Keinginan Mencoba
Sesuatu Yang Baru
3. Model yang telah dinyatakan dalam sebuah diagram, dirumuskan kembali dalam bentuk
model-model matematika, statistika, ekonometrika, atau psikometrika sebagai sebuah langkah
untuk memudahkan analisis serta pengujian ketepatan berbagai hubungan yang digambarkan
dalam model tersebut.
Bila digambarkan dalam model persamaan statistik, maka persamaannya adalah sebagai berikut:
Persamaan untuk gambar pertama
MPTB = β1KMV + β2KMSB
Gambar yang kedua berisi dua persamaan untuk tiga hipotesis yang dimodelkan yaitu
MPTB = β1KMV + β2KMSB
KMSB = β3KMV
Pemasaran Promotion
Consumer- Consumer-
Promo Promo Sales-Distrib Promo
Care Care
Planning Organizing Planning Organizing
Planning Organizing
Consumer
Promo Saldist Care
Promo Promo Consumer-Care Consumer-
Promo Promo
Actuating Actuating Actuating Care
Controling Controling Directing
Directing Directing Controling
Planning : Pemastian sasaran
Organizing : Pemastian tugas untuk mencapai sasaran
Actuating : Pemastian pelaksanaan tugas untuk mencapai sasaran
Controling : Pemastian pencapaian sasaran
Seperti yang dipetakan dalam gambar 3.12 seorang peneliti (khususnya mahasiswa S1,S2
maupun S3) dapat memilih bidang manajemen pemasaran mana yang akan didalaminya dan
ditelitinya. Seorang peneliti dapat memfokuskan hanya pada penelitian mengenai produk
planning atau produk Organizing atau market entry implementation ataupun sales and
distribution controlling. Dengan bidang yang lebih fokus ini seorang peneliti dapat benar-
benar mendalami konsen yang akan dikembangkan dan dibuktikannya secara empiric.
Melihat gambar diatas, kita dapat membayangkan dalam manajemen pemasaran, paling tidak
terdapat 6(enam) kamar atau enam ruang terpisah dimana kita dapat meneliti sedalam
mungkin untuk melahirkan temuan – temuan baru bagi ilmu marketing.
Yang sangat mengerankan adalah peneliti skripsi, tesis, disertai dalam ilmu marketing
banyak yang selalu masuk dalam lahan yang relative sudah sangat mapan dan bukan dari
“Core Content” ilmu marketing seperti contoh dibawah ini:
Model pada gambar 3.13 dibawah ini, tampa seperti sebuah model manajemen pemasaran
tapi sesungguhnya bukanlah model ilmu marketingtetapi model penelitian perilaku
konsumen.
Gambar 3.13: Benarkah ini Model Pemasaran?
Word of
Mouth
Model pada gambar 3.13 sering dijumpai pada skripsi atau tesis mahasiswa marketing,
padahal sesungguhnya model seperti itu “agak jauh” dari esensi sebuah model marketing, dan
“lebih dekat” model perilaku konsumen yang berakar pada ilmu psikologi konsumen.
(bayangakan mahasiswa hanya mendapat pelajaran 1 mata kuliah berbobot 3 SKS, dibandingkan
dengan bobot pelajaran marketing yang didapatnya kurang lebih 21 SKS di jalur pemintaan
pemasaran fakultas ekonomi).
Padahal bila mahasiswa berfikir kritis dan didorong oleh dosen pembimbingnya yang
tidak apatis, beberapa model dapat dikembangkan misalnya seperti disajikan dalam gambar 3.14
Gamabar 3.14 Model Manajemen Pemasaran
Kualitas Kualitas
Perencanaan Portofolio
Product Mix Product
Kinerja
Pemasaran
Aksesibilitas
pada Pemsok
Produktifitas
Market Entry
Jejaring
Capability
Penjualan
Kinerja
Pemasaran
Kompetensi
Tenaga
Penjualan
Melihat dua model yang digambarkan diatas pada gambar 3.14, siapapun akan berfikir
bahwa ini adalah sebuah model manajemen pemasaran. Model yang pertama mengambarkan
bagaiamana manajemen produk dalam konteks pemasaran dilakukan.
Bila perencanaan produk dilakukan dengan mutu yang baik diharapkan dapat dihasilkan
portofolio produk yang bermtu (portofolio produk adalah kumpulan produk yang akan
dipasarkan yang dihasilkan oleh produksi sendiri atau dengan melakukan pengadaan dari para
pemasok). Dengan portofolio produk yang bermutu diharapkan kinerja penjualan dapat
meningkat. Demikian juga bilaperusahaam memiliki aksesibilitas pada pemasok yang baik maka
kualitas portofolio produk akan meningkat yang pada giliriannya akan meningkatkan kinerja
pemasaran.
Demikian juga pada gambar 3.14 bagian bawah, bila perusahaan memiliki market entry
capability, maka produktivitas jejaring penjualannya akan semkakin tinggi hal mana berpotensi
meningkatkan kinerja pemasaran. Produktivitas jejaring penjualan dapat ditingkatkan juga oleh
tingginya kompetensi tenaga penjualan yang dimilliki perusahaan yang pada gilirannya akan
meningkatkan kinerja pemasaran.
Seprang peneliti dapat mengembangkan beragam alternatif model penelitian sesaui
dengan minat dan penguasaan konten substansial dan relevansi teori bagi penelitiannya.
Dalam manajemen SDM atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah Human Capital
Manegement (tidak sekedar Human Resource Management) misalnya, salah satu pendekatan
yang bisa dilakaukan untuk merancang area penelitiannya adalah sepertidisajikan dalam gambar
berikut ini
Beberapa bidang utama dalam human capital management yang penulis ketahui dan
dapat dijadikan ancangan dasar dalam penelitian SDM adalah seperti yang disajikan dalam
skema dasar berikut ini.
Gambar 3.15: Kinten Dasar Penelitian Manajemen SDM
Job Posting
Competency Development
Bidang
Manajemen SDM Career Path
Compensation &Remuneration
Dengan merujuk psda bidang dasar yang disajikan diatas, paling sedikit penelitian
manajemen bidang SDM paling sedikit dapat diharapkan seperti yang tampak dalam gamabar
3.16 berikut ini.
Gambar 3.16: Pilihan bidang riset dalam Ilmu Hukum Capital Management