Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
Materi Bimbingan dan
Konseling Kali Ini adalah
Belajar pada Sang Peretas
Senin, 30 Januari 2017 18:50
Berita Terkait:
Citizen Reporter
Menenun Kisah cara Pentigraf, Dijamin Cocok untuk Semua
Kalangan
Kalilo Kali Bersih Plus Spot Selfie ala Banyuwangi
Bagaimana Telur Bisa Terasa Asin?
Dari Buah Lerak Jadilah Bata Beton Ringan Ramah
Lingkungan
Es Krim Cabe, Berani Coba?
Jumat, 20 Januari 2012
Ada beberapa factor yang berpengaruh bagi seseorang dalam mencari kerja. Diantaranya
adalah skill atau keahlian yang dimiliki dengan kualifikasi yang diminta. Selanjutnya latar
belakang pendidikan, kemudian pengalaman kerja. Karena perusahaan lebih menyukai pekerja
yang memang sudah ahli dalam bidang pekerjaannya dari pada harus memberikan training
kepada seorang pemula. Dalam bekerja, idealnya seseorang itu mendaptkan kepuasan kerja
diantaranya adalah karir yang identic dengan gaji yang sesuai, pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan minat dan disukai.
Dalam mencari dan memilih pekerjaan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
sebagai berikut :
1. Pemilihan pekerjaan yang tepat dapat menentukan seseorang akan diterima atau tidak dalam
pekerjaan tersebut.
2. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat sukses atau gagal dalam pekerjaannya.
3. Pemilihan pekerjaan akan menentukan seseorang dapat menikmati pekerjaannya atau tidak
4. Pemilihan pekerjaan dapat mempengaruhi seluruh, aspek kehidupan yang dimiliki seseorang
Kita juga perlu mengetahui factor-faktor yang dapat membatu kita mencari pekerjaan
yang sesuai diantaranya adalah :
a. Peran bakat dalam bekerja
Dalam bekerja yang pasti kita ingin sukses. Dalam hal inilah bakat berperan. Bakat dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
1) Bakat skolastik atau disebut juga dengan bakat akademik adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk dapat sukses dalam mengerjakan tugas-tugas formal.
2) Bakat vokasional atau bakat dalam bidang pekerjaan adalah merupakan kemapuan yang dimiliki
oleh seseorang dalam mempelajari suatu keahlian yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.
b. Peran minat dalam bekerja
Minat diberi arti sebagai motivasi yang kuat dalam bekerja. Karena itu dalam memilih pekerjaan,
seseorang harus memperhatikan factor minatnya agar merasa tahan banting dalam menghadapi
pekerjaan.
c. Peran kemampuan dalam bekerja
Sebelum mencari kerja kita harus mengenal potensi diri kita untuk dapat mengetahui seberapa
besar kemampuan kita dalam mengerjakan sesuatu hal. Karena semakin banyak kita mengetahui
kemampuan kita, semakin besar kemungkinan kita mendaptkan pekerjaan yang tepat dan sesuai.
Kepribadian menentukan jenis pekerjaan
Untuk memilih sebuah pekerjaan yang tepat, kita perlu mempertimbangkan factor
kepribadian. Sebab kepribadian turut berperan dalam menentukan kecenderungan seseorang
untuk cocok atau tidak pada jenis pekerjaan tertentu.
a. Tipe murni atau tunggal
1. Tipe Relaistis
Orang yang memiliki sifat dan perilaku agresif. Cocok dengan pekerjaan sebagai mekanik,
operator mesin, tenaga pengepakan dan staf prosuksi.
2. Tipe investigative
Orang yang lebih banyak berpikir dari pada bertindak dan mencari jalan keluar atas masalah
yang dihadapi dari pada harus bekerja menggunkan fisik. Tipe ini cocok untuk bekerja sebagi
peneliti dan programmer.
3. Tipe sosial
Orang yang memiliki kemampuan social yang tinggi dengan orang sekitarnya. Pekerjaan yang
sesuai untuk tipe ini adalah public relation, customer service, guru atau pekerja social.
4. Tipe konvensional
Orang yang selalu patuh pada peraturan. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah akuntan,
sekretaris, administrasi dan staf keuangan.
5. Tipe usaha
Orang yang mempunyai kemampuan verbal yang andal, pandai berkomunikasi, mempengaruhi,
merayu dan meyakinkan orang. Pekerjaan yang cocok untuk orang dengan tipe ini adalah
wiraswasta atau staf marketing.
6. Tipe kreatif
Orang yang senang mengekspresikan diri mereka secara artistic atau seni seperti bernyanyi,
melukis, menulis atau acting. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah copy writer, penulis,
pemain teater, bintang film atau sinatron, pelukis desainer dan penyanyi.
b. Tipe kombinasi
1. Realistik-investigatif
Orang dengan ciri-ciri gabungan dari dua tipe yakni realistik dan investigatif. Pekerjaan yang
cocok untuk tipe ini adalah pegawai navigasi, ahli pertanian dan surveyor.
2. Investigaitf-kreatif
Orang dengan ciri-ciri gabungan investigatif dan kreatif. Pekerjaan yang cocok adalah ahli
kecantikan, desainer interior dan asisten museum.
3. Artistik-sosial
Pekerjaan yang cocok untuk tipe gabungan ini adalah guru music, guru taman kanak-kanak dan
tepis seni.
4. Social-usaha
Pekerjaan yang sesuai untuk tipe ini adalah manajer hotel, interviewer dan direktur pelayanan
masyarakat.
5. Usaha-konvesional
Pekerjaan yang sesuai untuk tipe kombinasi ini antara lain manajer real estate, agen asuransi dan
administrasi penjualan.
5. Apakah minat yang anda miliki sudah sesuai dengan bakat anda ?
Jawab :............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
BERANI GAGAL
Kegagalan sebetulnya merupakan hal yang manusiawi, karena tidak semua manusia bisa
mencapai keberhasilan secara terus-menerus. Adakalanya ia kan menemui sebuah kegagalan.
Banyak orang yang sangat trauma pada kegagalan sehingga tak jarang sampai menimbulkan
stress dan depresi bahkan sampai menimbulkan gangguan jiwa. Pada beberapa kasus, ada
beberapa orang yang takut gagal sebelum bertindak.sikap ini jelas sangat tidak baik untuk
perkembangan mentas seseorang. Banyak manusia pintar yang akhirnya mengalami kegagalan
hanya karena selalu dihinggapi rasa “takut gagal”, sebaliknya tak jarang manusia yang otaknya
biasa-biasa saja namun bisa meraih kesuksesan berkat keyakinan dan rasa percaya diri yang
cukup tinggi.
A. Penyebab Kegagalan Dalam Mengikuti Ujian
Pada umumnya kegagalan disebabkan karena ketidaksiapan siswa akibat dari cara belajar
yang kurang efektif. Beberapa penyebab kegagalan dalam menghadapi ujian, antara lain:
1. cara belajar yang salah, tidak tuntas dan asal-asalan, serta tidak efektif baik di sekolah maupun
di rumah
2. mengerjakan soal ujian dalam keadaan tidak tenang, tidak teliti dan terburu-buru.
3. salah menafsirkan atau menginterpretasikan isi soal ujian sehingga jawaban tidak tepat.
4. ketidaksiapan dalam menghadapi setiap ujian yang diadakan guru di sekolah
5. kurang percaya diri, ragu-ragu dan kebiasaan mencontek ketika mengerjakan soal ujian.
6. kondisi fisik dan psikologis yang tidak stabil dalam mengerjakan ujian.
B. Cara menanggulangi kegagalan dalam ujian.
Cara yang dapat dilakukan dalam menangulangi kegagalan dalam ujian adalah sebagai berikut
:
1. Melakukan persiapan sebelum ujian
a. Menyiapkan bahan ujian dengan baik sehingga merasa yakin telah menguasai bahan yang akan
di ujikan
b. Berlatih mengerjakan soal-soal ujian pada waktu yang lalu
c. Hindari belajar terlalu malam pada waktu ujian, sebaiknya tidur secukupnya
d. Hindari belajar pada menit-menit terakhir sebelum ujian dilaksanakan karena akan lupa pada
bahan yang sudah dipelajari sebelumnya, lebih baik duduk dengan tenang menunggu saat ujian
e. Mempraktekkan teknik menenangkan diri, misalnya dengan menarik nafas panjang.
2. Persiapan saat ujian
a. Membaca petunjuk ujian dengan cermat
b. Membaca seluruh pertanyaan dengan teliti dan jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal
ujiannya
c. Bersikap tenang dan jangan panik
d. Memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan
3. Apakah anda pernah mengalami kegagalan dalam ujian ? Apa yang menyebabkan anda
mengalami kegagalan ?
Jawab :............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
PEMILIHAN KARIR
Beberapa pakar dalam konseling karier memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai pengertian, sesuai
dengan sudut pandang masing-masing. Am Roe mengatakan bahwa perlakuan orang tua terhadap anak
mengkondisikan perkembangan kepri-badian anak yang akan mempengaruhi pemilihan kariernya. Dengan
pengertian Am Roe ini dapat disinyalir bahwa pemilihan karier merupakan suatu proses yang berkembang sejak
anak masih kecil, bahkan ketika baru lahir telah terjadi awal dari proses tersebut.
Menurut Donald Super, pemilihan karier anak/seseorang sangat berkaitan dengan konsep diri. Sebagaimana
juga proses perkembangan manusia maka pembentukan konsep diri pun memiliki proses yang ditempuh secara
bertahap. Pembetukan konsep diri yang mulai nyata adalah ketika anak memasuki usia remaja yaitu sekitar 14-15
tahun. Dalam periode ini, lebih lanjut Super menguraikan, anak mulai mengembangkan bakat dan minatnya terhadap
satu atau beberapa bidang, walupun masih bersifat eksploratif (mencari-cari/mencoba-coba). Sejalan dengan teori
Super ini maka perkembangan karier dapat disamakan dengan proses perkembangan konsep diri. Apabila konsep
diri berubah maka akan terjadi perubahan pula dalam memilih karier.
John Holland berpendapat bahwa karier seseorang dipengaruhi oleh tipe kepribadian dan latar belakang
ling- kungan. Kepribadian seseorang meliputi dua faktor, yaitu: 1). Bawaan/lahiriah dan 2). Pengalaman-
pengalaman hidup. Holland mencatat bahwa manusia mempunyai gaya pribadi lebih dari satu, sehingga pilihan
karier juga dapat bebe-rapa, tetapi ada jenjang yang dapat lebih diprioritaskan. Catatan penulis: Sudah ada alat ukur
dari Holland yang dapat menentukan kombinasi tipe kepribadian apa saja yang cocok dengan tipe tersebut. Di
Indonesia Copy Write skala ini dimiliki oleh Angela Hope, seorang psikolog sekaligus teolog.
Teori yang dikemukakan oleh David Tiedeman mengatakan bahwa perkembangan seseorang adalah
perkembangan diri dalam pengertian yang sangat luas. Artinya, dalam perkembangan diri /hidupnya, manusia
dihadapkan dengan berbagai konflik yang harus diselesaikan. Tahap kemampuan seseorang dalam menyelesaikan
konflik hidupnya inilah yang menurut David Tiedeman sangat mempengaruhi pemilihan karier. Sehingga apabila
seseorang belum benar-benar mampu memutuskan suatu perkara dalam hidupnya dengan baik dan bijaksana maka
jejang kariernya tidak akan berada pada tempat yang membutuhkan tanggung jawab tinggi, seperti pimpinan atau
manajer.
Pakar lain yang bernama Krumboltz berpendapat, memilih karier tergantung dari 3 hal. yaitu:
1. Rasa suka,
2. Pengambilan keputusan,
3. Perilaku-perilaku yang menunjang terhadap karier yang akan dima-suki.Teori ini mengacu pada teori belajar sosial
(Social Learning Theory) yang menekankan pada reinfor- cement positif (pengalaman yang menyenangkan) dan
negatif (pengalaman yang tidak menyenangkan)
Teori terbaru dalam konseling karier dikemukakan oleh Anna-Miller Teideman. Ia mengatakan bahwa karier
adalah segala aktivitas manusia dalam hidup ini. Dari aktivitas-aktivitas yang orang lakukan maka akan ditemukan
makna hidup. Bagi tiap-tiap orang, makna hidup tidak sama, tergantung pada pengalaman masa lalu, masa kini dan
harapan-harapan akan masa yang akan datang. Perkembangan karier seseorang menurut Anna - Miller Tiederman ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1.Perkembangan ego,
2.Perkembangan keterampilan membuat keputusan dan Perkembangan nilai-nilai.
A. Sistem Klasifikasi Jabatan
Anne Roe mengelompokkan sisten klasifikasi jabatan menjadi dua dimensi, yaitu sistem
klasifikasi jabatan secara horisontal, misalnya pekerjaan dalam permesinan, dan sistem
klasifiaksi jabatan secara vertikal yaitu pekerjaan-pekerjaan yang menuntut faktor-faktor
kemampuan pertanggungjawaban, atau pendidikan yang diperlukan untuk memulai pekerjaan
dan keberhasilan dalam pekerjaan.
B. Secara horisontal pekerjaan / jabatan dapat digolongkan menjadi 8 kelompok, yaitu:
1. Pemberian layanan (service)
2. usaha / dagang (business contact)
3. organisasi (organitation)
4. teknologi
5. pekerjaan lapangan
6. pengetahuan (science)
7. budaya
8. seni dan pertunjukan
C. Menurut identitas dari tingkatan fungsi pekerjaan / jabatan, jabatan digolongkan menjadi
6 kelompok, yaitu:
1. Profesional dan manajerial I
Tingkatan ini meliputi inovator, kreator, top manajer, dan tenaga administrasi, dengan
kemerdekaan tanggung jawab. Kriteria pengaruh terhadap kelompok ini meliputi:
a. Kemerdekaan, kepentingan berganti-ganti tanggung jawab
b. Pengambilan policy
c. Pendidikan setingkat sarjana
2. Profesional dan manajerial II
Terdapat penyamarataan tanggung jawab yang sempit dan kurang signifikan.Kriterianya
meliputi:
a. Interpretasi policy
b. Tingkat tanggung jawab yang merata
c. Pendidikan di atas sarjana muda, tetapi dibawah sarjana
3. Semi profesional
Kriterianya meliputi:
a. rendahnya tanggung jawab kepada orang lain
b. faktor yang menetukan dalam pelaksanaan policy terlebih pada dirinya sendiri
c. pendidikan ialah faktor sekolah menengah atau sekolah teknik
4. Skilled
Tingkat ini menghendaki semacam latihan khusus dan pengalaman.
5. Semi skilled
Membutuhkan beberapa latihan dan pengalaman, tetapi tidak menitik beratkan pada
tingkat skilled.
6. Unskilleed
Tidak memerlukan persyaratan kecakapn khusus atau pendidikan formal tertentu.
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS
UNTUK MASA DEPAN
Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru,
untuk memberikan gagasan baru dan menerapkan dalam pemecahan masalah. Kreativitas
meliputi ciri-ciri kognitif (aptitude) seperti kelancaran (fluency), keluwesan (fleksibel), keaslian
(originality), elaborasi (elaboration), dan pemakaian kembali (redefinition) dalam pemikiran
maupun ciri-ciri non kognitif (non-aptitude), seperti motivasi, sikap, rasa ingin tahu, senang
mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
Ciri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kelancaran adalah kemampuan menghasilkan banyak gagasan
b. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau
pendekatan terhadap masalah.
c. Keaslian adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli dan tidak
klise
d. Elaborasi adalah kemampuan untuk meninjau untuk persoalan berdasarkan prospektif yang
berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
Menurtu SCU Munandar (1984) melakukan penelitian dengan sejumlah ahli Psikologi
tentang pendapat mereka mengenai ciri-ciri kepribadian kreatif antara lain sebagi berikut:
a. Mempunyai daya imajinasi kuat
b. Mempunyai inisiatif
c. Mempunyai minat yang luas
d. Bebas dalam berfikir (tidak kaku dan terhambat)
e. Bersifat ingin tahu
f. Percaya pada diri sendiri
g. Penuh semangat
h. Berani mengambil resiko
i. Berani menyatakan pendapat dan keyakinan meskipun mendapat kritik dalam menyatakan
pendapatnya dan berani mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya.
Pengembangan kreativitas utnuk masa depan
Setiap siswa diasumsikan memiliki kemampuan kreatif meskipun dengan tingkat yang
beragam. Kreativitas seseorang berkembang dipengaruhi oleh factor internal (diri sendiri) dan
eksternal (lingkungan). Factor-faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri, seperti :
a. Kondisi kesehatan fisik (sering sakit-sakitan, memiliki penyakit kronis, atau mengalami
gangguan otak dapat menghambat perkembangan kreativitas).
b. Tingkat kecerdasan IQ, IQ yang dibawah normal dapat menjadi factor penghambat
pengembangan kreativitas.
c. Kondisi kesehatan mental (apabila siswa sering mengalami stress, memiliki penyakit amnesia,
neurosis maka dia cenderung akan mengalami hambatan dalam pengembangan kreativitasnya).
Factor lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas diantaranya adalah :
2. Orang tua atau guru dapat meneridma apa adanya serta memberi keprcayaan padanya bahwa
pada dasarnya dia baik dan mampu.
3. Orang tua atau guru bersikap empati kepada anak dalam arti mereka dapat memahami pikiran,
perasaan dan perilaku anak.
4. Orang tua atau guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pikiran, perasaan
dan pendapatnya.
5. Orang tua atau guru memupuk sikap dan minat anak dengan berbagai kegiatan yang positif
seperti perlombaan penulisan karya ilmiah, pidato, deklamasi dan drama.
6. Orang tua atau guru menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memugnkinkan anak
untuk megnembangkan ketrampilan dalam membuat karya ilmiah yang produktif dan inovatif.
Dalam pengembangan kreativitas siswa harus mempunyai bakat dan kemampuan seperti
yang dijelaskan diatas dengan adanya kemampuan tersebut siswa dapat menciptakan karya yang
baru dan inovatif dan berguna untuk mencapai kesuksesan dimasa depan. Untuk itu perlu adanya
dukungan dari lingkungan sekitarnya.
4. Faktor apa yang paling anda pertimbangkan untuk menentukan perguruan tinggi ?
Jawab :............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
5. Apakah jurusan yang anda pilih sesuai dengan bakat dan minat anda ?
Jawab :............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
5. Manfaat apa yang diperoleh jika memilih jurusan sesuai dengan bakat dan minat ?
Jawab :.......................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Ada yang bilang sukses itu adalah pilihan. Dan pilihan Anda dalam hal ini adalah
menjamin diri Anda mendapatkan kesuksesan dengan mengatasi segala kebiasaan buruk dan
membangun karakter bagus, atau menolak melakukan itu dan mendapatkan kegagalan.
Mengatasi semua kebiasaan buruk yang menghambat meraih tujuan dan kesuksesan dalam hidup
memang bukan perkara mudah. Rasanya hampir tak mungkin menghilangkan begitu saja apa-apa
yang sudah melekat pada kita hampir sepanjang hidup kita. Tetapi, menjadikan kebiasaan baik
sebagai bagian dari kehidupan kita juga bukan hal yang mustahil. Berikut beberapa panduan
sukses yang mungkin dapat membantu Anda menyingkirkan kebiasaan buruk dan
menggantikannya dengan kebiasaan baik yang membawa kesuksesan.
- Untuk menemukan cara menghindari kebiasaan buruk dan karakter lemah, ada sebuah kekuatan
yang sangat kita butuhkan, yaitu kekuatan pikiran. Melakukan perubahan tentu membutuhkan
tindakan nyata, dan tindakan dapat terjadi karena dorongan dari pemikiran, Sebagai manusia,
kita semua selalu dikuasai oleh keinginan primitif dan dorongan mendasar, namun inilah yang
justru mengarahkan pikiran dan perhatian kita pada tujuan yang lebih tinggi dan lebih baik.
Pemikiran menghasilkan ambisi dan pengejaran.
- Rasanya tak mungkin bagi kita untuk mengatasi kebiasaan buruk dengan melawannya. Karena,
semakin kita melawan, kebiasaan itu semakin kuat menguasai kita. Satu-satunya cara
menghindarinya bukan dengan melawan, tak peduli apa pun kebiasaan buruk itu, hanya dengan
berkonsentrasi membangun kebiasaan baik yang Anda harapkan jadi cara jitu memotong
kebiasaan buruk langsung dari akarnya.
- Saat kita memusatkan perhatian pada apa yang ingin kita lakukan, atau apa pun yang ingin kita
wujudkan, pikiran bawah sadar kita akan berusaha mewujudkan dan membuat itu jadi nyata.
Dengan melawan kebiasaan buruk, kita malah mendorong perhatian akan hal itu di bawah sadar
kita. Dan itu akan jadi sebuah kesalahan fatal - yang tentu saja akan diikuti dengan kegagalan.
Tapi, jika kita mengubah seluruh perhatian kita pada sesuatu yang lebih tinggi dan lebih baik,
maka seluruh kekuatan bawah sadar kita akan mengarah pada tindakan. Dan dengan cara inilah
kita dapat memulai proses mencapai kesuksesan.
- Mungkin kita pernah berusaha mati-matian untuk melakukan sebuah perubahan dalam
kebiasaan buruk kita, tapi hanya berakhir dengan kegagalan. Yang sebenarnya, keinginan kita
akan berakhir tanpa harapan jika tidak diikuti dengan dukungan dari kekuatan pikiran bawah
sadar kita. Pemikiran bawah sadar ini dapat dapat berasal dari imajinasi, tapi imajinasi juga tak
dapat dipaksakan dalam pikiran bawah sadar. Keinginan kita seharusnya tak digunakan untuk
melawan kebiasaan buruk yang ingin kita ubah. Tapi dengan keinginan kita ini kita dapat
membangkitkan dan menarik pemikiran bawah sadar kita pada sesuatu yang lebih tinggi dan
lebih baik. Yang sebenarnya, pikiran bawah sadar kita tak peduli pada kebiasaan yang kita
lakukan. Ini hanya soal kesanggupan kita untuk melakukan kebiasaan baik sama halnya dengan
kebiasaan buruk yang telah melekat dalam diri kita. Kita lah yang menentukan nasib kita sendiri,
yakni dengan mengontrol imajinasi dan pemikiran kita. Arahkan seluruh pikiran, dan fokus pada
hal-hal baik yang ingin Anda lakukan untuk mengubah kehidupan Anda. Biarkan pikiran bawah
sadar Anda membantu Anda membangun semua kebiasaan baik diharapkan dapat mendorong
kesuksesan.
- Membangun kekuatan pikiran bawah sadar dengan imajinasi memang jadi alat penting untuk
membuat perubahan ini. Tapi satu hal lagi yang juga penting adalah melakukan tindakan.
Banyak orang yang menggunakan keinginan dan harapan mereka untuk menghilangkan
kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan baik. Tapi semua itu tak berguna jika
tak disertai tindakan yang benar. Yang harus Anda lakukan dalam hal ini adalah melakukan
tindakan secara terus-menerus hingga menjadikan itu sebuah kebiasaan.
- Saat kita merancang untuk menggantikan pikiran negatif jadi pemikiran positif, mengganti
kebiasaan buruk jadi kebiasaan baik. Pada awalnya, mungkin Anda akan merasa tak nyaman
dengan perubahan ini. seperti misalnya seseorang yang tak terbiasa membersihkan gigi pada
malam hari, akan terasa tak nyaman saat harus mengubah kebiasaan ini. Tapi akan berbeda saat
Anda sudah terbiasa melakukannya. Seperti seseorang yang dulu biasa jorok, saat sudah
membiasakan diri hidup bersih dan rapi, akan merasa tak nyaman jika harus berkotor-kotor.
Aturan yang sama berlaku dalam segala hal penting dan kebiasaan dalam kehidupan ini.
- Mengalahkan kebiasaan yang sudah melekat pada kita hampir sepanjang hidup memang bukan
perkara mudah. Dan cepat atau lambat berbagai godaan akan menghalangi Anda untuk
melakukan sebuah perubahan, sesekali Anda mungkin mengalami kekalahan. Jika itu terjadi,
yang terpenting adalah jangan memberi perhatian pada kekalahan itu. Sebaliknya, segeralah
memulai kembali, dan buat catatan tentang kegagalan Anda kali ini, yang tentu bisa dijadikan
sebagai pengalaman. Dorong diri Anda kembali untuk mencapai apa yang Anda ingin raih. Jika
Anda bersedia untuk terus gigih dan kegigihan itu akan jadi sebuah kebiasaan.
3. Apakah anda membuat tujun untuk diri anda sendiri dan bagaimana caranya ?
Jawab :.....................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. Hal apa yang anda lakukan untuk membuat diri anda sukses ?
Jawab :.....................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
5. Bagaimana cara anda menangani masalah yang menghalangi diri anda meraih sukses ?
Jawab :.....................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Dalam memilih jurusan yang akan anda pilih apa saja yang perlu dipertimbangkan ?
Jawab :............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
5. Apakah jurusan yang akan anda pilih sesuai dengan cita – cita anda ?
Jawab :............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................