Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A DENGAN ACUTE MYELOID


LEUKEMIA (AML) M4 DENGAN MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN
TEORI SELF CARE OREM

DISUSUN OLEH :
ZULAIKA HARISSYA
2021312006

PROGRAM STUDI MAGISTER FAKULTAS KEPERAWATAN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 Pengkajian Keperawatan Berdasarkan Model Teori Keperawatan Self Care


Orem
Berikut lampiran dua kegiatan pada bab ini, yaitu menguraikan aplikasi model
Teori Keperawatan Self Care Orem dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien
Ny. S dengan Acute Myeloid Leukemia (AML) dan menguraikan hasil evidence based
nursing.
Penerapan Model Self Care Orem dalam asuhan keperawatan pada pasien
kelolaan Ny. S dengan menggunakan landasan model Self Care Orem. Format
pengkajian dan asuhan keperawatan diambil dari buku Nursing Concept of Practice
(Orem, 2001), Self Care Theory in Nursing: Selected Papers of Dorothea Orem
(Renpenning & Tailor, 2003), dan Nursing Theorists and Their Work Edition (Alligood
& Tomay, 2014). Adapun asuhan keperawatan yang diberikan dengan pendekatan
Model Self Care Orem adalah pasien dengan Acute Myeloid Leukemia (AML) sebagai
kasus kelolaan.
3.2 Diagnostic Operation (Pengkajian)
3.2.1 Basic Conditioning Factor
Data demografi: Ny. S berusia 61 tahun, jenis kelamin Perempuan, alamat di
Muko-Muko, Bengkulu, pekerjaan pedagang, suku Jawa, agama Islam, TB: 139
cm, BB: 52 kg, penanggu jawab pasien Ny. N (21 tahun) yang merupakan anak
pasien. Pasien masuk RSUP M. Djamil melalui Poli Penyakit Dalam pada
tanggal 3 Desember 2021 dan mulai dirawat di IRNA penyakit dalam pada \
tanggal 6 Desember 2021 jam 16.04 WI untuk melakukan Kemoterapi siklus
yang ke-5. Saat dilakukan pengkajian didapatkan pasien mengalami Acute
Myeloid Leukemia (AML) M4.
Keluhan Utama: keluhan utama saat pengkajian didapatkan klien mengeluh
mengalami kelemahan dan mengalami penurunan nafsu makan setelah menjalani
kemoterapi 1 hari yang lalu, dan mengalami kerontokan pada rambut.
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien saat ini menjalani kemoterapi siklus yang
ke-5 dengan regimen pengobatan kemoterapi yaitu Cytarabine 20 mg melalui SC
bagian abdomen sebanyak 2x sehari (pagi dan malam) selama 10 hari dan
diulang setiap 6 minggu. Setelah menjalani kemoterapi siklus kelima 1 hari yang
lalu, pasien mengeluh mengalami kelemahan dan mengalami penurunan nafsu
makan kemoterapi, dan mengalami kerontokan pada rambut sejak beberapa hari
setelah kemoterapi siklus pertama. Anak Ny. S mengatakan pasien tidak
mengalami penurunan BB selama 3 bulan terakhir karena walaupun pasien
mengalami penurunan nafsu makan, ia akan tetap untuk memaksakan ibunya
untuk terus makan dengan sedikit namun sering.

Riwayat Penyakit Dahulu: pasien Ny. S telah dikenal mengalami penyakit


Acute Myeloid Leukemia (AML) semenjak Maret 2021 yang lalu. Menurut Anak
Ny. S gejala awal yang timbul pada pasien saat itu adalah mengalami keletihan,
keringat dingin, lebam pada kulit, nafsu makan menurun, penurunan berat badan
sebanyak ±6 kg. Menurut Anak Ny. S, pasien awalnya dirawat di RSUD Muko-
Muko selama 4 hari dengan trombosit rendah, setelah 4 hari dirawat, keadaan
umum pasien telah mengalami perbaikan dan dibolehkan pulang. Setelah 2
minggu berada dirumah, pasien mengalami gejala awal yang sama dan akhirnya
dibawa kerumah sakit kembali, dan dirujuk ke RSUP M. Djamil pada Maret
2021. Pasien juga dikenal memiliki riwayat penyakit asam urat terkontrol dan
mengkonsumsi obat Allopurinol rutin.

Riwayat Penyakit Keluarga: Pasien mengatakan penyakit yang ia alami saat


ini bukan penyakit keturunan, hanya dirinya saja yang mengalami penyakit
Leukimia.

Pola Hidup (Diet, Aktifitas, dan Gaya Hidup Negatif Terhadap Kesehatan):
Ny. S memiliki riwayat makan dan minum yang teratur semenjak sakit dan tidak
memakan makanan pantangan untuk asam uratnya seperti bayam dan kacang-
kacangan, biasanya Ny. S sering mengkonsumsi teh manis dipagi hari dengan
gula satu setengah sendok. Pasien mengaku juga kadang mengkonsumsi
makanan berlemak seperti santan, gorengan, dan jeroan, namun tidak terlalu
sering. Kegiatan sehari-hari pasien yaitu berjualan di warung SD yang berada
didekat rumahnya sampai saat ini. Pasien tidak meemili riwayat mengkonsumsi
obat-obatan herbal. Pasien memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi jamu pahit
campuran temulawak, asam jawa, daun sirih dan bahan lainnya.

Sistem Pelayanan Kesehatan (Pelayanan Kesehatan Terdekat): pasien


mengatakan rutin untuk kontrol 1 bulan sekali untuk mengambil obat asam
uratnya di klinik ataupun praktek perawat yang beerada didekat rumahnya.

Kebiasaan Saat Sakit: Ny. S mengatakan semenjak sakit pasien menjadi lebih
sering mengalami keletihan sehingga menjadi jarang berjualan di kantin SD
seperti biasanya. Pasien ingin segera pulang karena rindu dengan cucunya.
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga (anak pasien).

Sistem Keluarga (Tinggal Bersama dan Penunggu Selama Sakit): Pasien


tinggal bersama suami, anak, menantu dan cucunya dalam 1 rumah. Pasien
memiliki sepasang anak, yang mana anak pertama telah menikah dan
memiliki 1 orang anak. Saat ini pasien ditunggu oleh anak perempuannya.
Pasien berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain dengan baik
melaui smartphone.
Universal Selfcare Requisites
Oksigenasi / Sirkulasi
Pasien tidak mengalami gangguan pemenuhan oksigen Pemeriksaan Laboratorium; tanggal pemeriksaan : 3
dengan data: Desember 2021
Pasien mengeluh lemas, conjungtiva anemis (-/-), Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
capillary refill <3 detik, akral hangat dan tidak tampak rujukan

pucat, pasien tidak mengalami keluhan sesak, nafas Hb 13,8 g/dL 12-16

vesikuler, nafas 20x/menit, suhu tubuh 36,5oC, suara Leukosit 9,64 10 /mm
3 3
5-10
Hematokrit 42 % 37-43
nafas vesikuler, batuk (-), ronchi (-), wheezing (-).
Trombosit 220 10 /mm
3 3
150-400
Eritrosit 4,35 10 /nL
6
4-4,5
Pasien tidak mengalami keluhan nyeri dada, Tekanan
Retikulosit 2,32 % 0,5-2
darah 118/72 mmHg, HR 74x/ menit, irama regular,
MCV 96 fL 82-92
takikardi (-), bunyi jantung S1 dan S2 reguler, hasil
MCH 32 Pg 27-31
pemeriksaan thorak foto didapatkan CTR < 50%, tidak
MCHC 33 % 32-36
ada pembesaran pada jantung (3/12/2021), hasil EKG RDW-CV 16,8 % 11,5-14,5
tanggal 6 Desember 2021 yaitu sinus rytme. Hitung Jenis
Tekanan darah : 118/72mmHg Basofil 0 % 0-1
Nadi : 74 kali/menit Eosinofil 0 % 1-3
Pernafasan : 20 kali/menit, vesikuler Neutrofil 1 % 2-6

Suhu : 36,5 C
o batang
Neutrofil 74 % 50-70
segmen
Inspeksi :
Limfosit 19 % 20-40
Saat dilakukan inspeksi didapatkan pasien tampak
Monosit 6 % 2-8
fatigue, conjungtiva an-anemis, capillary refill time <3
Sel patologis Tidak ditemukan blast
detik, akral tampak normal, peningkatan JVP (-)
Gambaran Darah Tepi
Palpasi :
Eritrosit Anisositosis normokrom
Akral teraba hangat dan vokal fremitus teraba sonor Leukosit Jumlah cukup, tidak ditemukan blast
pada kedua lapang paru Trombosit Jumlah cukup, morfologi normal
Perkusi : Kesan Follow up AML, tidak ditemukan blast
Batas jantung normal, pembesaran jantung (-) Hemostasis
Auskultasi : PT 10,3 detik 9,1-12,3
Suara napas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-), INR 1,05 <1,2

stridor(-) PT Kontrol 10,9

Tingkat kesadaran : GCS 15: E4M6V5, kesadaran APTT 25,8 detik 20,5-27,7
APTT Kontrol 26,5
komposmentis
Terapi Medik :
- Cytarabine 20 mg melalui SC bagian abdomen
Kemampuan pemenuhan kebutuhan: sebanyak 2x sehari (pagi dan malam) selama 10
hari (H2)
Supportive educative nursing system
- Vitamin B12
Cairan
Keluhan : pasien mengatakan tidak mengalami Pemeriksaan laboratorium
gangguan pada pemenuhan kebutuhan cairannya. Tanggal Pemeriksaan : 3/12/2021
Pasien minum sebanyak ±2 liter perhari selama dirawat Elektrolit
dirumah sakit. Polidipsi (-), poliuri (-), pasien Na 137 Mmol/L 136-145
mengatakan tidak ada mengalami bengkak pada K 4,7 Mmol/L 3,5-5,1
ekstremitas maupun bagian perut Clorida 107 Mmol/L 97-111
Inspeksi: serum
Oedeme (-), ascites (-), kulit tampak lembab Terapi Medik :
Palpasi: - Pasien terpasang infus pada tangan kanan dengan
Pitting oedeme (-), turgor kulit teraba baik cairan NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
Intake-Output
Intake Output
Peroral 1500 ml/24 jam Urin 700 ml/ 24 jam
Parenteral 600 ml/18 jam IWL 34 ml/jam
Jumlah 1600 cc Jumlah 1516 cc
Selisih -84 cc

Kemampuan pemenuhan kebutuhan :


Supportive educative nursing system
Nutrisi
Keluhan : Pemeriksaan laboratorium
Menurut Anak Ny. S, pasien mengatakan sedikit Tanggal Pemeriksaan : 3 Desember 2021
mengalami penurunan nafsu makan namun Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
mensiasatinya dengan makan sedikit namun sering, rujukan
mual (-), muntah (-), alergi terhadap makanan (-), Kimia Klinik
nyeri epigastrium (-), Total protein 7,5 g/dl 6,6-8,7
Pasien menghabiskan semua makanan yang disediakan Albumin 4,3 g/dl 3,8-5,0
dari rumah sakit dengan diet MB Tinggi Kalori Tinggi Globulin 3,2 g/dl 1,3-2,7
Protein (1600 kkal/hari) SGOT 17 U/L <32
- BB : 52 kg SGPT 21 U/L <31
- TB : 139 cm Kalsium 10,7 mg/dL 8,1-10,4
Pasien mengeluh mengalami kerontokan pada SGOT 17 mg/dL 10-50
rambut setelah menjalani kemoterapi sehingga SGPT 21 mg/dL 0,6-1,2
rambutnya menjadi tipis.
Hasil: pemeriksaan kimia klinik tampak normal
Kuantitas Diet : pasien diberikan diet sesuai dengan
Pemeriksaan Diagnostik: -
jumlah kalori yang dibutuhkan pasien setiap hari
Terapi Medik : -
Kualitas Diet : pasien tampak mematuhi diet makan
dan minum yang dianjurkan
Bising usus : 8 kali/menit
Alat bantu : pasien tidak terpasang NGT, pasien dapat
menyuapkan makanannya sendiri tanpa bantuan orang
lain

Kemampuan pemenuhan kebutuhan :


Supportive educative nursing system
Eliminasi
Fekal/BAB Pemeriksaan Laboratorium
- Keluhan : Pasien tidak memiliki keluhan pada pola Tanggal Pemeriksaan : 3/12/2021
BAB nya. Pasien mengatakan bahwa selama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
dirawat iya BAB 1 kali 1 hari dengan konsistensi rujukan
lembek dan berwarna kuning kecoklatan Fungsi ginjal
- Frekuensi : 1 kali 1 hari Ureum darah 26 Mg/dL 10-50
- Kemampuan pemenuhan kebutuhan eliminasi Kreatinin 0,7 Mg/dL 0,8-1,3
fekal: Pasien dapat BAB dengan lancar, konstipasi
(-), diare (-), BAB berdarah (-) Pemeriksaan Diagnostik
Urin/BAK Jenis Pemeriksaan : -
- Keluhan : Pasien mengatakan tidak mengalami Hasil Pemeriksaan : -
masalah pada BAK nya saat terpasang kateter.
Tidak ada kencing berdarah atau hematuria. Pasien
mengatakan ia tidak memiliki kebiasaan terbangun
untuk kencing dimalam hari
- Jumlah urin : 650 cc/24 jam
- Warna : kuning pucat
Kemampuan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin:
Supportive educative nursing system
Aktivitas dan Istirahat
Keluhan: pasien mengatakan sering mengalami Kemampuan Ekstrimitas
keletihan yang berlebihan semenjak sakit, sehingga Ekst.Atas Ekst.Bawah
harus banyak istirahat. Terkadang walaupun ia Kanan Kiri Kanan Kiri
istirahat, ia akan tetap mengalami keletihan yang Kesemutan Tidak TIdak Tidak Tidak
berlebihan dari biasanya, sehingga ia merasa tidak Edema Tidak Tidak Tidak Tidak
dapat melakukan aktivitas ibu rumah tangga Baal Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidur : ±8-9 jam/hari, pasien kebanyakan beristirahat Pucat Tidak Tidak Tidak Tidak
ditempat tidur untuk mencegah keletihan Deformitas Tidak Tidak Tidak Tidak
Kemampuan Aktivitas Kekuatan otot 5555 5555 5555 5555
Aktivitas Skor Aktivitas Skor Baik Baik Baik Baik
Keseimbangan
Feeding 10 Bladder 10
0 (tidak mampu) 0 (Inkontinensia Koordinasi Ya Ya Ya Ya
urin)
5 (dibantu dengan Keterbatasan Ya Ya Ya Ya
dipotong-potong, 5 (tidak mampu
dihaluskan) mengontrol)
rentang gerak
Sensori + + + +
10 (Mandiri) 10 (mampu
mengontrol) Refleks + + + +
Bathing 5 Toilet Use 10
0 (dibantu) 0 (dibantu) Nyeri - - - -

5 (mandiri) 5 (dibantu, tapi


sebagian dapat Pemeriksaan Diagnostik
dilakukan secara
mandiri) Jenis Pemeriksaan : -
Hasil Pemeriksaan : -
10 (mandiri)
Grooming 10 Transfer 5
0 (dibantu) 0 (tidak mampu,
tidak memiliki
5 (Mandiri cuci keseimbangan)
muka,gosok gigi
dan keramas) 5 (membutuhkan
bantuan 1-2
orang)

10 (Membutuh-
kan bantuan
berupa intruksi)

15 (mandiri)
Dressing 10 Mobility 15
0 (dibantu) 0 (tidak mampu
5 (dibantu, tapi mobilisasi)
sebagian dapat
dilakukan secara 5 (menggunakan
mandiri) kursi roda)

10 (mandiri) 10 (Berjalan
dengan bantuan 1
orang atau
intruksi)

15 (mandiri tapi
dapat juga dengan
menggunakan alat
bantu)
Bowels 10 Stairs 10
0 (inkontinensia 0 (tidak mampu)
atau butuh enema)
5 ( butuh bantuan)
5 (tidak mampu)
10 (mandiri)
10 (mampu untuk
mengontrol)
1-20 (dependen Nilai Total 95
total)

21-40 (dependen
berat)

41-60 (dependen
sedang)

61-90 (dependen
ringan)

91-100
(dependen/
mandiri)
Functional evaluation the barthel index
Total skor indeks bartel adalah: 95 (dependen/mandiri)
Kemampuan pemenuhan kebutuhan :
Supportive educative nursing system
Pencegahan Terhadap Bahaya
Keluhan : Ny. S mengatakan adanya tidak mengalami Resiko jatuh
nyeri, demam tidak ada, pasien dapat mempraktekkan No Pengkajian Skala Skor nilai
cara mencuci tangan yang baik dan benar 1. Riwayat jatuh 3 bulan Tidak 0 0

menggunakan teknik cuci tangan 6 langkah terakhir Ya 25


menggunakan handrub untuk mencegah terjadinya 2. Mempunyai diagnosa Tidak 0 15
infeksi sekunder Ya 15

Kemampun pemenuhan kebutuhan pencegahan 3. Kemampuan 0


terhadap bahaya : Supportive educative nursing ambulasi:
system Bedrest atau dibantu Ya 0
perawat
Menggunakan Ya 15
crutch/cane/walker
Menggunakan Ya 20
furniture
4. Terpasang kateter IV Tidak 0 0
Ya 20
5. Gaya berjalan/ 10
berpindah :
Normal/bedrest/ 0
imobilisasi
Lemah 10
Keterbatasan 20
6. Status Mental : 0
Orientasi baik 0
Disorientasi 15
Skor total
Interpretasi : 25:
0-24 (tidak beresiko) resiko
25-50 ( resiko rendah) rendah
>50 ( resiko tinggi)
Promosi Kearah Normal Fungsi Sosial
Keluhan : tidak ada keluhan Keluhan : tidak ada keluhan
Upaya peningkatan kemampuan kearah normal: Interaksi terhadap orang lain :
Menurut Anak Ny. S, pasien bersemngat untuk Pasien mengatakan bahwa ia dapat berkomunikasi dengan
melakukan kemoterapi walaupun harus bolak-balek baik dengan orang lain tanpa hambatan
dari Muko-Muko hanya berdua, agar ia dapat Sikap terhadap tenaga kesehatan :
menyelesaikan siklus kemoterapinya dan dapat segera Pasien tampak sangat kooperatif terhadap tenaga
sembuh dari penyakitnya kesehatan, dapat menyampaikan keluhannya selama
dirawat dengan baik, dan mengikuti proses pengobatan
Kemampuan pemenuhan promosi kearah normal : dengan baik
Pasien mengatakan walaupun ia mengalami penurunan Kemampuan fungsi sosial :
nafsu makan, ia tetap harus memaksakan untuk makan Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan 1
karena ia menyadari bahwa nutrisi yang ia makan anak perempuan yang belum menikah. Sebagian besar
sangat berpengaruh terhadap penyakitnya. kegiatan ibu rumah tangga dibantu oleh anak
perempuannya. Semenjak sakit, pasien menjadi jarang
berjualan dikantin SD tempat biasa ia berjualan
dikarenakan sering mengalami keletihan, namun dapat
pulih kembali setelah ia beristirahat.
PERKEMBANGAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI
Pemeliharaan kebutuhan perkembangan Pencegahan/Manajemen kondisi yang mengancam
Pasien mengatakan ia masih dapat memenuhi perkembangan
kebutuhannya secara mandiri walaupun telah masuk Pasien mengatakan ia selalu rutin minum obat asam
usia lansia dan masih dapat bekerja sebagai pedagang uratnya dan selalu menghindari pantangan makanan untuk
dikantin SD mencegah kekambuhan pada asam uratnya, seperti
mengkonsumsi bayam, kacang-kacangan, dan jeroan,
serta makanan lain yang biasanya meningkatkan asam
uratnya
Perkembangan melakukan perawatan diri: Perasaan saat sakit sekarang:
Pasien mengatakan semenjak kemoterapi siklus kedua, Pasien mengatakan ia merasa sedikit sedih karena harus
ia mulai fit kembali walaupun sering mengalami merepotkan anak dan suaminya yang bergantian untuk
kelemahan sehingga sebagian perawatan diri dibantu mengantarkannya kemoterapi setiap 6 minggu.
oleh anak dan suaminya. Pasien mengatakan aktivitas
perawatan yang ia dapat lakukan sendiri, maka ia akan Cara mengatasi perasaan tersebut:
melakukan hal tersebut sendiri tanpa mau meminta Pasien mengatakan ia akan bertekad mengikuti setiap
bantuan orang lain, seperti ke kamar mandi, makan proses pengobatan dengan baik dan berharap berharap ia
berpakaian, dan aktivitas ringan lainnya. dapat segera sembuh dari penyakitnya
Kemampuan memenuhi kebutuhan perawatan diri:
Pasien dapat melakukan kebutuhan Activity Daily
Living secara mandiri semenjak keadaan umumnya
membaik.
Kondisi lingkungan sekitar:
Menurut Anak Ny. S, kondisi lingkungan sekitar
pasien mendukung proses pengobatan pasien secara
penuh. Keluarga selalu memberika support kepada Ny.
S untuk dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara
memberikan semangat dan bantuan vinansial selama
pasien dirawat
KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI AKIBAT MASALAH KESEHATAN
Kepatuhan dalam pengobatan Modifikasi gambaran diri dalam perubahan status
Pasien sangat patuh dalam mengikuti proses kesehatan
pengobatan selama dirawat Semenjak sakit, pasien lebih sering mengontrol
aktivitasnya sehingga tidak mengalami keletihan
Kepatuhan dalam memberikan informasi status Gambaran diri :
kesehatan : Pasien menrupakan seorang yang terbuka dengan
pasien dapat dengan baik memberikan informasi kondisinya dan merupakan seorang yang tidak ingin
mengenai status kesehatannya kepada perawat terlalu merepotkan orang lain sehingga kegiatan
sehingga memudahkan perawat untuk mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan mandiri yang dapat ia lakukan
proses perawatan yang dibutuhkan oleh pasien sendiri, dapat ia lakukan secra mandiri tanpa meminta
bantuan orang lain. Selain itu pasien mengatakan ia harus
Kepatuhan dalam menjalani pengobatan dan bersemangat agar dapat menjalani proses kemoterapi
perawatan : dengan baik.
Pasien sangat patuh dalam mengikuti proses
pengobatan selama dirawat, dan mengikuti proses Kemampuan adaptasi dengan gambaran diri :
kemoterapi dengan baik. Pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap kondisi
kesehatannya karena pasien merupakan seorang dengan
gambaran diri yang terbuka terhadap proses penyakit dan
proses pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
yang merawat pasien
Kesadaran tentang Masalah Kesehatan Penyesuaian Gaya Hidup untuk mengkomodasi
Pasien mengatakan bahwa ia menyadari penyakitnya Perubahan Status Kesehatan dan Pengobatan
ini sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik, Pasien selama sakit meningkatkan konsumsi buah dan
sehingga ia harus mengikuti kemoterapi rutin sampai sayur serta makan dengan teratur agar kebutuhan
sel-sel kanker didalam tubuhnya hilang dengan nutrisinya terpenuhi selama dirumah
mengikuti kemoterapi
Pengetahuan tentang kondisinya : Gaya hidup :
Pasien mengatakan bahwa ia mengetahui bahwa ia Menurut Anak Ny. S, biasanya Ny. S sering
mengidap penyakit kanker darah putih, sehingga sering mengkonsumsi teh manis dipagi hari dengan gula satu
mengalami gejala kelemahan dan juga telah setengah sendok. Pasien mengaku juga kadang
mengetahui efek dari kemoterapi, yaitu sering mengkonsumsi makanan berlemak seperti santan,
mengalami penurunan nafsu makan, serta mengalami gorengan, dan jeroan, namun tidak terlalu sering.
kerontokan pada rambut Kegiatan sehari-hari pasien yaitu berjualan di warung SD
yang berada didekat rumahnya sampai saat ini.
Pengetahuan tentang perawatan penyakitnya :
Pasien mengatakan ia mengtahui penyakitnya adalah Kemampuan adaptasi gaya hidup dengan kondisi saat
penyakit yang berbahaya sehingga ia harus menjalani ini: Semenjak sakit, pasien lebih sering mengontrol
kemoterapi, dan telah mengetahui efek dari aktivitasnya sehingga tidak mengalami keletihan
kemoterapi, yaitu sering mengalami penurunan nafsu
makan, serta mengalami kerontokan pada rambut
Nursing system design (Diagnostic & Prescriptive operations)
No Data Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Nursing Intervention

1. DS: pasien mengatakan sering mengalami Keletihan b.d kondisi Outcome: Manajemen Energi
keletihan yang berlebihan semenjak sakit, fisiologis (penyakit kanker) Setelah dilakukan intervensi Observasi (Guidenece)
sehingga harus banyak istirahat. Terkadang keperawatan selama 3x24 jam - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
walaupun ia istirahat, ia akan tetap mengalami diharapkan keletihan pada mengakibatka kelelahan
keletihan yang berlebihan dari biasanya, pasien berkurang, dibuktikan - Monitor kelelahan fisik dan emosional
sehingga ia merasa tidak dapat melakukan oleh: - Monitor pola dan jam tidur
aktivitas ibu rumah tangga (SLKI) - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
DO: - Verbalisasi sekama melakukan aktivitas
Kebutuhan istirahat pasien meningkat yang kepulihan energi Terapeutik (Acting For)
ditandai dengan jam tidur pasien yaitu hingga 9 meningkat (5) - Sediakan lingkungan nyaman dan
jam perhari, dan kebanyakan beristirahat - Tenaga meningkat rendah stimulus
ditempat tidur untuk mencegah keletihan (5) - Lakukan rentang gerak aktif
- Kemampuan - Berikan aktivitas distraksi yang
melakukan aktivitas menenangkan
rutin meningkat (5) - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur
- Verbalisasi lelah - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
menurun (5) meningkatkan asupan makanan
- Lesu menurun (5) Edukasi (Support)
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang

2. DS: Resiko infeksi b.d. penyakit Outcome: Pencegahan Infeksi


- Pasien mengatakan tidak ada kronis (Acute Myeloid Setelah dilakukan intervensi Observasi (Guidenece)
mengalami mual dan muntah. Pasien Leukemia) dan sedang keperawatan selama 3x24 jam - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
mengatakan tidak ada mengalami menjalani proses kemoterapi diharapkan faktor risiko dan sistemik
demam. infeksi akan hilang, Terapeutik (Acting For)
- Keluarga pasien mengatakan pasien dibuktikan oleh Guidenece: - Batasi jumlah pengunjung
sering mengalami keletihan (SLKI) - Cuci tangan sebelum dan sesudah
DO: - Kadar sel darah merah kontak dengan pasien dan lingkungan
Pasien didiagnosis mengalami penyakit Acute membaik (4) pasien
Myeloid Leukemia (AML) dan menjalani proses - Kadar sel darah putih - Pertahankan teknik aseptik pada pasien
kemoterapi dengan regimen terapi Cytarabine cukup membaik (4) beresiko tinggi
20 mg melalui SC bagian abdomen sebanyak 2x - Letargi cukup menurun Edukasi (Support)
sehari (pagi dan malam) selama 10 hari (H2) (4) - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan yang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal benar
- Anjurkan untuk meningkatkan asupan
pemeriksaan : 3 Desember 2021 nutrisi
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
rujukan
Hb 13,8 g/dL 12-16
Leukosit 9,64 103/mm3 5-10
Hematokrit 42 % 37-43
Trombosit 220 103/mm3 150-400
Eritrosit 4,35 106/nL 4-4,5
Retikulosit 2,32 % 0,5-2
MCV 96 fL 82-92
MCH 32 Pg 27-31
MCHC 33 % 32-36
RDW-CV 16,8 % 11,5-14,5
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 1-3
Neutrofil 1 % 2-6
batang
Neutrofil 74 % 50-70
segmen
Limfosit 19 % 20-40
Monosit 6 % 2-8
Sel patologis Tidak ditemukan blast
Gambaran Darah Tepi
Eritrosit Anisositosis normokrom
Leukosit Jumlah cukup, tidak ditemukan
blast
Trombosit Jumlah cukup, morfologi normal
Kesan Follow up AML, tidak ditemukan
blast
Pasien mengalami peningkatan pada MCV,
MCH, dan RDW-CV yang mengindikasikan
pasien mengalami anemia makrositik sehingga
pasien diberikan vitamin B12

Pasien terpasang selang infus dan dilakukan


perawatan selang infus setiap hari oleh perawat
ruangan interne wanita.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN BERDASARKAN MODEL ADAPTASI CALLISTA ROY
Diagnosan
Hari/Tanggal Implementasi Keperawatan (Regularly operation) Evaluasi (Control Operation)
Keperawatan

Senin, 6 Keletihan b.d kondisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam S:
Desember fisiologis (penyakit diharapkan keletihan pada pasien berkurang, dibuktikan oleh Pasien mengatakan keletihan berkurang setelah
2021 kanker) Kriteria Hasil: beristirahat, dan tenaganya untuk beraktivitas
(SLKI) meningkat dan tidak lesu lagi
- Verbalisasi kepulihan energi meningkat (5) O:
- Tenaga meningkat (5) - Pasien tampak dapat melakukan aktivitas
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat secara mandiri seperti berjalan ke WC secara
(5) mandiri
- Verbalisasi lelah menurun (5) - Pasien sudah tampak tidak lesu
- Lesu menurun (5) A: Masalah Keletihan b.d kondisi fisiologis (penyakit
Manajemen Energi kanker) teratasi sebagian;
Observasi P: Supportive educative nursing system
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang Manajemen Energi
mengakibatka kelelahan Observasi
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Memonitor pola dan jam tidur mengakibatka kelelahan
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan sekama - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
melakukan aktivitas - Memonitor pola dan jam tidur
Terapeutik - Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah sekama melakukan aktivitas
stimulus Terapeutik
- Melakukan rentang gerak aktif - Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan stimulus
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur - Melakukan rentang gerak aktif
Edukasi - Memberikan aktivitas distraksi yang
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap menenangkan
- Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur
gejala kelelahan tidak berkurang Edukasi
Kolaborasi - Menganjurkan melakukan aktivitas secara
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara bertahap
meningkatkan asupan makanan MB TKTP 1600 kkal - Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan MB TKTP
1600 kkal
Senin, 6 Resiko infeksi b.d. Pencegahan Infeksi DO:
Desember penyakit kronis Aktivitas Regulator - Pasien tidak mengalami adanya tanda-tanda
2021 Observasi infeksi
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik DS:
Terapeutik - Kadar leukosit terbaru tidak terkaji dengan
- Membatasi jumlah pengunjung Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal
3/11/2021 didapatkan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
Leukosit 9,64 5.000-10.000
pasien dan lingkungan pasien
Pasien tidak mengalami lekositosis
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
O: Resiko infeksi b.d. penyakit kronis (Acute Myeloid
Aktivitas Kognator
Leukemia (AML)
Edukasi
P:
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Pencegahan Infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar Observasi
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi - Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan sistemik
Terapeutik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
Aktivitas Kognator
Edukasi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan
nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Selasa, 7 Keletihan b.d kondisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam S:
Desember fisiologis (penyakit diharapkan keletihan pada pasien berkurang, dibuktikan oleh Pasien mengatakan merasa letih setelah kemoterapi dan
2021 kanker) Kriteria Hasil: membutuhkan istirahat lebih setelah kemoterapi hari
(SLKI) kedua
- Verbalisasi kepulihan energi meningkat (5) O:
- Tenaga meningkat (5) - Pasien tampak dapat melakukan aktivitas
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat secara mandiri seperti berjalan ke WC dengan
(5) dibantu oleh anaknya
- Verbalisasi lelah menurun (5) - Pasien masih tampak lesu
- Lesu menurun (5) A: Masalah Keletihan b.d kondisi fisiologis (penyakit
Manajemen Energi kanker) teratasi sebagian;
Observasi P: Supportive educative nursing system
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang Manajemen Energi
mengakibatka kelelahan Observasi
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Memonitor pola dan jam tidur mengakibatka kelelahan
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan sekama - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
melakukan aktivitas - Memonitor pola dan jam tidur
Terapeutik - Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah sekama melakukan aktivitas
stimulus Terapeutik
- Melakukan rentang gerak aktif - Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan stimulus
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur - Melakukan rentang gerak aktif
Edukasi - Memberikan aktivitas distraksi yang
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap menenangkan
- Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur
gejala kelelahan tidak berkurang Edukasi
Kolaborasi - Menganjurkan melakukan aktivitas secara
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara bertahap
meningkatkan asupan makanan MB TKTP 1600 kkal - Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan MB TKTP
1600 kkal
Selasa, 7 Resiko infeksi b.d. Pencegahan Infeksi DO:
Desember penyakit kronis Aktivitas Regulator - Pasien tidak mengalami adanya tanda-tanda
2021 Observasi infeksi
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik DS:
Terapeutik - Kadar leukosit terbaru tidak terkaji dengan
- Membatasi jumlah pengunjung Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal
3/11/2021 didapatkan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
Leukosit 9,64 5.000-10.000
pasien dan lingkungan pasien
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien Pasien tidak mengalami lekositosis
beresiko tinggi
Aktivitas Kognator O: Resiko infeksi b.d. penyakit kronis (Acute Myeloid
Leukemia (AML)
Edukasi
P:
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Pencegahan Infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar Observasi
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi - Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan sistemik
Terapeutik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan
nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Rabu, 8 Keletihan b.d kondisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam S:
Desember fisiologis (penyakit diharapkan keletihan pada pasien berkurang, dibuktikan oleh Pasien mengatakan merasa letih setelah kemoterapi dan
2021 kanker) Kriteria Hasil: membutuhkan istirahat lebih setelah kemoterapi hari
(SLKI) kedua
- Verbalisasi kepulihan energi meningkat (5) O:
- Tenaga meningkat (5) - Pasien tampak dapat melakukan aktivitas
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat secara mandiri seperti berjalan ke WC dengan
(5) dibantu oleh anaknya
- Verbalisasi lelah menurun (5) - Pasien masih tampak lesu
- Lesu menurun (5) A: Masalah Keletihan b.d kondisi fisiologis (penyakit
Manajemen Energi kanker) teratasi sebagian;
Observasi P: Supportive educative nursing system
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang Manajemen Energi
mengakibatka kelelahan Observasi
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Memonitor pola dan jam tidur mengakibatka kelelahan
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan sekama - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
melakukan aktivitas - Memonitor pola dan jam tidur
Terapeutik - Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah sekama melakukan aktivitas
stimulus Terapeutik
- Melakukan rentang gerak aktif - Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan stimulus
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur - Melakukan rentang gerak aktif
Edukasi - Memberikan aktivitas distraksi yang
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap menenangkan
- Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur
gejala kelelahan tidak berkurang Edukasi
Kolaborasi - Menganjurkan melakukan aktivitas secara
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara bertahap
meningkatkan asupan makanan MB TKTP 1600 kkal - Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan MB TKTP
1600 kkal
Rabu, 8 Resiko infeksi b.d. Pencegahan Infeksi DO:
Desember penyakit kronis Aktivitas Regulator - Pasien tidak mengalami adanya tanda-tanda
2021 Observasi infeksi
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan DS:
sistemik - Kadar leukosit terbaru tidak terkaji dengan
Terapeutik Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal
- Membatasi jumlah pengunjung 3/11/2021 didapatkan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan Leukosit 9,64 5.000-10.000
pasien dan lingkungan pasien Pasien tidak mengalami lekositosis
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi O: Resiko infeksi b.d. penyakit kronis (Acute Myeloid
Aktivitas Kognator Leukemia (AML)
Edukasi P:
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Pencegahan Infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar Observasi
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi - Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan sistemik
Terapeutik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan
nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Kamis, 9 Keletihan b.d kondisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam S:
Desember fisiologis (penyakit diharapkan keletihan pada pasien berkurang, dibuktikan oleh Pasien mengatakan merasa letih setelah kemoterapi dan
2021 kanker) Kriteria Hasil: membutuhkan istirahat lebih setelah kemoterapi hari
(SLKI) kedua
- Verbalisasi kepulihan energi meningkat (5) O:
- Tenaga meningkat (5) - Pasien tampak dapat melakukan aktivitas
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat secara mandiri seperti berjalan ke WC dengan
(5) dibantu oleh anaknya
- Verbalisasi lelah menurun (5) - Pasien masih tampak lesu
- Lesu menurun (5) A: Masalah Keletihan b.d kondisi fisiologis (penyakit
Manajemen Energi kanker) teratasi sebagian;
Observasi P: Supportive educative nursing system
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang Manajemen Energi
mengakibatka kelelahan Observasi
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
- Memonitor pola dan jam tidur mengakibatka kelelahan
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan sekama - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
melakukan aktivitas - Memonitor pola dan jam tidur
Terapeutik - Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah sekama melakukan aktivitas
stimulus Terapeutik
- Melakukan rentang gerak aktif - Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan stimulus
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur - Melakukan rentang gerak aktif
Edukasi - Memberikan aktivitas distraksi yang
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap menenangkan
- Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur
gejala kelelahan tidak berkurang Edukasi
Kolaborasi - Menganjurkan melakukan aktivitas secara
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara bertahap
meningkatkan asupan makanan MB TKTP 1600 kkal - Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi
- berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan MB TKTP
1600 kkal
Kamis, 9 Resiko infeksi b.d. Pencegahan Infeksi DO:
Desember penyakit kronis Aktivitas Regulator - Pasien tidak mengalami adanya tanda-tanda
2021 Observasi infeksi
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan DS:
sistemik - Kadar leukosit terbaru tidak terkaji dengan
Terapeutik Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal
- Membatasi jumlah pengunjung 3/11/2021 didapatkan:
Leukosit 9,64 5.000-10.000
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien Pasien tidak mengalami lekositosis
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
O: Resiko infeksi b.d. penyakit kronis (Acute Myeloid
beresiko tinggi
Aktivitas Kognator Leukemia (AML)
P:
Edukasi
Pencegahan Infeksi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Observasi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar - Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi sistemik
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan Terapeutik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara mencuci tangan yang benar
- Menganjurkan untuk meningkatkan asupan
nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan

Anda mungkin juga menyukai