Anda di halaman 1dari 8

Departemen Ilmu Hubungan Internasional

Program Pascasarjana - FISIPOL


Universitas Gadjah Mada
Silabus
Perbandingan Kebijakan Digital
Agustus – Desember 2022

INFORMASI UMUM
Kode Mata Kuliah SPHI211115
Judul Mata Kuliah Perbandingan Kebijakan Digital
Jumlah SKS 4
Jumlah Pertemuan 12
Di luar dari 12 kali pertemuan yang didesain di silabus,
mahasiswa akan diminta mengikuti sesi
diskusi/seminar publik dengan topik yang relevan
Jangka Waktu 90 menit
Jadwal Kuliah Setiap Kamis, pk. 10.00 – 11.30
Program M. A. in Digital Transformation and Competitiveness
LMS FOCUS
ZOOM Meeting ID: 452 686 8250
Passcode: ZOOMHI3
Link: http://ugm.id/zoomHI3

Convener
Nama Dr. Poppy S. Winanti
Email poppysw@ugm.ac.id
Kantor BC-514D
Konsultasi By appointment

DESKRIPSI MATA KULIAH


Dalam beberapa dekade terakhir, dunia menyaksikan perubahan yang mendasar akibat
transformasi digital. Kemunculan berbagai teknologi digital kontemporer seperti kecerdasan
digital artifisial (artificial intelligence/AI), 3D printing, otomasi, robotik, dan ‘Internet of Things’
telah mendorong perubahan yang signifikan dalam berbagai tatanan sosial, ekonomi dan
politik yang ada. Transformasi digital juga tidak dapat dilepaskan dari perkembangan teknologi
komputer, konektivitas internet serta desain maupun produksi konten digital. Kemunculan
beberapa istilah baru seperti new economy, knowledge economy, digital natives, dan digital
innovation kian memperkuat kehadiran transformasi digital dalam kehidupan abad ke-21
(Holroyd and Coates, 2015). Semakin menguatnya penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan yang beriringan dengan intensifikasi globalisasi
yang mengubah pola relasi antaraktor di tingkat global juga menjadi salah satu karakteristik
utama dari transformasi ini.

Terlepas dari itu, di satu sisi, transformasi digital menawarkan kesempatan baru untuk
kemajuan ekonomi dan sosial, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan baru akibat dari
kesenjangan akses maupun ketersediaan infrastruktur (Winanti, Mas’udi, Pamuji, 2021).
Tingkat kesiapan negara dalam beradaptasi dengan transformasi digital baik mengoptimalkan
1
kesempatan yang tersedia maupun mengatasi tantangan yang ada berbeda-beda. Tingkat
kesiapan negara dalam menghadapi transformasi digital setidaknya dapat diukur dari berbagai
aspek seperti misalnya respons kebijakan, kesiapan infrastruktur, tersedia tidaknya lingkungan
atau ekosistem yang mendukung. Tingkat kesiapan suatu negara tersebut pada gilirannya akan
memengaruhi daya saing mereka di tingkat global.

Oleh karena itu kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa dengan kebijakan
yang diambil sejumlah negara, salah satunya berdasarkan kategorisasi yang dibuat Harvard
Business Review (HBR). Kajian HBR tahun 2020 mengelompokkan negara berdasarkan tingkat
kesiapannya dalam transformasi digital ke dalam 4 kategori: Stall Out, Stand Out, Breat Out
dan Watch Out. Sebagai studi perbandingan, mahasiswa diharapkan dapat melakukan
evaluasi dan membandingkan kebijakan yang diambil oleh sejumlah negara berdasarkan
katergori HBR tersebut, terutama dalam aspek infrastruktur digital dan konektivitas, aturan
main dan kebijakan, keterampilan dan inklusivitas digital, keamanan siber, dll. Dengan
mempelajari kekuatan dan kelemahan kebijakan yang diterapkan beberapa negara dalam
merespons transformasi digital tersebut, mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman
yang komprehensif terkait kebijakan digital dan menghasilkan karya tulis analitik mengenai
hal tersebut.

TUJUAN KULIAH
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu:
1 Menguraikan dimensi ekonomi-politik dari transformasi digital (ELO nomor 2).
2 Menjelaskan pemetaan kesiapan negara dalam merespons transformasi digital serta
kebijakan yang melatarinya (ELO nomor 3)
3 Mengevaluasi secara kritis kekuatan dan kelemahan kebijakan yang diterapkan
beberapa negara dalam merespons transformasi digital (ELO nomor 3)
4 Menghasilkan karya-tulis analitik tentang kebijakan digital beberapa negara (ELO nomor
5).

PERATURAN KELAS
Peserta harus mematuhi peraturan berikut:
1 Masuk ruang pertemuan daring tepat waktu
2 Kejujuran akademik adalah axiomatic. Kalau peserta kuliah terbukti melanggar kejujuran
akademik, terutama plagiarism, dia akan otomatis diberi nilai E. Karena itu, peserta
harus tahu tindakan apa yang masuk dalam kategori plagiarism, yang disini didefinisikan
sebagai “semua tindakan, disengaja atau tidak disengaja, mengaku karya orang lain
sebagai karya sendiri”. Kalau Saudara ingin tahu cara aman untuk mengutip pendapat
orang untuk dipakai dalam karya tulis sendiri, pengajar bisa membantu memberi tahu.
3 Apabila dimungkinkan, selama kuliah berlangsung dengan metode sinkron, mahasiswa
diharapkan dapat menyalakan kamera.

KOMPOSISI PENILAIAN
No Metode Evaluasi Bobot (%) Catatan
1 Kehadiran dan partisipasi 20% Mahasiswa diharapkan dapat
berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas
pada pertemuan sinkron dan keaktifan
dalam mengikuti diskusi/seminar publik

2
dengan topik yang relevan yang
dibuktikan dengan reviu/resume

2 Penulisan dan presentasi 30% Mahasiswa memilih dan


studi kasus mempresentasikan hasil analisis salah
satu studi kasus sebagaimana yang
dijelaskan pada tabel jadwal dan
substansi.

Laporan studi kasus ditulis sepanjang


1.000 – 1.250 kata atau 2-3 halaman (1
spasi, TNR), dikumpulkan paling lambat 1
hari sebelum jadwal presentasi sesuai
dengan topik yang dipilih. Informasi lebih
detail mengenai format dan substansi
laporan akan disampaikan pada
pertemuan minggu ke-3.

3 Paper akhir 50% Karya-tulis analitik tentang komparasi


kebijakan digital setidaknya dua negara
yang dipilih. Informasi lebih detail
mengenai format dan substansi paper
akan disampaikan kemudian.

Paper ditulis sepanjang 2.500 kata atau 5-


6 halaman (1 spasi, TNR), dikumpulkan
pada jadwal UAS atau jadwal yang
disepakati dengan peserta kelas.

BAHAN BACAAN
• Chakravorti, Bhaskar, Chaturvedi, Ravi Shankar, Filipovic, Christina, & Brewer, Griffin. 2020. Digital in
the Time of COVID Trust in the Digital Economy and Its Evolution Across 90 Economies as the Planet
Paused for a Pandemic. The Fletcher School at Tufts University. Tersedia di
https://sites.tufts.edu/digitalplanet/files/2021/03/digital-intelligence-index.pdf.
• Holroyd, Carin & Coates, Kenneth. 2015. The Global Digital Economy: A Comparative Policy Analysis.
New York: Cambria Press.
• OECD. 2022. Assessing National Digital Strategies and Their Governance. OECD Digital Economy Papers
No. 324. Tersedia di https://www.oecd-ilibrary.org/docserver/baffceca-
en.pdf?expires=1660733034&id=id&accname=guest&checksum=2B6FBD6205058AF190F488BFA5006366
• Penmesta, Murali Krishna & Bruque-Camara, Sebastián. 2021. A Framework for Building a Sustainable
Digital Nation: Essential Elements and Challenges. Digital Policy, Regulation and Governance. Vol. 23
No. 3, pp. 262 – 286. DOI 10.1108/DPRG-10-2020-0148
• Winanti, P. S., Mas’udi, W., & Pamuji, N. 2021. Triple Disruption: Karakteristik, Wujud, dan Implikasinya.
E-book Series 01/Nov/2021. Tersedia di www.megashift.fisipol.ugm.ac.id
• World Digital Competitiveness Ranking 2019
• World Digital Competitiveness Ranking 2020

3
• World Digital Competitiveness Ranking 2021

JADWAL & SUBSTANSI

Pertemuan 1: Pengantar
Kamis, 18 Agustus 2022
Keterangan Kelas ini diawali dengan penjelasan tentang Silabus dan pembuatan
Singkat kesepakatan tentang aturan main kelas.

Uraian ringkas mengenai transformasi digital dan pentingnya


mempelajari pengalaman berbagai negara dalam mengembangkan
kebijakan digital.

Aktivitas Kelas Ceramah, diskusi dan manajemen kelas.


Metode Sinkron

Pertemuan 2: Transformasi Digital dalam Ekonomi Politik Global


Kamis, 25 Agustus 2022
Keterangan Kemunculan berbagai teknologi digital kontemporer seperti kecerdasan
Singkat digital artifisial (artificial intelligence/AI), 3D printing, otomasi, robotik,
dan ‘Internet of Things’ telah mendorong perubahan yang signifikan
dalam berbagai tatanan sosial, ekonomi dan politik yang ada.
Transformasi digital juga tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
teknologi komputer, konektivitas internet serta desain maupun produksi
konten digital. Kemunculan beberapa istilah baru seperti new economy,
knowledge economy, digital natives, dan digital innovation kian
memperkuat kehadiran transformasi digital dalam kehidupan abad ke-
21 (Holroyd and Coates, 2015). Semakin menguatnya penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan
yang beriringan dengan intensifikasi globalisasi yang mengubah pola
relasi antaraktor di tingkat global juga menjadi salah satu karakteristik
utama dari transformasi ini.
Aktivitas Kelas Ceramah, diskusi
Bacaan Wajib Holroyd and Coates, 2015, Bab 1; Penmesta, Murali Krishna & Bruque-
Camara, 2021.
Metode Sinkron

Pertemuan 3: Peta Kesiapan Transformasi Digital Global


Kamis. 1 September 2022
Keterangan Kajian Harvard Business Review tahun 2020 mengelompokkan negara
singkat berdasarkan tingkat kesiapannya dalam transformasi digital ke dalam
empat kategori: Stall Out, Stand Out, Breat Out dan Watch Out.
Memanfaatkan kategorisasi ini hanya salah satu metode untuk
memahami peta kesiapan transformasi digital dan untuk melakukan

4
komparasi kebijakan digital. Komparasi kebijakan digital juga dapat
memanfaatkan dokumen lain seperti World Digital Competitiveness
Ranking.
Aktivitas Kelas Ceramah, diskusi
Bacaan Wajib Chakravorti, et.al (2020); Holroyd and Coates, 2015, Bab 3.
Metode Sinkron

Pertemuan 4: Studi Kasus Stand Out Economies


Kamis, 8 September 2022
Keterangan Negara yang dikategorikan sebagai stand out economies, merupakan
singkat negara yang dicirikan mahir secara digital dan menunjukkan keunggulan
dalam inovasi dan mengembangkan kemampuan teknologi yang
dimilikinya secara efektif dan efisien. Di samping itu, penduduknya juga
tergolong sangat aktif dalam memanfaatkan teknologi digital. Meskipun
demikian, negara-negara ini juga memiliki sejumlah tantangan untuk
menjaga agar inovasi dapat berjalan secara berkelanjutan. Contoh
negara yang tergolong stand out economies antara lain: Singapura,
Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Aktivitas Kelas Belajar mandiri
Bacaan TBC
Tugas Peserta kelas membuat laporan ringkas hasil analisis atas salah satu
studi kasus
Metode Asinkron
Break tidak ada kelas (15 September 2022)

Pertemuan 5: Studi Kasus Stand out economies


Kamis, 22 September 2022
Aktivitas Kelas Ceramah, diskusi. Setiap peserta harus aktif terlibat dalam diskusi,
memberi komentar dan masukan untuk hasil kajian yang disiapkan
peserta lain.
Bacaan TBC
Tugas Peserta kelas mempresentasikan laporan ringkas hasil analisis atas salah
satu studi kasus.
Metode Sinkron

Pertemuan 6: Studi Kasus Break Out Economies


Kamis, 29 September 2022
Keterangan Negara yang dikategorikan sebagai Break Out Economies adalah negara
Singkat yang memiliki keterbatasan infrastruktur digital meskipun menunjukkan
percepatan yang signifikan dalam proses digitalisasinya. Beberapa
negara yang termasuk kategori ini adalah emerging Economies termasuk
Indonesia dan India. Cina masuk dalam kategori ini meskipun kapasitas
transformasi digitalnya jauh melebihi negara-negara dalam kategori
yang sama.
Aktivitas Kelas Belajar mandiri
Bacaan TBC

5
Tugas Mahasiswa membuat laporan ringkas hasil analisis atas salah satu studi
kasus
Metode Asinkron

Pertemuan 7: Studi Kasus Break Out Economies


Kamis, 6 Oktober 2022
Aktivitas kelas Ceramah, diskusi. Setiap peserta harus aktif terlibat dalam diskusi,
memberi komentar dan masukan untuk hasil kajian yang disiapkan
peserta lain.
Bacaan TBC
Tugas Mahasiswa mempresentasikan laporan ringkas hasil analisis atas salah
satu studi kasus
Metode Sinkron
BREAK tidak ada kelas 13 Oktober 2022

Pertemuan 8: Studi Kasus Stall Out Economies


Kamis, 20 Oktober 2022
Keterangan Kategori Stall Out Economies dicirikan dengan negara yang proses
Singkat digitalisasinya telah matang namun tidak tersedia momentum untuk
meningkatkan kapasitas digital. Sebagian besar negara di Eropa masuk
dalam kategori ini seperti Belanda, United Kingdom, maupun Jepang.
Aktivitas kelas Belajar mandiri
Bacaan TBC
Tugas Mahasiswa membuat laporan ringkas hasil analisis atas salah satu studi
kasus
Metode Asinkron

Pertemuan 9: Studi Kasus Stall Out Economies


Kamis, 27 Oktober 2022
Aktivitas kelas Ceramah, diskusi. Setiap peserta harus aktif terlibat dalam diskusi,
memberi komentar dan masukan untuk hasil kajian yang disiapkan
peserta lain.
Bahan Bacaan TBC
Tugas Mahasiswa mempresentasikan laporan ringkas hasil analisis atas salah
satu studi kasus
Metode Sinkron

Pertemuan 10: Studi Kasus Watch Out Economies


Kamis, 3 November 2022
Keterangan Sebagian besar negara di Afrika, Asia, Amerika Latin dan Eropa Selatan
Singkat dikategorikan sebagai Watch Out Economies. Tidak hanya karena
keterbatasan infrastruktur digital, namun juga tidak memiliki
momentum untuk meningkatkan kapasitas digitalnya di masa depan.
Beberapa contoh negara yang termasuk kategori ini seperti Brazil,
Mexico, dan Afrika Selatan.

6
Aktivitas kelas Belajar mandiri
Bahan Bacaan TBC
Tugas Mahasiswa membuat laporan ringkas hasil analisis atas salah satu studi
kasus
Metode Asinkron

Pertemuan 11: Studi Kasus Watch Out Economies


Kamis, 10 November 2022
Aktivitas kelas Ceramah, diskusi. Setiap peserta harus aktif terlibat dalam diskusi,
memberi komentar dan masukan untuk hasil kajian yang disiapkan
peserta lain.
Bahan Bacaan TBC
Tugas Mahasiswa mempresentasikan laporan ringkas hasil analisis atas salah
satu studi kasus
Metode Sinkron

Pertemuan 12: Penutupan dan evaluasi


Kamis, 17 November 2022
Keterangan Pertemuan terakhir ini akan digunakan untuk melakukan reviu tentang
Singkat apa yang telah dipelajari dan refleksi tentang relevansi dalam kaitan
dengan kepentingan keilmuan studi hubungan internasional dan dengan
keperluan praktis masa kini. Dosen akan menyampaikan catatan
menutup kuliah ini.
Aktivitas kelas Diskusi dan evaluasi
Tugas Mengisi borang evaluasi
Metode Sinkron

PENILAIAN DAN RUBRIKASI


Nilai Skala Keterangan
A 4 Peserta banyak menyumbang pada diskui kelas, dan berusaha keras
memahami bahan bacaan yang disediakan dan memanfaatkannya dalam
diskusi kelas.
Peserta juga mampu mengajukan argument analitik dan kreatif, yang
ditunjukkan dalam karya tulis dan presentasi lisan.
Peserta yang memperoleh nilai A mampu menjawab pertanyaan dalam ujian-
tulis tengah semester maupun akhir semester dengan menguraikan apa yang
telah dipelajari dan membuat komentar kritis tentang persoalan yang
dibahas.

B 3 Peserta aktif melibatkan diri dalam diskui kelas dan memberi sumbangan
secukupnya, dan sudah menunjukkan usaha memahami bahan bacaan yang
disediakan dan memanfaatkannya dalam diskusi kelas.
Peserta juga mampu mengajukan argument analitik, yang ditunjukkan dalam
karya tulis dan presentasi lisan.

7
Peserta yang memperoleh nilai B mampu menjawab pertanyaan dalam dalam
ujian-tulis tengah semester maupun akhir semester dengan menguraikan apa
yang telah dipelajari dan membuat komentar tentang persoalan yang
dibahas.

C 2 Peserta cukup terlibat dalam diskui kelas dan memberi sumbangan


secukupnya, dan kurang berupaya memahami bahan bacaan yang disediakan
dan karena itu tidak banyak memanfaatkannya dalam diskusi kelas.
Peserta mengalami kesulitan dalam mengajukan argument analitik, yang
ditunjukkan dalam karya tulis dan presentasi lisan.
Peserta yang memperoleh nilai B mampu menjawab pertanyaan dalam dalam
ujian-tulis tengah semester maupun akhir semester dengan menguraikan apa
yang telah dipelajari, tetapi tidak mampu mengajukan koimentar terhadap
persoalan yang dibahas.
.
D 1 Peserta tidak berhasil menjalankan isi silabus ini.
Ia tidak terlibat dalam diskusi kelas, tidak memahami bacaan yang disediakan
dan karena itu tidak mampu memanfaatkannya dalam diskusi kelas.
Ia juga tidak mampu mengajukan argument analitik, yang ditunjukkan dalam
karya tulis dan presentatsi lisan.
Dalam menjawab pertanyaan pertanyaan dalam ujian tertulis tengah-
semester dan akhir-semester, peserta yang memperoleh nilai D ini tidak
mampu melaporkan apa yang telah dipelajari dalam mata kuliah ini.

E 0 Nilai ini untuk peserta yang terbukti melakukan plagiarisme.

Anda mungkin juga menyukai