Anda di halaman 1dari 2

Pemikiran-pemikiran Arnold Joseph Toynbee

1. Tanggapan dan Tantangan


Mengapa sebuah peradaban dapat lahir dari masyarakat primitif? Toynbee
mula-mula mencari penjelasannya pada faktor ras dan lingkungan fisik, tetapi
keduanya kemudian ditolaknya. Menurutnya, tidak ada ras yang superior dan tidak
ada lingkungan fisik yang benar-benar menciptakan peradaban dengan sendirinya,
karena ras dan lingkungan fisik hanya bersifat membantu perkembangan peradaban.
Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan. Mekanisme sebab-akibat
bukanlah sesuatu yang benar-benar ada tetapi sekedar hubungan, dan hubungan itu
dapat terjadi antara manusia dan alam atau antara manusia dan manusia. Beragam
jenis tantangan yang berbeda dapat menjadi tantangan yang diperlukan bagi
kemunculan suatu peradaban. Toynbee menyebutkan adanya lima perangsang yang
berbeda bagi kemunculan suatu peradaban, yaitu kawasan yang ganas, baru,
diperebutkan, ditindas, dan tempat pembuangan.
Menurut Toynbee, tantangan yang direspon oleh suatu masyarakat tidak selalu
dapat melahirkan atau membangkitkan suatu peradaban. Tantangan itu boleh jadi
demikian kuatnya, sehingga masyarakat tidak dapat melakukan tanggapan yang
memadai. Oleh karena itu, tidak ada hubungan yang langsung antara tantangan dan
tanggapan, tetapi hubungannya berbentuk kurva linear. Selanjutnya dinyatakan
Toynbee, kriteria pertama untuk terciptanya tanggapan memadai adalah keras-
lunaknya tantangan. Kriteria kedua adalah kehadiran elit yang akan memimpin dalam
memberikan tanggapan atas tantangan itu. Pertumbuhan peradaban sangat tergantung
kepada perilaku minoritas (elit) kreatif. Proses selanjutnya akan terjadi proses
‘penghalusan’ peradaban, yakni pergeseran penekanan dari alam kemanusiaan atau
perilaku yang lebih rendah ke taraf yang lebih tinggi.

2. Pemimpin (Elit) Kreatif


Menurut Toynbee pengawal dari dari peradaban yang tumbuh dan melaju untuk
mencapai puncak kejayaannya adalah kehadiran sekelompok kecil orang. Pengawal
dari peradaban inilah yang menurut Toynbee diperankan dan dimainkan oleh
kreatifitas elit pemimpin. Dalam masyarakat mana pun orang-orang yang kreatif
selalu dalam kelompok kecil, dan tindakan para genius terhadap masyarakat umum
terlaksana melalui semacam latihan sosial di kalangan orang kebanyakan dengan cara
meniru-niru saja. Mempersoalkan perbedaan antara suatu masyarakat yang sedang
tumbuh dan masyarakat yang runtuh, Toynbee menunjukkan bahwa perbedaannya
bukan pada masalah ada tidaknya kreatifitas.
Orang-orang kreatif terus-menerus dan senantiasa muncul dalam setiap keadaan.
Suatu peradaban akan mengalami kehancuran apabila elit kreatifnya tidak lagi
berfungsi secara memadai. Apabila suatu peradaban mengalami kemerosotan dan
diteruskan pada kehancurannya, menurut Toynbee akan diikuti oleh pola khas sebagai
berikut. Terjadi perpecahan masyarakat yang diikuti dengan munculnya tiga
kelompok yang saling berlawanan, yaitu (1) minoritas dominan, (2) proletariat
internal, dan (3) proletariat eksternal.
Kelompok elit pemimpin kreatif dalam masyarakat yang berkembang menurut
Toynbee adalah memainkan peranan sebagai penakluk yang menghadapi tantangan
dengan tanggapan yang memberikan harapan dan menjanjikan. Tetapi dalam
masyarakat yang sedang runtuh dan mengalami kehancuran, ia diminta untuk
memainkan sebagai ratu adil atau juru selamat yang turun untuk menyelamatkan
masyarakat yang telah gagal menghadapi tantangannya. Kegagalan mereka dengan
tantangan itu telah merusak minoritas yang tidak lagi kreatif dan telah berubah
menjadi sekadar penguasa saja.

Anda mungkin juga menyukai