BAB I
PENDAHULUAN
sebesar 1,7 persen tahun 1982 menjadi 5,7 persen pada 1993. Makasar 1,5 persen
pada tahun 1981, menjadi 2,9 persen tahun 1998, dan 12,5 persen tahun 2005.
Pada tahun 2005 daerah semi urban Sumatera Barat sebesar 5,1 persen, Bali
berkisar antara 3,9 persen - 7,2 persen (PERSI, 2008; Tanjung, 2009; Tuncay, et
all, 2008; Anonim, 2009). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2012, terdapat penderita DM sebanyak 509.319 orang. Data
kunjungan penderita di RSUD Brebes pada bulan Januari sampai Maret adalah
sebanyak 361 orang.
Diabetes Mellitus bersifat kronik dan tidak dapat disembuhkan,
diasosiasikan dengan beberapa kondisi dan komplikasi yang serius. Komplikasi
yang muncul dapat berupa komplikasi fisik, psikiologis, sosial, dan ekonomi.
Komplikasi fisik yang dapat timbul diantaranya adanya pada sistem vaskuler,
berupa mikroangiopati, makroangiopati, dan disfungsi sistem imunitas seluler.
Komplikasi psikologis yang muncul diantaranya dapat berupa kecemasan.
Gangguan kecemasan merupakan penyakit penyerta yang sering muncul pada
pasien DM. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan prevalensi kecemasan
pada pasien DM terjadi sekitar 19,5 persen (Li, 2008), 32,0 persen (Collins,
2008), 41,7 persen (Mitsonis, 2009), 53,3 persen (Amidah, 2002), 67 persen
(Nikibakht, 2009).
Pada pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD
Brebes, beberapa penderita DM menyatakan cemas terhadap komplikasi yang
mungkin akan terjadi akibat penyakitnya, beberapa diantaranya yaitu amputasi
pada kaki, kekambuhan, pingsan dan kematian.Hal tersebut mengindikasikan
adanya kebutuhan untuk dilakukannya survey lebih lanjut mengenai kecemasan
yang dialami oleh penderita DM di RSUD tersebut. Keluarga adalah orang
terdekat pasien yang dapat menjadi salah satu sumber dukungan sosial yang
potensial untuk mempertahankan kesehatan pasien dengan penyakit kronis.
Potensi ini telah diindikasikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan Rosland,
Piette, Choi, Heiler (2011) yang mendapati bahwa 77% pasien DM mudah
menerima nasehat dari orang terdekat, salah satunya adalah keluarga.
3
Salah satu bentuk dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga adalah
berpartisipasi dalam manajemen perawatan penderita. Partisipasi keluarga dalam
perawatan penderita dapat tercermin dalam peran keluarga seperti pengaturan diet
dan aktivitas penderita serta jadwal untuk memeriksakan kesehatanya di
pelayanan kesehatan. Keluarga yang aktif dalam merawat penderita DM diketahui
dapat membantu pasien untuk menurunkan risiko komplikasi DM yang selalu
mengiringi perjalanan penyakit tersebut (Rinto, Sunarto, Fidyaningsih, 2008).
Pada pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh
informasi bahwa hampir seluruh penderita DM di RSUD tinggal bersama dengan
keluarga (pasien tidak tinggal sendirian), tipe keluarga yang dimaksud adalah 3
generasi atau extended family. Namun demikian, ada pula penderita yang tinggal
hanya dengan pasangan saja (isteri/suami). Kondisi tersebut menarik perhatian
peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang peran keluarga terutama
berkaitan dengan perawatan kesehatan anggota keluarga yang menderita DM.
DM telah menjadi masalah kesehatan utama yang banyak dihadapi oleh
masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat di wilayah Brebespada
khususnya. Kenyataan bahwa sebagian besar pasien DM di wilayah tersebut
tinggal bersama keluarga mengindikasikan tentang arti pentingnya keluarga untuk
mencegah ataupun meminimalkan potensi komplikasi yang mana menjadi sumber
kecemasan utama para penderita. Dari rumusan masalah di atas, peneliti
mengasumsikan bahwa peran keluarga memiliki keterkaitan dengan kecemasan
yang dialami oleh penderita DM tipe 2 khususnya di RSUD Brebes.
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti tentunya akan berbeda dengan
penelitian sebelumnya. Selain itu terdapat perbedaan tempat, waktu, serta fokus
pokok bahasan yang diteliti. Peneliti melakukan penelitian ini menggunakan
variabel bebas dukungan keluarga serta karakter subjek, variabel terikat tingkat
kecemasan, sebjek penelitian penderita DM Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSUD
Brebes.