REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI
SIPIL GOLONGAN III
Disusun oleh :
Nama : Firlya Dian Kurniawati, S.S.T
NIP 199108082022032011
Jabatan : Ahli Pertama-Bidan
Instansi : UPT Puskesmas Bulu
Angkatan/Kelas : XII/2
No. Presensi 1
Gelombang 3
Coach, Mentor,
i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pada Hari :
Tanggal : Juli 2022
Pukul :
Tempat : PPSDM Kementerian Dalam Negeri Regional
Yogyakarta
Dan telah mendapatkan pengujian/ komentar/ masukan/ saran dari Penguji, Mentor dan
Coach/ Moderator.
COACH PESERTA
PENGUJI MENTOR
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
Melalui Kursus Singkat Ibu Hamil dengan Anemia (Kursi Bumia) di UPT
satu syarat dalam menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
Rancangan aktualisasi ini dapat terwujud atas bimbingan, dorongan, dukungan, dan
doa yang tiada henti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis
1. Bapak Ir. Agus Irawan MP selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya
2. Bapak H. Abdul Hafidz selaku Bupati Rembang yang telah memberi kesempatan
kepada saya untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
3. Ibu dr. Esti Nursofiati selaku Kepala UPT Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang
dan selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dalam setiap kegiatan
iii
5. Ibu Dra. Widi Astuti, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan bimbingan
7. Teman seperjuangan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XII
itu, penulis sangat berharap saran dan masukan dari berbagai pihak dalam membuat
laporan rancangan aktualisasi ini agar menjadi lebih baik sehingga bisa bermanfaat
Penulis,
iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Deskripsi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
bidan ahli pertama di Puskesmas Bulu Rembang. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek-aspek kedudukan dan peran
Aparatur Sipil Negara dalam mendukung Smart Governance.
Beberapa isu yang menjadi persoalan di Puskesmas Sulang
kabupaten Rembang antara lain :
a. Isu Ke-1: “Banyaknya Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik”
a) Kondisi “Masalah = Isu”
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU
Kekurangan energi kronik KEK ibu hamil dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR)
1
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN adalah sebagai seorang bidan ahli pertama maka dalam
memberikan pelayanan ANC haruslah secara profesional dan
semaksimal mungkin kepada ibu hamil. Selain itu berkolaborasi
dengan berbagai pihak dalam meningkatkan fasilitas pelayanan pada
ibu hamil terutama pada daerah yang memiliki akses akomodasi yang
sulit. Memberikan konseling Informasi dan Edukasi (KIE) pada ibu
hamil tentang Kekurangan Energi Protein dan pemeriksaaan rutin
ANC sangatlah penting serta dapat diwujudkan melalui media leaflet
untuk mempermudah dalam penyampaian KIE dan dapat mencangkup
pada lingkup yang luas.
2
a) Kondisi “Masalah = Isu”
Banyak ditemukannya ibu hamil yang kadar Hemogoblin
(Hb) di bawah 11 g/dl saat dilakukan cek Hb pada awal kunjungan
ANC dan saat kunjungan rutin di UPT Puskesmas Bulu karena
rendahnya tingkat kesadaran dalam mengkonsumsi tablet penambah
darah (tablet Fe) yang diberikan dan kurangnya kesadaran untuk
mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
Jumlah ibu hamil yang mengalami anemia (kadar Hb <11 g/dl)
sebanyak orang- 40 bu hamil yang periksa.
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah meningkatnya angka kesakitan (morbiditas) dan
angkat kematian ibu (mortalitas) yang bisa berakibat pada kenaikan
angka kematian ibu (AKI) karena rendahnya tingkat kesadaran ibu
dalam meminum obat tablet penambah darah (tablet Fe) selama
kehamilan sehingga mengakibatkan ibu mengalami anemia sehingga
bisa membahayakan keselamatan ibu selama menajalani proses
persalinan karena bisa terjadi perdarahan dan berujung pada kematian
ibu.
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN adalah sebagai seorang bidan ahli pertama maka dalam
memberikan pelayanan ANC haruslah secara profesional dan
semaksimal mungkin kepada ibu hamil. Selain itu berkolaborasi
dengan berbagai pihak dalam meningkatkan fasilitas pelayanan pada
ibu hamil terutama pada daerah yang memiliki akses akomodasi yang
sulit. Memberikan konseling Informasi dan Edukasi (KIE) dan
penyuluhan pada ibu hamil tentang tanda bahaya dan pemeriksaaan
rutin ANC sangatlah penting serta dapat diwujudkan melalui media
leaflet
3
untuk mempermudah dalam penyampaian KIE dan penyuluhan dapat
mencangkup pada lingkup yang luas.
c. Isu Ke-3 : “Rendahnya pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif”
a) Kondisi “Masalah = Isu”
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai
usia enam bulan adalah sebesar 29,5% (Profil Kesehatan Indonesia, 2017).
Hal ini belum sesuai dengan target Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2015- 2019 yaitu persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%. Capaian pemberian ASI
Eksklusif pada bayi 0-6 bulan menurut kabupaten/ kota tahun 2020,
Rembang baru mencapai 74,9 % (Profil Dinkes Rembang, 2020). Sedangkan
untuk capaian ASI Eksklusif UPTD Puskesmas Bulu hanya mencapai 79 %.
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah meningkatnya angka kesakitan (morbiditas) dan
angkat kematian bayi (mortalitas) yang bisa berakibat pada kenaikan
angka kematian bayi (AKB) karena bayi yang tidak ASI Eksklusif
memiliki risiko kematian akibat diare sebanyak 3,94% daripada bayi
yang ASI eksklusif.
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN sebagai pelayan publik, sebagai seorang bidan ahli pertama
maka dalam memberikan pelayanan penyuluhan pentingnya ASI
eksklusif untuk bayi, apa saja dampaknya bila tidak menyusui selama
6 bulan pertama , dan efek jangka panjang untuk anak.
4
d. Isu Ke-4 : “Belum Optimalnya pemahaman ibu hamil tentang KB pasca salin”
a) Kondisi “Masalah = Isu”Data dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang cakupan peserta KB pasca salin baru mencapai 24,8% dan untuk
Puskesmas Bulu 48,5 %. masih banyak pasangan subur yang belum mau
datang berKB.
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah semakin meningkatnya resiko angka kejadian
covid yang diperburuk karena tidak adanya kekebalan tubuh yang
dimiliki para lansia sehingga dapat berakibat pada kematian.
c) Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Berdasarkan isu tersebut keterkaitan dengan management
ASN adalah sebagai seorang bidan ahli pertama maka harus
memberikan pelayanan KB dan dapat meningkatkan pengetahuan ibu
untuk menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan keinginan dan hal
ini berkaitan dengan fungsi ASN sebagai pelayan publik
5
b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak
diselesaikan adalah semakin meningkatnya angka morbiditas serta
mortilitas pada bayi karena tidak mendapatkan pelyanan Posyandu
yang kurang seuai dengan alur 5 langkah .
2. Penetapan Isu
Setelah mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kritikal melalui
isu-isu strategis kontemporer, maka selanjutnya perlu dilakukan analisis
untuk bagaimana memahami isu tersebut secara utuh dan kemudian dengan
menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan alternatif jalan
keluar pemecahan isu. Untuk penetapan kriteria isu yang berkualitas dapat
menggunakan alat bantu berupa:
a. Teknik tapisan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan) dengan menetapkan rentang penilaian 1-5. Kriteria
peniliannya meliputi :
6
1) Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat;
2) Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif;
3) Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak; dan
4) Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
7
Tabel 1.1 Analisis APKL
Kriteria
No Issue A P K L Keterangan
1. Banyaknya Ibu Hamil dengan Memenuhi
Kekurangan Energi Kronik (KEK) syarat
Keterangan :
1. Aktual (A) : Sedang terjadi/dala m proses kejadian
2. Problematik (P) : Masalah mendesak untuk dipecahkan
3. Kekhalayakan (K) : Menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L) : Logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas
8
Bersasarkan hasil analisis isu dengan APKL didapatkan 3 isu besar yaitu:
a. Banyaknya Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan
keterangan memenuhi syarat.
b. Banyaknya Ibu Hamil yang mengalami anemia dengan keterangan
memenuhi syarat .
c. Rendahnya pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan keterangan
memenuhi syarat.
Keterangan :
1. U : Urgency = seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti
2. S : Seriousness = seberapa serius suatu isu harus dibahas yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3. G : Growth = didefinisikan sebagai seberapa besar memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani dengan segera
9
3. Analisis Core Isu
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan
fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua
penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori
penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi
manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode),
machine (eqiupment) dan environtment (lingkungan) atau melalui
pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama rekan
kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):
10
4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu
Dengan merujuk pada akar penyebab isu maka gagasan kreatif
yang akan dilakukan untuk meneyelesaikan Core Isu tersebut di atas adalah
“Peningkatan Pengetahuan Ibu hamil Anemia melalui KURSI
BUMIA ”. Guna mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut :
5. Tujuan Aktualisasi
a. Tujuan Umum
Tujuan dari aktualisasi pelatihan dasar calon PNS pada kegiatan
ini secara umum yaitu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK serta kedududkan dan peran PNS dalam mewujudkan
smart governance pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat, dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap tugas,
dengan semangat nasionalisme, menjunjung kode etik sebagai ASN
dalam memberikan pelayanan masyarakat, memiliki komitmen mutu
dalam tugas pokok dan
11
fungsinya, dan nilai-nilai anti korupsi dalam melaksanakan tugas untuk
melayani masyarakat.
b. Tujuan Khusus
6. Manfaat Aktualisasi
12
3. Ruang Lingkup
a. Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini yaitu:
1) Melakukan koordinasi dengan mentor terkait program KURSI BUMIA (kursus
singkat ibu dengan anemia)
2) Menyiapkan bahan untuk KURSI BUMIA (kursus singkat ibu dengan anemia)
13
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN TUPOKSI PESERTA
A. Profil Instansi
1. Sejarah Lembaga
14
Ngulaan.
3. Puskesmas Pembantu Karangasem.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Sumbermulyo dan
Desa Karangasem.
4. Puskesmas Pembantu Cabean.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Lambangan Wetan,
Desa Lambangan Kulon, Desa Cabean, dan Desa
Warugunung.
5. Puskesmas Pembantu Sendangmulyo.
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Pinggan, Desa
Sendangmulyo, Desa Pondokrejo, dan Desa Mlatirejo.
(Sumber: Profil Puskesmas Bulu Tahun 2020)
2. Visi Misi, Motto, Tujuan dan Nilai – Nilai Budaya Kerja Puskesmas
Bulu
15
a) Visi : “ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima di Puskesmas
Bulu “
b) Misi :
1) Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya
Manusia
3) Meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat bersama lingkungannya
4) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
16
Adapun struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas Bulu sesuai dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang No.800/124/2017
adalah sebagai berikut :
17
4. Tugas Pokok dan Fungsi
18
Pelayanan Konseling Kesehatan Remaja, Pelayanan
PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis),
Pelayanan Persalinan Normal, Pelayanan Obat dan
Pelayanan laboratorium.
B. Tupoksi Peserta
19
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetric ginekologi;
12. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan ibu dan anak pada individu atau
keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
14. Melakukan asuhan neonatal esensial;
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam
paska kelahiran (KN1);
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari
ke 7 paska kelahiran (KN2) ;
17. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari
ke 28 paska kelahiran (KN3);
18. Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
19. Memfasilitasi konseling pra nikah;
20. Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
21. Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada
keluarga dan masyarakat;
22. Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
23. Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan
pembangunan desa;
24. Melaksanakan tugas jaga shift malam;
25. Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
26. Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan
merencanakan kegiatan UKM terkait pelayanan kebidanan di
Puskesmas;
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi;
28. Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di
tingkat Puskesmas; dan
29. Melakukan Skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis,
hepatitis B dari ibu ke anak
20
Peran ASN di bidang kesehatan melalui kegiatan mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas prima di Puskesmas meliputi pelayanan preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
(Permennkes No 43 tahun 2019).
Salah satu tugas bidan menurut Permenpan-RB No.36 Tahun 2019 Memberikan
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu dan anak pada
individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan. Isu yang diambil adalah
tentang banyaknya ibu hamil yang mengalami anemia di Puskesmas Bulu. Isu
ini sangat berkaitan dengan tugas bidan memberikan komunikasi , Informasi
dan edukasi tentang kesehatan ibu terutama anemia pada ibu hamil. Dalam hal
ini, bidan sebagai pelayan publik harus berperan aktif dalam penyelesaian
kasus anemia untuk menurunkan kasus kematian ibu , memaksimalkan
kegiatan preventif melalui penyuluhan diharapkan dapat menurunkan kasus
anemia yang terjadi pada ibu hamil di Puskesmas Bulu.
21
BAB III
2. Menyiapkan bahan untuk kursus singkat ibu dengan anemia (KURSI BUMIA)
22
KONTRIBUSI PENGUAT NILAI
KETERKAITAN DENGAN
TAHAPAN TERHADAP ORGANISASI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL NILAI-NILAI DASAR ASN
KEGIATAN TUSI/ TUJUAN
BERAKHLAK
ORGANISASI
1. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Bahan Berorientasi Pelayanan : Konsultasi dengan Dengan melakukan
konsultasi Bahan Konsultasi Konsultasi Dalam penyiapan bahan mentor merupakan konsultasi ke
dengan mentor 2. Hasil Kegiatan : konsultasi, dilandasi sikap tahapan awal maka dari mentor maka
terkait KURSI Blangko Persetujuan responsif itu diharapkan peserta memperkuat nilai-
BUMIA 3. Dokumentasi atau dapat memberikan nilai budaya UPTD
tangkapan layar dari Bersikap ramah ketika kontribusi untuk misi Puskesmas yaitu :
foto hasil konsultasi berkonsultasi kepada atasan Puskesmas memberikan tanggung jawab
pelayanan secara dalam
Akuntabel : Dalam menyiapkan optimal dan salah satu menjalankan
bahan konsultasi saya tujuan Puskesmas tugas : saya
memperpertanggungjawabkan meningkatnya melakukan
kepada pemimpin, berkata kemandirian dan konsultasi dengan
jujur dan apa adanya menjawab peran serta penuh tanggung
pertanyaan mentor mengenai masyarakat dalam jawab dan
persiapan aktualisasi , upaya kesehatan memperhatian
promotif, preventif, saran yg diberikan
Disiplin dengan Menepati janji kuratif maupun mentor
temu dengan atasan sesuai waktu rehabilitatif
yang disepakati Amanah dalam
bekerja : saya
Kompeten : akan menjalankan
Meningkatkan kompetensi diri saran dari mentor
untuk menjawab tantangan agak tidak
yang selalu berubah : Gagasan bertentangan
mengenai pelaksanaan kegiatan
sebagai langkah pengembangan
diri bagi dalam meningkatkan
kompetensi,
Harmonis :membangun
lingkungan kerja yang
kondusif : kegiatan
menyiapkan bahan konsultasi
tidak menggangu rekan lain
yang sedang bekerja,
Loyal :
Upaya pengumpulan bahan
konsultasi disertai sikap dedikasi
untuk unit kerja, Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi salah
satu wujud kontribusi dari
pegawai untuk unit kerja ,
Nasionalisme dengan
Mengkomunikasikan hal-hal
yang terkait dengan kegiatan
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
Adaptif :
Berinovasi dan
mengembangkan kreativitas :
Kegiatan ini merupakan upaya
untuk menambah gagasan dalam
penyiapan bahan kebijakan
terkait anemia yang ada di
Puskesmas Bulu
Kolaboratif :
Terbuka dalam kerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah yaitu dengan menerima
informasi atau kebutuhan bahan
dari rekan kerja lain yang sesuai
2. Melakukan 1. Terlaksananya
konsultasi dengan konsultasi dengan
mentor mentor
2. Catatan kegiatan
3. Dokumentasi
3. Meminta 1. Tersedianya
persetujuan Pernyataan
mentor Dukungan Tertulis
2. Dukungan Tertulis
3. Dokumentasi
Loyal :
Komitmen: ketika pencarian
bahan belum selesai di cari di
jam-jam kantor, bisa
diselesaikan di jam-jam luar
kantor, jika ada data yang
bersifat rahasia,
Adaptif :
Bertindak proaktif : Turut
bertanya kepada atasan terkait
masukan atau informasi untuk
bahan rekomendasi
Kolaboratif :
Terbuka dalam berkerja
sama untuk menghasilkan
nilai tambah
Bekerjasama dengan bidan
koordinator KIA dalam
pengambilan data ibu hamil
anemia
3. Menghubungi 1. Terlaksananya
nama-nama ibu komunikasi dengan
hamil melalui ibu hamil
nomer whatsapp 2. Hasil kegiatan :
pribadi tersedianya
tangkapan layar
percakapan
4 Melaksanaka 1. Mengisi daftar 1. Daftar hadir Berorientasi Pelayanan: Ketika saya melakukan Dalam melakukan
n kegiatan hadir telah terisi ramah, cekatan, kegiatan KURSI BUMIA kegiatan KURSI
KURSI senyum sapa salam kepada ibu Saya telah membantu BUMIA dapat
BUMIA hamil yang mengikuti kursi Puskesmas dalam mewujudkan nilai-
(kursus bumia mewujudkan misi UPT nilai dasar UPT
singkat ibu Puskesmas Bulu yaitu Puskesmas Bulu
anemia) Akuntabel : Informasi yang memberikan pelayanan yakni handal
disampaikan jelas dan yang optimal dalam pelayanan
transparan
Loyal :
Menjaga rahasia jabatan dan
negara Dalam melaksanakan
pre test dan post test saya
memantau dengan sejujur-
jujurnya
Kolaboratif : menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk tujuan bersama :
dalam kegiatan ini bersama
dengan tenaga penyuluh
kesehatan masyarakat dan gizi
melakukan penyuluhan
2. Melaksanakan pre 1. Terlaksananya pre
test test
2. Hasil : Tersedianya
lembar jawaban
pre test
3. Melakukan Tersedianya
Penyuluhan Dokumentasi
penyuluhan berupa
foto dan video
4. Melaksanakan 1. Terlaksananya post
post test test
2. Tersedianya lembar
jawaban post test
5 Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Tersedianya data Berorientasi Pelayanan: Saya melakukan evaluasi Dalam pelaksanaan
evaluasi data pre test dan pre test dan post Kualitas : Dalam capaian sesuai dengan evaluasi nilia- nilai yang
capaian post test test mengumpulkan data saya misi Puskesmas Bulu terkandung didalamnya
2. Hasil : scan hasil bersikap profesional yaitu adalah
pre test dan post meningkatkan kualitas
test dan kuantitas Sumber
Daya Manusia amanah dalam bekerja :
Akuntabel : dalam saya mengelompokkan pre
mengumpulkan data saya test dan post test sampai
bekerja dengan sungguh- menyelesaikannya salam
sungguh dan tanggung jawab bentuk data
Loyal :
Memegang teguh ideologi
Pancasila, dengan cara
Dalam mengumpulkan data saya
bekerja dengan penuh semangat
Kolaboratif :
Memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi : Meski sedang
sibuk mengerjakan tugas
masing-masing, tetap menjalin
komunikasi yang baik dan lancar
dengan sesama rekan kerja
maupun atasan
2. Menganalisis 1. Tersedianya hasil
hasil pre test dan data pre test dan post
post test test