Anda di halaman 1dari 44

MODUL UTAMA

PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

Nama: Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023

LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022

1
MODUL
MODUL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM

GEOLOGI FISIK

LABORATORIUM GEOFISIKA
PROGRAM STUDI GEOFISIKA UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
MODUL UTAMA 3

RESPONSI PRAKTIKUM
GEOLOGI FISIK

Geologi merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempela-
jari segala sesuatu mengenai Bumi sepanjang sejarah pembentuknya. Geologi merupakan
kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk
bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi,
kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di
alam semesta hingga sekarang. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu penge-
tahuan yang komplek, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga
merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini
mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan
dan rangkaian pegunungan.
Hampir semua kebutuhan kita sehari-hari diperoleh dari bumi mulai dari perhi-
asan, perlengkapan rumah tangga, alat transportasi hingga ke bahan energinya, seperti
minyak dan gas bumi serta batubara dan hampir setiap bentuk kegiatan manusia akan
berhubungan dengan bumi, baik itu berupa pembangunan teknik sipil seperti bendungan,
jembatan, gedung-gedung bertingkat yang dibangun diatas permukaan bumi, maupun un-
tuk memenuhi kebutuhannya seperti bahan-bahan tambang maupun energi seperti migas
dan batubara, yang harus digali dan diambil dari dalam bumi. Kaitannya yang sangat
erat dengan bidang-bidang kerekayasaan tersebut seperti Teknik Sipil, Pertambangan,
Pengembangan Wilayah dan Tata Kota serta Lingkungan, menyebabkan ilmu ini semakin
banyak dipelajari, tidak saja oleh mereka yang akan memperdalam bidang geologi sebagai
profesinya, tetapi juga bagi lainnya yang bidang profesinya mempunyai kaitan yang erat
dengan bumi.
Melihat luasnya bidang-bidang yang dicakup, maka Geologi lazimnya dibagi men-
jadi 2 (dua) kelompok, yaitu Geologi Fisik dan Geologi Dinamis. Geologi Fisik atau
Physical Geology, adalah suatu studi yang mengkhususkan mempelajari sifat-sifat fisik
dari bumi, seperti susunan dan komposisi dari pada bahan-bahan yang membentuk bumi,
selaput udara yang mengitari bumi, khususnya bagian yang melekat dan berinteraksi den-
gan bumi, kemudian selaput air atau hidrosfir, serta proses-proses yang bekerja diatas
permukaan bumi yang dipicu oleh energi Matahari dan tarikan gayaberat bumi. Proses-
proses yang dimaksud itu, dapat dijabarkan sebagai pelapukan, pengikisan, pemindahan
dan pengendapan.
Geologi Dinamis sendiri merupakan bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan
membahas tentang sifat-sifat dinamika bumi. Sisi ini berhubungan dengan perubahan-
perubahan pada bagian bumi yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang dipicu oleh energi
yang bersumber dari dalam bumi, seperti kegiatan magma yang menghasilkan vulkanisma,
gerak-gerak litosfir akibat adanya arus konveksi, gempabumi dan gerak-gerak pemben-
tukan cekungan pengendapan dan pegunungan. Dalam perioda abad ke 20, bagian dari
ilmu geologi ini dapat dikatakan sedang berada dalam puncak perkembangannya yang
semakin mempesona bagi para pakar ilmu kebumian, yaitu dengan dicetuskannya Kon-
sep Tektonik Global Yang Baru (The New Global Tectonic) dengan Teori Tektonik Lem-
pengnya. Teori ini telah menimbulkan suatu revolusi dalam pemikiran- pemikirannya dan
telah banyak mempengaruhi cabang-cabang lainnya dari ilmu geologi seperti petrologi,
stratigrafi, geologi struktur, tektonik serta implikasinya terhadap pembentukan cebakan
mineral, minyak bumi dan sebagainya.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 4

Acara 3: Menentukan bentuk awal bangun alam. Tentukan apakah bentuk


awal bangun alam tersebut termasuk kedalam basin, kerucut vulkanik, sinklin
atau dome!

Figure 1: Peta bentuk awal bangun alam

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 5

MODUL I
BATUAN BEKU

1.1 Tujuan Praktikum


1. Praktikan mampu mengetahui pengertian dan cara pembentukan batuan beku.
2. Praktikan mampu mengetahui jenis-jenis batuan beku.
3. Praktikan mampu mengidentifikasi batuan beku.
1.2 Peralatan
1. Komparator Batuan
2. Kertas HVS
3. Alat Tulis
1.3 Teori Dasar
1. Pengertian Batuan Beku
Batuan beku memiliki ciri utama yaitu padat, kompak, dan tidak berlapis.
Batuan beku yang terbentuk jauh di dalam kulit bumi, disebut sebagai bat-
uan plutonik, akan terkena gaya mampatan yang besar serta temperatur yang
tinggi, selain itu karena proses pendinginan pembentukan batuan dari magma
sangat lambat, berakibat butiran-butiran mineral pembentuk batuan beku bisa
tumbuh relatif cukup besar atau kasar > 2 mm, misalnya pada batuan granit.
Batuan beku yang terbentuk dekat permukaan tanah, termasuk juga batuan
intrusif yaitu batuan baku yang terjadi dari pembekuan magma yang mener-
obos lapisan batuan yang berada diatasnya, disebut pula sebagai batuan hy-
pabisal, terkenan tekanan menengah namun masih terpengaruh temperature
tinggi. Umumnya komponen mineral yang membentuk batuan beku jenis ini
berukuran 0.06˘2 mm, misalnya batuan andesit.

Batuan hasil pendinginan magma yang keluar dan meleleh melalu kepundan
gunung api, disebut sebagai batuan vulkanik atau batuan gunung api. Lelehan
magma segara terjadi proses pendinginan denan cepat sehingga butiran min-
eral menjadi sangat lembut dengan ukuran mineral 0.06 mm misalnya batuan
basalt. Warna utama dari sebuah batuan umumnya dipengaruhi oleh warna
dari mineral utama yang mendominasi batuan. Selain itu kandungan mineral
silikat (SiO2) pada batuan beku dapat membagi batuan beku menjadi 4 kelom-
pok, yaitu untuk batuan beku dengan kandungan SiO2 > 56 % memberikan
warna terang pada batuan, dengan sifat kimia persilicic atau felsir. Selan-
jutnya batuan beku dengan kandungan SiO2 antara 52 ˘ 62 % mempunyai
warna agak kelap, disebut batuan mesosilicic, dengan sifat kimia intermedi-
ate atau menengah. Kemudian untuk batuan beku dengan kandungan SiO2
< 52 % disebut batuan hyposilicic dengan warna gelap, bersifat kimia mafik
untuk batuan beku yang mempunyai kandungan SiO2 sangat sedikit, ditinjau
berdasarkan sifat kimia disebut sebagai batuan ultramafic, dengan ciri batuan
berwarna sangat gelap. Klasifikasi batuan beku secara garis besar bergantung
pada texture yaitu besar butir mineral dan komposisi mineral pada batuan
beku.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 6

2. Proses Pembentukan Batuan Beku


Batuan beku terbentuk dari hasil pendinginan dan kristalisasi magma/lava.
Magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi akan menghasilkan bat-
uan beku intrusif. Lava yang mendingin secara cepat dan keluar dari dalam
bumi akan membentuk batuan beku ekstrusif. Material cair pembentuk batuan
beku yang masih berada di dalam bumi disebut magma, sedangkan material
cair pembentuk batuan beku yang telah erupsi/keluar dari dalam bumi disebut
lava. Perubahan nama magma menjadi lava disebabkan oleh perubahan kom-
posisi material cair saat meletus, karena keluarnya gas yang mudah menguap.

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Praktikan mengamati batuan beku yang telah disediakan.


2. Praktikan memegang dan merasakan tekstur batuan beku.
3. Praktikan memperhatikan warna dan struktur batuan beku.
4. Praktikan mengidentifikasi komposisi mineral, sifat kimia dan tempat pemben-
tukan berdasarkan kenampakan dari batuan beku yang telah disediakan.
5. Praktikan mendeskripsikan lebih lanjut mengenai batuan beku berdasarkan
kenampakannya.
6. Praktikan memberikan analisis terhadap batuan beku yang diamati beserta
proses pembentukannya
7. Praktikan menulis langkah-langkah, identifikasi, analisis dan deskripsi batuan
beku yang diamati sebelumnya ke dalam buku.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 7

Daftar Pustaka
Anonim. 2015. Geologi Dasar 1. Cepu: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:


Saunders College.

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan.

Earle, Steven. 2019. Physical Geology 2nd edition

Winter, Ohn. 2001. An Intoduction to Igneous and Metamorphic Petrology

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 8

MODUL II
BATUAN SEDIMEN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu mengetahui pengertian dan cara pembentukan batuan sed-


imen.
2. Praktikan mampu mengetahui jenis-jenis batuan sedimen.
3. Praktikan mampu mengidentifikasi batuan sedimen.

1.2 Peralatan

1. Komparator Batuan
2. Kertas HVS
3. Alat Tulis

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Batuan Sedimen


Batuan sedimen memiliki ciri utama yaitu memperlihatkan adanya per-
lapisan batuan, karena batuan terdiri dari beberapa lapisan batuan. Tebal
lapisan batuan menjadi sangat tebal > 5150 cm, cukup tebal 80˘150 cm,
medium antara 30˘60 cm, tipis antara 15˘30 cm dan sangat tipis 15 cm.
Batuan sedimen terbagi menjadi dua jenis yaitu sedimen klastik yang ter-
bentuk dari material- material hancuran batuan lain, misalnya batu pasir dan
batuan non-klastik bila batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia
misalnya batugamping.Ukuran butiran yang ada pada batuan sedimen dibagi
menjadi empat kriteria yaitu butiran kasar, butiran sedang, butiran halus, dan
butiran sangat halus.
Terdapat 8 lingkungan pengendapan tempat terbentuknya batuan sedimen
tersebut yaitu alluvial dengan wilayah pinggir aliran sungai, lacustrine yang
terbentuk di wilayah danau, marine yang terbentuk pada wilayah laut, lagunal
terjadi pada lagom chemically atau proses kimia yang terjadi di lingkungan
karst, moraine yang terjadi di lingkungan glacial, Aeolian bisa terbentukdi lin-
gungan padang pasir, serta batuan pyroklastik yang terbentuk dari material
letusan gunung api. Sama halnya dengan batuan beku, klasifikasi batuan sed-
imen dibedakan berdasarkan texture atau bentuk serta jenis-jenis komponen
batuan atau mineral pembentuk batuan sedimen tersebut.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 9

2. Pembentukan Batuan Sedimen


Proses sedimentasi melibatkan empat proses utama yaitu pelapukan, erosi,
transportasi, sedimentasi dan litifikasi. Pelapukan dapat dibagi menjadi 3
yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi. Masing-masing pelapukan dibedakan
berdasarkan penyebab pelapukannya. Pelapukan fisika disebabkan oleh proses
fisika batuan melalui kontak langsung dengan panas, air, dsb. Pelapukan kimia
disebabkan perubahan struktur kimia. Pelapukan biologi disebabkan hewan
dan tumbuhan.
Erosi merupakan pengikisan dan perubahan bentuk batuan, yang dise-
babkan oleh kekuatan air, angin, es, dan organisme hidup lain sebagai me-
dia yang melakukan erosi pada suatu batuan. Transportasi batuan sedimen
dibagi menjadi 3 yaitu suspension, bed load, saltation. Setelah partikel berpin-
dah maka partikel akan terkumpul di suatu tempat pengendapan dan menjadi
sedimen. Sedimen yang telah terendapkan akan mengalami litifikasi sehingga
sedimen menjadi padat dan terbentuk batuan sedimen.

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Praktikan mengamati batuan sedimen yang telah disediakan.


2. Praktikan memegang dan merasakan tekstur batuan sedimen.
3. Praktikan memperhatikan warna dan struktur batuan sedimen.
4. Praktikan mengidentifikasi komposisi mineral, sifat kimia dan tempat pemben-
tukan berdasarkan kenampakan dari batuan sedimen yang telah disediakan.
5, Praktikan mendeskripsikan lebih lanjut mengenai batuan sedimen berdasarkan
kenampakannya.
6. Praktikan memberikan analisis terhadap batuan sedimen yang diamati beserta
proses pembentukannya
7. Praktikan menulis langkah-langkah, identifikasi, analisis dan deskripsi batuan
sedimen yang diamati sebelumnya ke dalam buku.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 10

Daftar Pustaka
Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:
Saunders College.

Zhang, Zong-Xian. 2016. Rock Fracture and Blasting. Svalbard: Universitas Centre

Earle, Steven. 2019. Physical Geology 2nd edition

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 11

MODUL III
BATUAN METAMORF

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu mengetahui pengertian dan cara pembentukan batuan meta-


morf.
2. Praktikan mampu mengetahui jenis-jenis batuan metamorf.
3. Praktikan mampu mengidentifikasi batuan metamorf.

1.2 Peralatan

1. Komparator Batuan
2. Kertas HVS
3. Alat Tulis

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Batuan Metamorf


Batuan metamorf sering disebut sebagai batuan ubahan yang bisa berasal
dari batuan sedimen atau dari batuan beku yang kemudian terkena tekanan
yang besar dan/atau berada dekat wilayah bertemperatur sangat tinggi dan
akhirnya terbentuk batuan metamorf.
Batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen mempunyai ciri per-
lapisan menjadi gelombang tidak rata serta rapat karena kena tekanan. Sedang
yang berasal dair batuan beku tentu saja tidak terdapat adanya tanda behas
batas lapisan batuan, setelah menjadi batuan metamorf batuan biasanya men-
jadi lebih keras, kompak, dan lebih mengkilat karena tekanan dan temperatur
tinggi.
Batuan metamorf secara umum diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu
yang berfoliasi atau berlapis misalnya batuan sekis atau filit. Batuan metamorf
yang tidak berfoliasi misalnya batu marmer juga filit. Penamaan jenis batuan
metamorf bisa berdasarkan tekstur yang terdiri dari aransemen besar butir dan
besar butir itu sendiri.
Struktur pada batuan metamorf dapat terlihat massif, sedikit schistose,
sangat schistose, schistose berpola atau augen gness. Setiap jenis batuan meta-
morf berdasarkan hasil rekristalisasi mineralnya dapat diketahui temperature
dan tekanan yang berperan saat pengubahan dari batuan lain menjadi batuan
metamorf.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 12

2. Pembentukan Batuan Metamorf


Batuan metamorf terbentuk dari hasil ubahan dari mineral dan batuan
lain karena pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang
mempengaruhi pembentukan batuan ini sangat tinggi dibandingkan pada pem-
bentukan batuan beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi
mineral lain. Batuan metamorf sendiri terbentuk dari batuan sedimen ataupun
beku yang terkena tekanan dan tempratur yang cukup tinggi.

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Praktikan mengamati batuan metamorf yang telah disediakan.


2. Praktikan memegang dan merasakan tekstur batuan metamorf.
3. Praktikan memperhatikan warna dan struktur batuan metamorf.
4. Praktikan mengidentifikasi komposisi mineral, sifat kimia dan tempat pemben-
tukan berdasarkan kenampakan dari batuan metamorf yang telah disediakan.
5. Praktikan mendeskripsikan lebih lanjut mengenai batuan metamorf berdasarkan
kenampakannya.
6. Praktikan memberikan analisis terhadap batuan metamorf yang diamati be-
serta proses pembentukannya
7. Praktikan menulis langkah-langkah, identifikasi, analisis dan deskripsi batuan
metamorf yang diamati sebelumnya ke dalam buku.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 13

Daftar Pustaka
Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:
Saunders College.

Thompson, G.R., Turk, J. (1997). Introduction to Physical Geology.

Earle, Steven. 2019. Physical Geology 2nd edition

Winter, Ohn. 2001. An Intoduction to Igneous and Metamorphic Petrology

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 14

MODUL IV
MORFOLOGI DAN LAPISAN BATUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu memahami morfologi dan lapisan baatuan.


2. Praktikan mampu menggambarkan penampang geologi

1.2 Peralatan

1. Kertas HVS
2. Alat Tulis
3. Pensil Warna

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Morfologi dan Lapisan Batuan


James Hutton (1785) menyebutkan bahwa Masa Sekarang adalah Kunci
Masa Lalu (The Present is The Key to The Past), sedangkan Von Engln (1956)
menyebutkan bahwa geomorfologi adalah geologi modern (Geomorphology is
the Modern Geology). Selanjutnya The American Geological Institute’s, Glos-
sary of Geology and Related Sciences, menyebutkan bahwa geomorfologi adalah
pengujian yang sistematik dan pemahaman bentuk-lahan, mempelajari proses
kejadian dan perubahan bentuk-lahan tersebut serta penafsian kejadian masa
lalu.
Sedangkan Bates, R.L dan Jackson, J.A (1987) didalam Glossary of Geology
menyebutkan bahwa geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang menelusuri
bentuk umum permukaan bumi, khususnya mempelajari klasifikasi, penetuan,
pembentukan dan perkembangan bentuk-lahan sekarang serta hubungannya
terhadap struktur dan perubahan sejarah yang yang ditunjukkan oleh kenam-
pakan permukaan bumi tersebut. Istilah khusus diterapkan pada penafsiran
genetik bentuk-lahan, yang ditujukan terhadap bentuk-lahan akibat erosi dan
pengendapan.
Geomorfologi ini mempelajari hal yang berhubungan dengan bentuk muka
bumi (termasuk geodesi, struktur, dan geologi dinamik). Untuk mempelajari
geomorfologi diperlukan dasar pengetahuan dalam bidang klimatologi, geografi,
geologi serta sebagian ilmu fisika dan kimi yang berkaitan erat dengan proses
dan pembentukan muka bumi.
Dalam geomorfologi digunakan istilah (1) Muda, (2) Dewasa, dan (3) Tua
dalam klasifikasi stadia/tingkatan bentang alam (jentera geomorfik) yang diny-
atakan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kerusakan yang telah terjadi
dan dalam tahapan/stadia apa kondisi bentangalam saat ini. Siklus geo-
morfologi dapat diartikan sebagai rangkaian gejala geomorfologi yang bersifat
menerus. Misal, suatu bentangalam dikatakan telah mengalami siklus geomor-
fologi apabila telah melalui tahapan perkembangan mulai dari tahap muda,
dewasa, dan tua.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 15

Figure 2: Satu siklus geomorfologi : Muda, Dewasa, dan Tua (Noor, D. 2010)

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Ukur panjang peta kontur dan buat peta penampang sesuai panjang yang
didapat
2. Tentukan interval kontur pada penampang
3. Proyeksikan setiap titik potong dari garis yang diminta dengan garis ketinggian
pada peta penampang
4. Hubungkan titik-titik tersebut hingga membentuk peta penampang kontur ket-
inggian
5. Tambahkan warna sesuai litologi batuan pada peta penampang
6. Berikan analisis

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 16

Acara 1: Menggambar Morfologi Batuan dan Lapisan Batuan. Tentukan


penampang morfologi X - Y dan singkapan batuannya !

Figure 3: Peta morfologi dan lapisan Batuan

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 17

Figure 4: Morfologi daerah Bantarujeg dan Sekitarnya

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 18

Acara 2A: Menggambar Morfologi Batuan dan Lapisan Batuan

Figure 5: Peta morfologi dan lapisan batuan

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 19

Acara 2B: Menggambar Morfologi Batuan dan Lapisan Batuan

Figure 6: Peta morfologi dan lapisan batuan

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 20

Acara 2C: Menggambar Morfologi Batuan dan Lapisan Batuan

Figure 7: Peta morfologi dan lapisan batuan

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 21

Daftar Pustaka
Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:
Saunders College.

Ike Bermana. 2006. KLASIFIKASI GEOMORFOLOGI UNTUK PEMETAAN


GEOLOGI YANG TELAH DIBAKUKAN . Universitas Padjadjaran.

Noor, D. 2010. Geomorfologi. Universitas Pakuan.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 22

MODUL V
DEBIT AIR TANAH

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu memahami proses terjadinya air tanah.


2. Praktikan mampu memahami perhitungan debit air tanah.
3. Praktikan mampu menentukan debit air tanah.

1.2 Peralatan

1. Kertas HVS
2. Alat Tulis
3. Pensil Warna

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Debit Air Tanah


Air tanah terjadi pada sebagian besar formasi geologi berupa lapisan sed-
imen dan batuan yang membentuk reservoir bawah permukaan atau akuifer
di mana air tanah dapat terakumulasi dan ditransmisikan. Sifat hidrogeologi,
porositas dan permeabilitas, lapisan geologi dan distribusi spasialnya bervariasi
karena berbagai alasan, jenis batuan atau sedimen, retakan dan celah di dalam
batu dan kedalaman penguburan. Kemampuan air mengalir dalam media bat-
uan sangat dipengaruhi oleh porositas dan permeabilitas suatu batuan. Porosi-
tas adalah sebuah ukuran fraksi dari volume ruang kosong terhadap volume
total, sementara itu permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk dilalui
suatu fluida.
Dalam model hidrogeologi, terdapat empat istilah akuifer yaitu confined
aquifer, unconfined aquifer, semi confined aquifer, dan semi unconfined aquifer.
Perbedaan dari keempat akuifer tersebut terletak pada sistem pembentuknya,
dimana confined aquifer berada diantara dua lapisan impermeable, sementara
itu unconfined aquifer cenderung berada dekat permukaan resapan tanah dan
dicirikan dengan adanya water table. Confined aquifer biasanya akan bertam-
bah secara volume melalui proses recharge pada suatu area yang berasal dari
siklus hidrologi. Adapun karakteristik air tanah juga berpengaruh terhadap
karakteristik lapisan batuan. Dalam hal ini, terdapat empat karakteristik
lapisan batuan yang mempengaruhi yaitu, akuifer (dapat menyimpan dan men-
galirkan air dalam jumlah yang cukup), akuiklud (dapat menyimpan namun
sukar mengalirkan air), akuitard (dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam
jumlah terbatas), dan akuifug (tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air).
Semi confined aquifer adalah akuifer yang pada bagian atas nya merupakan
lapisan permeable dan pada bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan imperme-
able sedangkan Semi unconfined aquifer adalah akuifer yang pada bagian atas
nya merupakan lapisan impermeable dan lapisan atas nya merupakan mate-
rial berbutir halus yang memungkinkan masih adanya gerakan air. Sehingga,
akuifer jenis ini biasa disebut sebagai peralihan dari unconfined aquifer dan
semi confined aquifer.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 23

Hukum Bernoulli dan Hukum Darcy merupakan hukum-hukum yang berlaku


dalam menentukan besar debit air tanah, dimana Hukum Bernoulli sendiri
merupakan Hukum yang menyatakan bahwa kenaikan kecepatan aliran fluida
akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan fluida secara bersamaan atau
penurunan energi potensial fluida tersebut. Sehingga, jika dalam tanah makan
berlaku rumus sebagai berikut:
P V
h=z+ ρ
+ 2g

Dengan keterangan:
• z = tinggi deviasi terhadap suatu bidang
• P = tekanan hidrostatis
• ρ = massa jenis
• V = kecepatan aliran
• g = percepatan gravitasi
• h = tinggi tekanan total
Untuk menghitung debit air nya maka berlaku rumus sebagai berikut:
Q = A.V
Dengan keterangan:
• Q = debit air
• A = luas penampang
• V = kecepatan aliran
Hukum Darcy adalah Hukum yang menyatakan bahwa: "Volume air tanah
yang melalui batuan berbanding lurus denga tekanan dan berbanding terbalik
dengan tebal lapisan" (Utaya, 1990:35). Hukum Darcy merupakan hubungan
proporsional sederhana antara tingkat debit sesaat melalui media berpori dan
penurunan tekanan lebih dari jarak tertentu. Hukum Darcy dirumuskan seba-
gai berikut:
Q = −K. ∆h
∆l
.A
Dengan keterangan:
3
• Q = debit air ( ms )
• K = konduktivitas hidrolik
• A = luas penampang

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 24

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Gambarkan penampang lapisan air tanah.


2. Ukur muka air tanah ke-1 dan ke-2.
3. Ukur panjang antara muka air 1 ke sumur dan panjang antara muka air 2 ke
sumur.
4. Hitung I pada kedua sisi muka air tanah.
5. Hitung kecepatan pada pasir halus, kasar, dan lanau dengan koefisien yang
diberikan.
6. Cari luas penampang kedua muka air.
7. Hitung debit total air tanah pada pasir kasar, halus, dan lanau.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 25

MODUL V ACARA 6:
Menggambar Morfologi Batuan dan Lapisan Batuan

Soal: Tentukan penampang morfologi X - Y dan singkapan batuannya!

Figure 8: Penampang lapisan aquifer batuan

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 26

Daftar Pustaka
Foster, Stephen Tuinhof, Albert Kemper, Karin Garduno, Hector Nanni, Marcella.
(2003). Characterization of Groundwater Systems - key concepts and frequent
misconceptions. 10.13140/RG.2.1.4953.3526.

Freeze, R.A., Cherry, J.A (1979) Groundwater.Prentice-Hall. Inc., Englewood Cliffs,


N.J

Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:


Saunders College.

Heath, Ralph C. (1987) Basic ground-water hydrology, Geological Survey water-supply


paper. U.S . Geological Survey, Federal Center, Denver.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 27

MODUL VI
KOLOM STRATIGRAFI

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu memahami dan menjelaskan kolom stratigrafi.


2. Praktikan mampu memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip dan unsur pada
kolom stratigrafi.

1.2 Peralatan

1. Kertas HVS
2. Alat Tulis
3. Pensil Warna
4. Jangka

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Kolom Stratigrafi

Stratigrafi secara umum adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan,


dan kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu,
sedangkan dalam artian yang lebih sempit, stratigrafi berarti ilmu pemerian
lapisan-lapisan batuan. Stratigrafi sendiri merupakan cabang ilmu geologi yang
membahas mengenai distribusi, bentuk, komposisi, dan hubungan antar tubuh
batuan untuk menginterpretasikan waktu dan sejarah pembentukannya. Se-
cara etimologi, stratigrafi tersusun atas dua kata yakni strati (stratus) yang
berarti perlapisan dan grafi (graphic atau graphos) yang artinya gambar atau
lukisan, sehingga pada awalnya stratigrafi hanya didefinisikan sebagai ilmu
pemerian lapisan-lapisan batuan, khususnya pada batuan sedimen. Adapun
kolom stratigrafi adalah kolom yang menggambarkan susunan berbagai bat-
uan baik hubungan antar batuan mulai dari yang tertua hingga yang termuda
berdasarkan umur waktu geologi, ketebalan, dan genesa pembentukannya (Ar-
ifah, 2016).

2. Prinsip dan Unsur Stratigrafi

Prinsip-prinsip stratigrafi terdiri dari prinsip asal horisontalitas, superpo-


sisi, kesinambungan lateral (pembajian, perubahan fasies, pemotongan karena
ketidakselarasan, dan dislokasi karena sesar), azas suksesi fauna, hubungan po-
tong memotong. Unsur pada stratigrafi yaitu unsur batuan dan lapisan, hal
ini karena stratigrafi menyangkut semua macam batuan, baik batuan sedimen,
metamorf maupun beku, serta dalam stratigrafi terdapat lapisan batuan sed-
imen yang berbeda-beda antara suatu lapisan dengan lain yang bisa menjadi
sebuah petunjuk perbedaan waktu/periode pengendapan.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 28

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Gambarkan proyeksi horizontal lapisan batuan pada acara 4 dibawah.


2. Tarik dan ukur garis dip pada setiap lapisan batuan dan gambarkan serta ukur
pula kemiringan patahan yang ada pada acara 4 dibawah.
3. Beri identitas pada setiap lapisan batuan dengan memberikan lithologi batuan
sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Berikan analisis kolom stratigrafi yang sudah dibuat, serta cantumkan alasan
mengapa kalian memilih kolom stratigrafi tersebut.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 29

MODUL VI ACARA 4:
KOLOM STRATIGRAFI

Soal: Tentukan kolom stratigrafi yang tepat

Figure 9: Penampang kolom stratigrafi

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 30

Daftar Pustaka
Boggs Jr, S. 2006. Principles of Sedimentology and stratigraphy. New Jersey: Pearson
Education

Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:


Saunders College.

Rahmawati, D. 2021. Stratigrafi. Samarinda: Universitas Mulawarman

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 31

MODUL VII
MENENTUKAN URUTAN LAPISAN BATUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu memahami dan menjelaskan kolom stratigrafi.

1.2 Peralatan

1. Alat Tulis
2. Pensil Warna

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Urutan Lapisan Batuan


Stratigrafi merupakan ilmu batuan yang mempelajari urutan dan waktu ke-
jadian dari sejarah bumi. Untuk mempelajari sejarah bumi kita akan sekaligus
mempelajari jejak peristiwa masa lalu yang tersimpan pada batuan dengan
menerapkan hukum “Masa lalu merupakan kunci dari masa depan.”. Untuk
melakukan analisa stratigrafi terdapat prinsip - prinsip dasar yang digunakan
yaitu:
2. The Law of Superposition
Hukum ini menyatakan bahwa untuk strata geologi yang tidak terganggu
maka, lapisan sedimen akan terendapkan dalam urutan waktu dimana lapisan
yang paling tua akan berada di bawah dan lapisan yang paling muda akan
berada di atas.
3. The Principle of Original Horizontality
Hukum ini menyatakan bahwa lapisan batuan terbentuk dalam posisi hor-
izontal. Lapisan-lapisan sedimen diendapkan searah garis horizontal dan pada
dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut
diendapkan. Susunan lapisan yang kedudukannya tidak horisontal berarti telah
mengalami proses geologi lain setelah pengendapannya, misalnya dipengaruhi
oleh gaya tektonik.
4. The Cross-Cutting Law
Hukum ini menyatakan bahwa jika suatu lapisan batuan terpotong oleh
lapisan batuan lain, maka lapisan batuan yang terpotong akan lebih tua darip-
pada lapisan batuan yang memotongnya. Dengan kata lain apabila terdapat
penyebaran lapisan batuan dimana salah satu dari lapisan tersebut memotong
lapisan yang lain, maka batuan yang memotong akan memiliki umur yang re-
latif lebih muda dari pada satuan batuan yang di potongnya.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 32

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Praktikan menggambar ulang penampang di bawah


2. Praktikan menggambar dan mewarnai litologi pada penampang
3. Praktikan menentukan urutan lapisan kejadian batuan dari yang termuda hingga
tertua
4. Praktikan mengidentifikasi proses terjadinya lapisan batuan sesuai urutan ke-
jadian batuannya

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 33

Acara 5: Menentukan Urutan Lapisan Kejadian Batuan


Tentukan urutan kejadian batuan pada penampang dibawah ini dan buat kolom strati-
grafinya!

Figure 10: Penampang urutan lapisan kejadian batuan.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 34

Figure 11: Penampang urutan lapisan kejadian batuan.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 35

Daftar Pustaka
Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:
Saunders College.

Stratigraphic Cross Section - Why study old rocks? : IRIS

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 36

MODUL VIII
TATA RUANG PENGEMBANGAN WILAYAH

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu memahami dan menjelaskan kolom stratigrafi.

1.2 Peralatan

1. Alat Tulis
2. Pensil Warna
3. Peta Morfologi
4. Penggaris

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Tata Ruang Wilayah


Menurut Noor (2003), geologi tata lingkungan merupakan disiplin ilmu
geologi yang mempelajari peranan geologi dalam berbagai lingkungan baik
lingkungan alam, lingkungan binaan, maupun untuk perencanaan lingkungan
binaan. Keadaan lingkungan dikontrol kuat oleh kondisi rona awal geologi
yang sangat mempengaruhi pembangunan lingkungan geologi.
Dengan demikian, menganalisis parameter geologi tata lingkungan dalam
pengelolaan lingkungan dan penataan ruang akan mencakup aspek geologi se-
bagai kendala pembangunan dan aspek geologi sebagai sumber daya pemban-
gunan.
Aspek geologi sebagai kendala pembangunan terkait dengan bahaya ge-
ologi seperti gempa bumi, tsunami, likuifaksi, gerakan tanah, dan gunung api;
sedangkan geologi sebagai pendukung pembangunan terkait dengan sumber
daya geologi mencakup keberadaan air tanah, bentuk morfologi, serta daya
dukung tanah/ batuan untuk pondasi bangunan.
Kedua komponen geologi tersebut perlu disajikan secara menyeluruh agar
para perencana wilayah maupun pengambil kebijakan baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah dapat memahami gambaran fisik wilayahnya secara
keseluruhan, dengan demikian tujuan untuk mengurangi dan menyelesaikan
masalah lingkungan dan penataan ruang dapat tercapai.
2. Pengertian Tata Ruang Wilayah
Persyaratan Penggunaan Wilayah Menurut Mabari mengacu pada relevansi
sudut lereng pada pengembangan wilayah. Lereng medan suatu wilayah san-
gat penting untuk diketahui buat pengembangan penggunaan wilayah, untuk
penataan rencana penggunaan wilayah memerlukan persyaratan sudut lereng
maksimum. Berikut batasan sudut bagi persyaratan penggunaan wilyah menu-
rut Mabari (1992).

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 37

Figure 12: Relevansi kegunaan lahan terhadap kemiringan lereng (Noor, D. 2010)

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Tentukan wilayah yang akan diukur sudut kemiringan lerengnya


2. Hitung seberapa besar sudut lereng lokasi yang telah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan cara Mabary.
3. Bandingkan hasil perhitungan dengan persyaratan kemiringan lereng tata pengem-
bangan wilayah untuk masing-masing fungsi lahan.
4. Berikan analisis serta cantumkan alasan mengapa kalian memilih suatu fungsi
tata pengembangan wilayah.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 38

MODUL VIII ACARA 7


TATA PENGEMBANGAN WILAYAH

Soal: Tentukan pengembangan wilayah dengan menggunakan cara Maraby!

Figure 13: Peta topografi wilayah karangsambung dan sekitarnya.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 39

Figure 14: Morfologi daerah Jatinangor dan Sekitarnya

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 40

Daftar Pustaka
Andiani, Alwin Darmawan, Indra Badri, dkk. 2011. Peranan geologi tata lingkungan
dalam penataan ruang Kota Padang pasca Gempa Bumi 30 September 2009. Jurnal
Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 2 No. 2 Agustus 2011: 95 - 112. Badan Geologi.

Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:


Saunders College.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 41

MODUL IX
DENSITAS DAN POROSITAS

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu memahami dan menjelaskan kolom stratigrafi.

1.2 Peralatan

1. Alat Tulis
2. Kertas
3. Tabel data batuan
4. Kalkulator

1.3 Teori Dasar

1. Pengertian Densitas dan Porositas


Densitas atau massa jenis adalah hubungan antara massa dengan volume.
Suatu batuan yang memiliki densitas besar akan memiliki kerapatan massa
yang besar. Oleh karena itu, jika partikel penyusun batuan semakin rapat,
maka nilai densitasnya akan semakin besar.

Porositas adalah nilai kemampatan dari suatu batuan. Apabila batuan


tersebut semakin mampat, maka batuan akan memiliki nilai porositas yang
kecil. Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material batuan.
Rentang nilai porositas berada pada nilai 0 dan 1 atau 0-100%. Porositas
bergantung pada jenis batuan, ukuran batuan, distribusi pori, sementasi, ri-
wayat diagenetik, dan komposisinya. Porositas batuan memiliki beberapa tipe
seperti, primary, secondary, dan fracture.

Densitas dan porositas merupakan besaran yang identik dan saling berband-
ing terbalik. Apabila suatu batuan memiliki densitas besar, maka batuan terse-
but memiliki porositas kecil. Artinya, jika batuan tersebut sangat mampat,
maka densitasnya besar dengan kemampuan porositasnya lebih kecil, begitu
pula sebaliknya.

Rumus Densitas:
m
ρ=
v

Rumus Porositas:
V P ori − P ori
ϕ= x100%
V T otal

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 42

1.4 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Melihat tabel data yang sudah disediakan.


2. Menghitung densitas batuan yang diminta.
3. Menghitung volume pori - pori batuan yang akan ditentukan porositasnya.
4. Menghitung porositas batuan yang diminta.
5. Berikan analisis dari hasil yang telah didapat.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 43

MODUL IX ACARA 8
DENSITAS DAN POROSITAS

Soal: Hitunglah nilai densitas dan porositas dari batuan dibawah!

Table 1: Tabel Data Densitas Batuan

Jenis Batuan Massa Kering Massa Basah Volume Densitas Kering Densitas Basah
Beku Granit 263 - 99 2,66 -
Beku Andesit 172 - 64 2,69 -
Beku Basalt 451 - 142 3.18 -
Sedimen Batu Pasir 153 178 71 2.15 2,51
Sedimen Batu Lempung 307 348 125 2,46 2.78
Sedimen Batu Napal 81 86 31 2,61 2,77
Sedimen Batu Gamping 251 303 119 2,11 2,55
Metamorf Marmer 354 - 128 2,77 -
Metamorf Serpentinit 113 - 41 2,76 -
Metamorf Sekis Mika 229 - 77 2,97 -

Table 2: Tabel Data Porositas Batuan


Jenis Batuan Volume Total Bulk Volume Volume Pori Porositas
Beku Pumice 75 45 30 0,40

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023
MODUL UTAMA 44

Daftar Pustaka
Alim, M. I., Firdausi, A., Nurmalasari, M. D. 2017. Laporan Praktikum Laboratorium
Fisika Material: Densitas dan Porositas Batuan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.

Graham R. Thompson, J. T. 1998. Introduction to Physical Geology. California:


Saunders College.

Dosen dan Asisten Praktikum


2022-2023

Anda mungkin juga menyukai