(Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Belajar dan Pembelajaran)
Disusun oleh :
Kelompok 4
Nurmeiza 2203030043
TANJUNG PINANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan pertolongannya
kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok mata kuliah belajar dan pembelajaran.
Makalah ini berisi tentang teori behaviorisme. Semoga dengan adanya makalah ini, kita dapat
menambah ilmu dan pengetahuan kita dalam mempelajari belajar dan pembelajaran.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari banyak kekurangan dan kekhilafan,
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
Kami telah berupaya dengan segala kemampuan sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, kami dengan segala kekurangan ini membutuhkan kritik dan sarannya
guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dalam belajar dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori dan konsep behaviorisme
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik behavorisme
3. Untuk mengetahui tokoh teori Behaviorisme
4. Untuk mengetahui tujuan behaviorisme terhadap pembelajaran
5. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan teori behaviorisme
1
BAB II
PEMBAHASAN
tertentu oleh lingkungannya. Jika benar akan diberi hadiah oleh alam dan bila
salah akan dihukum oleh alam. Tindakan yang diberi hadiah cenderung diulang,
2
3
sedangkan yang dihukum cenderung dihilangkan. Oleh sebab itu, perilaku dapat
dibentuk dengan memanipulasi proses penghargaan dan hukuman tersebut. Tugas dari
pendidikan adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mengarah pada perilaku
yang diinginkan. Sekolah dipandang sebagai cara untuk merancang suatu
budaya.Fungsi dan tujuan pendidikan nasional, UU No. 20 tahun 2003 tentang
sisdiknas Menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadfi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Proses pencarian stimulus yang tepat ini tertuang secara jelas dalam sebuah kebijakan
yang dinamakan kurikulum. Kurikulum di artikan sebagai program pendidikan yang
disediakan sekolah atau lembaga pendidikan bagi siswa. Berdasarkan program tersebut
siswa melakukan berbagai macam kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan
dan pertumbuhan sesuai tujuan pendidikan yang diharapkan. Kurikulum penganut
behavioris mengutamakan proses pembentukan kebiasaan melalui proses latihan dan
pengulangan.Kurikulum ini sangat cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang
masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi, suka meniru dan
senang dengan bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
Kurikulum behavioris juga masih diterapkan dalam ilmu-ilmu yang membutuhkan
unsur kecepatan, reflek, daya tahan dan sebagainya contohnya seperti menari,
mengetik, menggunakan komputer dan sebagainya
yang ada saat ini. Seorang guru yang mempunyai kualifikasi keilmuan dan pedagogis
yang cukup tentunya mampu memberikan stimulus yang tepat agar bisa menimbulkan
respon yang positif dari siswa.
B.KARAKTERISTIK BEHAVIORISME
berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat diamati dan dapat
diukur. Asumsinya bahwa, hanya dengan cara demikianlah maka akan dapat
diramalkan perubahan-perubahan apa yang bakal terjadi setelah sesorang
melakukan tindak belajar. Para tokoh behavioristik cenderung untuk tidak
memperhatikan hal-hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapat diamati, seperti
perubahan-perubahan mental yang terjadi ketika belajar, walaupun demikian
mereka tetap mengakui hal itu penting.
10
11
Selain itu juga harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai
prinsip prinsip sebgai berikut:
1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara
mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik
kemudian melakukannya.
2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang
dimilikinya.
3. Individu akan menyukai perilaku yang ditinu jika model atau panutan tersebut
disukai
dan dihargai dan perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
Karena melibatkan atensi, ingatan dan motifasi, teori Bandura dilihat dalam
kerangka Teori Behaviour Kognitif. Teori belajar sosial membantu memahami
terjadinya perilaku agresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana
memodifikasi perilaku. Teori Bandura menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang
digunakan dalam berbagai pendidikan secara massal.
Evaluasi menekankan pada respon pasif, keterampilan secara terpisah, dan biasanya
menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntu satu jawaban
benar. Maksudnya, bila siswa menjawab secara "benar sesuai dengan keinginan
guru, hal ini menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugasnya belajarnya.
Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan
pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori
ini menekankan evaluasi pada kemampuan siswa secara individual.
2.Pengajaran adalah untuk memeproleh keinginan respon dari peserta didik yang
dimunculkan dari stimulus.
Kekurangan: Siswa menjadi terbiasa diberikan stimulus. Dalam hal ini, jika
stimulus ditiadakan, atau guru tidak memberikan stimulus, maka tidak akan ada
respons, suatu proses pembelajaran tidak berlangsung dengan baik. Dengan adanya
stimulus, menjadikan siswanya ketergantungan untuk diberikan stimulus oleh
gurunya. Karena dalam hal ini, pembelajaran siswa terpusat pada guru. Hingga
akhirnya, hanya berorientasi pada hasil yang bisa diukur saja.
Kelebihan:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi
dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan
organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus dianggap
sebagai perilaku. Tujuan pembelajaran teori behaviorisme ialah Berkomunikasi
atau transfer perilaku adalah penggambar pengetahuan dan kecakapan peserta
didik, tidak mempertimbagka proses mental,Pengajaran adalah untuk memeproleh
keinginan respon dari peserta didik yang dimunculkan dari stimulus,Peserta didik
harus mengenali bagaimana mendapatka respon sebaik mungkin pada kondisi
respon diciptakan,Peserta didik memperoleh kecakapan berbeda.
B. SARAN
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. (2021). Teori Belajar dan Peran Guru Pada Pendidikan di Era Revolusi Industri
4.0. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.
Ullfiani Rahman. (2014) , Memahami Psikologi dalam Pendidikan Teori dan Aplikasi, 1-175.
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/viewFile/94/94
https://id.scribd.com/doc/315905491/Konsep-Dasar-Teori-Belajar-Behaviorisme-Babas
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6470535/teori-behaviorisme-pengertian-tokoh-
dan-prinsip
15