Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN DIMSUM

BERBAHAN DASAR BELUT

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk


Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh:

VANISA PUTRI MILETRI


NPM: 03.01.018.041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TATABOGA


AKADEMI TATA BOGA BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dimsum salah satu makanan ringan yang berasal dari negara cina
yang biasa disajikan dengan cara dikukus maupun digoreng. Makanan ini
biasa dinikmati bersama saat minum teh (yam cha). Penyajiannya yang
praktis dan penyediaan kalori yang cukup tinggi, sebesar 138 kal /100g
membuat dimsum banyak diminati masyarakat yang menerapkan gaya
hidup praktis. Banyak jenis dimsum yang ada dan telah diadaptasi dengan
cita rasa Indonesia seperti hakau, siomay, mantau, char siu baau dan
jenisjenis lainnya.
Dimsum banyak dijual baik di restoran cina, maupun kedai kecil
Di Indonesia, keberadaan kedai kedai penjual dimsum di Indonesia sudah
sangat menjamur. Adaptasi rasa makanan indonesia menjadikan berbagai
jenis variasi dimsum berdasarkan isian, ada dimsum ikan tenggiri, ayam,
udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Variasi bahan
filler yang digunakan berupa sagu, maizena, atau tapioka.
Belut sawah, mua, atau lindung (Monopterus albus) adalah
sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes,
yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik
digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai
makanan ringan. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator
pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi.
Dalam setiap 100 gram belut, terdapat banyak sekali kandungan
gizinya. Mulai dari kalori senilai 303 kkal, protein 18,4 gram, lemak 27
gram, kalsium 20 miligram, fosfor 200 miligram, zat besi 20 miligram, dan
masih banyak lagi.
Alasan saya mengambil judul “Pengolahan Dimsum Belut”
karena belut memiliki banyak manfaat dan gandungan gizi yang sangat
baik.
Belut juga memiliki berbagai macam manfaat seperti, memenuhi asupan
protein tinggi dalam tubuh, terutama bagi ibu hamil dan anak anak, belut
juga mampu membentuk hormon yang mampu mencegah terjadinya kanker,
utamanya kanker payudara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesukaan panesil terhadap uji organoleptik “Dimsum
Belut” yang meliputi penampilan, aroma, warna, tekstur, dan rasa?
2. Bagaimana nilai kandungan gizi dari “Dimsum Belut” berdasarkan daftar
bahan makanan (DKBM)?
3. Bagaimana Analisis usaha Dimsum dengan pemanfaatan Belut?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap pengolahan produk
“Dimsum Belut”
2. Untuk mengetahui kandungan gizi yang terkandung dalam produk olahan
“Dimsum Belut”
3. Untuk mengetahui serta menganalisis usaha pengolahan Dimsum dengan
Memanfaatkan bahan dari Belut.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang produk olahan
dimsum berbahan belut.
2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat manfaat serta khasiat
apasaja yang terkandung dari dimsum berbahan belut.
3. Untuk memperkenalkan dan mengembangkan inovasi dan variasi dari
olahan dimsum.
E. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Tahun 2020


Maret April Mei Juni
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap
Persiapan
Penelitian
a.Penyesu
aian dan
pengajuan
judul
b.pengaju
an
proposal
c.perijinan
penelitian
2. Tahap
pelaksana
an
a.pengum
pulan data
b. analisis
data
3. Tahap
penyusuna
n laporan

Anda mungkin juga menyukai