Anda di halaman 1dari 27

MEWUJUDKAN SDN 6 CIKIDANG SEBAGAI SEKOLAH UNGGULAN BERWAWASAN

LINGKUNGAN MELALUI STRATEGI CINTA LINGKUNGAN BERBASIS KEGIATAN


(CLBK)
Best Practise Kepala Sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah prestatif di Bandung Barat

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di dunia
persekolahan adalah Kepala sekolah.Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.Kepala sekolahlah yang menjadi kunci
dalam penyelenggaraan sekolah, mau dibawa kemana sekolah itu tergantung kepala sekolahnya.
Apa yang diungkapkan ini menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan
tugas kepala sekolah yang menghendaki bekerja lebih profesional.
Kepala Sekolah merupakan tugas yang cukup berat karena semua tertumpu di beban kepala
sekolah,bagi penulis merupakan amanat yang cukup berat,harussiap menjadi kepala sekolah. Tetapi
hal itu merupakan kebanggan tersendiri.
SDN 6 Cikidang kurang lebih berjarak 10 km dari rumah. Penulis bersyukur mendapatkan
kepercayaan untuk langsung mengelola sekolah ini yang memiliki jumlah peserta didik sebanyak
yaitu 332orang. Letak SDN 6 Cikidangini yaitu jauh dari kota Lembang tapi sangat strategis sejuk
dan nyaman jauh dari keramaian yaitu ada diantara kaki gunung Tangkuban Perahu dan gunung
Bukit Tunggul, penulis juga beruntung memiliki pengalaman aktif di KKG di gugus Lembang.
Paling tidak, sedikit banyak penulis telah memiliki bekal pengetahuan yang memadai mengenai
karakteristik guru yang ada di wilayah Lembang .
Penulis sama sekali belum memiliki pengetahuan apapun tentang tugas pokok dan fungsi
kepala sekolah yang sebenarnya.Pada saat pertama kali penulis diberi tugas sebagai kepala
sekolah,dan penulis memiliki pengalaman aktif diberbagai kegiatan. Kompetensi sebagai kepala
sekolah, baru penulis pelajari sejak penulis menjadi kepala sekolah, penulis tercatat sebagai
anggota KKKS Kecamatan Lembang bersama 65 orang kepala sekolah lainnya. Dalam kegiatan
belajar di KKKS inilah, penulis banyak mendapatkan bekal pengetahuan yang lengkap terutama
tentang tugas pokok dan fungsi kepala sekolah terkait dengan kompetensi kepribadian, sosial,
supervisi, manajerial, dan kewirausahaan. Karena jam terbang penulis sebagai kepala sekolah masih
sangat minim, maka bidang yang paling banyak penulis pelajari adalah kompetensi Manajerial dan
Kewirausahaan. Semua yang penulis pelajari, selalu penulis praktikkan langsung dalam
menjalankan tupoksi penulis di sekolah. Penulis tidak malu untuk belajar dan bertanya kepada orang
lain yang penulis anggap lebih berpengalaman. Penulis banyak membaca hasil best practice kepala
sekolah yang bertugas di berbagai daerah di Indonesia. Penulis memiliki tekad untuk menjadikan
SDN 6 Cikidanglebih maju dan bahkan bisa menjadi sekolah tujuan kunjungan sekolah lain suatu
saat kelak nanti.

1
Pada awal masa tugas penulis sebagai kepala sekolah, SDN 6 Cikidangmeski kurang populer
dan banyak masalah yang harus dibenahi dari mulai fisik maupun mental para tenaga pendididknya
dan itu merupakan hal yang menjadikan pengalaman yangsangat berari bagi penulis karena yang di
rasakan penulis banyak potensi yang dimiliki dan banyak banyak peluang untuk untuk berkembang.

Intinya berubah dan berkembang dan maju. Banyak potensi sekolah yang dapat dijadikan
sebagai modal untuk berkembang menjadi sekolah yang sekolah yang maju. Masalahnya, banyak
hal yang selama ini belum diketahui oleh kepala sekolah sebelumnya, terutama dalam bidang
manajerial dan kewirausahaan. Penyebab utamanya adalah belum adanya sarana belajar yang efektif
untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah. Setelah kami banyak bermusyawarah dengan para
guru, apa yang menjadi potensi SDN 6 Cikidang baru lah terbuka apa yang akan di garap dan
ditonjolkan dalam pengelolaan sekolah, karena kami berada di lingkungan pedesaan dan
pegunungan. Pertanianlah yang sangat menonjol.

Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka judul best practice ini adalah “Mewujudkan
SDN 6 Cikidangsebagai Sekolah Berwawasan Lingkungan Melalui Cinta Lingkungan
Berbasis Kerja(CLBK)”.

2. Rumusan Masalah Penulisan Best Practise


Agar penulisan best practice ini lebih mudah dibahas, maka masalah yang akan dipaparkan
dalam artikel ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana gambaran kondisi awal SDN 6 Cikidangpada saat penulis pertama kali diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah?
b. Bagaimana gambaran hasil analisis dan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan sekolah pada saat penulis diangkat sebagai kepala sekolah?
c. Bagaimana bentuk Rencana Pengembangan Sekolah di SDN 6 Cikidang yang berdasar pada
hasil analisis konteks?
d. Bagaimana hasil identifikasi dan bentuk perencanaan skala prioritas bidang pengembangan
sekolah di SDN 6 Cikidang?
e. Bagaimana capaian program yang dihasilkan melalui implementasi strategi CLBKsetelah
dilaksanakan?
f. Kendala dan solusi apa yang ditemukan pada saat mengimplementasikan strategi CLBK dalam
melaksanakan program peningkatan kinerja sekolah?

3. Tujuan Penulisan Best Practice


Penulisan hasil best practice ini pada dasarnya bertujuan untuk :
a. Memberikan gambaran kondisi awal SDN 6 Cikidang pada saat penulis pertama kali diberi
tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
b. Memberikan gambaran hasil analisis dan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan sekolah pada saat penulis diangkat sebagai kepala sekolah.
c. Memberikan gambaran bentuk Rencana Pengembangan Sekolah di SDN 6 Cikidangyang
berdasar pada hasil analisis konteks.

2
d. Memberikan gambaran hasil identifikasi dan bentuk perencanaan skala prioritas bidang
pengembangan sekolah.
e. Memberikan gambaran capaian program yang dihasilkan melalui implementasi strategi CLBK
setelah dilaksanakan.
f. Memberikan gambaran tentang kendala/hambatan serta solusi penyelesaian dalam
merealisasikan program pengembangan sekolah melalui strategi CLBK?

4. Manfaat Penulisan
Best practice ini disusun sebagai bentuk laporan pengalaman penulis dalam merealisasikan
hasil belajar di kelompok kerja, dengan demikian manfaat yang diperoleh dengan adanya penulisan
ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan bagi para kepala sekolah di Indonesia tentang arti penting kegiatan
menggal otensi yang ada menjadi kekuatan dalam meningkatkan kompetensi dan tupoksi dan
kinerja sekolahnya
b. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan dan Instansi yang berkepentingan untuk terus
mendorong menggali lingkungan sebagai kekuatan dalam memajukan sekolah agar kualitas
pendidikan di persekolahan terus meningkat.
c. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah untuk terus mendukung terselenggaranya
kegiatan belajar mengajar, menggali potensi dan dapat menopang kepada pendidikan
karakter(Relegius,Nasioanal,Mandiri,Gotong royong dan Integritas) yang sedang digalakan oleh
pemerintah,sehinggameningkatnya kompetensi profesonalisme kepala sekolah dan tercapainya
kualitas pendidikan yang bermutu.

5. Definisi Operasional
Beberapa pengertian dari konsep yang dipaparkan dalam artikel ini berkaitan dengan topik
penulisan best practise diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Sekolah Unggulan Berwawasan Lingkungan


“Manajemen sekolah yang baik akan menciptakan proses pendidikan dan pengajaran yang
berkualitas dan pada gilirannya akan menghasilkan keluaran pendidikan yang diharapkan”
(Arismunandar, 2007: 1). yang diutamakan adalah konsep manajemen sekolahAsumsi yang dianut
dalam membahas sekolah unggulan tidak terlepas dari konsep sekolah efektif. Pada istilah sekolah
unggulan, , karena Dengan posisi itu manajemen sekolah selain perlu lebih dinamis dalam
menjawab perubahan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap pengelolaan sekolah, juga yang terpenting ialah memiliki konsep yang jelas
mengenai wujud sekolah efektif yang diharapkan. Hal ini penting dipahami bersama mengingat
semakin maraknya pencitraan sekolah seperti sekolah unggulan, sekolah Model dan Sekolah
Rujukan.

3
Mengacu pada komponen karakteristik keefektifan sekolah sesuai dengan model atau
pendekatan efektivitas organisasi, yang meliputi antara lain model tujuan nasional, model proses
internal, model sistem terbuka, model kepuasan pelanggan, model konstituen strategis, nilai yang
bersaing, dan sebagainya dapat disederhanakan ke dalam beberapa aspek yakni, manajemen dan
kepemimpinan sekolah yang partisipatif, komitmen warga sekolah, iklim sekolah dan lingkungan
strategis yang mendukung, komitmen dan peran pemerintah daerah.
Sekolah unggulan yang dimaksud dalam artikel ini tidak lepas dari pemaparan diatas, intinya
yang dijadikan indikator sekolah unggulan menurut Mundandar (2007) adalah
1) adanya serangkaian proses perencanaan yang jelas dalam menentukan arah pengembangan
sekolah,
2) adanya strategi yang efektif dalam merealisasikan upaya pengembangan sekolah berdasar pada
tuntutan dan kebutuhan serta potensi sekolah,
3) adanya pelibatan berbagai pihak dalam menentukan keputusan dan kebijakan sekolah,
4) adanya peningkatan kinerja prestatif sekolah secara terus menerus,
5) adanya suasana lingkungan yang nyaman dan kondusif yang mendorong terciptanya budaya
belajar,
6) adanya hubungan yang harmonis antar dan intra personal sekolah dan stakeholder sekolah.
Istilah sekolah Berwawasan Lingkungan memiliki persamaan arti dengan sekolah
Berwawasan lingkungan, yaitu sekolah yang dalam penyelenggaraannya mengutamakan kepedulian
dan budaya lingkungan hidup. Konsep sekolah berwawasan lingkungan identik dengan konsep
sekolah hijau, sehat, bersih dan asri. Implemetasi konsep wawasan lingkungan tersurat dalam
kurikulum sekolah, kebijakan sekolah, proses penyelenggaraan pembelajaran, serta pengelolaan
sarana dan prasarana.

b. Cinta Lingkungan Berbasis Kerja(CLBK)


CLBK merupakan salah satu cinta lingkungan yang berbasis kerja nyata dan langsung dapat
dirasakan, berdampak kepada semua lini, baik menciptakan sekolah yang bersih ,asri dan nyaman
dilingkungan sekolah juga dapat memupuk rasa tumbuh berkembangnya karakter anak.Karena
CLBK ini ada dua program yang langung di lingkungan sekolah juga yang tidak langsung,yaitu
kegiatan di rumah masing-masing peserta didik. Ini semua membuat kerjasama dan komitmen
dengan orang tua peserta didik untuk turut aktif membimbing dan mengawasi kerja
nyatadilingkungannya masing masing. Di masa lalu strategi hanya difokuskan pada salah satu
dimensi organisasi yang secara strategis diharapkan akan berhasil mencapai kinerja yang tinggi.
Kini pendekatan pada salah satu dimensi saja tersebut sudah tidak cukup, karena strategi yang
efektif adalah strategi yang bersifat kerja nyata.Strategi sangat menentukan keberhasilan dikemudian
hari. Oleh karena itu, perlu pengenalan siapa sebenarnya obyek yang dilayani, bagaimana
operasionalisasi kegiatannya? bagaimana caranya diorganinisir, bagaimana seharusnya
mengalokasikan sumber daya yang ada, dan bagaimana peranan sistem informasi dalam upaya
mencapai kinerja yang tinggi. Dalam hal ini, tentu saja dibutuhkan suatu strategi multi-dimensional
yang dapat melakukan harmonisasi berbagai macam kegiatan yang menuntut imlpementasi di baik
yang dilaksaakan disekolah maupun dilingkungan rumah anak.

4
Strategi yang efektif mampu menciptakan keterkaitan antara semua komponen internal dan
eksternal dari suatu sistem penghantaran menyeluruh (total delivery system) organisasi. Secara
internal sistem penghantaran tersebut mencakup operasionalisasi dan jenis pelayanan yang
disediakan organisasi. Secara eksternal, mencakup hubungan dengan klien yang dilayani dan semua
pihak yang turut mempengaruhi lingkungan organisasi.
Strategi yang dianggap efektif dalam mengembangkan sekolah menuju sekolah unggulan
adalah cinta lingkungan berbasis kerja(CLBK) dalam bentuk internal dan eksternal. Strategi ini
dilakukan manakala sekolah merasa bahwa potensi sekolah yang ada tidak cukup untuk menjadi
modal utama dalam mengembangkan sekolah mencapai tujuan. Dalam kondisi dunia persekolah
dewasa ini, dimana dituntut adanya sekolah gratis, maka strategi ini dapat menjadi jembatan dalam
mengatasi kelemahan sekolah terutama dalam bidang sumber daya. Proses kerjasama ditandai
dengan adanya manajemen melibatkan semua pihak oleh kepala sekolah kepada warga sekolah dan
orang tua peserta dididk yang diperkuat dengan adanya pembagian tugas sesuai keahlian atau
kemampuan yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah.
Cinta Linkungan , bersifat kerjasama secara internal dalam lingkup sekolah. Kepala sekolah
mengajak seluruh warga sekolah untuk ikut serta berpartisipasi secara aktif dalam mencintai
lingkunganmenentukan kebijakan sekolah. Berbasis kerja, mengandung istilah eksternal yaitu
kerjasama dengan mengajak pihak lain di luar sekolah terutama orang tua peseta dididk untuk ikut
serta berperan dalam membantu dan mendukung sekolah mencapai tujuannya. pada dasarnya
merupakan wujud dari manajemen sekolah yang bersifat terbuka atau transparan. Proses kerjasama
dengan sistem bekerjasama biasanya diawali dengan pengajuan kerjasama yang diperkuat dengan
adanya urun rembuk dengan stakeholder yang ada.
Cinta Lingkungan Berbasis Kerja(CLBK) ini mencerminkan kerjasama sacara holistik dalam
berbagai bidang untuk mendukung proses pencapaian tujuan dari SDN 6 Cikidang. Diharapkan,
dengan adanya strategi CLBK dapat membantu sekolah mewujudkan sekolah yang asri, indah dan
menyengkan juga terwujudnya karakter dari program CLBK ini baik secara langsung maupun tidak
langsung dan ikut memperkuat kemampuan sekolah dalam mencapai mutu sekolah unggulan.

B. PEMBAHASAN HASIL BEST PRACTICE KEPALA SEKOLAH


1. Kondisi Awal SDN 6 Cikidang
Minggu-minggu pertama dalam mengemban tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah hal yang
penulis lakukan adalah melakukan observasi dan orientasi terhadap berbagai hal untuk mendapatkan
data awal sekaligus mengenal lebih jauh tentang kondisi sekolah yang sebenarnya. Agar lebih fokus,
maka proses observasi dan orientasi yang penulis lakukan berdasar kepada delapan standar nasional
Pendidikan. Hasil observasi dan orientasi menunjukkan data sebagai berikut:

a. Standar Kelulusan
1) Rata-rata kelulusan peserta didik sudah 100%
2) Kelulusan belum mempertimbangkan nilai sikap
3) Nilai rata-rata USBN masih rendah (terendah diantara sekolah se-gugus Cikole)
4) Nilai KKU dan KKM Ujian di bawah standar

5
b. Standar Isi
1) Dokumen Kurikulum sekolah belum tersusun lengkap
2) Masih ada budaya coppipaste
3) Pengelolaan kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler belum optimal
4) Beban belajar, kalender pendidikan, dan muatan kurikulum belum disosialisasikan secara
memadai
5) Pelaksanaan kurikulum K.13 belum merata/belum semua
c. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Jumlah tenaga pendidik belum memenuhi ratio banyaknya rombel
2) kurangnya guru PNS
3) Kualifikasi akademik S1 baru mencapai 90%
d. Standar Proses
1) Sistem administrasi pembelajaran masih seadanya
2) ADM masih banyak Coppipast
3) Pembelajaran belum menyiratkan PAKEM dan Kontekstual
4) Tematik masih tematik yang parsial
e. Standar Penilaian
1) Pelaporan nilai pada raport belum mennguasi terutama di Kurikulum 2013
2) Sistem penilaian terbatas pada bidang kognitif saja
3) Tidak ada data penilaian selain hasil ulangan dan hasil PTS/PAS
4) Kurangnya analisis hasil ulangan harian
f. Standar Pengelolaan
1) Belum melaksanakan MBS secara penuh
2) Komite sekolah belum diberdayakan optimal
3) Masih berjalan biasa-biasa saja
g. Standar Sarana dan Prasarana
1) Luas lahan sekolah kurang representative
2) Memiliki lokal kelas belum memadai
3) Memiliki ruang perpustakaan
4) Belum memiliki sarana ibadat
5) Masih ada ruang kelas yang tidak layak pakai
6) Suasana sekolah belum nyaman dan kurang terpelihara
7) Belum memiliki sarana ICT dan multimedia
h. Standar Pembiayaan
1) Pengelolaan keuangan hanya bersumber dari BOS
2) Masih terdapat utang sekolah yang tak bertuan
3) Masih terdapat pinjaman tabungan anak oleh warga sekolah

2. Kegiatan Analisis dan Identifikasi


Setelah kondisi awal sekolah penulis dapatkan maka tahap selanjutnya melakukan analisis
dan identifikasi dalam berbagai hal baik secara internal maupun eksternal. Hasil observasi dan
identifikasi penulis jadikan bekal untuk melakukan analisis konteks tentang kekuatan dan kelemahan

6
(SWOT Analysis) sekolah. Data temuan yang penulis dapatkan dari hasil analisis dan identifikasi
terhadap kondisi sekolah saat penulis pertama kali datang adalah:
a. Kekuatan (strong)
SDN 6 Cikidangsecara internal memiliki kekuatan dilihat dari jumlah peserta didik yang cukup
besar, jumlah tenaga pendidik yang memadai, serta lahan sekolah cukup relatif memadai.Ada
dilingkungan yang kondusif dan di daerah pertanian
b. Kelemahan (weakness)
Meski secara kuantitas jumlah pendidik dan peserta didik cukup besar, namun kelemahannya
komitmen organisasi dari sumber daya manusianya masih lemah, implementasi delapan standar
pendidikan nasional belum optimal, serta penataan dan arah pengembangan sekolah yang masih
belum jelas.

c. Peluang (opportunity)
Meski masih memiliki banyak kelemahan, namun SDN 6 Cikidangsecara eksternal memiliki
peluang yang cukup besar untuk dikembangkan diantaranya sekolah ini memiliki posisi
strategis karena secara geografis berada di antara pegunungan yaitu gunung tangkuban perahu
dengan bukit tunggul, dan sekolah ini berkedudukan dilahan petanian. Selain itu adanya
dukungan program pemerintah dalam bidang pendidikan , baik di daerah maupun di pusat yang
cukup besar menjadi peluang yang juga besar untuk dikembangkan.
d. Ancaman (threat)
Selain adanya peluang yang cukup besar, posisi sekolah yang berdekatan dengan sekolah lain
yaitu SDN Cikidang juga menimbulkan ancaman/hambatan yang harus diperhitungkan
diantaranya yaitu adanya persaingan antar sekolah yang semakin tinggi serta tingkat kesadaran
dan dukungan masyarakat akan pendidikan masih sangat lemah.

3. Rencana Pengembangan Sekolah


Simpulan dari hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi SDN 6 Cikidangyang akan
dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan adalah SDN 6 Cikidangpada dasarnya potensial untuk
dikembangkan dengan fokus pengembangan pada Standar Nasional Pendidikan. Tetapi dnegan
karakteristik sekolah dengan kondisi sumber daya manusia yang masih relatif rendah, maka tujuan
pengembangan sekolah dan capaian out comes bukan hanya ditekankan dalam hal academic skill
tapi lebih pada competency skill. Untuk mendapatkan hasip optimal perlu penguatan dalam bidang
manajerial kepala sekolah dengan titik fokus pada implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) dan dalam bidang pembelajaran dengan implementasi PAKEM. Sekolah dengan segala
keterbatasan dan karakteristik keunggulan lokalnya lebih tepat jika diarahkan menuju Sekolah
Berwawasan Lingkungan dengan strategi cinta lingkungan berbasis kerja.
Dengan memiliki data hasil analisis dan identifikasi tersebut ditambah dengan pengetahuan
pengalaman, maka langkah yang penulis tempuh dalam memulai upaya mengembangkan sekolah
adalah sebagai berikut.

7
a. Menentukan Visi, Misi, Tujuan dan Rencana Strategis Sekolah.
1) Agar sesuai dengan dengan rencana pengembangan sekolah maka visi SDN 6 Cikidangsejak
tahun 2013 ditetapkan yaitu “Terwujudnya SDN Cikidang 6 yang CERIA
(Cerdas,Empati,Religius,Inovatf dan Aktif)
a) Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan dan menjadikan peserta didik yang
Cerdas dalam Berpikir dan Bertindak , memiliki pengetahuan, sikap dan karakter yang
baik, dan keterampilan berwirausaha,handal, disiplin, serta berdaya saing.
b) Menciptakan Rasa Empatik Seluruh Warga Sekolah budaya sekolah yang kondusif dan
profesional melalui pengokohan jejaring dan kemitraan pendidikan dengan stakeholders
dan share-holders Mengembangkan konsep sekolah yang berwawasan lingkungan yang
peduli dan berbudaya lingkungan
c) Mewujudkan bentuk pembelajaran yang Bertindak religiusberkualitas, dan adaptif dengan
dinamika ilmu pengetahuan dan budaya masyarakat, serta bersifat aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
d) Mengembangkan Sikap Inovatif dalam Diri Pendidik dan Peserta Didik Terutama Dalam
Pembelajaran
e) MenumbuhkembangkanMenumbuhkan Sikap Aktif Warga Sekolah dalam Setiap Kegiatan
keinginan meraih prestasi dalam bidang pendidikan melalui optimalisasi sumber daya
sekolah, kegiatan pengembangan diri, dan ekstrakurikuler.
2) Tujuan Sekolah sesuai dengan visi dan misi adalah
a) Melakukan berbagai penataan dalam berbagai komponen dalam rangka pencapaian delapan
standar nasional secara penuh,
b) Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dalam rangka mewujudkan
sekolah yang berwawasan lingkungan, sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di
Kabupaten Bandung Barat,
c) Meningkatkan penataan sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah dalam rangka
menciptakan kenyamanan dan kondusivitas peserta didi dalam proses pembelajaran,
d) Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran peserta didik, baik dalam lingkungan
kelas maupun di lingkungan sekolah, seperti papan display, majalah dinding, portal
fortofolio peserta didik, pohon literasi dan lain sebagainya.
e) Meningkatkan kinerja prestasi sekolah dalam berbagai kompetisi baik di tingkat lokal,
daerah, provinsi maupun nasional, secara akademik maupun non akademik.
f) Meningkatkan kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler peserta didik secara efektif
dan efisien.
g) Meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran melalui KKG, IHT, Tim Pengembang
Kurikulum di tingkat sekolah.
h) Melengkapi sarana ekstrakurikuler peserta didik dalam bidang keagamaan, kesenian,
keolahragaan, kepramukaan, dan keterampilan.
i) Mewujudkan pelaksanaan pendidikan/pembelajaran yang normatif, berkualitas, dan
bermuara pada pencapaian tujuan pendidikan nasional serta berdasar kepada berbagai
muatan pendidikan seperti PLH, Pendidikan Budi Pekerti, PPK, PPA (Praktek Pengamalan
Agama) dan lain-lain.

8
3) Rencana Strategis Pengembangan Sekolah
Sesuai dengan hasil identifikasi dan analisis peluang sekolah, maka rencana pengembangan
strategis sekolah untuk jangka pendek sampai jangka panjang adalah :
a) tahun pertama SDN 6 Cikidangmenjadi Sekolah unggul serta berorientasi ASIH (Asri Sehat
Indah Hijau,)
b) tahun kedua SDN 6 Cikidangdiarahkan untuk menjadi Sekolah Model cinta lingkungan,
Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup
c) tahun ketiga SDN 6 Cikidangmenjadi Sekolah Dasar Percontohan PAKEM dan MBS
d) tahun keempat SDN 6 Cikidangmenjadi Sekolah Percontohan sekolah berwawasan
lingkungan
e) tahun kelima SDN 6 Cikidangmenjadi Sekolah mengembangkan kewirausahaan sekolah

b. Mengidentifikasi dan Merencanakan Skala Prioritas Bidang Pengembangan Sekolah.


Dalam rangka merealisasikan rencana pengembangan sekolah maka skala prioritas dalam
mengembangkan sekolah berdasar pada capaian 8 Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut.
1) Standar Isi dan Kelulusan
a) Menyusun dan mengembangkan perangkat kurikulum (Dokumen KTSP I s.d IV) yang
terintegrasi muatan dan isu strategis
b) Meningkatkan hasil rata-rata USBN dengan mengadakan try out dan tambahan jam
pelajaran
c) Melakukan kegiatan supervisi akademik dan pembinaan secara terfokus
d) Mengubah sistem administrasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

2) Standar Proses Pembelajaran


a) Membentuk kelas unggulan mulai dari kelas IV s.d VI
b) Mengoptimalkan supervisii akademik dan klinis melalui pelibatan semua pihak
c) Melengkapi media dan sarana pembelajaran menjadi lebih bernuansa PAKEM Melakukan
kunjungan kelas dan sistem team teaching antar guru
d) Melakukan sistem Moving Meeting yaitu berpindah kelas setiap mengadakan pertemuan,
agar guru termotivasi untuk menjaga kenyamanan kelas
e) Membuat portal fortofolio peserta didik
f) Memperbanyak pajangan hasil karya peserta didik
3) Standar Penilaian
a) Melakukan pembinaan terfokus terhadap penyusunan KKM Kelas dan KKM seolah, KKU
b) Memperbaiki sistem pengisian buku raport peserta didik dengan mengotimalkan bidang
pengembangan diri
c) Mengembangkan sistem penilaian budi pekerti dalam bentuk buku catatan sikap
d) Memperbaiki sistem reward di akhir tahun pelajaran dengan mengikutsertakan orang tua
peserta didik

9
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a) Melakukan analisis dan perbaikan jam mengajar/ beban kerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
b) Memotivasi dan memberi dukungan guru untuk melanjutkan kuliah
c) Mengikutsertakan guru dalam kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
d) Melakukan sistem penilaian bagi pendidik di akhir tahun dengan sistem
e) Membagi tugas piket guru
f) Melakukan penertiban tugas tambahan guru melalui Surat-surat Keputusan kepala seklah
5) Standar Pengelolaan
a) Mengoptimalkan sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam berbagai hal, misalnya
memperbaharui kurikulum agar lebih responsif perubahan, mengganti Mulok Karawitan
dengan PLH, membuat surat keputusan (SK) yang terkait dengan pengembangan sekolah
b) Mengembangkan sistem perubahan secara kontinyu ke arah perbaikan, misalnya dalam hal
iklim kerja, budaya bersih sekolah, penyusunan kalender sekolah
c) Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah untuk jangka panjang, menengah dan pendek,
serta membuat Laporan Tahunan
d) Melakukan link dan mengajukan proposal terhadap beberapa instansi yang terkait dan
relevan dengan dunia sekolah
e) Memperkuat hubungan dengan komite sekolah dan orang tua murid
f) Mengadakan Program Unggulan Sekolah, misalnya : menjadi kandidat Sekolah berwawasan
lingkungan, Program SATUPIS (Satu Anak tanam Untuk Pisang Sekolah ) Menetapkan
kebijakan dalam bidang Sekolah yang berwawasan lingkungan misalnya mewajibkan tanam
dan pelihara satu pohon bagi tiap satu peserta didik yaitu tanam pohon pisang di rumahnya
atau dilahan orang tuanya dan dipelihara oleh peserta didik, SAPAHAS (Satu Anak Pelihara
Hewan Ayam Sekolah), Siswa diwajibkan memelihara hewan dan yang menjadi percontohan
adalah ayam, itu pun dibagi dua kegiatan ada yang di sekolah secara kelompok dan ada yang
di masing-masing rumahnya, dengan bimbingan orang tuanya masing-masing, Program
LISA ( Lihat Sampah Ambil) dan itu menjadi kewajiban dan kesadaran siswa atau seluruh
warga sekolah.
f) sekolah percontohan Budi Pekerti,Program keagamaan seperti PPA(Paktek Pengamalan
Agama), Peduli Sesama, sistem pameran dalam kegiatan akhir tahun, dan pembentukan
sekolah ASIH (Asri Sehat Indah dan Hijau) dengan programnya SATABU (Satu Anak
Tanam Bunga).
6) Standar Pembiayaan
a) Mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan BOS pusat dengan membentuk Team
Pelaksana BOS
b) Membuka koperasi sekolah dengan memberikan pinjaman modal awal
c) Menihilkan tabungan anak di sekolah sehingga 100% berada di Bank atau Badan Hukum
lainnya
7) Memberdayakan kewirausahaan sekolah misalnya dari penjualan hasil karya anak hasil pisang
yang ditanam dirumah dengan cara membuat basar hasil anak,baik pisang yang langsung disetor
secara tandan maupun dengan olahan pisang tertentu dengan berbagai bentuk olahan

10
pisang,menjual hasil ternak anak yang berupa ayam yang dipelihara di sekolah baik berupa
langsung maupun yang tidak langsung.Pada waktu bazar ayam diolah menjadi ayam yang sudah
di pasak dan itu dijual kepada pengunjung bazar.
8) Standar Sarana Prasarana
a) Memasang sarana telepon, internet, dan Hot Spot Area, melengkapi sarana multi media,
proyektor dan Slide
b) Menyediakan sarada ibadat dengan membangun mesjid sekolah dari hasil swadaya berbagai
pihak
c) Melakukan penataan lingkungan sekolah dari dana pemeliharaan BOS
d) Menyediakan sudut edukatif berupa ,sudut baca, dan sudut pajang, hijau, dll.
e) Melengkapi sarana pengembangan diri peserta didik dengan membentuk Tim Drumband
Sekolah
c. Strategi Implementasi dalam Rencana Pengembangan Sekolah.
Untuk merealisasikan berbagai upaya peningkatan kinerja prestatif sekolah, maka strategi
yang dipilih adalah Cinta Lingkunan Berbasis Kerja atau CLBK. Istilah Cinta yang penulis
maksudkan adalah bentuk dorongan untuk menyanyagi,mengasihi dan memelihara, baik kepada
alam lingkunag maupun kepada sesama. Istilah Lingkunganyang penulis maksudkan adalah alam
sekitar yang ada di sekitar seolah maupun lingkungan hidupnyaBerbasisyang penulis maksud adalah
sistem kerjasama yang yang bersumber dari berbagai elemen tidak terpisahkan antar komponen
dalam rangka mencapai tujuan.Kerjayang penulis maksud adalah bentuk nyata yang langsung
dirasakan dan nyata terbukti ada hasil atau karya nyata.Secara teknis, strategi CLBK itu dilakukan
dalam bentuk:
1) Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak yang dapat diajak bekerja sama, dengan
mengajukan proposal permohonan bantuan dan MOU diantaranya dengan:
a) Dinas Pendidikan
b) Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Lingkungan Hidup
c) Dinas Pertanian dan Kehutanan
d) Dinas Kesehatan, PMI, dan Puskesmas
e) Kepolisian Sektor dan Resort
f) DKM dan Madrasah
g) Orang tua, Perangkat Desa, dan masyarakat sekitar sekolah
h) Ikatan Alumni Almamater Sekolah Dasar
2) Membagi tugas kepada semua unsur sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahliannya
masing-masing dalam bentuk team work yang solid.
3) Memberikan berbagai pelatihan internal sekolah dalam bentuk diskusi terbimbing,
mengaktifkan guru dalam KKG, memanggil nara sumber yang kompeten, mendorong guru
untuk mengikuti pelatihan, dan mendayagunakan saran abelajar sekolah seperti internet dan
buku-buku panduan
4) Menggalang dana swadaya dari hasil kewirausahaan sekolah dalam berbagai bidang dengan
mengajak dan melibatkan semua unsur sekolah.

11
4. Capaian Program dalam Periode Tahun Masa Jabatan
Selama kurang lebih satu tahun dilakukan upaya peningkatan kinerja sekolah melalui strategi
cinta lingkungan berbasis kerja dengan berbagai pihak baik secara internal dan eksternal, maka
beberapa indikator keunggulan yang saat ini dimiliki oleh SDN 6 Cikidangadalah :
a. Dijadikan sebagai Sekolah Percontohan dalam bidang :
1) Sekolah berwawasan lingkungan, Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan,
2) Piloting Kurikulum 13 dan Penguatan Pendidikan Karakter
3) Sekolah Rintisan model
b. Menjadi target/tujuan kunjungan (study visit) Kelompok Kerja guru. Memiliki program
unggulan diantaranya :
1) Dengan program SATUPIS,SAPAHAS,LISA,PPA dan ASIH, ini menumbuhkan karakter
Religius,Nasionalis,Mandiri,Gotong royong dan Integritas selain itu menumbuhkan
competency skill, dan kewirausahaan.
2) Pengembangan diri peserta didik melalui ekstrakurikuler Pramuka
3) Sarana belajar yang nyaman dan kondusif serta ramah lingkungan dengan adanya sudut baca,
sudut pajang, portal portofolio, sudut hijau dan sudut pajang
4) Sistem Sertifikat kompetensi bagi guru, peserta didik dan orang tua peserta didik
5) Program rutin keagamaan, budi pekerti, dan sikap nilai dalam bentuk shalat berjamaah di
mesjid sekolah, pembiasaan asmaul Husna, dan pekan kreativitas peserta didik. Selain itu ada
kegiatan sunat gratis, bea siswa bagi siswa miskin, dan gerakan kesehatan seperti cuci tangan
c. Menjadi sekolah inti yang berkedudukan sebagai Pusat Sumber Belajar Guru
d. Mendapatkan Kejuaraan dalam berbagai bidang dalam dua tahun terakhir, yaitu :

5. Kendala dan Solusi dalam Implementasi Strategi CLBK pada Program Pengembangan
Sekolah
Hampir dapat dipastikan selalu ada kendala atau hambatan dalam setiap pelaksanaan
program,. Meski dengan keterbatasan, segala hambatan yang dirasakan penulis selama menjalankan
tugas pokok sebagai kepala sekolah pada akhirnya dapat diatasi meski tidak selamanya mencapai
hasil yang memuaskan. Beberapa hambatan sekaligus solusi penyelesaian yang penulis rasakan
adalah sebagai berikut.
a. Masih lemahnya budaya perubahandari para guru dan warga sekolah membuat upaya
pencapaian tujuan tidak selalu sesuai dengan rencana yang diharapkan. Kecenderungan sulitnya
berubah ke arah yang lebih baik disebabkan oleh kurangnya pembiasaan atau keteladanan dari
kepala sekolah selaku top manager di sekolah selama ini. Solusi yang digunakan untuk
mengatasi kendala itu adalah adanya penerapan manajemen keteladanan dari penulis selaku
kepala sekolah secara intensif. Kepala sekolah tidak hanya mampu “menugaskan” tetapi yang
lebih penting adalah “memberi contoh dan dorongan”. Sesuatu yang sifatnya terpaksa, jika
dibiasakan maka akhirnya akan menjadi kebiasaan yang melekat menjadi bagian dari sikap
hidup sehari-hari.
b. Tidak semua pihak yang diajak bekerjasama mau begitu saja menerima pengajuan kerjasama
dari pihak sekolah orang tua ada yang keberatan dengan kesibukanya. Beberapa dari mereka

12
bahkan cenderung kurang peduli dengan program karena dianggap tidak memberikan kontribusi
positif bagi organisasi yang dikelolanya. Solusi yang dilakukan selama ini adalah dengan
mencari peluang dengan memilih komponen yang berkaitan langsung dengan program kerja
tiap organisasi yang hendak diajak kerjasama, sehingga apa yang kita ajukan relevan dengan
program yang digariskan oleh masing-masing organisasi yang bersangkutan.
c. Masih kurangnya fasilitasi dari pihak pemerintah daerah yang dapat memediasi antara
kepentingan sekolah dengan kewajiban pihak lain dalam hal pendidikan, padahal tanggung
jawab dalam bidang pendidikan bukan hanya milik sekolah melainkan tanggung jawab bersama
semua pihak secara sinergis. Solusinya adalah melakukan upaya sosialisasi secara efektif dan
pencerahan kepada pihak lain agar program sinergitas sekolah dengan stakeholder lebih terjalin
dan dipahami secara utuh.

C. Dokumentasi Capaian Program


Agar proses perubahan lebih tampak secara nyata, maka digambarkan dokumentasi kondisi
awal dan capaian hasil berikut ini.
1. Kondisi Fisik dan Sarana Prasarana Sekolah
Dokumentasi Kondisi Sekolah
Kondisi Awal Kondisi Saat ini
Bagian depan sekolah kurang terawatt Bagian depan sekolah lebih
nyaman dan terawatt

13
Gerbang Sekolah Dulu Gerbang Sekolah Sekarang

Kantor Sebelum Di Renofdasi

14
RUANG KANTOR

15
Bagian halaman belakang sekolah tidak terurus Bagian belakang diubah menjadi depan
dan ditata lebih asri dan bersih

Kondisi ruang belajar yang tidak terawatt Kondisi ruang belajar yang lebih nyaman

16
dan bernuansa PAKEM

Penataan Ruang Perpus yang asri

17
2. Dalam Bidang Inovasi Pembelajaran
Setelah dilakukan upaya pembinaan melalui strategi pelibatan guru dalam peningkatan
kualitas pembelajaran maka hasilnya adalah :

Kondisi Awal Kondisi Saat Ini

Pembelajaran berpusat pada guru Pembelajaran berpusat pada siswa

Guru aktif, siswa pasif

Siswa belajar di kelompok tanpa ada Guru lebih aktif dalam membimbing
bimbingan siswa belajar di kelompok

18
3. Dokumentasi Cinta Lingkungan Berbasisi Kinerja
a. SATU PIS (satu anak tanam pisang sekolah)

19
b. SAPAHAS (satu anak pelihara hewan ayam sekolah)

c. Mewujudkanlingkungan sekolah yang ASIH (asri, sehat, indah ,dan hijau yaitu dengan
program SATABU satu anak tanam bunga

20
LISA (lihat sampah ambil)

21
d. Program PPA (Pengamalan Praktek Agama)

e. Kegiatan Perlombaan Akademik dan Non Akademik

22
f. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

g. Kegiatan Kreasi Seni

23
D. Penutup

24
Faktor kunci keberhasilan kepala sekolah dan tenaga kependidikan agar tetap
bertahan di tengah perubahan paradigma baru manajemen pendidikan adalah memahami
posisinya dan apa yang sedang terjadi serta kesiapan yang dimiliki untuk menjadi bagian
dari dunia baru yang sangat berbeda. Misalnya, pemahaman dan kesiapan kepala sekolah
dalam manajemen yang dulu sentralistik, sekarang didesentralisasikan ke sekolah dengan
model manajemen berbasis sekolah (MBS). Demikian pula halnya terhadap kurikulum dan
sistem penilaian yang berlaku, seperti kurikulum berbasis kompetensi dan penilaian
berbasis kelas. Untuk kepentingan tersebut, maka semua kepala sekolah dalam pardigma
baru manajemen pendidikan harus memahami kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang dihadapi di sekolah dan di masyarakat. Lebih daripada itu bagaimana
memanfaatkan kekuatan dan peluang serta mengatasi kelemahan dan tantangan untuk
mendorong visi dan misi sekolahnya menjadi aksi nyata.
Best practice ini hanya merupakan bagian kecil dari apa yang telah dicoba dan
dilakukan oleh penulis untuk mewujudkan mimpi mewujudkan sekolah efektif. Meski masih
jauh dari sempurna, namun tidak ada salahnya penulis berharap best practice ini dapat
menjadi bagian dari progresivitas pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Mutu merupakan inti yang tidak terpisahkan dari tupoksi penulis, merupakan wahana
belajar yang sangat berharga dan tidak ternilai harganya. Mari mewujudkan semua
harapan dengan lebih banyak berkiprah.

Daftar Pustaka

Akib, Haedar. 2007. Perubahan dan Pengembangan Organisasi Sekolah menuju Sekolah
Efektif, (powerpoint), Direktorat Tenaga Kependidikan, Depdiknas Jakarta.

25
Arismunandar. 2007. Rencana Strategis Sekolah. Makalah disajikan pada Pendidikan
dan pelatihan Kemitaraan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat
Tenaga Kependikan, Ditjen PMPTK, Depdiknas di Jakarta, Juli 2007.

Danim, Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan, Pustaka Setia Bandung.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, PT. Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Sulaksana, Uyung. 2004. Manajemen Perubahan, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. 2005. Jakarta: Sekretariat Jenderal Departeman Pendidikan Nasional.

Penulis bernama Siti Nurhasanah,M.Pd lahir di desa Lembang,kecamatan


lembang,kabupaten Bandung Barat,Pada tanggal 3 juli1963,penulis
dilahirkan sebagai anak ke lima dari delapan bersaudara dari
pasangan KH.Moch Ishak (alm),dan Hj.oneng Kartijah.Bertempat
tinggal d Jln.Bakti sejati Rt02/09,Desa Gudang Kahuripan
Kec.Lembang,Kab.Bandung Barat.Penulis lulus dari SD Negeri 1
Lembang tahun 1975,melanjutkan ke Tsanawiyah Sirna Miskin
Jl.Kopo Lulus tahun1978,kemudian melanjutkan ke SPG MA
“Mathlaul Anwar” Jln.Kopo Margahayu Bandung lulus tahun 1982.
Pada tahun 1983 penulis d angkat menjadi pegawai Negeri Sipil dan mengajar di
SDN 11 Lembang,penulis menikah tanggal 02 Juni 1988,dengan
Suhendi kelahiran kuningan,di karuniai 3 orang anak yaitu :
Ryan Agung Hendryana,Riska Nursanti Noviani dan Moch Yusuf Rinaldi.Tahun 1990
mengikuti kuliah di Program Penyetaraan D2 SD/UT UPBJJ

26
Bandung,wisuda tanggal 09 April 1996 di Jakarta dengan mendapat
ijazah Diploma 2 dan akta II
Pada tahun 1993 penulis mengikuti pendidikan di kelas karyawan pada Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNPAS
dengan nomor pokok 93217002 serta terdaftar dikopertis wilayah 4
Jawa Barat NIREM 41082121921029. Pada tahun 2010 penulis
mengikuti pendidikan Pasca Sarjana (S2)pada program studi
Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu
Pendidikan STKIP Siliwangi-Bandung,dengan Nomor Induk
Mahasiswa P.100053.
Di angkat menjadi kepala sekolah di SDN 6 Cikidang,Jln Cikawari RT 03/03 Desa
Wangunharja ,Kec.Lembang, Kab,Bandung Barat pada tanggal 1 Januari 2013
sampai sekarang, mendapat tugas pelaksana pejabat PLT di SD 3
cikidang.

27

Anda mungkin juga menyukai