Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI
SIPIL GOLONGAN III

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL ANEMIA MELALUI


KURSUS SINGKAT IBU HAMIL DENGAN ANEMIA (KURSI BUMIA)
DI UPT PUSKESMAS BULU KABUPATEN REMBANG

Disusun oleh :
Nama : Firlya Dian Kurniawati, S.S.T
NIP 199108082022032011
Jabatan : Ahli Pertama-Bidan
Instansi : UPT Puskesmas Bulu
Angkatan/Kelas : XII/2
No. Presensi 1
Gelombang 3

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL


ANEMIA MELALUI KURSUS SINGKAT IBU
HAMIL DENGAN ANEMIA (KURSI BUMIA)
DI UPT PUSKESMAS BULU KABUPATEN
REMBANG

NAMA : FIRLYA DIAN KURNIAWATI, S.S.T


NIP : 199108082022032011
PANGKAT/GOL. : PENATA MUDA / IIIa
JABATAN : AHLI PERTAMA - BIDAN
INSTANSI : UPT PUSKESMAS BULU
KELAS/KELOMPOK : XII/ 2
NO. PRESENSI : 1

Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi, dan selanjutnya


diujikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XII Gelombang 3 yang dilaksanakan pada tanggal
05 Juli 2022 .di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
Dalam Negeri Regional Yogyakarta.

Rembang, 02 Juli 2022

Coach, Mentor,

(Sumantri, S.Sos, M.Si.) (dr. Esti Nursofiati)


NIP.196809291995031002 NIP. 197205122005012003

i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari :
Tanggal : Juli 2022
Pukul :
Tempat : PPSDM Kementerian Dalam Negeri Regional
Yogyakarta

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III Angkatan XII Gelombang 3 (tiga) Tahun 2022.
Judul : PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU
HAMIL ANEMIA MELALUI
KURSUS SINGKAT IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA (KURSI BUMIA)
DI UPT PUSKESMAS BULU KABUPATEN
REMBANG
Disusun Oleh : Firlya Dian Kurniawati, S.S.T
Kelompok : 2
Nomor Presensi : 1
Instansi : UPT Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang
Jabatan : Ahli Pertama-Bidan

Dan telah mendapatkan pengujian/ komentar/ masukan/ saran dari Penguji, Mentor dan
Coach/ Moderator.

COACH PESERTA

Sumantri, S.Sos., M.Si. Firlya Dian Kurniawati, S.S.T.


NIP.196809291995031002 NIP. 199108082022032011

PENGUJI MENTOR

Dra. Widi Astuti, M.Pd. dr. Esti Nursofiati


NIP. NIP. 197205122005012003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan

karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar

BERAKHLAK dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Anemia

Melalui Kursus Singkat Ibu Hamil dengan Anemia (Kursi Bumia) di UPT

Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang”, dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan

III Angkatan XII Tahun 2022.

Rancangan aktualisasi ini dapat terwujud atas bimbingan, dorongan, dukungan, dan

doa yang tiada henti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Agus Irawan MP selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya

Manusia Regional Yogyakarta

2. Bapak H. Abdul Hafidz selaku Bupati Rembang yang telah memberi kesempatan

kepada saya untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Golongan III Angkatan XII Tahun 2022

3. Ibu dr. Esti Nursofiati selaku Kepala UPT Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang

dan selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dalam setiap kegiatan

aktualisasi ini sehingga dapat dilakukan dengan baik

4. Bapak Sumantri, S.Sos., M.Si. selaku coach yang telah memberikan

saran, masukan, perbaikan untuk penyempurnaan laporan aktualisasi ini

sehingga dapat diterapkan dengan baik

iii
5. Ibu Dra. Widi Astuti, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan bimbingan

arahan dan masukan dalam penyusunan laporanaktualisasi ini

6. Keluarga besar UPT Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang

7. Teman seperjuangan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XII

atas dukungan dan semangatnya

8. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil

dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Penulis menyadari Rancangan Aktualisasi ini belumlah sempurna. Oleh karena

itu, penulis sangat berharap saran dan masukan dari berbagai pihak dalam membuat

laporan rancangan aktualisasi ini agar menjadi lebih baik sehingga bisa bermanfaat

untuk semua pihak yang membutuhkannya.

Rembang, Juli 2022

Penulis,

Firlya Dian Kurniawati, S.S.T


NIP. 199108082022032011

iv
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Deskripsi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
bidan ahli pertama di Puskesmas Bulu Rembang. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek-aspek kedudukan dan peran
Aparatur Sipil Negara dalam mendukung Smart Governance.
Beberapa isu yang menjadi persoalan di Puskesmas Sulang
kabupaten Rembang antara lain :
a. Isu Ke-1: “Banyaknya Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik”
a) Kondisi “Masalah = Isu”

Banyaknya ibu hamil di wilayah UPT Puskesmas Bulu Kabupaten


Rembang yang memeriksakan kehamilannya mengalami
Kekurangan Energi Kronik (KEK). Data bulan mei 2022 ada sekitar
15 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK).
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi yang
disebabkan karena kekurangan asupan makanan dalam waktu yang
cukup lama, hitungan tahun. Kondisi kekurangan energi kronik
(KEK) biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu wanita yang
berusia 15-45 tahun.

b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU
Kekurangan energi kronik KEK ibu hamil dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR)

1
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN adalah sebagai seorang bidan ahli pertama maka dalam
memberikan pelayanan ANC haruslah secara profesional dan
semaksimal mungkin kepada ibu hamil. Selain itu berkolaborasi
dengan berbagai pihak dalam meningkatkan fasilitas pelayanan pada
ibu hamil terutama pada daerah yang memiliki akses akomodasi yang
sulit. Memberikan konseling Informasi dan Edukasi (KIE) pada ibu
hamil tentang Kekurangan Energi Protein dan pemeriksaaan rutin
ANC sangatlah penting serta dapat diwujudkan melalui media leaflet
untuk mempermudah dalam penyampaian KIE dan dapat mencangkup
pada lingkup yang luas.

b. Isu Ke-2: “Banyaknya Ibu Hamil yang mengalami Anemia

2
a) Kondisi “Masalah = Isu”
Banyak ditemukannya ibu hamil yang kadar Hemogoblin
(Hb) di bawah 11 g/dl saat dilakukan cek Hb pada awal kunjungan
ANC dan saat kunjungan rutin di UPT Puskesmas Bulu karena
rendahnya tingkat kesadaran dalam mengkonsumsi tablet penambah
darah (tablet Fe) yang diberikan dan kurangnya kesadaran untuk
mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
Jumlah ibu hamil yang mengalami anemia (kadar Hb <11 g/dl)
sebanyak orang- 40 bu hamil yang periksa.
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah meningkatnya angka kesakitan (morbiditas) dan
angkat kematian ibu (mortalitas) yang bisa berakibat pada kenaikan
angka kematian ibu (AKI) karena rendahnya tingkat kesadaran ibu
dalam meminum obat tablet penambah darah (tablet Fe) selama
kehamilan sehingga mengakibatkan ibu mengalami anemia sehingga
bisa membahayakan keselamatan ibu selama menajalani proses
persalinan karena bisa terjadi perdarahan dan berujung pada kematian
ibu.
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN adalah sebagai seorang bidan ahli pertama maka dalam
memberikan pelayanan ANC haruslah secara profesional dan
semaksimal mungkin kepada ibu hamil. Selain itu berkolaborasi
dengan berbagai pihak dalam meningkatkan fasilitas pelayanan pada
ibu hamil terutama pada daerah yang memiliki akses akomodasi yang
sulit. Memberikan konseling Informasi dan Edukasi (KIE) dan
penyuluhan pada ibu hamil tentang tanda bahaya dan pemeriksaaan
rutin ANC sangatlah penting serta dapat diwujudkan melalui media
leaflet

3
untuk mempermudah dalam penyampaian KIE dan penyuluhan dapat
mencangkup pada lingkup yang luas.
c. Isu Ke-3 : “Rendahnya pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif”
a) Kondisi “Masalah = Isu”
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai
usia enam bulan adalah sebesar 29,5% (Profil Kesehatan Indonesia, 2017).
Hal ini belum sesuai dengan target Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2015- 2019 yaitu persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%. Capaian pemberian ASI
Eksklusif pada bayi 0-6 bulan menurut kabupaten/ kota tahun 2020,
Rembang baru mencapai 74,9 % (Profil Dinkes Rembang, 2020). Sedangkan
untuk capaian ASI Eksklusif UPTD Puskesmas Bulu hanya mencapai 79 %.
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah meningkatnya angka kesakitan (morbiditas) dan
angkat kematian bayi (mortalitas) yang bisa berakibat pada kenaikan
angka kematian bayi (AKB) karena bayi yang tidak ASI Eksklusif
memiliki risiko kematian akibat diare sebanyak 3,94% daripada bayi
yang ASI eksklusif.
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN sebagai pelayan publik, sebagai seorang bidan ahli pertama
maka dalam memberikan pelayanan penyuluhan pentingnya ASI
eksklusif untuk bayi, apa saja dampaknya bila tidak menyusui selama
6 bulan pertama , dan efek jangka panjang untuk anak.

4
d. Isu Ke-4 : “Belum Optimalnya pemahaman ibu hamil tentang KB pasca salin”
a) Kondisi “Masalah = Isu”Data dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang cakupan peserta KB pasca salin baru mencapai 24,8% dan untuk
Puskesmas Bulu 48,5 %. masih banyak pasangan subur yang belum mau
datang berKB.
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah semakin meningkatnya resiko angka kejadian
covid yang diperburuk karena tidak adanya kekebalan tubuh yang
dimiliki para lansia sehingga dapat berakibat pada kematian.
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN adalah sebagai seorang bidan ahli pertama maka harus
memberikan pelayanan KB dan dapat meningkatkan pengetahuan ibu
untuk menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan keinginan dan hal
ini berkaitan dengan fungsi ASN sebagai pelayan publik

e. Isu Ke-5 : “Belum optimalnya alur 5 langkah posyandu”


a) Kondisi “Masalah = Isu”

Beberapa posyandu di Kecamatan Bulu kurang melakukan sistem 5


meja Posyandu, ada beberapa Posyandu yang justru malah hanya memiliki 2
kader, pelayanan Posyandu biasanya kegiatan dilakukan hanya sekali dalam
sebulan.

5
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah semakin meningkatnya angka morbiditas serta
mortilitas pada bayi karena tidak mendapatkan pelyanan Posyandu
yang kurang seuai dengan alur 5 langkah .

c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda IIIIIIIIIini


Berkaitan dengan SMART ASN, bagaimana ASN dituntut untuk menjadi
pegawai yang bisa menghidupkan kembali posyandu dengan menggunakan
teknologi.

2. Penetapan Isu
Setelah mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kritikal melalui
isu-isu strategis kontemporer, maka selanjutnya perlu dilakukan analisis
untuk bagaimana memahami isu tersebut secara utuh dan kemudian dengan
menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan alternatif jalan
keluar pemecahan isu. Untuk penetapan kriteria isu yang berkualitas dapat
menggunakan alat bantu berupa:
a. Teknik tapisan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan) dengan menetapkan rentang penilaian 1-5. Kriteria
peniliannya meliputi :

6
1) Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat;
2) Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif;
3) Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak; dan
4) Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)


Dari tapisan APKL diambil 3 isu yang termasuk pada
peringkat 1-3, untuk dianalisis dengan USG. Alat bantu tapisan USG
menggunakan kriteria dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG
dengan rentang skor 1-5 meliputi:
1) Urgency: Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindak lanjuti;
2) Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan;
3) Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera.

7
Tabel 1.1 Analisis APKL

Kriteria
No Issue A P K L Keterangan
1. Banyaknya Ibu Hamil dengan     Memenuhi
Kekurangan Energi Kronik (KEK) syarat

2. Banyaknya Ibu Hamil dengan     Memenuhi


Anemia syarat

3. Rendahnya pengetahuan Ibu     Memenuhi


tentang ASI Eksklusif syarat

4. Belum optimalnya pemahaman  -  - Tidak


ibu hamil tentang KB pascasalin memenuhi
syarat
5. Belum optimalnya alur 5 langkah   - - Tidak
Posyandu memenuhi
syarat

Keterangan :
1. Aktual (A) : Sedang terjadi/dala m proses kejadian
2. Problematik (P) : Masalah mendesak untuk dipecahkan
3. Kekhalayakan (K) : Menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L) : Logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas

8
Bersasarkan hasil analisis isu dengan APKL didapatkan 3 isu besar yaitu:
a. Banyaknya Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan
keterangan memenuhi syarat.
b. Banyaknya Ibu Hamil yang mengalami anemia dengan keterangan
memenuhi syarat .
c. Rendahnya pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan keterangan
memenuhi syarat.

Tabel 1.2 Analisis USG

No Issue/ masalah Nilai Total Rangking /


Prioritas
U S G
Banyaknya Ibu Hamil dengan
1 4 5 4 13 II
Kekurangan Energi Kronik
(KEK)

Banyaknya Ibu Hamil dengan


2 5 5 4 14 I
Anemia

3 Rendahnya pengetahuan Ibu 5 4 4 13 III


tentang ASI Eksklusif

Keterangan :
1. U : Urgency = seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti
2. S : Seriousness = seberapa serius suatu isu harus dibahas yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3. G : Growth = didefinisikan sebagai seberapa besar memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani dengan segera

Berdasarkan hasil analisis USG maka dapat disimpulkan bahwa isu


yang terpilih yaitu Banyaknya Ibu hamil yang mengalami Anemia dengan
skor 14.

9
3. Analisis Core Isu
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan
fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua
penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori
penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi
manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode),
machine (eqiupment) dan environtment (lingkungan) atau melalui
pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama rekan
kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):

Gambar 1.1 Diagram Fishbone

Berdasarkan Analisis Fishbone di atas, diketahui bahwa akar penyebab


dari isu masih banyaknya ibu hamil yang mengalami anemia karena
pengetahuannya kurang

10
4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu
Dengan merujuk pada akar penyebab isu maka gagasan kreatif
yang akan dilakukan untuk meneyelesaikan Core Isu tersebut di atas adalah
“Peningkatan Pengetahuan Ibu hamil Anemia melalui KURSI
BUMIA ”. Guna mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut :

1) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai KURSI BUMIA.

2) Menyiapkan untuk Bahan KURSI BUMIA


3) Melakukan pengambilan data ibu hamil anemia
4) Melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil yang anemia dalm KURSI
BUMIA

5) Melakukan evaluasi capaian.

5. Tujuan Aktualisasi
a. Tujuan Umum
Tujuan dari aktualisasi pelatihan dasar calon PNS pada kegiatan
ini secara umum yaitu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK serta kedududkan dan peran PNS dalam mewujudkan
smart governance pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat, dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap tugas,
dengan semangat nasionalisme, menjunjung kode etik sebagai ASN
dalam memberikan pelayanan masyarakat, memiliki komitmen mutu
dalam tugas pokok dan

11
fungsinya, dan nilai-nilai anti korupsi dalam melaksanakan tugas untuk
melayani masyarakat.
b. Tujuan Khusus

Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang anemia baik dari pengertian


anemia , bagaimana cara mengkonsumsi tablet Fe, bahaya anemia untuk
ibu hamil dan janin, dan terjaminnya keamanan dan keselamatan ibu hamil
selama kehamilan sampai persalinan di Puskesmas Bulu, Kabupaten
Rembang

6. Manfaat Aktualisasi

a. Manfaat untuk individu (peserta)


1. Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN BerAKHLAK yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif meningkatkan kompetensi sebagai PNS pada umumnya,
khususnya dalam upaya optimalisasi pengetahunan tentang anemia pada
ibu hamil di Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang

2. Mampu menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna,


dinamis, dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan kerja

b. Manfaat untuk unit kerja/organisasi


1. Mendukung terwujudnya visi dan misi Puskesmas Bulu

2. Meningkatkan mutu pelayanan berkualitas

c. Manfaat untuk masyarakat


1. Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai kebutuhan

2. Terjalinnya hubungan yang baik antara masyarakat khusunya pasien dengan


petugas medis

12
3. Ruang Lingkup
a. Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini yaitu:
1) Melakukan koordinasi dengan mentor terkait program KURSI BUMIA (kursus
singkat ibu dengan anemia)

2) Menyiapkan bahan untuk KURSI BUMIA (kursus singkat ibu dengan anemia)

3) Melakukan pengambilan data ibu hamil anemia

4) Melaksanakan kegiatan KURSI BUMIA (kursus singkat ibu anemia)

5) Melakukan evaluasi capaian

b. Tempat dan waktu pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di UPT Puskesmas Bulu Kabupaten


Rembang pada tanggal 06 Juli 2022 sampai 20 Agustus 2022.

13
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN TUPOKSI PESERTA

A. Profil Instansi

1. Sejarah Lembaga

UPT. Puskesmas Bulu berdiri sejak tahun 1976 dengan kategori


Puskesmas Kawasan Pedesaan Non Rawat Inap dengan Mampu Persalinan
Normal. Wilayah kerja Puskesmas Bulu meliputi 16 desa dengan luas
wilayah 10.239 Ha dan kondisi geografis berupa perbukitan.

UPT. Puskesmas Bulu terletak di jalan raya utama Rembang –


Blora sehingga mudah dijangkau. UPT. Puskesmas Bulu mencakup 16
desa, meliputi : Desa Kadiwono, Desa Mantingan, Desa Bulu, Desa
Jukung, Desa Ngulaan, Desa Pasedan, Desa Sumbermulyo, Desa
Karangasem, Desa Lambangan Wetan, Desa Lambangan Kulon, Desa
Cabean, Desa Warugunung, Desa Pinggan, Desa Sendangmulyo, Desa
Pondokrejo dan Desa Mlatirejo.
UPT. Puskesmas Bulu mempunyai 5 Puskesmas Pembantu yaitu :
1. Puskesmas Pembantu Bulu.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Kadiwono, Desa
Mantingan, Desa Bulu, dan Desa Jukung
2. Puskesmas Pembantu Pasedan.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Pasedan dan Desa

14
Ngulaan.
3. Puskesmas Pembantu Karangasem.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Sumbermulyo dan
Desa Karangasem.
4. Puskesmas Pembantu Cabean.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Lambangan Wetan,
Desa Lambangan Kulon, Desa Cabean, dan Desa
Warugunung.
5. Puskesmas Pembantu Sendangmulyo.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Pinggan, Desa
Sendangmulyo, Desa Pondokrejo, dan Desa Mlatirejo.
(Sumber: Profil Puskesmas Bulu Tahun 2020)

Luas tanah UPT. Puskesmas Bulu seluas 1.996,25 m2 dengan luas


total bangunan 1.872m2 yang terdiri atas : 2 rumah dinas dengan
luas total 318m2, gedung A ( pelayanan dan kantor ) seluas 396m2,
dan gedung B ( ruang cold chain dan imunisasi ) seluas 141,96 m2.

2. Visi Misi, Motto, Tujuan dan Nilai – Nilai Budaya Kerja Puskesmas
Bulu

15
a) Visi : “ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima di Puskesmas
Bulu “
b) Misi :
1) Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya
Manusia
3) Meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat bersama lingkungannya
4) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

c) Motto : Sehatmu Harapanku


d) Tujuan :
UPT. Puskesmas Bulu dalam penyelenggaraan pelayanan dan
peningkatan mutu adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas pelayanan secara optimal dan
profesional yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bulu.
2) Terwujudnya sistem manajemen mutu yang efektif, efisien
dapat dipertanggungjawabkan.
3) Meningkatnya kemandirian dan peran serta masyarakat
dalam upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif.

e) Nilai – Nilai Budaya Kerja Puskesmas Bulu


“SEHATI” Sehat jasmani dan rohani, Empati terhadap pasien,
Handal dalam pelayanan, Amanah dalam bekerja, Tanggung
jawab dalam menjalankan tugas, Inovatif dalam berkarya

3. Struktur Organisasi Puskesmas Bulu

16
Adapun struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas Bulu sesuai dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang No.800/124/2017
adalah sebagai berikut :

17
4. Tugas Pokok dan Fungsi

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya (Permennkes 43, 2019). Puskesmas adalah Unit
Pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Yang dimaksud
“Unit Pelaksana” adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), yaitu unit
organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten yang melaksanakan
tugas teknis operasional (Bupati Rembang, 2008)
Fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan dasar atau
pelayanan tingkat pertama :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan yang terdiri dari
pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
UPT. Puskesmas Bulu bertanggung jawab atas wilayah kerja yang
ditetapkan dalam bentuk 2 pelayanan kesehatan yaitu :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Perkesmas,
meliputi Promosi Kesehatan dan UKS ,Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana,
Gizi , Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ( Menular
dan Tidak Menular ) dan Perkesmas
b. Upaya Kesehatan Perseorangan, meliputi Pelayanan
Pemeriksaan Umum, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut,
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan KB,
Pelayanan Imunisasi, Pelayanan Konseling dan
Pemeriksaan TB, Pelayanan VCT / KT HIV, Pelayanan
MTBS, Pelayanan Tindakan, Pelayanan Konseling Sanitasi,

18
Pelayanan Konseling Kesehatan Remaja, Pelayanan
PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis),
Pelayanan Persalinan Normal, Pelayanan Obat dan
Pelayanan laboratorium.

B. Tupoksi Peserta

Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara Undang – Undang Aparatur


Sipil Negara No. 5 tahun 2014 Pasal 11 menjelaskan bahwa tugas
ASN adalah :
a. Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
b. Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Sesuai Permenpan-RB No. 36 Tahun 2019 tentang jabatan fungsional Bidan
maka uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan kategori keahlian
sesuai jenjang jabatan dalam hal ini jabatan Bidan Ahli Pertama meliputi:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
4. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
7. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9. Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;

19
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetric ginekologi;
12. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan ibu dan anak pada individu atau
keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
14. Melakukan asuhan neonatal esensial;
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam
paska kelahiran (KN1);
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari
ke 7 paska kelahiran (KN2) ;
17. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari
ke 28 paska kelahiran (KN3);
18. Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
19. Memfasilitasi konseling pra nikah;
20. Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
21. Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada
keluarga dan masyarakat;
22. Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
23. Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan
pembangunan desa;
24. Melaksanakan tugas jaga shift malam;
25. Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
26. Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan
merencanakan kegiatan UKM terkait pelayanan kebidanan di
Puskesmas;
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi;
28. Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di
tingkat Puskesmas; dan
29. Melakukan Skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis,
hepatitis B dari ibu ke anak

20
Peran ASN di bidang kesehatan melalui kegiatan mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas prima di Puskesmas meliputi pelayanan preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
(Permennkes No 43 tahun 2019).
Salah satu tugas bidan menurut Permenpan-RB No.36 Tahun 2019 Memberikan
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu dan anak pada
individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan. Isu yang diambil adalah
tentang banyaknya ibu hamil yang mengalami anemia di Puskesmas Bulu. Isu
ini sangat berkaitan dengan tugas bidan memberikan komunikasi , Informasi
dan edukasi tentang kesehatan ibu terutama anemia pada ibu hamil. Dalam hal
ini, bidan sebagai pelayan publik harus berperan aktif dalam penyelesaian
kasus anemia untuk menurunkan kasus kematian ibu , memaksimalkan
kegiatan preventif melalui penyuluhan diharapkan dapat menurunkan kasus
anemia yang terjadi pada ibu hamil di Puskesmas Bulu.

21
BAB III

1. Unit Kerja : UPT. Puskesmas Bulu, Kabupaten Rembang


2. Identifikasi Isu :
a. Banyaknya Ibu Hamil dengan KEK
b. Banyaknya Ibu Hamil yang mengalami anemia
c. Rendahnya Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif
d. Belum optimalnya pemahaman ibu hamil tentang KB pascasalin
e. Belum optimalnya alur 5 langkah Posyandu

3. Isu yang Diangkat : Banyaknya Ibu Hamil yang mengalami Anemia


4. Gagasan Pemecahan Isu :
Gagasan Pemecahan Isu yang akan dilakukan adalah Inovasi KURSI BUMIA
(Kursus Singkat Ibu Hamil dengan Anemia) di Puskesmas Bulu Kabupaten
Rembang

5. Kegiatan yang akan dilakukan

1. Melakukan koordinasi dengan mentor terkait program KURSI BUMIA (kursus


singkat ibu dengan anemia)

2. Menyiapkan bahan untuk kursus singkat ibu dengan anemia (KURSI BUMIA)

3. Melakukan pengambilan data ibu hamil anemia

4. Melaksanakan kegiatan kursus singkat ibu dengan anemia (KURSI BUMIA)

5. Melakukan evaluasi capaian

22
KONTRIBUSI PENGUAT NILAI
KETERKAITAN DENGAN
TAHAPAN TERHADAP ORGANISASI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI DASAR ASN
KEGIATAN TUSI/ TUJUAN
BERAKHLAK
ORGANISASI
1. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Bahan Berorientasi Pelayanan : Konsultasi dengan Dengan melakukan
konsultasi Bahan Konsultasi Konsultasi Dalam penyiapan bahan mentor merupakan konsultasi ke
dengan mentor 2. Hasil Kegiatan : konsultasi, dilandasi sikap tahapan awal maka dari mentor maka
terkait KURSI Blangko Persetujuan responsif itu diharapkan peserta memperkuat nilai-
BUMIA 3. Dokumentasi atau dapat memberikan nilai budaya UPTD
tangkapan layar dari Bersikap ramah ketika kontribusi untuk misi Puskesmas yaitu :
foto hasil konsultasi berkonsultasi kepada atasan Puskesmas memberikan tanggung jawab
pelayanan secara dalam
Akuntabel : Dalam menyiapkan optimal dan salah satu menjalankan
bahan konsultasi saya tujuan Puskesmas tugas : saya
memperpertanggungjawabkan meningkatnya melakukan
kepada pemimpin, berkata kemandirian dan konsultasi dengan
jujur dan apa adanya menjawab peran serta penuh tanggung
pertanyaan mentor mengenai masyarakat dalam jawab dan
persiapan aktualisasi , upaya kesehatan memperhatian
promotif, preventif, saran yg diberikan
Disiplin dengan Menepati janji kuratif maupun mentor
temu dengan atasan sesuai waktu rehabilitatif
yang disepakati Amanah dalam
bekerja : saya
Kompeten : akan menjalankan
Meningkatkan kompetensi diri saran dari mentor
untuk menjawab tantangan agak tidak
yang selalu berubah : Gagasan bertentangan
mengenai pelaksanaan kegiatan
sebagai langkah pengembangan
diri bagi dalam meningkatkan
kompetensi,

Melakukan learning agility


Walaupun laporan telah
mendapat persetujuan dari
atasan tetap membaca materi
lain guna menambah wawasan

Harmonis :membangun
lingkungan kerja yang
kondusif : kegiatan
menyiapkan bahan konsultasi
tidak menggangu rekan lain
yang sedang bekerja,

Menghargai setiap orang


apapun latar belakangnya
Sebagai CPNS yang masih jauh
lebih muda dari segi usia
maupun pengalaman, harus
selalu menghormati atasan yang
usianya sudah lebih jauh
berpengalaman,

Loyal :
Upaya pengumpulan bahan
konsultasi disertai sikap dedikasi
untuk unit kerja, Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi salah
satu wujud kontribusi dari
pegawai untuk unit kerja ,

Nasionalisme dengan
Mengkomunikasikan hal-hal
yang terkait dengan kegiatan
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar

Adaptif :
Berinovasi dan
mengembangkan kreativitas :
Kegiatan ini merupakan upaya
untuk menambah gagasan dalam
penyiapan bahan kebijakan
terkait anemia yang ada di
Puskesmas Bulu

Kolaboratif :
Terbuka dalam kerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah yaitu dengan menerima
informasi atau kebutuhan bahan
dari rekan kerja lain yang sesuai
2. Melakukan 1. Terlaksananya
konsultasi dengan konsultasi dengan
mentor mentor
2. Catatan kegiatan
3. Dokumentasi
3. Meminta 1. Tersedianya
persetujuan Pernyataan
mentor Dukungan Tertulis
2. Dukungan Tertulis
3. Dokumentasi

2. Menyiapkan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Berorientasi Pelayanan: Konsep materi bahan Mempersiapkan


bahan untuk referensi bahan referensi untuk KURSI BUMIA , bahan untuk
KURSI edukasi / 2. tangkapan layar Memahami dan memenuhi KURSI BUMIA
kebutuhan masyarakat dalam maka peserta diharapkan
BUMIA penyuluhan dari google berisi mendukung nilai –
(kursus singkat beberapa jurnal- menyiapkan bahan edukasi atau mendukung misi UPTD nilai dasar
ibu anemia) jurnal penelitian penyuluhan, pembuatan leaflet, Puskesmas Bulu yaitu : Puskesmas yakni :
dan referensi dari video, saya mengumpulkan dari Inovatif dalam
memberikan pelayanan
Kemenkes berbagai sumber , tidak terpaku berkarya : saya
pada satu sumber saja kesehatan secara membuat inovasi
optimal dan baru untuk ibu
Akuntabel : dalam hamil yang
Meningkatkan derajat
mengumpulkan bahan, harus mengalami anemia
bertanggung jawab termasuk kesehatan dengan membuat
mengaplikasikannya dalam perorangan, keluarga kursus singkat ibu
kehidupan sehari-hari hamil dengan
dan masyarakat
anemia dan
Kompeten: meningkatkan bersama didalmny ada
kompetensi diri untuk lingkungannya penyuluhan serta
menjawab tantangan yang pembagian leaflet
selalu berubah sambil mencari untuk ibu hamil
bahan penyuluhan dan
pembuatan leaflet, sekaligus Handal dalam
memperkaya wawasan diri pelayanan : saya
melakukan yang
Harmonis : terbaik untuk
Membangun lingkungan kerja pelayanan yg
yang kondusif optimal demi
Memilih dan memilah bahan terwujudnya
rekomendasi secara bijaksana Kesehatan Ibu dan
dan profesional, jika Anak di
membutuhkan bahan dari rekan Puskesmas Bulu
kerja lain, diusahakan rekan
kerja kita masih sibuk atau tidak

Loyal :
Komitmen: ketika pencarian
bahan belum selesai di cari di
jam-jam kantor, bisa
diselesaikan di jam-jam luar
kantor, jika ada data yang
bersifat rahasia,

Adaptif :
Bertindak proaktif : Turut
bertanya kepada atasan terkait
masukan atau informasi untuk
bahan rekomendasi

Kolaboratif : terbuka dalam


bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
dengan Bersikap menerima
masukan dan arahan dari atasan
maupun rekan kerja lainnya,
Memberikan berbagai pihak
untuk berkontribusi
Menjalin komunikasi dengan
stakeholder terkait jika
dibutuhkan untuk menambah
bahan rekomendasi
2. Membuat leaflet 1. Tersedianya leaflet
2. Hasil kegiatan
leaflet :
dokumentasi
3. Membuat kartu 1. Tersedianya kartu
kontrol kontrol
2. Hasil kegiatan :
kartu kontrol

4. Membuat pre test 1. Tersedianya pre


dan post test test dan post test
2. Hasil kegiatan : pre
test dan post test

5. Membuat video 1. Tersedianya video


tentang cara 2. Hasil kegiatan :
minum tablet video
tablet zat besi
(Fe)
3. 1. Tersedianya data Berorientasi pelayanan : Saya melakukan Saya mengambil data ibu
Melakukan 1. Melakukan
2. Hasil : data bumil bersikap ramah kepada bidan pengambilan data ibu hamil dengan tetap
pengambilan pengambilan data anemia yang berjaga di Poli KIA hamil anemia turut menerapkan nilai-nilai
data ibu hamil ibu hamil anemia mendukung misi UPTD yang ada di UPT
Akuntabel : Dalam Puskesmas Bulu yaitu Puskesmas Bulu yaitu
anemia dari buku register
mengumpulkan data harus meningkatkan derajat Amanah dalam bekerja
Antenatal Care
bertanggung jawab dalam kesehatan perorangan ,
(ANC) di poli
kerahasiaan keluarga dan Saya akan menyimpan
KIA masyarakat bersama data ibu hamil dengan
Kompeten :melaksanakan lingkungannya, penuh rasa
2. Mencatat identitas
tugas dengan kualitas terbaik tanggungjawab dalam
beserta nomer memilih dan memilah data menjalankan tugas
handphone dan dengan benar
hasil pemeriksaan
Harmonis : membangun
Hb pada form lingkungan kerja yang
pemantauan kondusif : pada saat
pengambilan data tidak
mengganggu rekan yang lain
yang sedang bekerja

Loyal : upaya pengumpulan data


ini di dedikasikan untuk unit
kerja

Adaptif :bertindak proaktif


dengan turut bertanya
kepada bidan koordinator KIA
terkait sampel yang akan diambil
untuk mengikuti KURSI
BUMIA

Kolaboratif :
Terbuka dalam berkerja
sama untuk menghasilkan
nilai tambah
Bekerjasama dengan bidan
koordinator KIA dalam
pengambilan data ibu hamil
anemia
3. Menghubungi 1. Terlaksananya
nama-nama ibu komunikasi dengan
hamil melalui ibu hamil
nomer whatsapp 2. Hasil kegiatan :
pribadi tersedianya
tangkapan layar
percakapan

4 Melaksanaka 1. Mengisi daftar 1. Daftar hadir Berorientasi Pelayanan: Ketika saya melakukan Dalam melakukan
n kegiatan hadir telah terisi ramah, cekatan, kegiatan KURSI BUMIA kegiatan KURSI
KURSI senyum sapa salam kepada ibu Saya telah membantu BUMIA dapat
BUMIA hamil yang mengikuti kursi Puskesmas dalam mewujudkan nilai-
(kursus bumia mewujudkan misi UPT nilai dasar UPT
singkat ibu Puskesmas Bulu yaitu Puskesmas Bulu
anemia) Akuntabel : Informasi yang memberikan pelayanan yakni handal
disampaikan jelas dan yang optimal dalam pelayanan
transparan

Kompeten: Saya melakukan


Melaksanakan tugas dengan penyuluhan dalam kursus
kualitas terbaik
singkat ibu dengan
Penyuluhan yang dibuat harus
menghasilkan konten yang anemia sesuai dengan
bermanfaat misi Puskesmas Bulu
yaitu Meningkatkan
Harmonis :
Menghargai setiap orang derajat kesehatan
apapun latar belakangnya perorangan, keluarga
ketika melakukan penyuluhan dan masyarakat
mau menerima masukan dari
bersama
para pegawai dengan latar
belakang dan usia yang berbeda- lingkungannya
beda

Loyal :
Menjaga rahasia jabatan dan
negara Dalam melaksanakan
pre test dan post test saya
memantau dengan sejujur-
jujurnya

Adaptif : terus berinovasi dan


mengembangkan kreativitas
dengan Berusaha menyajikan
konten yang menarik

Kolaboratif : menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama :
dalam kegiatan ini bersama
dengan tenaga penyuluh
kesehatan masyarakat dan gizi
melakukan penyuluhan
2. Melaksanakan pre 1. Terlaksananya pre
test test
2. Hasil : Tersedianya
lembar jawaban
pre test
3. Melakukan Tersedianya
Penyuluhan Dokumentasi
penyuluhan berupa
foto dan video
4. Melaksanakan 1. Terlaksananya post
post test test
2. Tersedianya lembar
jawaban post test
5 Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Tersedianya data Berorientasi Pelayanan: Saya melakukan evaluasi Dalam pelaksanaan
evaluasi data pre test dan pre test dan post Kualitas : Dalam capaian sesuai dengan evaluasi nilia- nilai yang
capaian post test test mengumpulkan data saya misi Puskesmas Bulu terkandung didalamnya
2. Hasil : scan hasil bersikap profesional yaitu adalah
pre test dan post meningkatkan kualitas
test dan kuantitas Sumber
Daya Manusia amanah dalam bekerja :
Akuntabel : dalam saya mengelompokkan pre
mengumpulkan data saya test dan post test sampai
bekerja dengan sungguh- menyelesaikannya salam
sungguh dan tanggung jawab bentuk data

tanggung jawab dalm


Kompeten: , Saya bekerja : saya melakukan
mengumpulkan data dengan tugas ini dengan rasa
cermat dan disiplin tanggung jawab yang besar
untuk melihat apakah
Harmonis : membangun terjadi peningkatan
lingkungan kerja yang pengetahuan ibu hamil
kondusif : Kegiatan evaluasi
yang dilakukan dengan tidak
menganggu rekan lain yang
sedang fokus bekerja

Loyal :
Memegang teguh ideologi
Pancasila, dengan cara
Dalam mengumpulkan data saya
bekerja dengan penuh semangat

Adaptif : bertindak proaktif


Saat mengerjakan evaluasi tentu
mengalami sedikit banyak
hambatan, namun tidak boleh
berputus asa dan tetap
melanjutkan tugas dengan
maksimal

Kolaboratif :
Memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi : Meski sedang
sibuk mengerjakan tugas
masing-masing, tetap menjalin
komunikasi yang baik dan lancar
dengan sesama rekan kerja
maupun atasan
2. Menganalisis 1. Tersedianya hasil
hasil pre test dan data pre test dan post
post test test

2. Hasil kegiatan: tabel


hasil pre test dan
post test
3. Membuat diagram 1. Tersedianya
pre test dan post diagram
test
2. Hasil kegiatan:
tersedianya diagram
capaian edukasi
monitoring
A. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)

Tabel 4. Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)

NILAI-NILAI Kegiatan Jumlah


No DASAR ASN Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Aktualisasi
BERAKHLAK 1 2 3 4 5 per NND
Berorientasi
1 2 2 2 3 2 11
Pelayanan
2 Akuntabel 1 2 2 3 2 10
3 Kompeten 2 2 2 1 2 9
4 Harmonis 3 3 1 2 1 10
5 Loyal 2 2 1 1 1 7
6 Adaptif 3 3 3 1 2 12
7 Kolaboratif 2 3 1 3 1 10

Jumlah Nilai-Nilai Dasar


ASN BerAKHLAK yang
7 7 7 7 7
Diaktualisasikan per
Kegiatan
B. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 5. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai