MAKALAH Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Sekolah PDF
MAKALAH Kebutuhan Nutrisi Anak Usia Sekolah PDF
PENDAHULUAN
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo, 2000)
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan. apalagi untuk anak dalam masa sekolah, makanan merupakan
sumber untuk membuat anak cerdas.
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Health Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan
gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya. Inilah yang mendorong kami untuk member
makalah tentang gizi anak sekolah.(Istiqomah, 2008)
1.2 TUJUAN
1
1.3 MANFAAT
1. Tenaga Kesehatan
Bagi Tenaga Kesehatan, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa gizi anak
sekolah adalah sangat penting dan memerlukan perhatian lebih, dan sangat menunjang untuk
kelangsungan karier perawat.
2. Mahasiswa
Bagi mahasiswa, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa materi gizi untuk
anak usia sekolah sangat dibutuhkan untuk kelak menjadi seorang perawat yang berwawasan
luas.
3. Masyarakat
Bagi masyarakat, khususnya untuk para ibu diharapkan dapat memperhatikan gizi anaknya,
terutam yang masih berusia sekolah yang sangat membutuhkan asupan gizi yang banyak
untuk pertumbuhannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
d. Pembagian golongannya :
3
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik,
tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat
gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi
dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi
zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk
membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga
ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur
keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam
peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di
dalam tubuh termasuk proses penuaan.
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan
tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis
kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka
kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi
minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
4
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk
yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang
digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam
menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi
zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian
dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh
kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan
atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah
memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi
makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi
semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5
Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi,
yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan
vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan
khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-
warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang
berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu
pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai
sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam
memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
a. Variasi makanan
d. Aktivitas fisik
e. Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan
besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup,
ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh
5
masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang
anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami
defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah
ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah
oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain
melalui pengaturan makan yang benar.
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang
anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada
dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar
yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan
fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang
anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga
hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi
anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan
ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang
anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit. Lingkungan
masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan
masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman
bermain dan sekolah juga berperan dalam mempe ngaruhi makanan yang dikonsumsi oleh
anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan
6
atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau
lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan
kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau
unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat
makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
Satu macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan
berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan
yang berlainan macam maupun banyaknya
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah asupan
gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat
gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan
gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat
diperhatikan, berikut point-pointnya :
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan
yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain
yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga
adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga
akan gizi sangat berpengaruh disini.
7
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang
menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya
nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk
mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk
itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi
makanan sepertinya harus digalakan.
Telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak
disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai
warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan
yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.
8
obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat
ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain:
obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta
infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi
kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya
asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan
terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena
konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang
kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat
makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di
Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun.
Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas
Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan
asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh
Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan
semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia
sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar
tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa
malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami
infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa
gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi
menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap
terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan
beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh
menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan
pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama
9
karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan,
sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya.
Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan,
usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik
dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih banyak
energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai
memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di
sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya
memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung
karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang
dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena
anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua
dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi
atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk
memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah
dasar pada khususnya.
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui
upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas
adalah :
10
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
1. Data Inti
Anak usia sekolah adalah anak yang sedang menekuni proses pendidikan mulai pada
tingkat pra sekolah (TK), sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dan menengah
atas. Pada tahap ini masalah kesehatan sangat berpengaruh pada kualitas tumbuh kembang
anak di kemudian hari pada saat dewasa. Gangguan kesehatan yang sering timbul pada usia
sekolah adalah gangguan kesehatan umum, gangguan perilaku, gangguan perkembangan
fisiologis hingga gangguan dalam belajar. Untuk mencegah atau mengurangi potensi
komplikasi dan permasalahan kesehatan anak, perlu dilakukan deteksi dini gangguan
kesehatan agar tidak berkembang menjadi masalah berat. Deteksi dini bisa dilakukan dengan
meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap usia sekolah, sama halnya dengan
perhatian ketika anak masih balita. Hal ini dilakukan dengan harapan tercipta anak usia
sekolah yang sehat, cerdas dan berprestasi baik.
2. Lingkungan fisik
11
Hal yang perlu dilakukan agar anak akrab dengan lingkungan tempat tinggalnya antara
lain adalah:
1. Keluarga perlu melakukan penerapan kombinasi pola asuh antara otoriter, bebas dan
demokratis secara seimbang dan konsisten, supaya kepercayaan diri anak tinggi.
2. Rumah yang layak huni adalah rumah yang menjamin keamanan, ketenangan dan
kenyamanan penghuni.
3. Pelayanan kesehatan
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yakni Indonesia Sehat 2010
telah ditetapkan sejumlah misi, strategi, pokok-pokok program serta program-programnya.
Salah satu program yang dimaksud adalah Program Usaha Kesehatan Sekolah. UU No. 23
tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah wajib
di selenggarakan di sekolah. Promosi Kesehatan Sekolah dibuat untuk mendukung program
peningkatan Sarana Air Bersih dan Sanitasi dan untuk memperluas manfaat kesehatan
masyarakat desa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan dan sanitasi
pada anak-anak sekolah dasar.
Selain itu Promosi Kesehatan Sekolah bertujuan agar murid-murid tersebut bertindak
sebagai agen perubahan bagi orangtua mereka, saudara-saudara, tetangga dan kawan-kawan
mereka. Program promosi kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha
kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Promosi kesehatan sekolah (dalam Program PAMSIMAS)
harus dikoordinasikan dengan program penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh
PUSKESMAS, Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen
Kesehatan Pusat.
4. Ekonomi
Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia yang berkepanjangan dan masih
berlangsung hingga kini, jelas berdampak negative terhadap kesehatan dan gizi penduduk.
12
Dampak ini lebih nyata pada ibu hamil dan anak-anak, tidak terkecuali anak usia sekolah
dasar (SD) yang merupakan kelompok pendudukyang paling rentan terhadap gangguan gizi
dan pelayanan kesehatan, ekonomi yang berkepanjangan ini memicu penurunan daya beli
masyarakat dan kalangan hasil produksi pertanian, sehingga makanan yang dikonsumsi
penduduk terutama mereka dikelas bawah miskin akan menurun dari segi kuantitas dan
kualitas.
Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat.
7. Komunikasi
Hasil survei Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI)5 menunjukkan bahwa acara
televisi untuk anak-anak cenderung mengalami peningkatan. Hasil survei ini menunjukkan
bahwa alasan yang utama para reponden (anak-anak) untuk menonton televisi adalah hiburan
(72%) dan jenis acara yang sering ditonton termasuk infotainmen (gosip, telenovela,
sinetron). Televisi adalah seperti pisau yang dapat bermanfaat untuk kebaikan atau bisa
berbahaya jika penggunaannya tidak terkendali. Oleh karena itu kuasa negatif televisi ini
perlu dikurangi atau dialihkan ke hal-hal yang mendidik dan membangun.
8. Pendidikan
9. Rekreasi
Menurut Hendricks (Hendricks: 2002) perencanaan taman bermain yang ramah terhadap
anak harus mempertimbangkan hasil konsultasi dengan anak, seperti bagaimana mereka
menggunakan ruang dan apa yang mereka ingin lakukan, sehingga dalam proses
13
pengembangannya tidak perlu melakukan pengekangan terhadap anak. Proses konsultasi
dengan anak harus dilakukan dengan baik seperti yang dilakukan terhadap orang dewasa
KASUS
Anak kelas III dan IV SD Sehat Sejahtera mayoritas sering jajan diluar pagar sekolah
ketika jam sekolah. Mereka sering membeli jajan cilok, bakso goreng, yang menjadi makanan
favorit mereka. Dalam sehari rata-rata uang saku yang diberikan orang tua mereka sebesar
2.000 – 5.000 dan habis untuk membeli jajanan tersebut tanpa mengetahui komposisi
pembuatan aneka jajanan yang menggunakan pewarna tekstil dalam saos yang mempunyai
warna merah terang. Dari hasil survey didapatkan data ada beberapa anak pernah absen
selama 3 hari karena mengalami diare. Di khawatirkan hal itu terjadi karena sering jajan
sembarangan dan tidak pernah cuci tangan. Disekitar sekolah tersebut hanya terdapat 2
warung kecil yang menjual gorengan kering. Dan fasilitas sekolah hanya menyediakan 3
wastafel saja. Karena seringnya jajan sembarangan dan tidak pernah cuci tangan sehingga
jadi penyebab anak-anak sering terkena diare.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan melalui wawancara dan observasi pada tanggal 24 Februari-1
Maret 2017 di SDN Sehat Sejahtera . Hasil pengkajian tersebut dianalisa untuk diidentifikasi
masalah kesehatan yang ada di sekolah.
1. Identitas Sekolah
Nama : SDN Sehat Sejahtera
Alamat Sekolah : Jalan Ciliwung Bendo
Jumlah murid : 176 anak (kelas 3- kelas 4)
3.1 Tabel Jumlah Siswa SDN Sehat Sejahtera Bulan Februari-Maret 2017
Kelas Total
Siswa
I II III
Laki-laki 12 18 21 51
Perempuan 7 15 10 32
Jumlah 19 31 31 83
Dari sejumlah 176 anak yang ada di SDN Sehat Sejahtera ini yang menjadi sasaran dalam
asuhan keperawatan komunitas yaitu sebanyak 83 anak yaitu siswa kelas III – IV. Dari jumlah
siswa kelas I-III yang terkaji pada saat dilaksanakan pengkajian sejumlah 78 anak.
Staf pengajar
Jumlah guru : 9 orang
14
Staf : 6 orang
Pendidikan :
o S1 : 9 orang
o D3 : - orang
o D2 : 1 orang
o SMA: 5 orang
o SMP : - orang
2. Program Pembelajaran
a. Program Kurikuler
Jumlah jam belajar : Rata rata 7 Jam /hari, mulai jam 07.00 WIB s/d 12.00 WIB
b. Ko.Kurikuler
3.2 Tabel Kegiatan Ko.Kurikuler SDN Sehat Sejahtera, Bulan Februari-Maret 2017
c. Ekstrakulikuler
1. Pramuka : wajib seluruh siswa
Setiap hari Sabtu
2. Seni lukis : 107 siswa (kelas 1−IV)
Setiap hari Sabtu
Untuk pelaksanaan kegiatan UKS di SDN Sehat Sejahtera sudah ada penanggung jawab
UKS dari pihak guru, dan untuk pengurus atau kader tiwisada hanya terbentuk sebanyak 4
orang dari kelas IV dan V sehingga program UKS belum dapat berjalan secara maksimal.
Beberapa program UKS, diantaranya:
1. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
2. Pemeriksaan kebersihan diri
3. Pemeriksaan jentik-jentik nyamuk
4. BIAS campak kelas 3-4, dan pemberian obat cacing.
5. cuci tangan memakai sabun.
15
2. Perabot dan perlengkapan di ruang UKS
Meja & Kursi √
Lemari √
Tempat sampah √
Tempat tidur √
Tirai √
Perlak √
Sabun dan tempatnya √
Handuk √
Pengukur BB √
Pengukur TB √
Kartu snellen √
√
Penlight/senter
√
Kapas
√
Plester, kasa dan gunting
√
Mitela
3 Obat-obatan untuk pertolongan pertama, seperti :
Obat merah √
Obat tetes mata atau salep mata √
Revanol √
Alkohol √
Minyak kayu putih √
5. Kesehatan Lingkungan
a. Sarana gedung sekolah
1) Konstruksi : Permanen
2) Luas : 2.437 m
3) Lantai : Keramik
4) Penerangan : Cukup
5) Pencahayaan : Cukup
6) Ventilasi : Ada (jendela)
7) Suhu ruangan : Cukup (25ºC-35ºC)
8) Jumlah ruangan :
Jumlah kelas : 6 ruangan
Jumlah lab MIPA : 1 ruangan
Perpustakaan : 1 ruangan
Sarana UKS : 1 ruangan
Sarana ibadah : 1 ruangan
16
Sarana kantin : 1 ruangan
Sarana kantor : 1 ruangan
Ruang kepala sekolah : 1 ruangan
9) Tempat parkir : 1 buah ( parkir guru)
17
Kebersihan diri
Jumlah
No Kondisi
1x 2x 3x 4x 5x Tak tentu
1 Mandi/hari 1 65 12 - -
2 Cuci tangan/hari - - 60 - - 4
3 Keramas/minggu 45 24 - - 10
4 Memotong kuku /minggu 20 47 - - - 9
5 Ganti baju/hari 6 68 - - - 3
Tabel 3.6 Waktu mencuci tangan
e. Lingkungan
f. Nutrisi
Tabel 3.12 frekuensi pemenuhan nutrisi
Kondisi Jumlah
2x / hari 3x / hari Tidak tentu
Makan dalam sehari 4 59 15
18
Tempat membeli jajan Jenis jajanan
No Bawa dari Di luar Snac
Kantin Roti Permen Minuman
rumah sekolah k
1 66 11 1 71 32 10 34
g. Aktifitas sehari-hari
Tabel 3.13 aktifitas sehari-hari
Bermain
No
Sepak bola Boneka Masak-masakan
1 49 21 8
19
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
INTERVENSI
20
Skrining Kesehatan (6520)
1. Iklankan layanan skrining
kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
2. Sediakan akses yang mudah bagi
layanan skrining (misalnya,
waktu dan tempat)
3. Berikan kenyamanan selama
prosedur skrining
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan yang bergizi,memenuhi berbagai vitamin, dengan di imbangi keadaan hidup bersih
untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka
tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkasuciindriyanti.blogspot.com/2013/08/makalah-ilmu-gizi-kebutuhan-nutrisi.html
http://anisfadil.blogspot.com/2013/04/gizi-pada-anak-usia-sekolah.html
22