Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhammad Fadhil Hafiz

NIM 18081342
Kls : 13F
Peminatan : PIO
Mata Kuliah : Penyusunan Proposal Penelitian
Dosen Pengampu : Dr. Triana Noor Edwina DS., M.Si.,
Psikolog Tugas : Rangkuman BAB I

Variabel Y = Intensitas Berwirausaha ; Variabel X1: Efikasi Diri ; Variabel X2.........;


Subjek penelitian :
Rencana judul : Hubungan Efikasi Diri dengan Intensitas Beriwarausaha pada
Mahasiswa yang orangtuanya PNS di Yogyakarta
BAB I
Latar permasalahan Commented [p1]: Apa yang melatar belakangi, bisa mulai
No Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung dari minat bidang psikologi (pio, dll) dalam penelitian,
singgung sedikit tentang subjek penelitian
Mahshunah, Shofia. Pengangguran di Indonesia Pengangguran di Indonesia Jangan membahas var Y dulu
2010. Hubungan saat ini merupakan salah satu saat ini menjadi salah satu
Antara Self Efficacy permasalahan yang masalah yang masih menjadi
dengan Intensi pertimbangan pemerintah
masih menjadi pemikiran
dalam proses pembangunan
Berwirausaha pemerintah dalam
negara. Menurut
(Penelitian pada pembangunan suatu Negara.
Siswa Kelas XII Menurut , Badan Pusat Statistik (BPS)
SMK Ibu Kartini mencatat jumlah angkatan
Badan Pusat Statistika (BPS)
Semarang. kerja pada Februari 2019 dari
mencatat jumlah angkatan
Skripsi, Fakultas kerja pada Februari 2019 menjadi 136,18 juta orang,
Ilmu Pendidikan meningkat 2,2
sebanyak 136,18 juta orang,
Universitas Negeri
naik 2,24 juta orang juta orang dibandingkan
Semarang
1. dibandingkan februari 2018. Februari 2018. Pada
Dalam
selama setahun terakhir,
setahun terakhir tingkat pengangguran telah
pengangguran berkurang 50 meningkat. menurun 50.000
ribu orang, sejalan dengan orang, sejalan dengan TPT
TPT yang yang turun menjadi
turun menjadi 5,01% pada . 5,01% pada Februari 2019.
Februari 2019. Meskipun Meski secara keseluruhan
secara keseluruhan angka angka
pengangguran menurun, orang yang menganggur
namun jika dilihat dari mengalami penurunan,
tingkat pendidikannya lulusan namun jika kita melihat
diploma capaian pendidikan lulusan
dan universitas makin banyak dan lulusan perguruan tinggi,
yang tidak bekerja semakin banyak. lagi. tidak
bekerja
2. Tony Wijaya. Tingginya tingkat Tingginya angka
(2007). Hubungan pengangguran di Indonesia pengangguran di Indonesia
Adversity mungkin disebabkan karena dapat dikaitkan dengan
Intelligence dengan tingginya ketergantungan
ketergantungan individu pada
Intensi individu terhadap pemerintah.
pemerintah yang tinggi.
Berwirausaha. Individu lebih suka bekerja
Individu lebih memilih
untuk lembaga milik
Jurnal Manajemen bekerja
pemerintah daripada mencoba
dan
pada instansi-intansi milik bekerja secara mandiri.
Kewirausahaan.Vol.
pemerintah daripada berusaha
9 No.2 Perorangan lebih memilih
untuk bekerja secara mandiri.
September:117- menjadi pegawai swasta atau
127 Individu lebih memilih untuk pegawai negeri
menjadi pegawai swasta
untuk penghasilan tetap
ataupun pegawai
bulanan dan jaminan hari
pemerintahan
tua.
karena pendapatan setiap
Kewirausahaan adalah cara
bulan yang sudah pasti dan
mandiri dalam melakukan
jelas serta jaminan di hari tua.
sesuatu. Dengan
Salah satu cara untuk bekerja
individu memulai bisnis telah
secara mandiri yaitu dengan
membantu pemerintah
berwirausaha. Dengan
mengatasi pengangguran.
berwirausaha individu telah Selain itu, kewirausahaan
membantu pemerintah dalam pribadi dapat menciptakan
mengatasi pengangguran. lapangan kerja bagi

Selain itu dengan orang lainnya. Tetapi tidak


berwirausaha individu bisa semua orang berpikir untuk
membuka lapangan pekerjaan menjadi seorang pengusaha.
bagi orang
lain. Namun tidak semua
orang berpikir untuk menjadi
seorang wirausahawan.
3. Caecilia, Vemmy. S. Sahnan (dalam Rovi.A, 2011) Sahnan (dalam Rovi.A, 2011)
(2013).Faktor-Faktor menyebutkan bahwa dari menyebutkan bahwa dari
Yang Mempengaruhi puluhan ribu sarjana puluhan ribu dari
Intensi Berwirausaha
yang merupakan lulusan baru, mahasiswa pascasarjana,
Siswa Smk. Jurnal hanya sekitar 18% yang hanya sekitar 18% yang
Pendidikan, Vol 2(1) berminat menjadi wirausaha. berminat menjadi wirausaha.

Kondisi ini kurang Kondisi ini tidak mendukung


mendukung program program pemerintah untuk
pemerintah dengan mengurangi angka
mengurangi angka pengangguran dari
pengangguran kalangan orang berpendidikan tinggi
terdidik dari perguruan tinggi,
dari perguruan tinggi, karena
sebab 82% dari mereka 82% dari mereka biasanya
cenderung menjadi karyawan adalah pekerja kantoran.
kantor. Kondisi tersebut Kondisi ini juga didukung
didukung pula oleh kenyataan oleh kenyataan bahwa
sebagian besar lulusan
bahwa sebagian besar lulusan
perguruan tinggi mencari
perguruan tinggi adalah lebih
pekerjaan lebih banyak
sebagai pencari kerja
daripada yang mereka
daripada pencipta lapangan hasilkan.
pekerjaan.
4. Dstnya

Sumber Masalah dan Kasus yang dialami Commented [p2]: Bagaimana masalah itu muncul,
masalah2 apa saja yg dialami subjek, boleh juga disertakan
No Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung contoh kasus nyata berdasar wawancara dan observasi untuk
Tony Wijaya. Tingginya tingkat Tingginya angka mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh subjek
penelitian
(2007). Hubungan pengangguran di Indonesia pengangguran di Indonesia
Adversity mungkin disebabkan karena dapat dikaitkan dengan
Intelligence dengan tingginya ketergantungan
ketergantungan individu pada
Intensi individu terhadap pemerintah.
pemerintah yang tinggi.
Berwirausaha. Individu lebih suka bekerja
Individu lebih memilih
untuk lembaga milik
Jurnal Manajemen bekerja
pemerintah daripada mencoba
dan
pada instansi-intansi milik bekerja secara mandiri.
1. Kewirausahaan.Vol.
pemerintah daripada berusaha
9 No.2 Perorangan lebih memilih
untuk bekerja secara mandiri.
September:117- menjadi pegawai swasta atau
127 Individu lebih memilih untuk pegawai negeri
menjadi pegawai swasta
untuk penghasilan tetap
ataupun pegawai
bulanan dan jaminan hari
pemerintahan
tua.
karena pendapatan setiap
Kewirausahaan adalah cara
bulan yang sudah pasti dan
mandiri dalam melakukan
jelas serta jaminan di hari tua
sesuatu. Dengan

individu memulai bisnis telah


membantu pemerintah
mengatasi pengangguran.
Selain itu, kewirausahaan
pribadi dapat menciptakan
lapangan kerja bagi

orang lainnya. Tetapi tidak


semua orang berpikir untuk
menjadi seorang pengusaha.
2. Caecilia, Vemmy. S. Sahnan (dalam Rovi.A, 2011) Sahnan (dalam Rovi.A, 2011)
(2013).Faktor-Faktor menyebutkan bahwa dari menyebutkan bahwa dari
Yang Mempengaruhi puluhan ribu sarjana puluhan ribu dari
Intensi Berwirausaha
yang merupakan lulusan baru, mahasiswa pascasarjana,
Siswa Smk. Jurnal hanya sekitar 18% yang hanya sekitar 18% yang
Pendidikan, Vol 2(1) berminat menjadi wirausaha. berminat menjadi wirausaha.
Kondisi ini kurang Kondisi ini tidak mendukung
mendukung program program pemerintah untuk
pemerintah dengan mengurangi angka
mengurangi angka pengangguran dari
pengangguran kalangan orang berpendidikan tinggi
terdidik dari perguruan tinggi, dari perguruan tinggi, karena
sebab 82% dari mereka 82% dari mereka biasanya
adalah pekerja kantoran.
6
Kondisi ini juga didukung
cenderung menjadi karyawan oleh kenyataan bahwa
kantor. Kondisi tersebut sebagian besar lulusan
didukung pula oleh kenyataan perguruan tinggi mencari
bahwa sebagian besar lulusan pekerjaan lebih banyak
perguruan tinggi adalah lebih daripada yang mereka
sebagai pencari kerja hasilkan.

daripada pencipta lapangan


pekerjaan. Hal ini bisa jadi
disebabkan karena sistem
pembelajaran yang diterapkan
di berbagai perguruan tinggi
saat ini lebih berfokus pada
bagaimana menyiapkan para
mahasiswa yang cepat lulus
dan mendapatkan pekerjaan,

bukannya lulusan yang siap


menciptakan pekerjaan
(Bambang, 2009).
3. Ariyani, Lilis. 2016. Mahasiswa kurang memiliki Mahasiswa kurang memiliki
Faktor-Faktor Yang intensi berwirausaha niat berwirausaha karena
Mempengaruhi dikarenakan lingkungan lingkungan budaya
Intensi Berwirausaha masyarakat dan keluarga
budaya masyarakat dan
Pada yang selalu mengharapkan
keluarga yang dari dulu selalu
anaknya menjadi karyawan.
Kalangan ingin anaknya menjadi
Mahasiswa (Studi pegawai. Sebagian besar orang tua
Kasus Pada pegawai negeri sipil
Kebanyakan orang tua yang
Mahasiswa FEB memiliki pengalaman dan
memiliki latar belakang
UMS). Skripsi : pengetahuan yang kurang
pegawai negeri sipil kurang
tidak tentang kewirausahaan,
memiliki pengalaman dan sehingga mereka lebih
diterbitkan. 1-19.
pengetahuan dalam cenderung mendorong anak-
berwirausaha, sehingga anak mereka untuk mencari
mereka lebih pekerjaan. Orang tua juga
lebih bangga ketika anaknya
cenderung mendorong
selesai kuliah dan bisa
anaknya untuk mencari
bekerja (Wulan, 2018).
pekerjaan. Orang tua juga
merasa lebih
bangga bila anaknya yang
telah selesai kuliah mampu
menjadi pegawai (Wulan,
2018).

4. Dstnya

Pengertian Y Commented [p3]:


3 atau 4 kutipan pengertian
No. Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung Cari dari sumber pertama, bisa buku, jurnal teori, ebook yang
1. Menurut Fishbein dan Menurut Fishbein dan salah satu penyusunnya adalah tokoh yang dituliskan disini
Ajzen (1975) menyatakan Ajzen (1975), niat
bahwa Intensi berwirausaha adalah
komponen individu yang
Berwirausaha
mengacu pada keinginan
merupakan komponen untuk melakukan perilaku
dalam diri individu yang tertentu.
mengacu pada keinginan
untuk
melakukan tingkah laku
tertentu
2.
3. Dstnya

Aspek-aspek Y Commented [p4]:


Tuliskan 1 aspek yang akan digunkan dalam penelitian ini dari sum
No. Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung
1. Fishbein, M, Fishbein dan Ajzen (1975) Fishbein dan Ajzen (1975)
& Ajzen, I. menyatakan bahwa intensi berpendapat bahwa niat
(1975). bisnis memiliki tiga dimensi
berwirausaha memiliki tiga
Belief, penting, yaitu: Pertama,
aspek penting, yaitu: Pertama,
Attitude, sikap terhadap perilaku,
sikap terhadap perilaku yaitu
Intention, khususnya
and sikap yang dipengaruhi oleh
Behavior: An keyakinan bahwa perilaku sikap dipengaruhi oleh
keyakinan bahwa perilaku
Introduction to tersebut akan membawa tersebut akan mengarah pada
Theory and kepada
hasil yang diinginkan atau
Research, Reading,
hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. Kedua,
MA: Addison-
tidak diinginkan. Kedua, norma subjektif, yaitu
Wesley
norma subjektif yaitu keyakinan tentang perilaku
keyakinan normatif (yang diharapkan
orang lain) dan motivasi
mengenai perilaku apa yang
untuk bertindak sesuai
bersifat normatif (yang
dengan harapan normatif
diharapkan orang lain) dan
tersebut, membentuk norma
motivasi untuk bertindak subjektif dalam diri individu.
sesuai dengan harapan Ketiga, kontrol perilaku
normatif tersebut membentuk sadar adalah keyakinan
norma tentang ada tidaknya faktor-
faktor yang memfasilitasi
subjektif dalam individu.
dan menghambat kinerja
Ketiga, kontrol perilaku yang
perilaku individu.
disadari merupakan
keyakinan
9

tentang ada atau tidaknya


faktor-faktor yang
memfasilitasi dan
menghalangi
Commented [p5]: Data berupa kategorisasi (tinggi, sedang, rend
performansi perilaku individu

Data Umum
No. Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung
1. Ariyani, Lilis. 2016. Mahasiswa yang memiliki Mahasiswa dengan niat
Faktor-Faktor Yang intensi yang tinggi untuk tinggi untuk semangat bisnis
Mempengaruhi berwirausaha, akan mampu akan dapat menciptakan ide-
Intensi Berwirausaha ide kreatif dan kreatif dalam
menciptakan ide yang kreatif
Pada merencanakan hal baru ke
dan inovatif dalam
Kalangan merencanakan suatu hal baru yang dapat mendorongnya
Mahasiswa (Studi sehingga untuk mengoperasikan yang
Kasus Pada lebih kuat, menggunakan
mampu mendorongnya
Mahasiswa FEB semua kedua kesempatan dan
bekerja lebih giat,
UMS). Skripsi :
memanfaatkan setiap peluang dapat mengoptimalkan
tidak
yang ada, serta semua potensinya (Walgito,
diterbitkan. 1-19. 2003)
mampu mengoptimalkan
seluruh potensi yang ada
dalam dirinya (Walgito,
2003)

Data Khusus
Hasil wawancara dan atau
Siapa; berapa; Hasil wawancara dan atau
No. observasi yang akan
kapan; dimana observasi dari lapangan Commented [u6]: Panduan wawancara dan atau observasi didasar
dituliskan di BAB I
1. Alwisol. (2011). Berdasarkan data yang
Psikologi diperoleh dari hasil
Kepribadian. wawancara, maka dapat
Malang: UMM Press dijelaskan
bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi intensi
berwirausaha adalah efikasi
diri.
Rendahnya intensi
berwirausaha pada
mahasiswa diduga salah
satunya adalah
dikarenakan ragu-ragu dan
takut gagal sehingga
mahasiswa tidak siap
menghadapi
rintangan yang ada. Keragu-
raguan dan ketakutan dalam
menerima kegagalan yang

dimiliki mahasiswa
menyebabkan keyakinan
terhadap kemampuan yang
dimiliki

mahasiswa bahwa dirinya


akan berhasil dalam
berwirausaha menjadi rendah.
Keyakinan terhadap
kemampuan yang dimiliki
individu bahwa dirinya akan
berhasil

dalam melakukan suatu tugas


disebut efikasi diri.
Abas Sunarya, Berdasarkan data yang diperoleh
Sudaryono dan Asep dari 4183 mahasiswa yang
Saefullah (2011). mengikuti Program
Kewirausahaan.
Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Yogyakarta:
tahun 2018 di Universitas Mercu
Penerbit CV Andi Buana Yogyakarta
Offset
terdapat sekitar 0,8% atau 3297
mahasiswa lebih memilih untuk
mengambil PKM-K

dan sekitar 0,2% atau 886


mahasiswa memilih mengambil
PKM selain PKM-K. Hal

tersebut menunjukkan bahwa


masih terdapat mahasiswa yang
kurang memiliki

ketertarikan dalam
berwirausaha.

No. Pustaka Kutipan Langsung


Faktor-Faktor Variabel Yg Kutipan tidak Langsung Commented [p7]: Cari dari sumber pertama, karena dari faktor ini
1. Ariyani, Lilis. 2016. Ariyani (2016) menyatakan Ariyani (2016) Bisa dari teori dan atau hasil penelitian d keduanya akan lebih baik
Faktor-Faktor Yang bahwa terdapat tiga faktor mengemukakan bahwa ada
Mempengaruhi yang tiga faktor yang dapat
mempengaruhi niat bisnis,
Intensi Berwirausaha
dapat mempengaruhi intensi yaitu pertama, efikasi diri
Pada berwirausaha yaitu pertama, merupakan penilaian
efikasi diri adalah evaluasi terhadap kemampuan
Kalangan seseorang untuk
Mahasiswa (Studi tentang kemampuan yang menyelesaikan tugas dan
Kasus Pada dimiliki seseorang untuk mengatasi tantangan. .
Mahasiswa FEB menyelesaikan tugas dan Kedua, norma subjektif
UMS). Skripsi : mengatasi tantangan. . Kedua, adalah aturan atau
norma subjektif adalah aturan persyaratan seseorang yang
tidak
atau tuntutan dari seseorang dekat dengan individu dalam
diterbitkan. 1-19. yang berada dekat dengan hal bisnis, sehingga mereka
individu dalam hal mengikuti saran orang
berwirausaha, sehingga tersebut. Menurut Suryana
mengikuti saran dari orang (dalam Ariyani, 2016),
tersebut. Menurut Suryana keberhasilan wirausaha
(dalam Ariyani, 2016) didorong oleh dukungan
keberhasilan wirausahawan eksternal yaitu kerabat,
didorong dengan adanya teman atau jaringan
dukungan dari luar yaitu kelompok. Ketiga,
orang tua, teman ataupun pendidikan memberikan
jaringan kelompok. Ketiga, pemahaman yang lebih baik
pendidikan memberikan tentang proses startup,
pemahaman yang lebih baik tantangan yang dihadapi
tentang proses pengusaha baru, dan masalah
kewirausahaan, tentang yang yang perlu diatasi agar
dihadapinya para pendiri berhasil.
usaha baru dan
masalahmasalah yang harus
diatasi agar berhasil.
2. Dstnya

Alasan pemilihan X1 sebagai Variabel 1 Commented [p8]: Mengapa memilih salah satu faktor untuk dijadikan var
X Bisa dari teori/ hasil penelitian dan kondisi di lapangan berdasar wawancara
baik
No. Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung
1. Ariyani, Lilis. Ariyani (2016) menyatakan Ariyani (2016)
2016. Faktor- bahwa terdapat tiga faktor yang mengemukakan bahwa ada
Faktor Yang
dapat mempengaruhi intensi tiga faktor yang dapat
Mempengaruhi
berwirausaha yaitu pertama, mempengaruhi niat bisnis,
Intensi yaitu pertama, efikasi diri
efikasi diri adalah evaluasi
Berwirausaha Pada merupakan penilaian terhadap
tentang kemampuan yang kemampuan seseorang untuk
Kalangan dimiliki seseorang untuk menyelesaikan tugas dan
Mahasiswa (Studi menyelesaikan tugas dan mengatasi tantangan.
Kasus Pada mengatasi
Mahasiswa FEB tantangan
UMS). Skripsi :
tidak
diterbitkan. 1-19.
Pengertian (Var X1) Commented [p9]:
No. Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung Kutipan 3 atau 4 pengertian
Cari dari sumber pertama, bisa buku, jurnal teori, ebook yang salah s
1. Chen (dalam Ariyani, 2016)
Ariyani, Lilis. 2016. berpendapat bahwa self-
Faktor-Faktor Yang efficacy adalah kekuatan dan
Mempengaruhi Chen (dalam Ariyani, 2016) keyakinan seseorang bahwa
Intensi berpendapat bahwa efikasi diri seseorang dapat menunjukkan
Berwirausaha Pada sebagai suatu
kinerja dalam peran dan tugas
kekuatan dan kepercayaan bisnis yang berbeda.
Kalangan
seseorang yang mampu
Mahasiswa (Studi
menunjukkan kinerjanya dalam
Kasus Pada
Mahasiswa FEB berbagai peran dan tugas
UMS). Skripsi : kewirausahaan.
tidak

diterbitkan. 1-19.
2.
Bandura, Albert. Menurut Bandura (1977) Menurut Bandura (1977),
2002. Self efficacy : pengertian efikasi diri adalah definisi efektivitas diri adalah
The Exercise of keyakinan individu tentang keyakinan pribadi tentang
Control. New York : kemampuan dirinya dalam kemampuan
W. H. melaksanakan tugas atau untuk melakukan tugas atau
Freeman & melakukan suatu tindakan yang melakukan tindakan
Company diperlukan untuk mencapai
diperlukan untuk
suatu hasil tertentu
mendapatkan hasil tertentu.

3. Bandura, Albert. Robert (2008) menyatakan bahwa Robert (2008) menyatakan


1977. Social bahwa
efikasi diri adalah orang yang
Learning Theory.
percaya akan kemampuan dan self-efficacy adalah orang
Prentice-Hall, Inc.,
keyakinan yang ia miliki yang percaya pada
New Jersey
dalam menunjukkan pencapaian kemampuan dan keyakinan
hasil yang baik. yang ditunjukkan oleh
dalam mencapai hasil yang
baik.
Aspek-aspek Variabel X1i Commented [p10]:
No. Pustaka Kutipan Langsung Kutipan tidak Langsung Kutip 1 aspek yang akan digunakan dalam penelitiann
Cari dari sumber pertama, bisa buku, jurnal teori, ebook yang
Menurut Bandura (2002) Menurut Bandura (2002) salah satu penyusunnya adalah tokoh yang dituliskan disini
Bandura, Albert.
aspek-aspek efikasi diri terbagi aspek-aspek efikasi diri terbagi
2002. Self efficacy : dalam tiga bagian,
dalam tiga bagian,
The Exercise of
Control. New York : yaitu : yaitu :
1.
W. H. a. Tingkat (level) a. Tingkat (level)
b. Keluasan (generality)
Freeman & b. Keluasan (generality)
c. Kekuatan (strength)
Company
c. Kekuatan (strength)

DAFTAR PUSTAKA Commented [u11]: Tuliskan daftar pustaka yang dipakai


dalam rangkuman
Tuliskan sesuai manual APA dan panduan penyusuna Tesis

Anda mungkin juga menyukai