang

positif dan baik untuk terus menambah kaapasitas diri dari setiap individu

mahasiswa agribisnis. Proses perkembangan tentunya tidak luput dari sifat yang

perlu proses dan perjalanan pembelajaran. Pembelajaran tersebut yang menjadikan

nantinya mahasiswa agribisnis untuk siap menghadapi bagaimana nantinya mereka

akan bekerja disektor pertanian.

Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti ingin meneliti mengenai

bagaimana kesiapan faktor internal (Minat dan Kemampuan/skill) & faktor

eksternal (link relasi dan Lingkungan) mahasiswa Agribisnis FPP UMM dalam

bekerja disektor pertanian.


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat kita susun rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kesiapan faktor internal (Minat dan Kemampuan/skill)

mahasiswa Agribisnis FPP UMM dalam bekerja disektor pertanian?

2. Bagaimana kesiapan faktor eksternal (link relasi dan Lingkungan)

mahasiswa Agribisnis FPP UMM dalam bekerja disektor pertanian?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Mengetahui kesiapan faktor internal (Minat dan Kemampuan/skill)

mahasiswa Agribisnis FPP UMM dalam bekerja disektor pertanian.

2. Mengetahui kesiapan faktor eksternal (link relasi dan Lingkungan)

mahasiswa Agribisnis FPP UMM dalam bekerja disektor pertanian.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini memiliki

kegunaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, menambah wawasan serta informasi mengenai kesiapan

faktor internal (Minat dan Kemampuan/skill) & faktor external (link relasi

dan Lingkungan) kesiapan mahasiswa Agribisnis FPP UMM untuk bekerja

disektor pertanian.
5

2. Bagi Mahasiswa Agribisnis, diharapkan dapat menambah kesiapan

mahasiswa agribisnis fakultas pertanian peternakan UMM terhadap

pekerjaan Bertani.

3. Bagi Jurusan, bahan pertimbangan bagi bapak dan ibu dosen Agribisnis

Fakultas pertanian peternakan UMM untuk dapat terus memberikan

motivasi kepada mahasiswa agribisnis bahawa pekerjaan Bertani sangat

penting bagi keberlangsungan hidup manusia.

1.4 Batasan Istilah

Terkait istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian, batasan istilah perlu

dilakukan penyamaan pandangan diantaranya adalah sebagai berikut:

1.4.1 Batasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian didefinisikan sebagai

berikut:

1. Mahasiswa agribisnis merupakan mahasiswa aktif agribisnsis Fakultas

pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015-

2018.

2. Faktor internal merupakan minat dan kemampuan/skill mahasiswa

agribisnis dalam bekerja didunia pertanian.

3. Faktor eksternal adalah lingkungan dan link/relasi mahasiswa agribisnis

dalam bekerja didunia pertanian.

4. Lingkungan merupakan lingkungan akademik dan lingkungan ekstra

kampus (organisasi, himpunan,perkumpulan dll)

5. Alumni adalah mahasiswa agribisnis UMM yang bekerja di sektor

pertanian.

Anda mungkin juga menyukai