Anda di halaman 1dari 6

SENAT MAHASISWA

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya kaligawe. KM 4 Semarang, Gd. Imam Syafei Lantai I Fakultas Hukum
Hp. 0821 7594 6806

Nomor : 11/Sek-Jen/SEMA-FH/SA/A/VIII/2020
Lampiran : 5 Lampiran
Perihal : PERMOHONAN PEMBICARA

Yth.
Ahmad Taufan Damanik
(Ketua Komnas HAM)

Di-
Tempat

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang jiwa dan raga kita berada di dalam genggaman-Nya.
Shalawat dan Salam terhatur kepada Rasulullah Muhammad SAW, teladan mulia sepanjang masa.

Sehubungan dengan akan diadakannya kegiatan WEBINAR penegakan HAM dengan tema “Menyoal
Krisis Penegakan HAM di Indonesia #UsutTuntasdanAdiliSegalaBentukPelanggaranHAM” maka
kami segenap panitia kegiatan periode 2021/2022 mengajukan permohonan kepada saudara Ibu/ Bapak
untuk menjadi pemateri mengenai kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Senin, 10 Mei 2021

Tempat : Zoom.us

Waktu : 15.30 WIB s.d selesai

Demikianlah Surat Permohonan ini kami sampaikan dan berikut kami sertakan Term Of Reference guna
kelancaran acara tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan Terimakasih.
WassalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Ketua pelaksana Sekertaris Acara

Muhammad Faiz Hilmi


Rani Siti Imroatul L
30301800253
30301900285

Ketua Umum SEMA FH

Agus Prasetia wiranto


30301700025
SENAT MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya kaligawe. KM 4 Semarang, Gd. Imam Syafei Lantai I Fakultas Hukum
Hp. 0821 7594 6806

Judul kegiatan Menyoal Krisis Penegakan HAM di Indonesia


#UsutTuntasdanAdiliSegalaBentukPelanggaranHAM

Kata kunci Krisis, Penegakan, HAM, Indonesia


Latar belakang Salah satu amanat dari Undang- Undang Dasar (UUD) Republik
Indonesia (RI) tahun 1945 adalah mengakui dan menjunjung tinggi Hak
Asasi Manusia (HAM). Sebagai negara hukum, Indonesia menjamin
perlindungan HAM dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999.
Isi dari Undang-Undang tersebut menegaskan bahwa hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Selain itu, berdirinya Komisi Nasional (Komnas) HAM di Indonesia


juga menjadi salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam menjamin
berdirinya supremasi. Komnas HAM disini berfungsi sebagai lembaga
untuk menegakkan perlindungan HAM di Indonesia. Disisi lain,
Indonesia juga terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode
2020-2022. Kondisi ini seharusnya semakin memperkuat penegakkan
HAM di Indonesia.

Pertanyaannya adalah apakah HAM di Indonesia sudah benar-benar


terwujud dengan kredibilitas yang dimiliki oleh Indonesia?

Menengok catatan sejarah bangsa ini, banyak sekali kasus-kasus


pelanggaran HAM yang sampai sekarang masih belum bisa diungkap.
Bahkan, banyak di antara kasus-kasus tersebut adalah kasus pelanggaran
HAM berat. Namun, seolah-olah selalu menjadi perkara yang
diestafetkan kepada pemimpin-pemimpin bangsa yang baru.
SENAT MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya kaligawe. KM 4 Semarang, Gd. Imam Syafei Lantai I Fakultas Hukum
Hp. 0821 7594 6806

Pada tahun 2019 saja, tercatat setidaknya ada 12 kasus pelanggaran


HAM berat yang belum selesai, yakni peristiwa 1965, penembakan
misterius (petrus), peristiwa Trisaksi, Semanggi I dan Semanggi II,
penculikan dan penghilangan orang secara paksa, peristiwa Talangsari,
peristiwa Simpang KKA, peristiwa Rumah Gedong tahun 1998,
peristiwa dukun santet, ninja, dan orang gila Banyuwangi tahun 1998.

Apakah pemerintah hanya diam saja?

Ternyata pemerintah sudah berusaha mencari solusi untuk menangani


kasus-kasus tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh Wakil
Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin yang menyebutkan bahwa
pemerintah tetap memegang komitmen untuk terus berupaya mencari
solusi yang terbaik melalui kajian-kajian oleh berbagai instansi yang
berkompeten.

Bukan hanya itu saja, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, selalu
memberi pernyataan bahwa Indonesia akan mempercepat penyelesaian
kasus-kasus HAM masa lalu serta meningkatkan perlindungan HAM
agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Salah satunya adalah
ketika berbicara dalam sidang tahunan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tahun 2018 silam.

Komnas HAM pun telah mengusulkan adanya Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang HAM dan pembentukan
Komisi Kebenaran Rekonsiliasi (KKR). Akan tetapi, melihat fakta yang
ada rasanya penuntasan kasus HAM masa lalu sangat sulit sampai-
sampai masyarakat turun tangan dalam mengusut kasus tersebut.

Adapun respons masyarakat dalam menuntut tanggung jawab


pemerintah adalah dengan menggelar Aksi Kamisan di depan Istana
Negara setiap hari Kamis pukul 16:00-17:00. Aksi Kamisan tersebut
SENAT MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya kaligawe. KM 4 Semarang, Gd. Imam Syafei Lantai I Fakultas Hukum
Hp. 0821 7594 6806

merupakan aksi yang dilakukan sejak 18 Januari 2007 dari para korban
maupun keluarga korban pelanggaran HAM dengan mengenakan atribut
serba hitam.

Salah satu penggagas Aksi Kamisan, Maria Katarina Sumarsih


mengungkapkan bahwa Aksi Kamisan akan terus digelar. Hal ini
sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap korban-korban
pelanggaran HAM terdahulu. Walaupun harapan dari digelarnya aksi ini
sangat kecil, namun semangat untuk menegakkan HAM sangatlah besar.
Disamping itu, aksi ini juga mendapat dukungan dari banyak pihak
terutama generasi muda.

Isu mengenai pelanggaran HAM sudah lama menjadi pekerjaan rumah


yang harus diselesaikan bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh
masyarakat. Selain itu, pemberian wewenang kepada Komnas HAM
agaknya perlu menjadi pertimbangan. Penegakan HAM tidak bisa
berjalan satu arah tanpa adanya dukungan dari berbagai poros dan
pihak.

Sebagai mahasiswa, kita menjadi kompas moral dan penyambung lidah


rakyat. Memang butuh banyak keringat dan air mata, biaya, tenaga, dan
konsistensi dalam penegakan hak asasi. Namun, saya berharap jangan
sampai kita berhenti untuk menyuarakan kebenaran dan mendesak
pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk segera mengungkap sejarah
kelam yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Hidup mahasiswa. Hidup rakyat Indonesia.


Bentuk Acara Panel Diskusi
Peserta Seluruh Mahasiswa/i dan Umum
SENAT MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya kaligawe. KM 4 Semarang, Gd. Imam Syafei Lantai I Fakultas Hukum
Hp. 0821 7594 6806

Target dan - Peserta dapat menyebarluaskan pemahaman dan wawasan HAM


Arahan Materi kepada seluruh masyarakat secara holistik
- Peserta dapat mendorong upaya perlindungan Pembela HAM di
Indonesia
- Peserta dapat mendorong upaya pemajuan dan Penegakan HAM di
Indonesia
Tujuan - Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB
serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
- Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
- Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM khususnya pelanggaran
HAM berat.
Inisiator SEMA Fakultas Hukum UNISSULA

Moderator Muhammad Faiz Hilmi


Metode Diskusi Daring Via ZOOM
Waktu dan Durasi Senin, 10 Mei 2021 / 120 Menit
Narahubung 0813 3461 0265 (Reza)
SENAT MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Jl. Raya kaligawe. KM 4 Semarang, Gd. Imam Syafei Lantai I Fakultas Hukum
Hp. 0821 7594 6806

TEKNIS ACARA

Hari/Tanggal Pukul Materi Narasumber


Senin, 10 Mei 2021 15.30 – 16.00 WIB Peran Komnas HAM Ahmad Taufan
dalam Pemajuan dan Damanik (Ketua
Perlindungan HAM Komnas HAM)
di Indonesia
16.00 – 16.30 WIB Potret Buram Haris Azhar (Aktivis
Pelanggaran HAM di HAM/Direktur
Indonesia Eksekutif Lokataru
Foundation)
16.30 – 17.00 WIB Penyelesaian Proses Asfinawati (Ketua
Hukum atas YLBHI)
Pelanggaran HAM di
Indonesia
17.00 – 17.20 WIB Sesi Tanya Jawab Moderator

PENUTUP

Demikianlah Term of Reference tentang kegiatan Diskusi Online Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas
Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Sekian dan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai