Anda di halaman 1dari 30

Cerita Nabi-Nabi

Kisah Nabi Yunus a.s Ditelan Ikan Paus

Oleh : Ulvi Riza Umami

Editor : Icha

Desain Cover : Vivi

Prajekan Lor, Rt.02 Rw.10 Prajekan-Bondowoso


Cetakan Pertama,
KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur, penyusun haturkan kepada Allah swt


yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk
menuntaskan buku elektronik ini.
Sholawat serta salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad saw.
Penyusun tidak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada :
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Sumber dan
Media Pembelajaran yang telah membimbing penyusun
Teman-teman PAI ICP ARAB 2013 yang juga turut membantu
menyelesaikan buku ini
Ananda Syaiful Rohman yang telah berkenan mengunggah
video cerita nabi yunus di youtube
Serta kepada beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, penyusun tidak lupa haturkan terimakasih
sehingga buku elektronik yang berjudul “CERITA NABI-NABI
KISAH NABI YUNUS a.s DITELAN IKAN PAUS

Malang, 01 Juni 2016


“Ayo semuanya,,, cepat cepat bergegas…”
“cepat tarik semua layar…”
Semua awak kapal sibuk memperbaiki segala
sesuatunya agar kapal tak lagi goyah oleh ombak besar
yang semakin lama semakin besar
“Ini bukanlah badai biasa, badai ini pastilah
karena Tuhan marah kepada kita” kata nahkoda
kapal. “Dan itu pasti karena disebabkan oleh
pelarian,,, yah pelarian” sambungnya.
“haaaah,,, pelarian?????” semua penumpang
bertanya-tanya akan maksud dari nahkoda
Semua orang semakin panik. Akhirnya, nahkoda
kapal angkat suara
“Baiklah kalau begitu, sekarang kita harus
melakukan undian saja. Siapa yang namanya
terpilih, maka dia harus masuk ke dalam laut. Agar
beban yang ada didalam kapal ini bisa berkurang.”
Semua orang setuju, dan
memberikan namanya
pada tempat yang
disediakan. Kemudian
nahkoda kapal
mengeluarkan satu
kertas, tapi nahkoda
tersebut tampak sangat
terkejut,,,
“Ya benar,,, akulah utusan Allah itu.”
“apa??? Bagaimana mungkin kami meyuruh
utusan Allah untuk keluar dari kapal ini. Tidak!!!
Ini tidak bisa!!! Bagaimana kalau kita
mengundinya sekali lagi?” usul salah satu orang
Nama yang tetap keluar adalah nama Yunus. Semua
orang tercengan, heran dan kaget. Bagaimana bisa???
Kemudian Nabi Yunus berkata “Ya benar saudara-
saudaraku, aku adalah pelarian yang harus
dikorbankan agar kapal ini bisa selamat. Ayo cepat
lakukan, aku sudah siap.” kata Yunus seraya berdiri
dari tempat duduknya.
Hasilnya pun tetap sama.
“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?” tanya
nahkoda heran
“Ya benar saudara-saudaraku, akulah utusan Allah
yang telah meninggalkan tugasnya. Padahal Allah
belum mengijinkan aku untuk pergi.” Nabi Yunus
tertunduk lesu.
Karena tidak tahan dengan caci maki dan
ocehan orang-orang kafir itu, Nabi Yunus
pun pergi meninggalkan daerah tersebut.
“oh tidak,,, itu ikan paus raksasa. Kapal
kita pasti akan hancur dimakannya.”
kata nahkoda kapal gelisah
Semua orang pun turut kembali gelisah
dan memiliki tingkat kekhawatiran yang
semakin tinggi
Dalam kekahwatiran tersebut, semua orang masih
memikirkan akan keselamatan Nabi Yunus. Semua orang
memikirkan cara bagaimana caranya agar utusan Allah
tersebut tidak menjadi korban dalam tenggelamnya
kapal tersebut. semua orang kemudian mencari Nabi
Yunus yang tiba-tiba hilang entah kemana.
“Ya Allah akhirnya aku harus menghadpi maut dalam
keadaan tercela, Ya Allah aku telah berdosa kepadaMu. Aku
telah melanggar perintahmu. Astaghfirullahal’adzim,,, Laa
ilaa haillallah.” kata Nabi Yunus kemudian terjun ke dalam
laut sambil mengucapkan takbir
Dengan kekuasaan Allah akhirnya badai yang
dahsyat itupun menghilang, bersamaan dengan pula
dengan Yunus yang telah hilang berada dalam perut
ikan paus.
Semua orang yang berada di kapal bersyukur dan
bernafas lega, tetapi rasa sedih mereka lebih besar
karena telah kehilangan sosok utusan Allah.
Dengan kekusaan dan pertolongan Allah, Ikan Paus itu
kemudian membuka mulutnya lebar-lebar sehingga
Nabi Yunus yang pingsan bisa keluar dari dalam
perutnya dan terseret ombak menuju tepi pantai.
Melihat Yunus terbaring lemah di tepi
pantai, seorang musafir datang
menghampiri melihat sosok manusia.
“Ya Allah alangkah bodohnya aku teah
meninggalkan mereka yang telah bertaubat,
ampunilah dosa hambamu ini Ya Allah.” doa Nabi
Yunus meminta ampunan
“Kembaliah wahai nabi, kami telah kembali
menyembah Allah, kami telah meninggalkan
tuhan-tuhan kami.” pinta musafir itu
Akhirnya Nabi Yunus pun berterimakasih
kepada Allah. Dan kembali ke kota dimana
dulu ia diperintahkan oleh Allah untuk
menyebarkan agama Allah.
Tentang Penulis

Nama : ULVI RIZA UMAMI


TTL : BONDOWOSO, 18-09-1995
Pekerjaan : MAHASISWA
Gol. Darah :B
E-mail : Ulvivivi733@gmail.com
Alamat : Prajekan Lor rt.02 rw.10
Prajekan-Bondowoso
Keterangan Tamat Sekolah :
SD Negeri Prajekan Lor 01 tahun 2001-2007
MTs Negeri Situbondo tahun 2007-2010
MA Negeri 2 Situbondo tahun 2010-2013
S1 PAI UIN Maliki Malang 2013-sekarang

Anda mungkin juga menyukai