DIAJUKAN OLEH:
NAMA : ANDRIANSYAH
NPM : 1974201104
FAKULTAS HUKUM
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN
Usulan penelitian untuk skripsi ini telah disahkan oleh dosen
pembimbing, pada
Hari :
Tanggal :
Penyususun:
ANDRIANSYAH
1974201104
Disetujui:
Dosen Pembimbing
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
sebagau mestinya.
Bengkulu, 2023
ANDRIANSYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
,...Adapun arti dari hukum adat yang memiliki arti aturan kebiasaan
hukum adat ini pun telah dipergunakan, ini pun di buktikan dalam
tertentu. Hukum adat penduduk asli yang berlaku saat ini adalah
hukum adat yang telah ada sebelum tahun 1808 Masehi. ketika
aturan yang tidak tertulis dan menjadi pedoman bagi seluruh rakyat
maupun desa. Hukum adat adalah istilah dari masa lalu yang
1
Wulansari Dewi, Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar,Edisi Keempat. PT Refika
Aditama.Bandung,2010,Hlm.1.
mengungkap kehidupan masyarakat Indonesia.
menjadi titik fokus dari sistem adat waris adalah bentuk masyarakat
dan sifat kekeluargaan yang dianut oleh daerah tertentu. Jadi hukum
waris mana yang berlaku bagi orang yang meninggal dunia. Oleh
Eropa atau Asia Timur, bagi mereka berlaku hkum waris barat.3
2
Muctar Kusumaatmadja, Hukum Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional,
(Bandung: Binacipta, 1976), Hlm.4
3
Rentowulan Susantio, Wanita dan Hukum, (Bandung: Alumni, 1979), Hlm.84-85
perbedaan arah yang dijadikan pokok bahasan. Pengertian warisan
menerima harta warisan, yaitu yang menjadi subjek dari hukum ini.4
Hukum Islam) pada pasal 171 huruf (a) adalah “Hukum yang
pewaris, dalam siapa saja yang berhak untuk menjadi ahli waris dan
bagian dari warisan dan juga dalam tutorial ini akan belajar
sebagai berikut:
5
Ibid.Hlm.147
6
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemah,Hlm.78
dinilai dengan sejumlah uang yang tertentu banyaknya dan yang
ada yang mengikuti aturan kepada hukum waris dalam kitab undang-
undang Hukum perdata, hukum waris islam dan hukum adat. Karena
adat dan hukum adatyang satu dengan yang lainnya cukup berbeda,
terlibat di dalamnya.8
ahli waris dan siapa saja yang berhak untuk bagian dari harta
9
Nugroho, Bambang Daru, Hukum Perdata Indonesia, PT Refika
Aditama,Bandung,2017,Hlm.89-90.
yangn berhubungan dengan soal pembagian harta waris ini.10
leluhur laki-laki tertua dan berhak dalam harta warisan sebagai garis
tertua yang dimana memiliki bagian paling besar pada saudar laki-
bagian tergolong lebih sedikit yang dimana anak lelaki tertua lah
penerus keturunan dari keluarga orang tua, apabila anak lelaki tertua
memiliki adik yang masih bersekolah dan belum menikah maka dia
10
Moh Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan
Hukum Positif di Indonesia, Jakarta:Sinar Grafika,2011,Hlm.16
11
Ibid,Hlm.3.
harus baginya anak laki-laki tertua lah apabilah telah mendapat
waris beralih pada suami dari anak perempuan tertua jika masih
waris dengan cara hukum islam dan adat kota batu dari pihak ini
dan adat.
waris masyarakat adat ranau bersifat turun menurun dan tidak ada
hukum islam.
12
M Mizan Ansori Zain Muhammad, “Pembagian Pusaka Dalam Islam”, (Surabaya: Bina
Ilmu 1981),Hlm.9.
Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten Ogan Komering
B. Rumusan Masalah
Selatan?
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
penulis dalam segi dari segi teoritis maupun praktis, antara lain:
A. Secara Teoritis
1) Pada Penelitian ini penulis berharap meberikan kontribusi
Selatan.
solusi.
B. Secara Praktiis
ProvinsiSumatra Selatan.
E. Penelitian Terdahulu
skripsi ini membahas sistyem kewarisan suku adat ranau yang harta
13
Huma Sarah “Pelaksanaan Pembagian Harta Warisan Berdasarkan Hukum Adat Pada
Masyarakat Suku Minangkabau Di Kota Matsum II Medan”( skripsi program studi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum yang Universitas Medan Area, 2020)
peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu masyarakat desa tersebut
dalam skripsi ini membahas sistyem kewarisan suku adat ranau yang
skripsi ini membahas sistyem kewarisan suku adat ranau yang harta
14
Achmad Alga Fiqi Ibnu Qoyin “Tinjauan Fiqh Mawaris Terhadap Pembagian Waris
Adat Sistem Bilateral Individual ( Studi Kasus Di Desa Lubuk Rukam Kecamatan Peninjauan
Kabupaten Ogan Komering Ulu)”( Skripsi Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyyah Fakultans
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN) Raden Fatah Palembang,2017)
15
Nengsih Puspita Sari “Praktik Pembagian Warisan Pada Masyarakat Suku Serawai
Perspektif Hukum Islam (Studi Di Desa Serang Bulan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu
Selatan)”(Skripsi Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu,2021)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Adat waris
dari hukum keluarga. Hukum adata waris terkait erat dengan ruang
islam dan hukum waris adat. Dalam hukum kewarisan adat jga
masyarakatMinangkabau.
Lombok.17
1. Pengertian waris
yang ditetapkan allah adalah aturan tentang harta waris. Harta yang
tentang siapa yang berham mendapatkannya, berapa hak waris yang iya
17
Ibid,Hlm.2.
18
Effendi Parangin, Hukum Waris,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006),Hlm.3.
waris tersebut di tetapkan oleh Allah melalui sebuah firmannya ysng
terdapat dalam Al-Quran terutama Surah An-Nisa ayat 7,8,11,12 dan 176
law ataupun common law. Didalam hukum islam, ketentuan materilnya bagi
Al-Quran dan Hadist Rasulullah yang terdiri dari ucapan, perbuatan dan hal-
hal yang telah ditentukan Rasulullah. Baik dalam Al-Quran maupun hadist-
hadist Rasullah didalam hukum kewarisan itu sudah secara tegas mengatur
dan juga ada yang secra tersirat bahkan juga ada yang hanya berisikan
pokok-pokonya saja.
Adapun yang bersumber dari Al-quran yaitu surat An-Nisa [4]: 7-9,
11,12,176 tentang harta pusaka dan pewarisnya yaitu dalam surah An-Nisa
Yang artinya :
19
Muhabibin,Moh,Ahmad Wahid.2007.Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan
Hukum Positif Indonesia,Edisi Revisi.Sinar Grafik: Jakarta Timur,Hlm.2.
20
Ibid,Hlm.3.
a. QS. An-Nisa [4]: 7-9
“bagi orang lai-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan
kerabatnya, dan bagi orang Wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapak dan kerabatnay, baik sedikit atau banyaknya
menurut bahagian yang telah di tetapkan.” ( QS. An-Nisa[4]:7).
“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir krabat, anak yatim dan orang
miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang baik.”( QS. An-Nisa [4]: 8)
a. Asas ijbari
Yaitu peralihan harta dari seorang yang telah meninggal kepada ahli
ahli warisnya.
b. Asas bilateral
Yaitu harta warisan beralih kepada atau melalui dua arah. Hal ini
c. Asas individual
pewaris kepada ahli waris. Dalam hukum waris islam penerimaan harta
kehendak Allah tanpa tergantung kepada kehendak dari pewaris atau ahli
harus di penuhi dengan sesuai dan tidak terhalang oleh pewaris lainnya.
21
Mardani,2015, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Cet. 2,(Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada), Hlm.5
22
Ibid, Hlm.5
Dalam hal ini ada beberapa syarat yang harus di penuhi dalam
yang terlah disepakati para ulama tetapi ada Sebagian yang berdiri
a. Pewaris baik mati haqiqi maupun mati hukmy, ialah suatu putusan
yang dinyatakan oleh putusan haki ata dasar beberapa sebab ( tidak
mungkin hidup).
2. Mati secara hukmy, yaitu terhadap orang yang hilang uang oleh
pewaris
d. Tidak terhijab atau tertutup secara penuh oleh ahli waris yang lebih
dekat.24
a. Ahli Waris
Menurut pasal 172 KHI yang disebut ahli waris “ ahli waris
24
Ibid, Hlm 29
25
Ibid, Hlm.35
atau lingkungannya.
berat.26
26
Abdurahman, 2007, Kompilasi Hukum Islam, ( Jakarta: CV. Akademika
Pressindo),Hlm.156
d. Besar Bagian
bagian.
saudara atau lebih. Namun tidak ada anak atau dua orang
yaitu:
1) Anak laki-laki.
27
Ibid, Hlm. 157
2) Cucu laki-laki dari anak laki-laki.
14) Suami.
yaitu:
1) Anak perempuan.
2) Cucu perempuan.
3) Ibu.
9) Istri.
Tabel 1.1
1 Suami
¼ Ada anak/cucu
2 Istri
¹⁄8 Ada anak/ cucu
seorang)
28
Lubis Suhrawardi K., Komis Simanjuntak, 2008, Hukum Waris Islam,( Jakarta: Sinar
Grafis), Hlm. 90-93
Dzawil Furudh -2x bagi
perempuan)
seorang
4 Anak seorang
perempuan
½
anak perempuan)
laki) perempuan)
seorang
Ada anak laki-laki ada dua
6 Cucu laki-laki
anak perempuan
anak perempuan
cucu perempuan)
cucu laki-laki
cucu perempuan
7 Ayah ibu
lainnya
0 Ada ayah
cucu laki-laki
lainnya
10 Nenek ibu)
¹⁄6 Ada maupun tidak ada ahli
laki-laki)
kandung)
seibu
seorang
12 Saudara Pr ²⁄3 Saudara Pr kandung lebih
Lk kandung (bagian Pr ½
Pr
0 Lk kandung /saudara Pr
Dzawil furudh
dari seorang
Lk kandung/ saudara Pr
seorang
Pr kandung
½ bagian Laki-laki)
cucu Pr
/cucu/kakek
seorang
Keterangan :
Lk= Laki-Laki
Pr= Perempuan.29
C. Hukum Waris
29
Mustafa Bid Al-bugha, Fiqih Islam Lengkap, Hlm.331
erat kaitannya dengan lingkup kehidupan manusia sebab setiap manusia
pasti akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian. Para ahli
hukum indonesi ampai saat ini masih berbeda pendapat tentang pengertian
maksud dari pasal 10 ayat (1) nya. Pasal ini berisi tentang adanya
E. Kewarisan Mayorat
seorang anak saja. Pada sistem ini ada pun dua bagian yaitu:
30
Teraju.2019.Hukum Waris dalam Kompilasi Islam Persefktif Filsafat Hukum. Jurnal Of
Syariah dan Hukum.1.
1. Mayorat laki-laki, yaitu apabila anak laki-laki tertua atau
pewaris
31
Baihaqi, Ahmad.2019.Sistem Kewarisan Mayorat Laki-laki dalam Persefektif Hukum
Islam dan Pengaruh Terhadap Masyarakat Muslim. Jurnal Of Hukum dan Politik.10,1.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
lainnya secara holistic dengan cara deskripsi dalam bentuk sebuah kata
B. Sumber Data
32
Lexy J.Moelong.2010.Metode Penelitian Kualitatif.Remaja Rosdakarya:Bandung,Hlm.6.
33
Buku Panduan Penulisan Skripsi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Sumber data adalah elemen penting yangharus dipertimbangkan
a. Data Primer
disini merupakan tahta tertinggi dari kepala adat yang dimana kan
b. Data Sekunder
perundang-undangan. 34
C. Lokasi penelitian
34
J.Suparto,2003,Metode Penelitian Hukum dan Statistik, PT.Rineka Cipta:Jakarta,Hlm.2.
1. Gambaran Umum Desa Kota Batu Kecamatan Warkuk Ranau
Selatan
Tanjung Jati
batu:
Table 4.1
1 Dusun 1 1.108 ha
2 Dusun 2 2.408 ha
3 Dusun 3 1.550 ha
4 Dusun 4 1.703 ha
5 Dusun 5 3.598 ha
6 Dusun 6 2.083 ha
7 Dusun 7 1.498 ha
8 Dusun 8 1.550 ha
9 Dusun 9 1.879 ha
10 Dusun 10 1.976 ha
11 Dusun 11 1.340 ha
12 Dusun 12 2.500 ha
Jumlah 23.193 ha
2.969 Jiwa penduduk yang terdiri dari 1.585 jiwa penduduk laki-laki
Table 4.2
1 Laki-laki 1.585
2 Perempuan 1.384
Jumlah Penduduk Desa Kota Batu Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2023
Penduduk Akhir KK
7 Dusun 7 79 53 132 43
8 Dusun 8 89 95 184 45
9 Dusun 9 74 73 147 43
di Desa Kota Batu memiliki 2.969 jiwa terdiri dari 1.585 laki-laki dan
a. Wawancara
35
Lexy J. Moleong,2010,Metedologi Penelitian Kualitatif, Remaja
Rosdakarya:Bandung,Hlm.186.
untuk menemukan informasi tunggal.36 Output pewawancara ini
diteliti yang biasanya terdiri dari mereka yang sudah terpilih saja
yang di perlukan.
b. Dokumentasi
E. Analisis Data
36
Ibid,Hlm.190.
kerangka berpikir induktif merupakan sebuah kerangka berpikir
berbagai proposal.37
F. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang masing-
37
Miles dan Huberman,1992,Analisis Data Kualitatif,Universitas Indonesia:Jakarta,Hlm.16.
RANAU (STUDI DI DESA KOTA BATU KECAMATAN WARKUK
BAB I PENDAHULUAN
gambaran awal dari awal penelitian dan rencana yang akan dibuat
berkaitan dengan penelitian ini. Bab ini berisikan tenang tujuan umum
mayorat.
analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
menguraikan kesimpulan.
BAB IV
digambarkan bahwa yang mewarisi adalah anak laki laki tertua saja
pembagian ini
terletak pada kepemimpinana anak tertua, bila ia penuh tanggung
sistem waris yang mana harta warisan yang mendapatkan bagian yang
ter bilang lebih banyak adalah anak laki-laki tertua, karena anak laki-
keluarga sendiri.38
38
Ferdaus. Wawancara, Tanggal 28 Februari 2023.
Sistem kewarisan mayorat suku ranau mengalami pergeseran,
selaku suntan adat/ diatasnya ketua adat, bapak Tansil selaku ketua
mendaptkan apa- apa dari harta warisan tersebut, tetapi sekarang sudah
setengh jika anak laki-laki lain atau dalam sebuah keluarga memberi
ikut dengan sang istri maka hak harta warisan dari laki-laki tersebut
lepas dan tidak mendapatkan harta warisan nya atau bisa di biling
lepas dari
39
Agus, Wawancara, Tanggal 28 Februari 2023
daftar ahli waris hal ini di sebut dengan semanda. Dan apabila anak
memilih memisah tempat tinggal sendiri maka dari kedua belah pihak
baik laki- laki sama sama mendapatkan harta warisan yang di mana ini
perempuan serta memiliki harta sebesar 100 juta dan sebidang sawah,
sebidang sawah tadi dan sisa nya akan diberikan kepada anak
suami nyam maka dia tidak memiliki hak seluruh harta warisan nya di
40
Tansil, Wawancara, Tanggal 1 Maret 2023.
41
Febrianto, Wawancara, Tanggal 1 Maret 2023.
kewarisan ini. Akan tetapi masih ada sebgaina masyarat desa
pendapat Tansil.42
2. Ahli Waris
hanya anak laki-laki tertua saja, apabila dalam sebuah keluarga tidak
harta warisan lebih banyak ke pada anak laki-laki tertua saja. Jika di
pergerseran ini ahli warisanya hanya anak dari pewaris baik itu laki-
laki
42
Tansil, Wawancara, Tanggal 1 Maret 2023.
43
Agus, Wawancara, Tanggal 28 Februari 2023.
maupun perempuan yang di mana tidak melakukan metudau maupun
semanda yang dimana hal tersebut dapat menghilangkan diri nya dari
ahli waris. Tetapi jika dalam keluarga tersebut anak laki-laki maupun
kehidupan sendiri itu di sebut bejujorg. Hal ini perkuat oleh pendapat
narasumber bapak tansil selaku ketua adat dan bapak febrianto selaku
tokoh masyarakat.44
3. Pembagian warisan
44
Tansil, Febrianto, Wawancara, 1 Maret 2023.
menurus semua itu diambil dari harta warisan yang ditinggalkan
oleh si pewaris.
hartanya sendiri.
bisadibagikan kepada orang yang menjadi ahli waris tersebut. Hal ini
Jika dilihat dari konteks yang terjadi terhadap hukum waris Indonesia
dimana selain hukum waris islam, hukum waris yang berlaku di Indonesia
sampai saat ini masih prularistik, dan masih banyak hukum waris yang
berlaku
45
Tansil, Wawancara, Tanggal 1 Maret 2023
di mayarakat seperti hukum waris adat dimana dengan pembagian harta
dan dalam keadaan tertentu pula, yang diatur sedemikian rupa sehingga
1/8, 1/4, 1/6, 1/3, dan 2/3, menunjukkan adanya jaminan kepemilikan secara
walad (anak laki-laki) ( QS An-Nisa [4]:11 dan 76) dan walidain (kedua orang
tua). Anak laki-laki selalu memperoleh bagian dua kali lipat dari anak
lipat dari saudara perempuan. Bagi duda/janda ketentuan perbandingan 2:1 ini
berlaku pula. Alasan lai-laki memperoleh dua kali lipat bagian anak
adanya faktor tertentu, yaitu dzwali furudh yang lebih kecil karena adanya
lebih dari dua, dari harta yang ditinggalkan; dan dapat 1/2, jika
Dalam pandangan islam yang dimana tertuang dalam pasal 171 huruf
46
Mardaani,2015, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, cet 2,(Jakarta: PT Grafindo Persada)
47
Baihaqi ahmad, 2018, Sistem Kewarisan Mayorat Laki-Laki Dalam Persefktif Hukum
Islam Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Muslim, tesis magister, Hlm. 155-156.
Hukum Kewarisan Islam juga merombak secara mendasar hukum
kewarisan pada zaman jahiliyah (zaman pra Islam) yang melarang Wanita dan
serta pendapat para ahli dikalangan umat Islam, maka hukum waris Islam
angkat.
Seperti apa yang terjadi dalam pembagian harta waris dari kewarisan
adat suku Ranau. Pada dasarnya kewarisan dalam adat Ranau adalah
warga setempat atau ketua adatnya dalam kasus iini masyarakat desa kota batu
menggunakan sistem pembagian harta waris dengan anak laki-laki yang tertua
lah yang mendapatkan harat waris yang mendapatkan bagian yang lebih besar
dari saudara yang lainnya baik itu harta benda, rumah, lahan yang dimana
anak
tertua ini lah yang menjadi pengganti wewenang ayah nya yang dimana
menjadi kepala rumah tangga/ menjadi sosk pengganti dari ayah nya dalam
rumah tersebut yang dimana apabila ada adik atau saudara di bawah dia dial
48
Tansil, Wawancara, Tanggal 1 maret 2023