Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo, 2000)

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk


membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya
fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang
perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan. apalagi untuk anak dalam masa sekolah, makanan merupakan
sumber untuk membuat anak cerdas.

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Health Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan
gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya. Inilah yang mendorong kami untuk member
makalah tentang gizi anak sekolah.(Istiqomah, 2008)

1.2 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa pengertian nutrisi dan usia anak sekolah.

2. Mengetahui fungsi nutrisi untuk anak usia sekolah.

3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.

4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi nutrisi pada anak sekolah.

5. Mengetahui gangguan nutrisi pada anak sekolah.

6. Mengetahui bagaimana upaya peningkatan nutrisi pada anak sekolah.

1
1.3 MANFAAT

Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Tenaga Kesehatan

Bagi Tenaga Kesehatan, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa gizi anak
sekolah adalah sangat penting dan memerlukan perhatian lebih, dan sangat menunjang untuk
kelangsungan karier perawat.

2. Mahasiswa

Bagi mahasiswa, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa materi gizi untuk
anak usia sekolah sangat dibutuhkan untuk kelak menjadi seorang perawat yang berwawasan
luas.

3. Masyarakat

Bagi masyarakat, khususnya untuk para ibu diharapkan dapat memperhatikan gizi anaknya,
terutam yang masih berusia sekolah yang sangat membutuhkan asupan gizi yang banyak
untuk pertumbuhannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NUTRISI DAN USIA ANAK SEKOLAH

1. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).

2. Pengertian Usia Anak Sekolah

Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:

a. UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan


masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah

b. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang


lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21
tahun.

c. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan


psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.

d. Pembagian golongannya :

1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)

2. Sekolah dasar 7-12 tahun

3. Remaja 13-18 tahun

2.2 FUNGSI NUTRISI UNTUK ANAK SEKOLAH

1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal

2. Memperbaiki gizi anak

3
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

2.3 ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH

1. Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik,
tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat
gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi
dalam tubuh, yaitu :

1. Memberi Energi

Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi
zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.

2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh

Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk
membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga
ini zat gizi dinamakan zat pembangun.

3. Mengatur Proses Tubuh

Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur
keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam
peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di
dalam tubuh termasuk proses penuaan.

2. Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi

Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan
tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis
kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka
kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi
minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.

4
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk
yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang
digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam
menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi
zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian
dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh
kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan
atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah
memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.

Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi
makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi
semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5
Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi,
yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan
vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan
khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-
warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang
berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu
pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai
sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam
memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :

a. Variasi makanan

b. Pola hidup bersih

c. Menghindari rokok, alkohol dan narkoba

d. Aktivitas fisik

e. Pantau BB

Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan
besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup,
ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh

5
masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang
anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami
defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah
ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah
oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain
melalui pengaturan makan yang benar.

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang


dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola
makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam
masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping
kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini
berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan
mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat amat penting.

3. Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang
anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada
dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar
yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan
fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.

Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang
anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga
hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi
anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan
ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang
anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.

Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit. Lingkungan
masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan
masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman
bermain dan sekolah juga berperan dalam mempe ngaruhi makanan yang dikonsumsi oleh
anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan

6
atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau
lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan
kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau
unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat
makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
Satu macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan
berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan
yang berlainan macam maupun banyaknya

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA SEKOLAH

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah asupan
gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.

Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat
gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan
gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat
diperhatikan, berikut point-pointnya :

Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah

1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.

Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.

Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan
yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain
yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga
adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga
akan gizi sangat berpengaruh disini.

7
2. Selalu Aktif.

Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang
menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya
nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk
mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk
itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.

3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.

Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi
makanan sepertinya harus digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.

Telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak
disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai
warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.

Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan
yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

2.5 GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH

Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan


perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang
baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat
mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang
dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada
masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh,

8
obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat
ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.

Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain:
obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta
infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi
kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya
asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan
terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena
konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang
kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat
makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.

Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di
Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun.
Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas
Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan
asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh
Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan
semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia
sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar
tumbuh di bawah baku yang ada.

Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa
malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami
infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa
gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi
menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap
terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan
beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh
menjadi tidak optimal.

Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan
pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama

9
karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan,
sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.

Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya.
Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan,
usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik
dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih banyak
energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai
memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.

Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di
sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya
memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung
karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang
dan mengurangi nafsu makan anak.

Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena
anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua
dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi
atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk
memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah
dasar pada khususnya.

2.6 UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH

WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui
upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas
adalah :

a) Promotif dan Pencegahan

1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)

2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani

3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular

10
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah

5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah

6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar

7. Imunisasi anak sekolah

b) Kuratif dan rehabilitasi.

1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah

2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah

3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan


gangguan belajar.

2.7 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Data Inti

Anak usia sekolah adalah anak yang sedang menekuni proses pendidikan mulai pada
tingkat pra sekolah (TK), sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dan menengah
atas. Pada tahap ini masalah kesehatan sangat berpengaruh pada kualitas tumbuh kembang
anak di kemudian hari pada saat dewasa. Gangguan kesehatan yang sering timbul pada usia
sekolah adalah gangguan kesehatan umum, gangguan perilaku, gangguan perkembangan
fisiologis hingga gangguan dalam belajar. Untuk mencegah atau mengurangi potensi
komplikasi dan permasalahan kesehatan anak, perlu dilakukan deteksi dini gangguan
kesehatan agar tidak berkembang menjadi masalah berat. Deteksi dini bisa dilakukan dengan
meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap usia sekolah, sama halnya dengan
perhatian ketika anak masih balita. Hal ini dilakukan dengan harapan tercipta anak usia
sekolah yang sehat, cerdas dan berprestasi baik.

2. Lingkungan fisik

a. Anak dan pembangunan lingkungan


Orang dewasa pada umumnya berpendapat bahwa pembangunan yang cocok bagi dirinya,
maka cocok pula bagi anak-anak, sehingga anak dipandang tidak penting untuk didengarkan
pendapat dan aspirasinya dalam merencanakan dan menentukan arah pembangunan.
Sesungguhnya melalui wadah partisipasi anak, anak dapat diajak bekerjasama dalam
mengatasi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan (pembangunan) lingkungannya
(Adams & Ingham, 1998:51). Pemerintah dapat berkomunikasi dengan mereka, karena
mereka mempunyai persepsi, pandangan dan pengalaman mengenai lingkungan kota tempat
mereka tinggal, sehingga pemerintah dapat menemukan kebutuhan atau aspirasi mereka.

b. Anak dan lingkungan tempat tinggal

11
Hal yang perlu dilakukan agar anak akrab dengan lingkungan tempat tinggalnya antara
lain adalah:
1. Keluarga perlu melakukan penerapan kombinasi pola asuh antara otoriter, bebas dan
demokratis secara seimbang dan konsisten, supaya kepercayaan diri anak tinggi.
2. Rumah yang layak huni adalah rumah yang menjamin keamanan, ketenangan dan
kenyamanan penghuni.

c. Anak dan lingkungan masyarakat


Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat, untuk itu perlu dilakukan adalah:
1. Perlu ada inisiatif dan kemauan keras ketua RT dan RW untuk menjalankan organisasi
dengan membentuk kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada warga,
khususnya anak-anak, seperti kerja bakti.
2. Menjaga sanitasi lingkungan, karena berdampak langsung pada kesehatan lingkungan,
terutama terhadap anak-anak yang rentan terhadap berbagai resiko yang ditimbulkan
oleh lingkungan

d. Anak dan lingkungan sekolah


Lingkungan sekolah yang diharapkan anak adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai ruang WC yang menjadi salah satu fasilitas yang penting di sekolah.
2. Desain bangunan sekolah bertingkat perlu dilengkapi ruang bermain bagi anak yang
aman dan nyaman di setiap lantai.
3. Waktu sekolah pagi dan petang dipertimbangkan untuk diterapkan secara bergantian.
4. Perlu menggunakan metode Cara Belajar Siswa Aktif.
5. Penyusunan peraturan dan tata tertib sekolah, pimpinan sekolah dan guru perlu
mengikutsertakan murid-murid.

3. Pelayanan kesehatan

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yakni Indonesia Sehat 2010
telah ditetapkan sejumlah misi, strategi, pokok-pokok program serta program-programnya.
Salah satu program yang dimaksud adalah Program Usaha Kesehatan Sekolah. UU No. 23
tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah wajib
di selenggarakan di sekolah. Promosi Kesehatan Sekolah dibuat untuk mendukung program
peningkatan Sarana Air Bersih dan Sanitasi dan untuk memperluas manfaat kesehatan
masyarakat desa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan dan sanitasi
pada anak-anak sekolah dasar.
Selain itu Promosi Kesehatan Sekolah bertujuan agar murid-murid tersebut bertindak
sebagai agen perubahan bagi orangtua mereka, saudara-saudara, tetangga dan kawan-kawan
mereka. Program promosi kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha
kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Promosi kesehatan sekolah (dalam Program PAMSIMAS)
harus dikoordinasikan dengan program penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh
PUSKESMAS, Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen
Kesehatan Pusat.

4. Ekonomi

Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia yang berkepanjangan dan masih
berlangsung hingga kini, jelas berdampak negative terhadap kesehatan dan gizi penduduk.

12
Dampak ini lebih nyata pada ibu hamil dan anak-anak, tidak terkecuali anak usia sekolah
dasar (SD) yang merupakan kelompok pendudukyang paling rentan terhadap gangguan gizi
dan pelayanan kesehatan, ekonomi yang berkepanjangan ini memicu penurunan daya beli
masyarakat dan kalangan hasil produksi pertanian, sehingga makanan yang dikonsumsi
penduduk terutama mereka dikelas bawah miskin akan menurun dari segi kuantitas dan
kualitas.

5. Keamanan dan transportasi

Pemerintah kota agar menyediakan layanan transportasi yang mempertimbangkan


kebutuhan anak. Selain itu pemerintah kota dalam membuat kebijakan mengenai transportasi
umum, menurut Jill Swart Kruger dan Louise Chawla (Kruger, 2002) perlu:
a. Memperkenalkan jarak, jenis dan ukuran transportasi umum.
b. Mempertimbangkan pembuatan tiket tunggal untuk semua jenis transportasi umum.
c. Mempertimbangkan penggunaan bus khusus pada hari minggu dan libur untuk anak
dan keluarganya ke tempat rekreasi

6. Politik dan pemerintah

Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat.

7. Komunikasi

Hasil survei Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI)5 menunjukkan bahwa acara
televisi untuk anak-anak cenderung mengalami peningkatan. Hasil survei ini menunjukkan
bahwa alasan yang utama para reponden (anak-anak) untuk menonton televisi adalah hiburan
(72%) dan jenis acara yang sering ditonton termasuk infotainmen (gosip, telenovela,
sinetron). Televisi adalah seperti pisau yang dapat bermanfaat untuk kebaikan atau bisa
berbahaya jika penggunaannya tidak terkendali. Oleh karena itu kuasa negatif televisi ini
perlu dikurangi atau dialihkan ke hal-hal yang mendidik dan membangun.

8. Pendidikan

Selain program pembangunan fisik, program pendidikan kesehatan tentang hubungan


antara air, jamban, perilaku dan kesehatan juga menjadi kegiatan yang penting dalam
program kesehatan sekolah. Di antaranya adalah hubungan antara air-kondisi sanitasi dan
penyakit; bagaimana sarana sanitasi dapat melindungi kesehatan kita; bagaimana penyakit
dapat timbul dari kondisi sanitasi dan perilaku yang buruk; Kebiasaan mencuci tangan engan
sabun; Pencegahan Penyakit Kecacingan; dan monitoring kualitas air. Materi-materi
pembelajaran bagi siswa dilaksanakan secara partisipatif menggunakan metode PHAST.
Guru-guru sebagai tenaga pengajar akan di beri pelatihan terlebih dahulu oleh Dinas
Kesehatan setempat dan Tim Fasilitator Masyarakat, khususnya TFM bidang kesehatan

9. Rekreasi

Menurut Hendricks (Hendricks: 2002) perencanaan taman bermain yang ramah terhadap
anak harus mempertimbangkan hasil konsultasi dengan anak, seperti bagaimana mereka
menggunakan ruang dan apa yang mereka ingin lakukan, sehingga dalam proses

13
pengembangannya tidak perlu melakukan pengekangan terhadap anak. Proses konsultasi
dengan anak harus dilakukan dengan baik seperti yang dilakukan terhadap orang dewasa

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KASUS

Anak kelas III dan IV SD Sehat Sejahtera mayoritas sering jajan diluar pagar sekolah
ketika jam sekolah. Mereka sering membeli jajan cilok, bakso goreng, yang menjadi makanan
favorit mereka. Dalam sehari rata-rata uang saku yang diberikan orang tua mereka sebesar
2.000 – 5.000 dan habis untuk membeli jajanan tersebut tanpa mengetahui komposisi
pembuatan aneka jajanan yang menggunakan pewarna tekstil dalam saos yang mempunyai
warna merah terang. Dari hasil survey didapatkan data ada beberapa anak pernah absen
selama 3 hari karena mengalami diare. Di khawatirkan hal itu terjadi karena sering jajan
sembarangan dan tidak pernah cuci tangan. Disekitar sekolah tersebut hanya terdapat 2
warung kecil yang menjual gorengan kering. Dan fasilitas sekolah hanya menyediakan 3
wastafel saja. Karena seringnya jajan sembarangan dan tidak pernah cuci tangan sehingga
jadi penyebab anak-anak sering terkena diare.

Pengkajian
Pengkajian dilakukan melalui wawancara dan observasi pada tanggal 24 Februari-1
Maret 2017 di SDN Sehat Sejahtera . Hasil pengkajian tersebut dianalisa untuk diidentifikasi
masalah kesehatan yang ada di sekolah.

Data yang menunjang masalah kesehatan dan analisanya sebagai berikut :


a) Pengumpulan Data
Data Sekolah

1. Identitas Sekolah
Nama : SDN Sehat Sejahtera
Alamat Sekolah : Jalan Ciliwung Bendo
Jumlah murid : 176 anak (kelas 3- kelas 4)

3.1 Tabel Jumlah Siswa SDN Sehat Sejahtera Bulan Februari-Maret 2017

Kelas Total
Siswa
I II III
Laki-laki 12 18 21 51
Perempuan 7 15 10 32
Jumlah 19 31 31 83

Dari sejumlah 176 anak yang ada di SDN Sehat Sejahtera ini yang menjadi sasaran dalam
asuhan keperawatan komunitas yaitu sebanyak 83 anak yaitu siswa kelas III – IV. Dari jumlah
siswa kelas I-III yang terkaji pada saat dilaksanakan pengkajian sejumlah 78 anak.

Staf pengajar
 Jumlah guru : 9 orang

14
 Staf : 6 orang
 Pendidikan :
o S1 : 9 orang
o D3 : - orang
o D2 : 1 orang
o SMA: 5 orang
o SMP : - orang

2. Program Pembelajaran
a. Program Kurikuler
Jumlah jam belajar : Rata rata 7 Jam /hari, mulai jam 07.00 WIB s/d 12.00 WIB
b. Ko.Kurikuler

3.2 Tabel Kegiatan Ko.Kurikuler SDN Sehat Sejahtera, Bulan Februari-Maret 2017

No Jenis Kegiatan Kapan Berapa Jam


1 LAB MIPA Saat Pelajaran IPA 1 jam
2 PERPUSTAKAAN Istirahat 30 menit
3 LAB KOMPUTER -

c. Ekstrakulikuler
1. Pramuka : wajib seluruh siswa
Setiap hari Sabtu
2. Seni lukis : 107 siswa (kelas 1−IV)
Setiap hari Sabtu

d. Kegiatan lain sebagai penunjang


Selain adanya pendalaman materi dan kegiatan ekstrakurikuler terdapat juga kegiatan
lain sebagai penunjang yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan UKS

Untuk pelaksanaan kegiatan UKS di SDN Sehat Sejahtera sudah ada penanggung jawab
UKS dari pihak guru, dan untuk pengurus atau kader tiwisada hanya terbentuk sebanyak 4
orang dari kelas IV dan V sehingga program UKS belum dapat berjalan secara maksimal.
Beberapa program UKS, diantaranya:
1. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
2. Pemeriksaan kebersihan diri
3. Pemeriksaan jentik-jentik nyamuk
4. BIAS campak kelas 3-4, dan pemberian obat cacing.
5. cuci tangan memakai sabun.

2. Sarana dan prasarana di UKS

3.3 Tabel Sarana dan Prasarana UKS

No Fasilitas UKS Ada Tidak Ada


1. Ruang UKS √ -

15
2. Perabot dan perlengkapan di ruang UKS
 Meja & Kursi √
 Lemari √
 Tempat sampah √
 Tempat tidur √
 Tirai √
 Perlak √
 Sabun dan tempatnya √
 Handuk √
 Pengukur BB √
 Pengukur TB √
 Kartu snellen √

 Penlight/senter

 Kapas

 Plester, kasa dan gunting

 Mitela
3 Obat-obatan untuk pertolongan pertama, seperti :
 Obat merah √
 Obat tetes mata atau salep mata √
 Revanol √
 Alkohol √
 Minyak kayu putih √

3. Sumber Dana : BOS


4. Peraturan Sekolah
a. Tertulis
Tata Tertib Siswa SDN
b. Tidak tertulis
10 K : Keimanan, Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan,
Kekeluargaan, Kerindangan, Kesehatan, Keterbukaan, Keteladanan

5. Kesehatan Lingkungan
a. Sarana gedung sekolah
1) Konstruksi : Permanen
2) Luas : 2.437 m
3) Lantai : Keramik
4) Penerangan : Cukup
5) Pencahayaan : Cukup
6) Ventilasi : Ada (jendela)
7) Suhu ruangan : Cukup (25ºC-35ºC)
8) Jumlah ruangan :
 Jumlah kelas : 6 ruangan
 Jumlah lab MIPA : 1 ruangan
 Perpustakaan : 1 ruangan
 Sarana UKS : 1 ruangan
 Sarana ibadah : 1 ruangan

16
 Sarana kantin : 1 ruangan
 Sarana kantor : 1 ruangan
 Ruang kepala sekolah : 1 ruangan
9) Tempat parkir : 1 buah ( parkir guru)

b. Sarana sumber air bersih asal dari : sumur gali


c. Sarana pembuangan sampah : terdapat tempat sampah tertutup didalam dan
diluar masing-masing kelas.
d. Sarana MCK : Siswa : 4
Guru : 1
e. Sarana SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) : ada
f. Pekarangan
1. Luas : 2.437 m²
2. Keadaan : Cukup
3. Pemanfaatan : Cukup
g. Sarana kantin
1. Di dalam sekolah
 Jenis makanan yang dijual : chiki, mie, sosis, nasi goreng,
pop mie dll
 Keadaan makanan : disajikan dalam keadaan
tertutup
 Jenis minuman yang dijual : es lilin, pop ice, jas jus, marimas
dll
 Keadaan lingkungan
Lingkungan dalam kantin : cukup bersih
Kebersihan peralatan makan : cukup bersih
2. Diluar luar sekolah
 Jenis makanan yang dijual : Cilok dan Bakso goreng
 Jenis minuman yang dijual : es lilin, pop ice, jas jus, marimas
dll

DATA KESEHATAN DI SEKOLAH

a) Jumlah seluruh siswa menurut jenis kelamin


Tabel 3.4 Jumlah seluruh siswa menurut jenis kelamin
Kelas Total
Siswa
I II III
Laki-laki 12 18 21 51
Perempuan 7 15 10 32
Jumlah 19 31 31 83

b) Masalah kesehatan yang terjadi


IMT (Indeks Masa Tubuh)

Kurus Normal Gemuk Obesitas


5 55 6 6

c) Kegiatan hidup sehari-hari

17
Kebersihan diri

Tabel 3.5 Kebersihan Diri


No Kondisi Jumlah
Bersih Kurang
1 Keadaan Rambut 78 -
2 Kebersihan Telinga 69 9
3 Kebersihan Mulut 78 -

Tabel 3.6 Frekuensi kebersihan diri

Jumlah
No Kondisi
1x 2x 3x 4x 5x Tak tentu
1 Mandi/hari 1 65 12 - -
2 Cuci tangan/hari - - 60 - - 4
3 Keramas/minggu 45 24 - - 10
4 Memotong kuku /minggu 20 47 - - - 9
5 Ganti baju/hari 6 68 - - - 3
Tabel 3.6 Waktu mencuci tangan

Waktu mencuci tangan


No Sebelum dan sesudah Sesudah dari
Sesudah bermain
makan kamar mandi
1 74 3 6

Tabel 3.7 Bahan mencuci tangan

NO Bahan mencuci tangan


Sabun dan air Air saja
1 13 65

e. Lingkungan

Tabel 3.11 Tempat membuang sampah dan Pembedaan membuang sampah

Tempat membuang sampah Pembedaan membuang sampah


Di
No Tempat sampah Sampah
Kolong meja sembarang Sampah basah
kering
tempat
1 78 - - 49 29

f. Nutrisi
Tabel 3.12 frekuensi pemenuhan nutrisi
Kondisi Jumlah
2x / hari 3x / hari Tidak tentu
Makan dalam sehari 4 59 15

Tabel 3.13 jajanan sehari-hari

18
Tempat membeli jajan Jenis jajanan
No Bawa dari Di luar Snac
Kantin Roti Permen Minuman
rumah sekolah k
1 66 11 1 71 32 10 34

g. Aktifitas sehari-hari
Tabel 3.13 aktifitas sehari-hari

Olahrag Istirahat/tidur Belajar


N a Malam/ja Menul Berhitu
Siang/jam Membaca
o 1x/ming m is ng
gu 2 3 8 9
76 77 76
1 76 59 20 35 42

Bermain
No
Sepak bola Boneka Masak-masakan
1 49 21 8

h. Program kerja UKS


No Laporan kegiatan UKS Dilaksana Tidak
kan dilaksanakan
1 Pengukuran tinggi badan dan berat badan √
2 Pemeriksaan kebersihan diri √
3 Pemeriksaan jentik-jentik nyamuk √
4 BIAS campak kelas 1-3,skrining √
pemeriksaan gigi, dan pemberian obat cacing
5 cuci tangan memakai sabun √

ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK KHUSUS

Nama komunitas: SDN Sehat Sejahtera

Faktor yang berhubungan Korelasi dengan Data fokus


masalah(rasional)
 Kurangnya pengetahuan tentang Kebiasaan jajan sembarang 3 anak disekolah an
efek samping jajan saat istirahat dan kebiasaan absen selama 3 hari
sembarangan tidak cuci tangan karena diare
 Kurang apresiasi cuci tangan
sebelum dan sesudah makan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

19
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

INTERVENSI

No Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1 Perilaku kesehatan Prevensi Primer Prevensi Primer
cenderung beresiko Pengetahuan : Perilaku Kesehatan Pengembangan Program (8700)
(1805) 1. Bantu kelompok atau masyarakat
1. Memiliki pengetahuan praktik dalam mengidentifikasi
gizi yang sehat kebutuhan atau masalah
2. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan yang signifikan.
strategi untuk menghindari 2. Edukasi anggota kelompok
paparan bahay lingkungan. perencanaan mengenai proses
3. Memiliki pengetahuan layanan perencanaan yang sesuai.
peningkatan kesehatan. 3. Kembangkan tujuan dan sasaran
4. Memiliki pengetahuan teknik untuk mengatasi kebutuhan atau
skrining sendiri. masalah.
4. Siapkan peralatan dan
Pengetahuan : Gaya Hidup Sehat perlengkapan untuk sosialisasi.
(1855) 5. Fasilitasi penerapan progam oleh
1. Memiliki pengetahuan tentang kelompok atau komunitas.
faktor lingkungan yang
mempengaruhi perilaku Pendidikan Kesehatan (5510)
kesehatan. 1. Targetkan sasaran pada kelompok
2. Mengetahui hambatan untuk beresiko tinggi dan rentang usia
mempertahankan perilaku yang akan mendapat manfaat
sehat. besar dari pendidikan kesehatan.
3. Mengetahui strategi untuk 2. Identifikasi faktor internal atau
mencegah penyakit eksternal yang dapat
meningkatkan atau mengurangi
Kontrol Resiko (1902) motivasi untuk (berperilaku sehat)
1. Dapat mengidentifikasi faktor 3. Tentukan pengetahuan kesehatan
resiko dan gaya hidup perilaku saat ini
2. Dapat memodifikasi gaya pada individu, keluarga, atau
hidup untuk mengurangi kelompok sasaran.
resiko 4. Ajarkan strategi yang dapat
3. Dapat menghindari paparan digunakan untuk menolak
ancaman kesehatan perilaku yang tidak sehat atau
perilaku yang tidak sehat atau
beresiko daripada memberikan
sasaran untuk menghindari atau
mengubah perilaku.
5. Manfaatkan sistem dukungan
sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektivitas gaya
hidup atau modifikasi perilaku
kesehatan.

20
Skrining Kesehatan (6520)
1. Iklankan layanan skrining
kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
2. Sediakan akses yang mudah bagi
layanan skrining (misalnya,
waktu dan tempat)
3. Berikan kenyamanan selama
prosedur skrining

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,


mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari
ancaman-ancaman penyakit.

3.2 SARAN

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan yang bergizi,memenuhi berbagai vitamin, dengan di imbangi keadaan hidup bersih
untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka
tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkasuciindriyanti.blogspot.com/2013/08/makalah-ilmu-gizi-kebutuhan-nutrisi.html

http://anisfadil.blogspot.com/2013/04/gizi-pada-anak-usia-sekolah.html

22

Anda mungkin juga menyukai