Anda di halaman 1dari 14

KONFLIK DAN

NEGOSIASI
KELOMPOK 7
NGGOTA
A KEL K
OMP O

Athiyya Ellyn Anastasya


Harmuningrum 141210151
141210143
KONFLIK

Menurut Robbins&Judge (2013), Konflik adalah


sebuah proses yang dimulai ketika salah satu pihak
memandang lainnya telah memengaruhi secara
negatif, atau akan berpengaruh secara negatif,
terhadap segala sesuatu hal yang dipedulikan oleh
pihak pertama.
PANDANGAN TRADISIONAL PANDANGAN INTERAKSIONIS
ATAS KONFLIK ATAS KONFLIK

Pandangan Interaksionis atas konflik


adalah keyakinan bahwa konflik tidak
Konflik dipandang sebagai hasil hanya merupakan sebuah paksaan yang
atas disfungsional (kegagalan positif dalam suatu kelompok tetapi juga
fungsi) sangat diperlukan bagi suatu kelompok
untuk bekerja dengan lebih efektif.
Konflik fungsional konflik yang akan
mendukung tujuan kelompok, meningkatkan
kinerjanya, dan bahkan merupakan bentuk
konflik yang bersifat konstruktif (membangun).

Konflik disfungsional adalah konflik yang


menghambat kinerja kelompok.
TIPE DAN LOKUS KONFLIK

JENIS KONFLIK

1. Konflik Tugas
Konflik tentang kandungan dan tujuan dari pekerjaan

2. Konflik Hubungan
Konflik yang didasarkan pada hubungan interpersonal.

3. Konflik proses
Konflik mengenai bagaimana pekerjaan akan diselesaikan.
TIPE DAN LOKUS KONFLIK

LOKUS KONFLIK

1. Konflik dyadic adalah konflik diantara dua orang.


2. Konflik Intragrup terjadi didalam sebuah kelompok
atau tim.
3. Konflik antarkelompok adalah konflik yang terjadi di
antara kelompok atau tim.
PROSES
KONFLIK
Proses konflik memiliki lima tahapan :

1.
2.
Pertentangan yang 3.
Kesadaran dan
Berpotensial atau Niat / Maksud
Personalisasi
Ketidaksesuaian

4. 5.
Perilaku Hasil
NEGOSIASI

1. Strategi Perundingan 2. Proses Negosiasi

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing


elit. Praesent rutrum maximus mauris sed sodales.
Ut rhoncus lacinia nisi eu tempus. Proin justo eros,
mollis laoreet massa non, tincidunt pharetra leo.
Cras facilisis leo non nibh congue volutpat.
NEGOSIASI

3. Perbedaan Individual dalam Efektivitas 4. Negosiasi dengan Pihak Ketiga


Negosiasi
Terdapat tiga peran dasar dari pihak ketiga :
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi
seberapa efektifnya individu melakukan negosiasi : 1. Mediator
1. Sifat Kepribadian 2. Arbitrator
2. Suasana Hati / Emosi
3. Budaya 3. Konsiliator
4. Gender
STUDI
KASUS

Setiap perusahaan pasti memiliki hubungan dengan pekerja atau karyawan, karena pekerjaan atau karyawan
adalah salah satu elemen penting yang menopang perusahaan. UU tersebut merupakan rujuan bagi mitra driver
gojek dalam memenuhi hak - haknya sebagai pekerja di PT Gojek, sehingga adanya keinginan dari para buruh
driver gojek untuk membentuk serikat buruh gojek, bertujuan untuk meminta PT. Go-Jek dalam memberikan
kepastian serta kejelasan mengenai peran mitra driver. Walaupun serikat tersebut belum terbentuk secara sah
dan resmi, tetapi buruh driver gojek ini perlu dilindungi hak-haknya baik perlindungan hukum dan kesejahteraan
buruh driver gojek, sehingga perlu dijamin mengenai keberadaannya sama seperti dengan buruh-buruh lain di
perusahaan (Randi,2017).

Konflik yang terjadi antara mitra driver gojek dan perusahaan tersebut berakar dari aksi mogok kerja yang
dilakukan oleh mitra driver gojek tersebut, dengan pemicu utamanya adalah belum terpenuhinya hak-hak yang
diterima oleh driver gojek. Nyatanya, status kemitraan yang selama ini dilakukan antara mitra driver dengan PT.
Gojek Indonesia melenceng dari UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan tersebut.
PEMBAHASAN

Konflik pada PT.Gojek Indonesia, diselesaikan dengan


negosiasi antara dua belah pihak. Hasil dari negosiasi
tersebut nantinya adalah kesepakatan bersama antara
kedua belah pihak yang saling menguntungkan.

Ada baiknya bila PT.Gojek sebelum memuaskan konsumen


melakukan pemuasan terhadap mitranya sendiri, agar
kelak dapat memberikan pelayanan terbaik untuk
konsumen.
ADA
PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai