0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan30 halaman
Cerita Nabi-Nabi menceritakan kisah Nabi Yunus yang diutus Allah untuk menyebarkan agama kepada suatu kaum, namun meninggalkan tugasnya. Ia pun masuk ke dalam perut ikan paus setelah dilempar dari kapal karena dianggap penyebab badai. Akhirnya Nabi Yunus selamat dan kembali menyebarkan agama setelah ikan paus membuangnya.
Cerita Nabi-Nabi menceritakan kisah Nabi Yunus yang diutus Allah untuk menyebarkan agama kepada suatu kaum, namun meninggalkan tugasnya. Ia pun masuk ke dalam perut ikan paus setelah dilempar dari kapal karena dianggap penyebab badai. Akhirnya Nabi Yunus selamat dan kembali menyebarkan agama setelah ikan paus membuangnya.
Cerita Nabi-Nabi menceritakan kisah Nabi Yunus yang diutus Allah untuk menyebarkan agama kepada suatu kaum, namun meninggalkan tugasnya. Ia pun masuk ke dalam perut ikan paus setelah dilempar dari kapal karena dianggap penyebab badai. Akhirnya Nabi Yunus selamat dan kembali menyebarkan agama setelah ikan paus membuangnya.
Segenap puji syukur, penyusun haturkan kepada Allah swt
yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menuntaskan buku elektronik ini. Sholawat serta salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Penyusun tidak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada : Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran yang telah membimbing penyusun Teman-teman PAI ICP ARAB 2013 yang juga turut membantu menyelesaikan buku ini Ananda Syaiful Rohman yang telah berkenan mengunggah video cerita nabi yunus di youtube Serta kepada beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penyusun tidak lupa haturkan terimakasih sehingga buku elektronik yang berjudul “CERITA NABI-NABI KISAH NABI YUNUS a.s DITELAN IKAN PAUS
Malang, 01 Juni 2016
“Ayo semuanya,,, cepat cepat bergegas…” “cepat tarik semua layar…” Semua awak kapal sibuk memperbaiki segala sesuatunya agar kapal tak lagi goyah oleh ombak besar yang semakin lama semakin besar “Ini bukanlah badai biasa, badai ini pastilah karena Tuhan marah kepada kita” kata nahkoda kapal. “Dan itu pasti karena disebabkan oleh pelarian,,, yah pelarian” sambungnya. “haaaah,,, pelarian?????” semua penumpang bertanya-tanya akan maksud dari nahkoda Semua orang semakin panik. Akhirnya, nahkoda kapal angkat suara “Baiklah kalau begitu, sekarang kita harus melakukan undian saja. Siapa yang namanya terpilih, maka dia harus masuk ke dalam laut. Agar beban yang ada didalam kapal ini bisa berkurang.” Semua orang setuju, dan memberikan namanya pada tempat yang disediakan. Kemudian nahkoda kapal mengeluarkan satu kertas, tapi nahkoda tersebut tampak sangat terkejut,,, “Ya benar,,, akulah utusan Allah itu.” “apa??? Bagaimana mungkin kami meyuruh utusan Allah untuk keluar dari kapal ini. Tidak!!! Ini tidak bisa!!! Bagaimana kalau kita mengundinya sekali lagi?” usul salah satu orang Nama yang tetap keluar adalah nama Yunus. Semua orang tercengan, heran dan kaget. Bagaimana bisa??? Kemudian Nabi Yunus berkata “Ya benar saudara- saudaraku, aku adalah pelarian yang harus dikorbankan agar kapal ini bisa selamat. Ayo cepat lakukan, aku sudah siap.” kata Yunus seraya berdiri dari tempat duduknya. Hasilnya pun tetap sama. “Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?” tanya nahkoda heran “Ya benar saudara-saudaraku, akulah utusan Allah yang telah meninggalkan tugasnya. Padahal Allah belum mengijinkan aku untuk pergi.” Nabi Yunus tertunduk lesu. Karena tidak tahan dengan caci maki dan ocehan orang-orang kafir itu, Nabi Yunus pun pergi meninggalkan daerah tersebut. “oh tidak,,, itu ikan paus raksasa. Kapal kita pasti akan hancur dimakannya.” kata nahkoda kapal gelisah Semua orang pun turut kembali gelisah dan memiliki tingkat kekhawatiran yang semakin tinggi Dalam kekahwatiran tersebut, semua orang masih memikirkan akan keselamatan Nabi Yunus. Semua orang memikirkan cara bagaimana caranya agar utusan Allah tersebut tidak menjadi korban dalam tenggelamnya kapal tersebut. semua orang kemudian mencari Nabi Yunus yang tiba-tiba hilang entah kemana. “Ya Allah akhirnya aku harus menghadpi maut dalam keadaan tercela, Ya Allah aku telah berdosa kepadaMu. Aku telah melanggar perintahmu. Astaghfirullahal’adzim,,, Laa ilaa haillallah.” kata Nabi Yunus kemudian terjun ke dalam laut sambil mengucapkan takbir Dengan kekuasaan Allah akhirnya badai yang dahsyat itupun menghilang, bersamaan dengan pula dengan Yunus yang telah hilang berada dalam perut ikan paus. Semua orang yang berada di kapal bersyukur dan bernafas lega, tetapi rasa sedih mereka lebih besar karena telah kehilangan sosok utusan Allah. Dengan kekusaan dan pertolongan Allah, Ikan Paus itu kemudian membuka mulutnya lebar-lebar sehingga Nabi Yunus yang pingsan bisa keluar dari dalam perutnya dan terseret ombak menuju tepi pantai. Melihat Yunus terbaring lemah di tepi pantai, seorang musafir datang menghampiri melihat sosok manusia. “Ya Allah alangkah bodohnya aku teah meninggalkan mereka yang telah bertaubat, ampunilah dosa hambamu ini Ya Allah.” doa Nabi Yunus meminta ampunan “Kembaliah wahai nabi, kami telah kembali menyembah Allah, kami telah meninggalkan tuhan-tuhan kami.” pinta musafir itu Akhirnya Nabi Yunus pun berterimakasih kepada Allah. Dan kembali ke kota dimana dulu ia diperintahkan oleh Allah untuk menyebarkan agama Allah. Tentang Penulis
Nama : ULVI RIZA UMAMI
TTL : BONDOWOSO, 18-09-1995 Pekerjaan : MAHASISWA Gol. Darah :B E-mail : Ulvivivi733@gmail.com Alamat : Prajekan Lor rt.02 rw.10 Prajekan-Bondowoso Keterangan Tamat Sekolah : SD Negeri Prajekan Lor 01 tahun 2001-2007 MTs Negeri Situbondo tahun 2007-2010 MA Negeri 2 Situbondo tahun 2010-2013 S1 PAI UIN Maliki Malang 2013-sekarang