Disusun Oleh
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengetahuan
Tentang Vitamin dan Air” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas pada mata kuliah ilmu gizi.
Tidak lupa pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Siti Nurrochmah selaku dosen mata kuliah Ilmu Gizi
yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari pembaca serta menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai vitamin dan air.
Kami jauh dari kata sempurna. Kami, sebagai penyusun, merasa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Ruang Lingkup.............................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB 2 Pembahasan..................................................................................................3
A. ......................................................................................................................3
B. ......................................................................................................................4
C. ......................................................................................................................5
D. ......................................................................................................................8
E. ......................................................................................................................10
F. ......................................................................................................................11
G. ......................................................................................................................12
H. ......................................................................................................................14
I. ......................................................................................................................15
J. ......................................................................................................................15
K. ......................................................................................................................16
L. ......................................................................................................................19
Bab 3 Penutup..........................................................................................................21
Daftar Pustaka..........................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah Cedera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh manusia tiba-tiba
mengalami penurunan energi dalam jumlah yang melebihi ambang batas toleransi
fisiologis atau akibat dari kurangnya satu atau lebih elemen penting seperti oksigen
(WHO, 2014). Cedera juga dapat diartikan sebagai suatu kerusakan struktur atau fungsi
tubuh karena suatu trauma atau tekanan fisik. Jika cedera terjadi maka harus segera
memerlukan tindakan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah perawatan
segera yang diberikan pada orang yang mengalami cedera atau sakit mendadak. Tidak
hanya dapat menyelamatkan hidup seseorang, kualitas pertolongan pertama juga dapat
mengurangi kecacatan dan perawatan dirumah sakit. Pertolongan tersebut bukan sebagai
pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanya berupa pertolongan pertama
yang dilakukan oleh yang pertama kali melihat korban (Pfeiffer, 2012).
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) ditujukan untuk memberikan
perawatan darurat bagi para korban, sebelum pertolongan yang lebih sempurna dapat
diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya. Kondisi kegawatdaruratan dapat
terjadi dimana saja dan kapan saja. Sudah menjadi tanggung jawab petugas kesehatan
untuk menangani masalah tersebut. Namun tidak menutup kondisi kegawatdaruratan
dapat terjadi pada daerah yang sulit dijangkau oleh petugas kesehatan. Sehingga pada
kondisi tersebut peran serta masyarakat untuk membantu korban sebelum ditangani oleh
petugas kesehatanmenjadi sangat penting (Sudiharto & Sartono, 2011). Kecelakaan dan
cedera bisa saja terjadi disekolah, pertolongan pertama juga bisa diberikan di sekolah
melalui kegiatan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Jika cedera sudah terjadi pada
anak sekolah maka guru atau siswa PMR harus segera melakukan tindakan pertolongan
pertama pada siswa yang mengalami cedera tersebut sesuai dengan aturan penanganan
yang sudah ada (Aji, B. 2013).
Cedera olahraga, yang terjadi pada waktu seseorang melakukan aktivitas olahraga,
latihan atau pertandingan olahraga sdapat mengakibatkan seorang atlet merasa sakit.
Menurut Tylor, (5: 1991), ada dua jenis cedera yang sering dialami oleh atlet, yaitu
1
trauma akut dan syndrom yang berlarut-larut. Trauma akut adalah suatu cedera berat
yang terjadi secara mendadak, seperti cedera goresan, robek pada ligamen atau patah
tulang karena terjatuh atau juga karena benturan. Syndrom ini bermula dari adanya suatu
kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan, namun berlangsung secara
berulang - ulang dalam waktu tertentu. Cabang olahraga apapun yang menggunakan
fisik sebagai komponen utamanya akan mengalami cedera.
B. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini tidak semata mata hanya menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen pengempu mata kuliah PP-PPCO melinkan untuk wawasan
tambahan untuk penulis dan pembaca untuk bab pertolongan pertama . cidera
olahraga :
C. Manfaat
Manfaat sebagai berikut :
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera strain ( otot tertarik / putus )
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera sprain ( keseleo )
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera memar
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera kram otot
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera sendi
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera fraktur
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera dislokasi
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera lecet
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera tusuk
Mengetahui tantang cara pertolongan pertama cedera robek (leserasi)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa itu sprain dan/atau strain?
B. Apa gejala sprain dan/atau strain?
Gejala keduanya hampir mirip, namun ada terdapat sedikit perbedaan. Berikut
gejala sprain dan strain
Nyeri sendi
Terdapat pembengkakan
Gerakan sendi terbatas
Memar sekitar sendi (untuk gejala sprain)
Membuat otot menjadi tegang (untuk gejala strain)
3
selama 15 menit setiap dua jam dengan menggunakan handuk di antara kulit
dengan es, kompresi atau perban secara ketat area cedera, mengarah dari bawah
ke atas, dan elevasi (angkat) anggota tubuh yang cedera agar lebih tinggi dari
posisi jantung.
4
Jika luka memar baru saja muncul, maka Anda bisa memberikan kompres
dingin di bagian tersebut. Ini adalah pertolongan pertama yang baik untuk
mengatasi luka memar baru. Bisa juga menjadi cara mengobati luka memar
akibat kecelakaan. Untuk mengompres, Anda bisa menyiapkan handuk atau
kain, dan es batu.Caranya, yaitu gunakan handuk atau kain untuk
membungkus es batu. Tujuannya untuk menjadikannya kompres dingin pada
memar. Taruh handuk yang dingin tersebut sebagai kompres, pada bagian
tubuh yang memar selama 15-20 menit. Setelah itu, tunggu selama kurang
lebih 20 menit. Apabila bengkak dan nyeri Anda belum berkurang, maka
kompres lagi bagian yang memar.Memberikan kompres dingin bertujuan
untuk mempersempit pembuluh darah yang cedera. Dengan begitu, luka
memar takkan meluas. Selain itu, kompres dingin bisa digunakan untuk
mengurangi bengkak serta meredakan nyeri.
Membebat Bagian yang Memar
Agar dapat mengobati luka memar, gunakan bebat yang berupa perban
elastis. Anda bisa menggunakan perban elastis ini untuk membebat bagian
tubuh yang memar. Akan tetapi, pastikan kalau Anda tidak membebat
dengan terlalu kencang.Membebat bagian memar ini bertujuan untuk
mencegah agar memarnya tidak semakin parah. Di samping itu, pembebatan
juga bisa mengurangi nyeri yang terjadi akibat memar. Bila perlu, Anda bisa
juga mengoleskan salep untuk luka lebam, saat bebatnya sedang dibuka.
Jadi, leba atau memar bisa lebih cepat hilang.
Posisikan Tubuh yang Memar Lebih Tinggi
Ini adalah pertolongan pertama yang selanjutnya. Anda bisa memposisikan
bagian tubuh yang mengalami memar, lebih tinggi dari dada. Misalnya,
bagian tangan atau kaki Anda memar, maka posisikan di atas dada. Untuk
melakukannya, caranya yakni Anda dapat menggunakan bantal sebagai
pengganjal, di bagian tubuh yang mengalami luka memar.
Cara mengobati luka lebam atau memar ini, dapat membantu mengurangi
5
aliran darah Anda yang mengalir menuju area luka memar. Dengan begitu,
memar tidak akan melebar dan juga takkan terjadi bengkak.
Mengompres Dengan Air Hangat
Kompres air hangat juga bisa menjadi cara menghilangkan luka memar.
Jadi, luka memar sebaiknya dikompres air hangat dua hari setelah Anda
melakukan kompres dingin. Untuk mengompres, Anda bisa menggunakan
handuk hangat. Jadi, beri kompres handuk hangat pada bagian tubuh yang
sedang cedera memar. Lakukan kompres ini selama sekitar 10 menit.
Cara menghilangkan luka lebam atau memar ini, bertujuan untuk membuat
aliran darah meningkat. Dengan demikian, bekuan darah bisa terserap lebih
cepat. Kemudian, warna memar akan memudar secara perlahan. Jika Anda
melakukan penanganan pertama untuk luka memar, maka yang paling
efektif adalah dengan segera mengobatinya. Kecuali, apabila Anda
memberikan kompres hangat, yang memang perlu diberikan sesudah 2 hari
berlalu.
Pengobatan Dengan Bahan Alami
Sejumlah pengobatan alami bisa membantu meredakan memar dengan lebih
cepat. Ini termasuk cara mengobati luka memar yang cukup efektif.
Beberapa jenis obat alami yang bisa mengatasi luka memar Anda, adalah
lidah buaya dan vitamin K. Lidah buya mengandung vitamin, mineral, dan
juga enzim yang dapat menenangkan dan melembabkan kulit. Termasuk
juga meredakan efek dari memar. Maka dari itu, lidah buaya sering
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk luka memar.
Selain itu, vitamin K juga baik untuk mengatasi memar. Vitamin K1 atau
phytonadione, mampu mempercepat penyembuhan memar.
Menggunakan Obat Pereda Nyeri dan Salep
Pertolongan pertama ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa sakit.
Jadi, Anda dapat menggunakan salep luka memar atau mengonsumsi obat-
obatan yang bisa meredakan nyeri. Misalnya, konsumsilah paracetamol.
6
Disarankan, Anda menggunakan obat pereda nyeri, apabila sudah
melakukan cara lainnya tapi tidak berhasil. Atau, kalau Anda mengalami
luka memar dengan disertai bengkak besar pada cedera Anda tersebut.
Apabila Anda mengalami memar yang disertai rasa nyeri hebat, juga terjadi
pembengkakan parah, atau jika memar tak juga membaik sehabis 2-3
minggu berlalu, maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui penyebab memar, dan mendapatkan
pengobatan yang tepat untuk penyembuhannya.
7
gerak-gerakkan kaki Anda secara perlahan. Jika belum mampu berdiri tegak, Anda
bisa bertumpu pada dinding.Cara pencegahan lain yang tidak kalah pentingnya
adalah dengan minum air putih. Konsumsi air putih yang cukup bisa menjadi pereda
sekaligus pencegah kram yang cukup ampuh.
Pada umumnya, penanganan pertama untuk cedera sendi dapat dilakukan dengan
memahami konsep RICE, yakni Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
1. Rest
Istirahatkan sendi yang mengalami nyeri. Bila seseorang mengalami nyeri sendi
akibat cedera pada persendian, sangat penting untuk mengistirahatkan persendian
tersebut selama setidaknya 48–72 jam setelah terjadi cedera.
2. Ice
Gunakan ice pack. Persendian yang mengalami cedera dapat dikompres
menggunakan ice pack segera, selama 10–30 menit. Ice pack dapat dibuat dengan
membungkus es batu menggunakan plastik atau kain tipis. Kemudian kompreskan
pada bagian tubuh yang mengalami cedera.
3. Compression
Berikan balutan pada persendian. Bagian tubuh yang mengalami cedera dapat
dibalut menggunakan perban elastis atau perban lain yang tersedia. Hal ini
ditujukan untuk mengurangi proses pembengkakan yang dapat terjadi.
4. Elevation
Lakukan elevasi pada persendian yang terasa nyeri. Bagian persendian yang cedera
sebaiknya diposisikan lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Salah satu caranya
8
yaitu dengan meletakkan persendian yang nyeri di atas bantal saat duduk atau
berbaring.
Patah tulang umumnya disebut fraktur, yang digolongkan menjadi 2 macam, yaitu fraktur
tertutup dan fraktur terbuka. Pada fraktur tertutup, tulang yang patah tidak sampai keluar
melewati kulit, sedangkan pada fraktur terbuka, sebagian atau keseluruhan tulang yang
patah terlihat menembus kulit atau ada bagian luka sobek didaerah lokasi patah tulang.
Kasus seperti ini diperlukan penanganan yang cepat karena korban kemungkinan
kehilangan banyak darah dan rawan infeksi.
9
5. Ujung tulang terlihat (bila menembus kulit).
6. Terlihat ada perubahan bentuk.
7. Bagian tubuh yang luka terlihat membiru.
Berolahraga berat dan tidak fokus akan berisiko meningkatkan potensi dislokasi.
Apalagi, jika olahraga tersebut melibatkan beban tambahan. Sebelum dibawa ke RS
untuk ditangani secara medis, ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan.Sendi
yang mengalami dislokasi biasanya menunjukkan gejala, di antaranya sendi menjadi
bengkak, memar, serta perubahan warna menjadi merah atau kehitaman pada sendi
yang mengalami dislokasi. Kondisi ini juga menyebabkan bentuk sendi menjadi
tidak normal, terasa sakit saat sedang bergerak, serta mati rasa di sekitar area sendi.
10
Penyebab utama terjadinya dislokasi sendi adalah cedera akibat benturan keras
pada sendi.
Banyak orang yang sering salah membedakan antara dislokasi sendi dengan patah
tulang. Maka dari itu, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan setelah
mengalami cedera. Pemeriksaan ke dokter akan membantu mengetahui apakah
cedera menyebabkan dislokasi sendi atau penyakit lain. Hal itu juga bisa membantu
menentukan pengobatan yang tepat, sehingga sendi bisa pulih dengan cepat.
Istirahatkan Sendi
Agar lekas sembuh, pastikan untuk mengistirahatkan sendi yang mengalami
dislokasi. Hindari terlalu banyak menggerakkan sendi yang cedera serta
jangan melakukan gerakan yang bisa memicu rasa sakit pada sendi.
11
2.7 pertolongan pertama pada cedera Lecet
Kulit adalah organ paling besar dan luas pada tubuh manusia. Kulit terdiri atas dua
lapisan utama, yakni epidermis dan dermis. Epidermis adalah lapisan permukaan
kulit yang terdiri atas berlembar-lembar sel kulit. Dermis berada di bawahnya.
Cedera lecet adalah cedera yang terjadi ketika lapisan kulit itu rusak dan terbuka
karena ada gesekan dengan permukaan benda lain yang kasar. Cedera lecet disebut
juga abrasi kulit.
Lecet adalah cedera yang sangat umum. Kulit bisa mengalami luka lecet ringan
hingga parah. Bagian tubuh yang kerap terluka lecet antara lain:
Siku
Lutut
Tulang kering
Pergelangan tangan/kaki
Bagian atas tubuh
Sakit yang timbul akibat lecet bisa sangat terasa karena menyebabkan banyak ujung
saraf pada kulit terbuka. Namun cedera lecet jarang diikuti dengan perdarahan.
Sebagian besar luka lecet dapat ditangani di rumah karena umumnya tak seserius
luka sayat atau robek yang mirip. Sayatan atau robekan biasanya mempengaruhi
bagian kulit yang lebih dalam sehingga menyebabkan perdarahan intens dan
memerlukan perawatan medis.
Cedera lecet bisa dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat keparahannya:
Tingkat pertama: luka lecet ringan pada epidermis, tidak ada darah yang
keluar.
12
Tingkat kedua: lecet merusak lapisan epidermis dan dermis, mungkin ada
sedikit darah yang keluar.
Tingkat ketiga: luka lecet parah, ditandai dengan luka terbuka yang dalam
hingga menembus dermis. Biasanya terjadi perdarahan yang lebih banyak.
Lecet yang biasanya bisa ditangani di rumah adalah tingkat pertama dan kedua.
Cedera tingkat ketiga bisa mendapat penanganan pertama di rumah, lalu dibawa ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk tindakan medis lebih lanjut.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah infeksi
Hentikan darah yang keluar jika ada. Caranya, gunakan perban atau kain
bersih untuk menyeka dan menekan dengan lembut bagian yang luka.
Bersihkan luka dengan air mengalir untuk mengurangi risiko infeksi. Jangan
menggunakan sabun pada area yang lecet. Singkirkan pasir atau benda lain
di sekitar luka.
Jika ada, gunakan petroleum jelly untuk menjaga permukaan kulit tetap
kering dan membantu mencegah terbentuknya jaringan parut. Hentikan
pemakaian petroleum jelly jika muncul ruam pada kulit.
Tutup luka dengan perban untuk menjaganya tetap bersih. Jika lukanya
cuma kecil, tak perlu ditutup.
Ganti perban setidaknya sehari sekali atau kapan pun jika perban basah atau
kotor.
2.8 pertolongan pertama pada cedera Tertusuk
13
Pertolongan Pertama Pada Cedera Tertusuk
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah infeksi
Hentikan darah yang keluar jika ada. Caranya, gunakan perban atau kain
bersih untuk menyeka dan menekan dengan lembut bagian yang luka.
Bersihkan luka dengan air mengalir untuk mengurangi risiko infeksi. Jangan
menggunakan sabun pada area yang lecet. Singkirkan pasir atau benda lain
di sekitar luka.
Jika ada, gunakan petroleum jelly untuk menjaga permukaan kulit tetap
kering dan membantu mencegah terbentuknya jaringan parut. Hentikan
pemakaian petroleum jelly jika muncul ruam pada kulit.
Tutup luka dengan perban untuk menjaganya tetap bersih. Jika lukanya
cuma kecil, tak perlu ditutup.
Ganti perban setidaknya sehari sekali atau kapan pun jika perban basah atau
kotor.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah infeksi
Hentikan darah yang keluar jika ada. Caranya, gunakan perban atau kain
bersih untuk menyeka dan menekan dengan lembut bagian yang luka.
14
Bersihkan luka dengan air mengalir untuk mengurangi risiko infeksi. Jangan
menggunakan sabun pada area yang lecet. Singkirkan pasir atau benda lain
di sekitar luka.
Jika ada, gunakan petroleum jelly untuk menjaga permukaan kulit tetap
kering dan membantu mencegah terbentuknya jaringan parut. Hentikan
pemakaian petroleum jelly jika muncul ruam pada kulit.
Tutup luka dengan perban untuk menjaganya tetap bersih. Jika lukanya
cuma kecil, tak perlu ditutup.
Ganti perban setidaknya sehari sekali atau kapan pun jika perban basah atau
kotor.
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Cedera sering terjadi pada anak-anak, biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah umur, jenis kelamin, kepribadian, cuaca dan tempat. Selain itu, ada
beberapa kondisi yang menyebabkan cedera pada anak yaitu kurangnya pengawasan, bebas
melakukan kegiatan apapun, kelambanan yang disebabkan karena buruknya koordinasi otot
anak, terlalu aktif, kurangnya pengendalian emosi atau sebagai bentuk pemberontakan anak
(Susy, 2007). Setelah usia 4 tahun kecelakaan di sekolah lebih sering terjadi dibandingkan
kecelakaan dirumah. Ketika terjadi cedera di sekolah, guru adalah orang pertama yang
membantu anak dan melakukan pertolongan pertama. Praktek pertolongan pertama sangat
penting untuk mencegah kematian dan keparahan lebih lanjut dengan intervensi yang
sederhana. Oleh karena itu, guru harus mengetahui aturan dasar praktek pertolongan
pertama. (Yonca & Ersin, 2010)Pertolongan pertama di sekolah adalah upaya pertolongan
dan perawatan Pertolongan pertama dimaksudkan untuk menentramkan dan menenangkan
penderita sebelum ditangani oleh tenaga yang lebih ahli denga sarana yang lebih
memadahi. Diharapkan dengan keadaan yang lebih tenang dapat mengurangi rasa sakit
penderita
16