FAKULTAS ILMU PENDDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022 KREATIVITAS Pengertian Kreativitas adalah suatu pola tingkah laku siswa yang aktif, memiliki keingintahuan yang besar, yang tidak bisa diam dalam suatu hal serta dorongan untuk berkembang dalam diri sendiri maupun orang lain. Kemudian didukung dari beberapa para ahli pengertian tentang kreativitas, Menurut Suyanto & Asep Djihad dalam Istirani dan Intan Pulungan (2017:131) bahwa ada beberapa makna popular tentang istilah kreativitas : Pertama, kreativitas mengupayakan untuk membuat sesuatu hal yang baru dan berbeda. Kedua, kreativitas dianggap sebagai sesuatu yang baru dan asli itu merupakan hasil yang kebetulan. Ketiga, kreativitas dipahami dari sesuatu apa saja yang tercipta sebagai yang baru dan berbeda. Keempat, kreativitas merupakan sesuatu proses yang unik. Kelima, kreativitas membutuhkan kecerdasan yang tinggi. Keenam, kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dipengaruhi oleh faktor bawaan. Selanjutnya menurut Rogers dalam Utami Munandar (2014:18) bahwa “kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme”. Demikian pula Clark Moustakis dalam Utami Munandar (2014:18) menyatakan bahwa “kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam,dan dengan orang lain”. Menurut Sternberg dalam Utami Munandar (2014:20), yaitu “kreativitas adalah titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi”. Selanjutnya Menurut Reni Akbar dalam Latifah Husien (2017:82) “kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru atau kombinasi hal yang sudah ada sehingga terkesan ada”. Berpikir Kreatif Berpikir kreatif merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya(Cahyaningrum, 2009; Sembadra, et al., 2017; Yunita, 2019;Suardipa, 2020). Kemampuan berpikir kreatif dapat muncul pada siswa ketika mereka dilibatkan dan diberi tanggung jawab dalam tugas. Kepercayaan diri mereka muncul sehingga mereka dapat membuat cara baru atas inisiatifnya sendiri untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Ketika siswa dibiasakan dalam berpikir kreatif, maka mereka dapat memperluas sudut pandang yang pada akhirnya melahirkan pemikiran fleksibel dan lancar. Permasalahan Kreativitas Anak Indonesia memegang posisi terendah dalam hal kreativitas anak jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya seperti Filipina, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, India, Kamerun dan Zulu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Jellen dan Urban tahun 1987 mengenai tingkat kreativitas anak di usia 10 tahun dari berbagai negara termasuk Indonesia (Rachmawati dan Kurniawati, 2011). Adapun faktor yang menyebabkan Indonesia menempati posisi terendah adalah sistem pendidikan yang kurang mendukung. Di mana saat ini orientasi sistem pendidikan di Indonesia lebih mengarah pada pendidikan akademik dan pra akademik (dunia kerja) tetapi kurang menggarisbawahi tentang orientasi kreativitas atau kemampuan anak di luar akademik (Rachmawati dan Kurniawati, 2011). Hal lain yang menyebabkan rendahnya kreativitas di Indonesia menurut Supriadi dalam (Rachmawati dan Kurniawati, 2011) ialah lingkungan yang kurang mendukung anak untuk mengembangkan kreativitasnya, terutama lingkungan keluarga dan sekolah. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari pendidikan di rumah, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat agar meningkatnya kreativitas anak. Ciri-ciri kreativitas Ciri-ciri kreativitas adalah 1.) siswa yang memiliki keingintahuan yang besar, 2.) siswa yang dapat mengatur waktu dan disiplin, 3.) siswa yang aktif bertanya, 4.) siswa yang banyak mengeluarkan ide atau pendapat nya sendiri. Sebagaimana dikatakan Guild Ford dalam Istirani & Intan Pulungan (2017:133) mendeskripsikan 5 ciri kreativitas : 1.) Kelancaran : kemampuan memproduksi banyak ide, 2.) Keluwesan : kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan masalah, 3.) Keaslian : kemampuan untuk melahirkan gagasan yang original sebagai hasil pemikiran sendiri, 4.) Penguraian : kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci, 5.) Perumusan : kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim. DAFTAR REFERENSI:
ROSMIATI, N. (2019). KREATIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS APLIKASI STORYBOARDTHAT PADA MATERI POKOK PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS XI MIPA 5 SMA NEGERI 4 TASIKMALAYA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2018/2019 (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi). TARIGAN, Y. H. B. (2019). HUBUNGAN KREATIFITAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 064032 MEDAN JOHOR TA 2018/2019 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS QUALITY). Waruwu, E., & Sinaga, R. (2020). HUBUNGAN BERPIKIR KREATIF DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 076713 ZUZUNDRAO. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 333-338.