Anda di halaman 1dari 1

1.

Abses periapikal merupakan kumpulan nanah yang terlokalisasi di daerah periapikal gigi
yang diakibatkan oleh inflamasi pulpa yang dibiarkan tanpa perawatan. Perawatan gigi
standar untuk abses periapikal meliputi perawatan saluran akar dengan tujuan menghilangkan
jaringan nekrotik dan sumber peradangan

Patofisiologi : Terbentuknya lesi periapeks yang berasal dari gigi nonvital dapat terjadi akibat
produksi respons inflamasi pada daerah apeks gigi. Setelah pulpa mengalami nekrosis, sistem
saluran akar menjadi tempat berkembangnya kolonisasi mikroorganisme. Akibat dekatnya
hubungan fisiopatologis antara pulpa dan periapeks, maka bakteri, jamur dan komponen sel
memicu terjadinya proses inflamasi pada jaringan periapeks. Proses inflamasi tersebut secara
progresif mampu mempengaruhi fenomena resorpsi. Sehingga , mekanisme inumopatologis
tersebut akan mengarah pada terjadinya abses, granuloma atau kista periapeks(639sm)

Sumber : International Journal of Scientific Study | March 2015 | Vol 2 | Issue 12, Roopa
Dharavath1 , Chandrasekar Veeramachanen, Non-Surgical Endodontic Approach for
Management of Periapical Lesions.

Perawatan : pilihan perawatan lesi periapikal berkisar dari perawatan saluran akar non bedah
dan/atau bedah apikal hingga ekstraksi.

Sumber : International Journal of Scientific Study | March 2015 | Vol 2 | Issue 12, Roopa
Dharavath1 , Chandrasekar Veeramachanen, Non-Surgical Endodontic Approach for
Management of Periapical Lesions.

2. diagnosis banding

Abses periapikal memiliki gambaran yang mirip dengan granuloma periapikal dan kista
periapikal dengan berbagai tingkat kortikasi perifer, yang membuat sulit untuk
membedakannya satu sama lain (43). Erosi atau perforasi kortikal yang terlihat pada
pemeriksaan CBCT dan adanya edema dapat memberikan informasi tambahan dalam
membedakan abses; namun, tahap awal abses periapikal seringkali tidak menunjukkan
karakteristik ini

Sumber : Endodontic Periapical Lesion: An Overview on the Etiology, Diagnosis and


Current Treatment Modalities Kasra Karamifar,1 Afsoon Tondari,2 and Mohammad Ali
Saghiri 2020 European Endodontic Journal

Anda mungkin juga menyukai